Anda di halaman 1dari 7

Nama : Livio Xavier Ximenes

Npm : 12.2013.1.00203
Jurusan : Teknik Geologi
Fakultas : Ftmk
Mata Kuliah : Manajemen Bencana Geologi

1. INTERSEPSI
Intersepsi hujan adalah proses tertahannya air hujan pada permukaan vegetasi
sebelum diuapkan kembali ke atmosfer. Besar kecilnya intersepsi dipengaruhi oleh sifat hujan
(terutama intensitas hujan dan lama hujan), kecepatan angin, jenis pohon (kerapatan tajuk
dan bentuk tajuk). Simpanan intersepsi pada hutan pinus di Italia utara sekitar 30% dari hujan
(Allewijn, 1990). Intersepsi tidak hanya terjadi pada tajuk daun bagian atas saja, intersepsi
juga terjadi pada seresah di bawah pohon. Intersepsi akan mengurangi hujan yang menjadi
run off.
Besarnya air yang tertampung dipermukaan tajuk, batang dan cabang vegetasi
(Kapasitas simpan Intersepsi/Canopy storage capacity) ditentukan oleh bentuk, kerapatan dan
tekstur vegetasi. Air hujan yang jatuh pada permukaan tajuk akan turun melalui sela-sela
daun, batang dan cabang atau antar tajuk dan batang vegetasi.
Ic = Pg (Tf + Sf)
Intersepsi total (I) = Ic + Ii
Dimana:
(Ii) Intersepsi Serasah
(Ic) Intersepsi Tajuk
(Pg) Curah Hujan
Jumlah air hujan yang sampai dilantai hutan = Tf + Sf
Curah hujan bersih (Pn) = Tf + Sf Ii
1. EVAPORASI
Evaporasi atau penguapan adalah proses pertukaran (transfer) air dari permukaan bebas
(free water surface) dari muka tanah, atau dari air yang tertahan di atas permukaan bagunan
atau tanaman menjadi molekul uap air di atmosfer. Proses ini sebenarnya terdiri dari dua
kejadian yang saling berkelanjutan yaitu :

1. Interface Evaporation : yaitu proses pertukaran air di permukaan menjadi uap


air di permukaan (interface) yang besarnya tergantung dari energi dalam yang tersimpan
(stored energy)
2.Vertical Vapor Transfer : yaitu perpindahan lapisan udara yang jenuh uap air dari
interface ke lapisan di atasnya, dan hal ini bila memungkinkan proses penguapan akan
berjalan terus. Transfer ini dipengaruhi oleh kecepatan angin, topografi dan iklim lokal.

1
Disamping itu penguapan juga dipengaruhi oleh kelembaban udara, tekanan udara,
kedalaman air dan kualitas air.
Soil Evaporasi adalah penguapan yang terjadi dari permukaan tanah tanpa ada
tanaman di atasnya (bare soil).
2.1 Menghitung Evaporasi
Didalam analisa mendapatkan besarnya evaporasi dibedakan menjadi dua yaitu
evaporasi dari permukaan air bebas dan evaporasi dari permukaan tanah.
1. Evaporasi Dari Permukaan Air Bebas
Pada dasarnya evaporasi terjadi karena perbedaan tekanan uap dari udara pada
permukaan air dan dari udara di atasnya.
Perumusan dasarnya (Dalton) adalah sebagai berikut :
E=C(ew-ea)f(u)
dimana :
E = evaporasi dari permukaan air (open water)
C = koefisien tergantung dari tekanan barometer
u = kecepatan angin
ew = tekanan uap jenuh muka air danau
ea = tekanan uap udara di atasnya
Kedalaman air juga mempengaruhi evaporasi, karena untuk menaikkan temperatur air
yang mempunyai lapisan tebal (dalam) lebih banyak diperlukan panas dari pada yang
mempunyai lapisan tipis (dangkal). Untuk penyinaran matahari yang sama maka akan lebih
banyak menaikkan temperatur air yang dangkal dari pada yang dalam, hingga evaporasi pada
air yang dangkal lebih banyak.
2.2 Pemakaian Alat Dilapangan
Besarnya evaporasi dapat diukur dilapangan dengan memasang alat pengukur
evaporasi yaitu atmometer atau pan evaporasi. Atmometer adalah alat pengukuran evaporasi
yang kecil yang biasa dipakai dalam stasiun meteorologi. Hasilnya bukan data evaluasi
absolut, akan tetapi memberikan perbandingan.

Ada tiga type atmometer yaitu type Piche, type Livingston dan type Bellani.
Pengukuran evaporasi dengan pan banyak dilakukan dengan di lapangan (dalam stasiun
meteorologi).Banyak jenis pan yang dipakai diantaranya class A Pan Evaporation, Sunken
Pan dengan type Colorado, Young dan BPI, serta Floating Pan.
A. Class A Pan Evaporation

2
Merupakan pan yang terbuat dari logam diletakkan di atas permukaan tanah pada
susunan kayu setinggi 6 in. Tinggi pan 10 in dengan diameter 4 feet yang di dalamnya diisi
air dengan ketinggian sesuai dengan standard ukur di dalamnya (Gambar 4.1) yang
mempunyai ketinggian 7 in 8 in. Besarnya evaporasi adalah dengan melihat perubahan
tinggi muka air terhadap tinggi standard ukurnya. Besarnya evaporasi di pan bukan
merupakan besarnya evaporasi yang sebenarnya (actual evaporation) tetapi masih harus
dikalikan dengan koefisien pan yang harganya lebih kecil dari satu. Hal ini disebabkan karena
kemampuan menyimpan panas berbeda antara pan dan danau, juga terjadi pertukaran panas
antara pan dengan tanah, air dan udara disekitarnya. Untuk class A evaporation besarnya
koefisien pan adalah 0,6 0,8.
B. Sunken Pan
Sejenis pan yang sebagian ditanam masuk ke dalam tanah dengan maksud
memasukkan faktor pengaruh tanah terhadap penguapan. Ada tiga jenis Sunken Pan yaitu,
Colorado Sunken Pan yang mempunyai penampang 3 feet persegi dan tinggi 18 in dengan
koefisien pan 0,79 0,98.
Jenis yang kedua adalah Young Screened Pan yaitu pan yang mempunyai diameter 2 feet dan
tinggi 3 feet dengan koefisien pan 0,91 0,99 (mendekati satu). Jenis yang ketiga adalah BPI
pan (Bureau of Plant Industry) yang mempunyai diameter 6 feet dan tinggi 2 feet dengan
koefisien pan 0,91 0,99 (mendekati satu).
c. Floating Pan
Untuk memasukkan faktor pengaruh massa air terhadap penguapan dipakai jenis pan yang
lain yaitu Floating Pan yang pada dasarnya adalah sama dengan pan yang lain tetapi
diapungkan di atas permukaan air (danau). Pan jenis ini mempunyai koefisien 0,8.
Ada tiga kejadian perubahan muka air di dalam pan, yaitu :
Bila muka air turun dari standar ukur dan pada hari itu tidak terjadi hujan, maka besar
evaporasi yang terjadi di pan adalah sama dengan besarnya tinggi air yang
ditambahkan dalam pan supaya muka air mencapai tinggi standar.
Bila muka air turun dari standard ukur dan pada hari itu terjadi hujan, maka besar
evaporasi yang terjadi di pan adalah sama dengan besarnya tinggi air yang
ditambahkan dalam pan supaya mika air mencapai tinggi sudut standar ditambah
tinggi hujan pada hari itu.
Bila muka air naik dari standard ukur dan pada hari itu terjadi hujan, maka besarnya
evaporasi yang terjadi di pan adalah sama dengan tinggi hujan yang terjadi hari itu

3
dikurangi dengan tinggi air yang dibuang dari pan supaya muka air mencapai tinggi
standar.
2. TRANSPIRASI
Air merupkan salah satu faktor penentu bagi berlangsungnya kehidupasn tumbuhan.
Banyaknya air yang ada didalam tubuh tumbunhan selalu mengalami fluktuasi tergantung
pada kecepatan proses masuknya air kedalam tumbuhan, kecepatan proses penggunaan air
oleh tumbuhan, dan kecepatan proses hilangnya air dari tubunh tumbuhan. Hilangnya air dari
tubuh tumbuhan dapat berupa cairan dan uap atau gas. Proses keluarnya atau hilangnya air
dari tubuh tumbuhan dapat berbentuk gas keudara disekitar tumbuhan dinamakan
transpirasi.Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari
jaringan tumbuhan melalui stomata, kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman
melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat
kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata.
3.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transpirasi
Kegiatan transpirasi terpengruh oleh banyak faktor baik faktor-faktor dalam maupun
faktor-faktor luar:
1. Yang terhitung sebagai faktor-faktor dalam adalah:
Besar kecilnya daun
Tebal tipisnya daun
Berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun
Banyak sedikitnya bulu di permukaan daun
Banyak sedikitnya stomata
Bentuk dan lokasi stomata
Hal-hal ini semua mempengaruhi kegiatan transpirasi
A. Bentuk serta distribusi stomata
Lubang stomata yang tidak bundar melainkan oval itu ada sangkut paut dengan
intensitas pengeluaran air. Juga yang letaknya satu sama lain di perantaian oleh suatu juga
jarak yang tertentu itu pun mempengaruhi intensitas penguapan. Jika lubang-lubang itu
terlalu berdekatan maka penguapan dari lubang yang satu malah menghambat penguapan dari
lubang yang berdekatan.

B. Membuka Dan Menutupnya Stomata


mekanisme mebuka dan menutupnya stomata berdasarkan suatu perubahan turgor itu adalah
akibat dari perubahan nilai osmosis dari isi sel-sel penutup.

4
C. Banyaknya Stomata
Pada tanaman darat umumnya stomata itu kedapatan pada permukaan daun bagian bawah.
Pada beberapa tanaman permukaan atas dari daun pun mempunyai stomata juga. Temperatur
berpengaruh pada membuka dan menutupnya stomata. Pada banyak tanaman stoma tidak
berserdia membuka jika temperatur ada disekitar 0 derajat celcius.
2. Faktor-Faktor Luar Yang Mempengaruhi Transpirasi
Sinar Matahari
Sinar menyebabkan membukanya stoma dan gelap menyebabkan menutupnya stoma
jadi banyak sinar mempercepat transpirasi.
Temperatur
Pengaruh temperatur terhadap transpirasi daun dapat pula ditinjau dari sudut lain yaitu
didalam hubungannya dengan tekanan uap air didalam daun dan tekanan uap air diluar daun,
kenaikan temperatur menambah tekanan uap didalam daun.
Kelembaban udara
Angin
Keadaan air didalam tanah
Walaupun beberapa jenis tumbuhan dapat hidup tanpa melakukan transpirasi, tetapi
jika transpirasi berlangsung pada tumbuhan agaknya dapat memberikan beberapa keuntungan
bagi tumbuhan tersebut misalnya dalam:
Mempercepat laju pengangkutan unsur hara melalui pembuluh xylem
Menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal
Sebagian salah satu cara untuk menjaga stabilitas suhu.
3. EVAPOTRANSPIRASI
Evapotranspirasi merupakan proses total dari perpindahan air ke atmosfir dari permukaan
tanah yang bervegetasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi diantaranya
adalah:
Ketersediaan air
Faktor-faktor tanaman
Kondisi meteorologis

Selama ketersediaan air cukup, evapotranspirasi akan berlangsung pada laju yang maksimum
tergantung hanya pada energi yang tersedia dan pengontrolan oleh vegetasi.
1. Ketersediaan air
Evaporasi tanah : air dievaporasikan pada permukaan tanah pada laju yang sama dengan
permukaan air bebas selama tanah basah dan tidak dinaungi tanaman.

5
Air tanah utk tanaman: kontribusi evaporasi tanah terhadap total evapotranspirasi menurun
sejalan dengan meningkatnya penutupan tanaman
2. Faktor tanaman
Tahanan dalam tanaman : diatur oleh tahanan stomata dan tahanan stomata dipengaruhi oleh
suhu daun, cahaya,potensi air dan perbedaan tekanan uap.
Pengaruh penutupan tanaman:
tanaman yang ditanam dalam barisan biasanya tidak menutupi permukaan tanah
sepenuhnya
Sebelum tanaman menutup permukaan tanah sepenuhnya,arah barisan tanaman dapat
mempengaruhi evapotranspirasi.
Banyaknya bagian permukaan tanah yang tertutup tanaman menentukan
perbandingan antara evaporasi langsung dari tanah dan transpirasi dari tanaman.
Pengaruh tinggi tanaman: makin tinggi tanaman makin kuat pengaruh angin yang
memberikan energi bagi tarikan air.
Pengaruh morfologi tanaman:
Jenis daun : daun lebar lebih banyak mentranspirasikan air daripada daun jarum
Ukuran daun: daun yang lebih lebar lebih banyak mentranspirasikan air daripada
daun berukuran sempit
Daun dapat juga dilapisi dengan lilin, bulu halus, duri
Daun memiliki berbagai warna
3. Kondisi meteorologis
Kondisi cuaca sangat menentukan laju evapotranspirasi dan sebaliknya
evapotranspirasi mempengaruhi iklim. Jumlah terbesar dari energi yang digunakan pada
evapotranspirasi disediakan hamper seluruhnya dari dua sumber: energi radiasi dan energi
dari udara yang lebih panas daripada permukaan tanaman.
Radiasi neto adalah sumber energi utama untuk evapotranspirasi, karena itu radiasi
netto berbanding lurus dengan laju evapotranspirasi. Adveksi panas terasa adalah
perpindahan energy dalam arah horizontal. Waktu tanah basah hamper semua energi dari
radiasi neto digunakan untuk panas laten, jika tanah menjadi kering hanya sedikit radiasi
netto untuk panas laten, mulailah terbentuk panas terasa. Jika panas terasa ini bertiup diatas
permukaan basah maka akan terjadi evapotranspirasi.
Angin memindahkan uap air ke udara yang lebih kering sehingga laju penguapan
menjadi cepat. Angin juga menjadi alat memindahkan panas terasa dari daerah kering ke
daerah lembab/basah. Kelembaban udara. Kalau udara jenuh (penuhuap) evaporasi tidak akan

6
terjadi. Laju evaporasi akan meningkat jika ada perbedaan kelembaban yang besar antara
permukaan tanaman dan udara.
4.1 Pendugaan
Evaporasi/Evapotranspirasi
Metode Hidrologi/neraca air
PI + ?SW Ro D ET = 0
Dimana :
PI = presipitasi/irigasi
Ro = runoff
D = drainase/perkolasi
SW= storage water/air yang tersedia dalam tanah

Anda mungkin juga menyukai