Dengan prima atau excellent yang berarti bermutu tinggi dan memuaskan (melebihi
harapan). Jadi, secara sederhana, pelayanan prima (excellent service) adalah suatu
pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan.
Pelayanan Prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan oleh karyawan untuk
memenuhi/bahkan melampaui harapan pengguna jasa rumah sakit. Dimana harapan ini
ditentukan oleh pengalaman masa lalu terhadap jasa atau produk yang pernah
digunakan, Informasi layanan yang diterima dari berbagai sumber atau janji-janji dan
faktor internal dari pengguna jasa yaitu dari pengguna jasa rumah sakit sendiri.
B. Pengertian pelanggan
Pelanggan atau langganan merujuk pada individu atau rumah tangga, perusahaan yang
membeli barang atau jasa yang dihasilkan dalam ekonomi. Secara spesifik, kata ini
sering pula diartikan sebagai seseorang yang terbiasa untuk membeli barang pada
suatu toko tertentu. Dalam berbagai pendekatan, tergantung dari sifat dari industri atau
budaya, pelanggan bisa disebut sebagai klien, nasabah, pasien. Maknanya adalah pihak
ketiga di luar sistem perusahaan yang karena sebab tertentu, membeli barang atau jasa
perusahaan. Khusus untuk nasabah, istilah ini digunakan mewakili pihak yang
menggunakan jasa bank, baik itu untuk keperluannya sendiri maupun sebagai perantara
bagi keperluan pihak lain.
Jadi pelanggan adalah orang atau instansi/lembaga yang melakukan pembelian produk,
baik barang maupun jasa secara berulang-ulang.
Pelanggan adalah seseorang yang membina hubungan baik dengan orang lain
khususnya produsen dalam bidang usaha.
Kebutuhan pelanggan dapat didefinisikan sebagai barang atau jasa yang dibutuhkannya
untuk mencapai tujuan tertentu. Pelanggan memiliki kebutuhan yang berbeda
tingkatannya dan pengharapan pelanggan biasanya dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya,
iklan, pemasaran, serta bentuk komunikasi lain, baik dari pemasok maupun sumber-
sumber lainnya.
Jenis-jenis Pelanggan
a. Pelanggan Internal
b. Pelanggan Eksternal
Pelanggan eksternal merupakan pelanggan yang secara aktif langsung
mengonsumsi barang ataupun jasa yang mereka beli. Pelanggan jenis ini sering
juga disebut sebagai konsumen akhir. Pelanggan tipe ini biasanya berhasil
didapatkan oleh sebuah perusahaan dikarenakan mutu dan kualitas dari barang
ataupun jasa yang dirasakan oleh pelanggan ini. Dengan memberikan kualitas
terbaik dari barang ataupun jasa yang kita jual, kita akan mendapatkan komitmen
yang besar dari pelanggan eksternal ini.
Dari kedua jenis pelanggan tersebut, pada dasarnya pelanggan yang memberikan
keuntungan lebih besar adalah pelanggan internal. Pelanggan internal lebih memiliki
andil yang besar dalam proses penemuan pelanggan-pelanggan baru untuk
perusahaan, sedangkan pelanggan eksternal cenderung tidak memberikan
kontribusi yang besar terhadap pertambahan pelanggan sebuah perusahaan.
2. Kepuasan pelanggan
Secara umum kepuasan dapat diartikan sebagai antara layanan atau hasil
yang diterima itu paling tidak harus sama dengan harapan konsumen atau bahkan
melebihinya. Dalam era kompetisi bisnis yang ketat seperti sekarang, kepuasan
pelanggan merupakan hal yang utama, pelanggan diibaratkan seorang raja yang
harus dilayani namun hal ini bukan berarti menyerahkan segala-galanya kepada
pelanggan. Usaha memuaskan kebutuhan pelanggan harus dilakukan secara
menguntungkan atau bersifat win-win situation yaitu keadaan dimana kedua belah
pihak merasa menang dan tidak ada yang dirugikan
Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen maka seluruh orang yang
terlibat dalam operasional perusahaan harus memahami nilai-nilai pelayanan. Nilai
pelayanan yang sebenarnya terletak pada kesungguhan empat sikap P, oleh
Patricia Patton yaitu Passionate (gairah), Progressive (progesif), Proactive
(proaktif), dan Positive (positif) dari orang-orang yang bertanggung jawab
memberikan pelayanan tersebut.
a. Passionate (Gairah)
Kita perlu memiliki gairah untuk menghasilkan semangat besar terhadap
pekerjaan, diri sendiri dan orang lain . Gairah berarti menghadirkan kehidupan
dan vitalitas dalam pekerjaan. Jika kita memiliki gairah hidup yang tinggi, kita
cenderung akan memberikan pelayanan dengan senyum, vitalitas, dan
antusiasme yang akan menular kepada orang-orang yang kita layani,
sehingga mereka akan merasa senang bekerja sama, berbisnis dan
berkomunikasi dengan kita.
b. Progressive (Progesif)
Dalam memberikan pelayanan sepenuh hati, perlu senantiasa berusaha
menciptakan cara-cara baru yang lebih efektif, efisien, dan menarik untuk
meningkatkan kualitas pelayanan . Gairah dan pola pikir progesif, akan
menjadikan pekerjaan lebih menarik, sehingga layanan kepada konsumen jadi
lebih baik Pola pikir progresif ini perlu dikembangkan karena jika pikiran
terbuka, wawasan luas, kemauan belajar tinggi, keberanian menghadapi
perubahan dan tidak membatasi diri pada cara-cara pelayanan yang lebih
c. Proactive (Proaktif)
Nilai tambah pelayanan sepenuh hati adalah alasan yang mendasari mengapa
kita melakukan sesuatu bagi orang lain. Pelayanan ini diberikan karena ada
kepedulian dan itu akan membuat perubahan bagi konsumen kita
d. Positive (Positif)
Bersikap positif mendorong kita untuk tidak mudah patah semangat atas
masalah yang kita hadapi. Bersikap positif membimbing kita untuk lebih fokus
pada penyelesaian bukannya pada masalah dengan senyum, karena
senyuman adalah bahasa universal dan positif yang dipahami semua orang.
http://wawahmarwah.blogspot.co.id/2013/10/memberikan-pelayanan-kepada-pelanggan.html
http://muhammadazrilsiregar.blogspot.co.id/2013/03/memberikan-pelayanan-kepada-
pelanggan.html