Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

AMALAN HIZIB DAN AZIMAT DALAM PANDANGAN


ISLAM

Disusun Guna Memenuhi TugasMata Kuliah Masailul Fiqiyah Al haditsah

Dosen Pengampu : Robiah Adawiyah, S.H.I, M.S.I

Disusun Oleh:

Sodikun
Siti yuliah
Febri Imawan

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)


UNIVERSITAS SAINS AL QURAN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
TAHUN 2016

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul AMALAN HIZIB DAN AZIMAT DALAM
PANDANGAN ISLAM

Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian hizib dan


azimat, hukum menggunakan azimat . Selain itu jug kami tuliskan
hadits-hadits maupun ayat ayat Al Quran yang berhubungan
dengan materi ini. Kami berharap dengan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang ritual hizib dan
azimat dalam pandangan Islam.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin

Wonosobo 14 November 2016

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................... 3
A. Hizib.............................................................................................. 3
1) Pengertian Hizib........................................................................3
2) Amalan Hizib.............................................................................. 3
3) Hukum Mengamalkan Hizib.......................................................5
B. Azimat.......................................................................................... 9
1) Pengertian Azimat/ tamimah.....................................................9
2) Hukum menggunakan azimat..................................................10
BAB III
PENUTUP.............................................................................................. 13
Kesimpulan....................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu akar permasalahan dari berbagai
fenomena kemusyrikan di sekeliling kita adalah adanya
kepercayaan sebagian kaum muslimin terhadap benda-
benda mati. Mereka menganggap bahwa benda mati
tertentu memiliki kekuatan, kesaktian, atau keistimewaan
yang sangat dahsyat, sehingga bisa dijadikan sebagai
jimat, senjata, obat, atau yang lainnya. Padahal,
kepercayaan seperti ini hanyalah bersumber
dari khurafat dan khayalan semata.
Keyakinan seperti ini masih mendarah daging dalam
sebagian kaum muslimin di negeri kita ini. Tentu kita tidak
asing lagi dengan sebutan batu akik, yang menurut
sebagian orang memiliki kekuatan ghaib atau kekuatan
supranatural tertentu sehingga bisa dipakai sebagai jimat
atau senjata kesaktian. Atau keyakinan sebagian orang
bahwa pusaka peninggalan kerajaan seperti keris, tombak,
atau kereta raja memiliki kekuatan mistis tertentu. Bahkan
ada yang rela mengeluarkan hartanya untuk mengoleksi
benda-benda keramat tersebut untuk berbagai tujuan yang
mereka inginkan.
Sekelompok masyarakat yang lain, apabila mereka
melihat sebuah pohon yang besar, rindang, umurnya
ratusan tahun, akar-akarnya besar, mereka pun
mengeramatkannya, dan meyakini bahwa pohon tersebut
dapat mendatangkan berkah. Sehingga janganlah kita
heran kalau mereka pun kemudian mempersembahkan
berbagai sembelihan yang diletakkan di bawah pohon
tersebut. Kepercayaan inilah yang merupakan salah satu
ciri khas atau karakteristik masyarakat
musyrik jahiliyyah sebelum diutusnya
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Mereka biasa

1
menggantungkan harapan dan hidup mereka kepada
benda-benda mati tertentu yang menurut mereka dapat
mendatangkan manfaat dan menolak marabahaya.
Keyakinan seperti itu pada akhirnya membawa mereka
kepada penyembahan kepada benda-benda mati tersebut,
sebagaimana yang nanti akan kami bahas di bagian ke
dua.

B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat kita tentukan
rumusan masalah yang kita bahas didalam makalah ini
yaitu:

1. Apa Pengertian Hizib?


2. Bagaimana contoh Amalan Hizib?
3. Bagaimana Hukum Mengamalkan Hizib?
4. Apa Pengertian Azimat?
5. Bagaimana Hukum menggunakan azimat?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hizib

1) Pengertian Hizib
Hizib berasal dari bahasa Arab hizbun. Artinya partai,
kelompok, golongan, jenis, wirid, bagian atau senjata 1. Dan
dalam pembahasan kita ini arti Hizbun yang cocok adalah
jenis wirid atau senjata. Dan dalam bahasa keseharian
disebut Hizib.

Hizb, adalah doa-doa yang dibuat para mursyid suf


terdahulu, dimana dalam hizb tersebut terkandung rahasia-
rahasia ghoib yang berhasil diungkapkan oleh sang syaikh
suf yang dikultuskan sebagai waliyullah.

Hizb juga dianggap memiliki khowas, karena


keterkaitannya dengan sang wali itu sendiri. Para wali Allah,
seperti telah kita ketahui adalah, orang yang sangat dekat
dengan Allah SWT. Sehingga segala permohonannya Insya
Allah segera diizabah oleh Allah SWT. Berkaitan dengan hal
tersebut penerus hizb bisa berwasilah melalui wali yang
dimaksud, sehingga dipercaya oleh sebagaian besar pengikut

1 Kamus al-Munawwir: 259

3
suf bahwa khowas dari sang wali akan timbul melalui hizb
yang diriyadohkan.

2) Amalan Hizib
Contoh amalan hizib diantaranya adalah Hizib Al-
Jaylani yang diyakin dapat memberikan karomah bagi yang
membacanya.2 Tata caranya adalah :

Bacalah surat Al-Fatihah ditujukan untuk:

1. Nabi Muhammad SAW 1(satu) kali.

2. Syekh Muhyiddin Abdul Qadir Al-Jaylani Al-Baghdaadi


1(satu) kali.

3. Syekh Mahfuzh Syarani 1 (satu) kali

Lalu bacalah hizib di bawah ini sebanyak 72 (tujuh puluh dua)


kali:Bismillaahirrahmaanirrahiim. Rabbi innii maghluubun
fantashir. Wajbur qalbil-munkasir. Wajma syamlil-mundatsir.
Innaka antar-rahmaanul-muqtadir. Ikfinii yaa kaafi wa-
anal-abdul-muftaqir. Wa kafaa billahi waliyyan wa kafaa
billahi nashiiraa. Innasy-syirka lazhulmun azhiim. Wamallahu
yuriidu zhulmal-lilibaad. Faquthia daabirul-qawmilladziina
Zhalamuu. Wal-hamdu lillahi rabbil aalamiin.

Contoh amalan hizib yang kedua adalah Hizbul Jan


yang diyakini untuk mendapatkan ilmu ghaib bagi yang mau
mengamalkan. Hizbul Jan adalah ilmu yang diklaim sangat
ditakuti dan dapat menaklukkan bangsa Jin, bahkan rumah
seseorang yang memegang amalan ini hanya didatangi

2 Perdana Ahmad https://metafsis.net/2009/07/27/hakikat-kesesatan-ratib-dan-


hizib/Diakses pada 15 November 2016

4
kalangan jin muslim yang baik. Sedangkan jin jahat akan
menghindar karena tidak tahan dengan kerasnya ilmu ini.

Lafald Hizbul Jan adalah: Qosamtu alaikum ya ayyuhal


jinnu wasyayatinu wal imarul ladzi fi hadzal makani insharifu
bahin bisalamin miqdaruhu walahu muzarin. Alwaha x3.
Alajilu x3. As-saitu x3.

Hizib ini diamalkan sebagai wirid setelah ditirakati


puasa 7 Senin 7 Kamis. Dan selama puasa itu amalan
wiridnya dibaca 3 kali setiap usai shalat atau minimalnya
dibaca 3 kali dalam 1 hari 1 malam. Untuk seterusnya, hizib
ini dijadikan wirid rutin atau dibaca ketika digunakan untuk
mengobati orang yang diganggu jin.

Seseorang yang mengamalkan Hizbul Jan, diyakini


secara tidak langsung ia berkhodam dengan jin yang karena
dirinya bahkan lingkungan sekitarnya seperti rumahnya akan
didatangi banyak jin muslim yang baik. Para jin dari kalangan
Imarul Bait (jin yang berdiam pada bangunan milik
manusia) karena suka dengan si pemilik rumah dan
mendapatkan tempat berlindung, maka akan membantu
segala kebaikan yang penghuni rumah. Hizbul Jan adalah
amalan yang ditakuti jin, khususnya jin jahat (setan).

Sesungguhnya menurut keyakinan mereka semua ilmu


gaib memiliki khodam dari bangsa Jin atau malaikat
tergantung jenis ilmu dan siapa yang mengamalkan ilmu.
Yang dimaksud khodam dalam ilmu khodam adalah Jin Muslim
atau malaikat yang akan menjadi sahabat Anda. Dikatakan
seseorang yang ingin berkhodam jin dan menempatkan jin itu
sebagai pembantu, hendaknya memiliki senjata pamungkas
yang ditakuti kalangan oleh Jin dengan memiliki ilmu gaib

5
yang bisa digunakan untuk menaklukkan bangsa jin, misalnya
ilmu Hizbul Jan ini.

3) Hukum Mengamalkan Hizib


Ibnu taimiyah berkata; Diantara orang yang sangat
aib dan tercela, ialah orang yang menggunakan hizib atau
wirid yang tidak matsur (tidak ada contohnya) dari Nabi
shalallahu alaihi wasalam, sekalipun hizib/wirid tersebut
berasal dari syaikh (tuan gurunya). Sementara ia justru
meninggalkan/mengabaikan dzikir dan wirid yang diajarkan
oleh pemimpin umat manusia dan Imam seluruh makhluk
yaitu Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam, yang
merupakan hujjah Allah atas hamba-hambaNya. (Majmu
Fatawa -Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 22/525)

Segala kebajikan adalah dengan ittiba (mengikuti)


Nabi shalallahu alaihi wa salam, berpedoman pada
petunjuknya dan mengikutinya sunnahnya yang shahih.
Beliau shalallahu alaihi wa salam adalah sosok teladan
yang selalu mendapat limpahan rahmat dan shalawat dari
Allah Subhanahu wa Taala, malaikat dan seluruh makhluk.
Beliau shalallahu alaihi wa salam adalah manusia yang
paling sempurna dalam berdoa dan berdzikir kepada Allah
Yang Mahasuci dan Mahatinggi.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah (wafat thn 751 H)


berkata: Dzikir yang paling baik dan paling bermanfaat
adalah doa dan dzikir yang diyakini dengan hati diucapkan
dengan lisan dilaksanakan dengan konsisten dari doa dan
dzikir yang dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi
wa salam serta orang yang melakukannya memahami
makna-makna dan maksud yang terkandung di dalamnya.

6
Ada sihir yang dapat membuat korbannya sakit parah
bahkan meninggal dunia sihir ini bisa menggunakan hizib
nashr. Ada juga sihir yang mempu menjadikan korbannya
menderita kanker otak. yang dikalangan santri biasa
disebut dengan amalan Hizib Namruz. Entah disadari atau
tidak, seseorang yang memiliki ilmu sihir ini sejatinya telah
menyiapkan diri untuk menjadi penyihir. Ada lagi sebuah
hizib yang memiliki kegunaan yang tidak kalah jahatnya,
yang biasa disebut dengan Hizib balam atau Hizib lanat.
Sesuai dengan namanya, hizib ini konon merupakan
warisan Balam.

Kisah Balam diabadikan dalam al-Quran sebagai


pengingat bahwa ketinggian ilmu atau pun kesaktian tidak
menjadi jamiman bahwa seseorang dapat salamat dunia
akhirat, akan tetapi sebaliknya justru bisa menjadi sebab
laknat yang dapat mengantarkan pada kehancuran dan
kesengsaraan dunia akhirat.

Menurut sebagian riwayat nama yang dimaksud


adalah Umayah bin Ash-Shalt, diabadikan dalam Al-Quran.
3
Ada baiknya kita kutip ayat yang berkisah tentang ulama
Yahudi ini :

3 M. Sadat Ismail The Magic of Kyai Kemusyrikan di Balik Selubung


Kesalehan. Mediacita. Hal 142-145

7


Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang Telah
kami berikan kepadanya ayat-ayat kami (pengetahuan
tentang isi Al Kitab), Kemudian dia melepaskan diri dari
pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia
tergoda), Maka jadilah dia termasuk orang-orang yang
sesat. (Q.S. Al-Araf:175)

Dan kalau kami menghendaki, Sesungguhnya kami


tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia
cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya
yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika
kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu
membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga).
Demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang

8
mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah (kepada
mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfkir. (Q.S. Al-
Araf:176)
Dalam ayat selanjutnya, Allah memberikan ancaman-
Nya terhadap orang-orang yang sealiran dengan Balam
yaitu para Kyai yang mengajarkan hizib untuk ilmu sihir
terutama untuk menyakiti seseorang dengan sihirnya, yang
berani mendustakan ayat-ayat-Nya, sebagaimana halnya
yang dilakukan oleh seorang imam ulama Yahudi ini :





Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, nanti
kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke
arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka
ketahui. (Q.S. Al-Araf:182)


Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya
rencana-Ku amat teguh.(Q.S. Al-Araf:183)

Hizib lain yang diklaim sebagai ilmu Hikmah; yaitu


Qulhu Geni (Api): Bunyinya adalah:

Apabila rajah tersebut dibaca satu kali, maka


terputuslah tangan kiri syetan. Bila dibaca dua kali, maka

9
terputuslah tangan kanan syetan. Bila dibaca empat kali,
maka hancurlah seluruh badan syetan.4
Perhatikan bagaimana lancangnya mereka
melecehkan surat al-Ikhlas. Setelah basmalah, tertulis Qul
huwa Geni (Katakahlah; Dialah api), meskpiun setelah itu
dicantumkan Qul huwalloohu ahad (Katakahlah, Dialah
Allah yang Maha Esa). Itu jelas merupakan ucapan syirik5
Firman Allah swt




Artinya : Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di
antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa
laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi
mereka dosa dan kesalahan.
(QS. Al-Jin: 6)
Hadits Rosulullah S.A.W










Dari Abdullah, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah
Saw. Bersabda: Sesungguhnya jampi, azimat dan pelet,

adalah perbuatan syirik. (HR. Ahmad no. 3385)

B. Azimat

1) Pengertian Azimat/ tamimah


Kata tama-im adalah bentuk jamak dari kata
tamimahyaitu suatu jimat yang dikalungkan di leher atau
4 Kitab Primbon Mujarrobat Akbar hal 96.

5 Perdana Ahmad https://metafsis.net/2009/07/27/hakikat-kesesatan-ratib-dan-


hizib/Diakses pada 15 November 2016

10
bagian dari tubuh seseorang yang bertujuan
mendatangkan manfaat atau menolak mudharat baik
kandungan jimat itu adalah al-Quran, benang kulit atau
kerikil dan semacamnya. Orang-orang arab biasa
menggunakan jimat bagi anak-anak mereka sebagai
perlindungan dari sihir atau guna-guna dan semacamnya.6

Tamimah pada asalnya digunakan untuk mencegah


ain, yaitu pandangan dari mata hasad (dengki). Dengan
pandangan yang hasad, seorang anak bisa menangis terus
menerus, atau lumpuh atau terkena penyakit. Untuk
melindungi anak kecil dari penyakit ain ini, di masa silam
zaman Jahiliyah- digunakanlah tamimah, yang bentuk
pluralnya tamaa-im. Ketika Islam datang, tamimah atau
jimat semacam ini dihapus (Lihat Fathul Majid, 131).

Namun tamimah beralih digunakan lebih umum yaitu


pada segala sesuatu yang digantung untuk mencegah ain
atau lainnya, baik berupa gelang, kalung, benang, atau
ikatan. Ini semua disebut tamimah. Nah, kalau di sekitar
kita, jimat dan rajah dengan berbagai macam bentuknya
dengan berbagai macam penggunaan, itulah yang
termasuk dalam tamimah.

Di sekeliling kita, tamimah dapat berupa keris untuk


melindungi rumah misalnya, berupa benang pawitra untuk
melindungi anak agar tidak terkena bahaya, dan berupa
tulisan rajah yang dipasang di atas pintu masuk warung
untuk melariskan dagangan.

6 Yazid bin abdul qadir jawaz. Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Waljamaah. Pustaka imam
Asy SyafI hal 483

11
2) Hukum menggunakan azimat
Azimat terbagi menjadi 2 macam Yaitu azimat yang
bersumber dari Al Quran dan azimat yang tidak
bersumbeer dari Al Quran

a. Azimat yang tidak bersumber dari Al Quran

Azimat ini dilarang oleh syariat Islam . jika ia percaya


bahwa azimat itu adalah subjek atau faktor yang
berpengaruh, maka ia di dinyatakan musyrik dengan
tingkatan syirik besar.tetapi jika ia poercaya bahwa azimat
hanya menyertai kedatangannya manfaat ataupun
mudharat, maka ia dinyatakan telah melakukan syirik
kecil.7

Hadits Rasulullah s.a.w dalam shahih bukhori dari


sahabat Abu Basyir al-Anshari bahwa beliau pernah
bersama Rasululloh s.a.w dalam suatu perjalanan lalu ia
berkata:

Dari Abbad bin Tamim, bahwasanya Abu Basyir Al


Anshori radhiyallahu anhumengabarkan padanya
bahwa ia suatu saat pernah bersama Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam dalam sebagian safarnya.

7 Yazid bin abdul qadir jawaz. Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Waljamaah. Pustaka imam
Asy SyafI hal 483

12
Abdullah berkata bahwa ia menyangka orang-orang
saat itu sedang tidur. Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam lantas mengutus seseorang agar tidak
membiarkan kalung (dari tali busur) atau kalung pada
leher unta melainkan dipotong (HR. Bukhari no. 3005
dan Muslim no. 2115).






Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (jimat),
maka ia telah berbuat syirik (HR. Ahmad 4: 156.
Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad
hadits ini qowiy atau kuat. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam As Silsilah
Ash Shohihah no. 492).









Dari Abdullah, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah
Saw. Bersabda: Sesungguhnya hizib, azimat dan pelet,
adalah perbuatan syirik. (HR. Ahmad no. 3385)

b. Azimat yang bersumber dari Al Quran


Azimat yang bersumber dari Al Quran dalam hal ini
para ulama berbeda pendapat, yaitu sebagian ada yang
membolehkan dan sebagian lagi tidak membolehkan.
Pendapat yang kuat yaitu pendapat yang kedua yaitu
mengharamkannya karena dalil yang mengharamkan azimat
menyatakan sebagai perbuatan syirik dan tidak
membedakan apakah azimat itu berasal dariAl-Quran
ataupun tidak berasal dari Al- Quran. Dengan membolehkan
jimat dari Al Quran berarti telah membuka peluang

13
menyebarnya Azimat dari jenis pertama yang jelas-jelas
haram.
Ibrahim an-NakhaI ( wafat tahun 96 H) berkata:
mereka membenci Azimat baik yang berasal dari Al Quran
ataupun yang bukan berasal dari Al-Quran yang dimaksud
dengan mereka adalah sahabat Ibnu Masud . mereka
mengharamkan azimat secara keseluruhan.8
Syaikh Abrurrahman bin Nasir As-Saadi mengatakan
bahwa diantara tamimmah ada yang meraupakan syirik
akbar seperti halnya meminta tolong kepada syaitan atau
kepada makhluk lain. Padahal meminta tolong kepada selain
Allah pada perkara-perkara yang tidak mampu
melakukannya selain Allah adalah syirik. Ada pula yang
hanya mencapai tingkatan haram apabila di dalamnya
berupa lafadz-llafadz yang tidak difahami artinya, dan ini
menjurus pada kemusyrikan. Tapi bila yang dikalungkan itu
berupa ayat-ayat Al Quranatau hadits Nabi atau doadoa
yang baik ada keringanan tetapi lebih baik ditinggalkan
karena tidak ada tuntunan dari pembuat syariat dan bisa
menjurus pada keharaman. Karena banyak orang-orang
yang memakai tamimah dan tidak menghormati ayat-ayat
Al-Quran yang terkandung didalamnya. Dan seringkali
terbawa ke tempat-tempat kotor seperti WC / kamar mandi.9

8 Yazid bin abdul qadir jawaz. Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Waljamaah. Pustaka imam
Asy SyafI hal 485

9 Syaikh Abrurrahman bin Nasir As-Saadi. Penjabaran sistematik kitab tauhid. Pustaka
Arafah. hal 54

14
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Hizb, adalah doa-doa yang dibuat para mursyid suf
terdahulu, dimana dalam hizb tersebut terkandung rahasia-
rahasia ghoib yang berhasil diungkapkan oleh sang syaikh
suf yang dikultuskan sebagai waliyullah.

Ibnu taimiyah berkata; Diantara orang yang sangat aib


dan tercela, ialah orang yang menggunakan hizib atau wirid
yang tidak matsur (tidak ada contohnya) dari Nabi shalallahu
alaihi wasalam, sekalipun hizib/wirid tersebut berasal dari
syaikh (tuan gurunya). Sementara ia justru
meninggalkan/mengabaikan dzikir dan wirid yang diajarkan
oleh pemimpin umat manusia dan Imam seluruh makhluk
yaitu Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam, yang
merupakan hujjah Allah atas hamba-hambaNya.

Hadits Rosulullah S.A.W













Dari Abdullah, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah
Saw. Bersabda: Sesungguhnya hizib, azimat dan pelet,
adalah perbuatan syirik. (HR. Ahmad no. 3385)

Azimat terbagi menjadi 2 macam Yaitu azimat yang


bersumber dari Al Quran dan azimat yang tidak bersumbeer
dari Al Quran

Azimat yang tidak bersumbeer dari Al Quran dilarang


oleh syariat Islam . jika ia percaya bahwa azimat itu adalah
subjek atau faktor yang berpengaruh, maka ia di dinyatakan

15
musyrik dengan tingkatan syirik besar.tetapi jika ia poercaya
bahwa azimat hanya menyertai kedatangannya manfaat
ataupun mudharat, maka ia dinyatakan telah melakukan
syirik kecil.

Azimat yang bersumber dari Al Quran dalam hal ini


para ulama berbeda pendapat, yaitu sebagian ada yang
membolehkan dan sebagian lagi tidak membolehkan.
Pendapat yang kuat yaitu pendapat yang kedua yaitu
mengharamkannya karena dalil yang mengharamkan azimat
menyatakan sebagai perbuatan syirik dan tidak membedakan
apakah azimat itu berasal dariAl-Quran ataupun tidak
berasal dari Al- Quran

DAFTAR PUSTAKA

Yazid bin abdul qadir jawaz. Syarah Aqidah Ahlus Sunnah


Waljamaah. Pustaka imam Asy Syafi
Yazid bin abdul qadir jawaz. Syarah Aqidah Ahlus Sunnah
Waljamaah. (2010) Pustaka imam Asy SyafI hal 485
Syaikh Abrurrahman bin Nasir As-Saadi. Penjabaran sistematik
kitab tauhid. (2001)Pustaka
Perdana Ahmad https://metafsis.net/2009/07/27/hakikat-
kesesatan-ratib-dan-hizib/Diakses pada 15 November
2016
Ismail Sadat The Magic of Kyai Kemusyrikan di Balik Selubung
Kesalehan.(2007) Mediacita.
MZ Salabib Kitab Primbon Mujarrobat Akbar.

16
17

Anda mungkin juga menyukai