Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Panjang Andongan Kabel Pada Tiang

Andongan (sag) merupakan jarak lenturan dari suatu bentangan kawat

penghantar antara dua tiang penyangga jaringan atau lebih, yang diperhitungkan

berdasarkan garis lurus (horizontal) kedua tiang tersebut. Besarnya lenturan kawat

penghantar tersebut tergantung pada berat dan panjang kawat penghantar atau

panjang gawang (span). Berat kawat akan menimbulkan tegangan terik pada kawat

penghantar, yang akan mempengaruhi besarnya andongan tersebut.

4.1.1 Besarnya andongan pada tiang simetris :

Wc( L)2
D=
8T

Dimana :

D = besarnya andongan ( sag ), dalam satuan meter (m)

Wc = 0.08 kg/m

T = 200 N ( konversi ke kg menjadi 20.38 kg )

L = panjang tiang rata-rata

33
Gambar 4.1 Andongan tiang simetris

Sebelum mencari andongan pada tiang kita harus mencari panjang tiang

rata-rata pada distribusi untuk mengetahui panjang andongan rata-rata yang akan

dijadikan acuan pemasangan kabel pada tiang

34
Gambar 4.2 peta lokasi perumahan taman pesona indah

Dari gambar di atas penulis mengambil contoh 5 tiang pertama sebagai

acuan mencari rata-rata panjang tiang :

l1+l 2+l3+l n
l rata=
jumlah tiang

1. 40 m , 38 m , 29 m , 54 m , 45 m

40+ 38+ 29+54+ 45


l rata=
5
l rata=41.2m

35
maka panjang andongan pada tiang
L


D 2
Wc

2
0.08.(41.2)
D= 8.20,38 = 0.83 m
Berikut adalah tabel hasil perhitungan dari beberapa panjang antar gawang :

4.1.2 Besarnya Andongan pada tiang tidak simetris

Gambar 4.3 Tiang pada bidang miring

36
Gambar 4.4 Andongan bidang miring

Andongan pada bidang miring menggunakan cara perhitungan yang berbeda

karena beban distribusi tidak berada pada tengah di daerah pembagian melainkan

bergeser kearah titik bawah tiang.


Dik : Wc = 0.08 kg /m
T = 20.38 kg
L = 40 m
L 2 40 2

maka, D = WC = 0.08 . = 0.78 m

37
Untuk mencari besar andongan pada titik Do di gunakan persamaan lain

untuk menentukan panjang andongan pada titik paling rendah di antara kedua tiang
Dik : D = 0.78 m
H=3m
maka Do adalah
H 2

Do = 4 D
D
3
2
Do = 0.78 4.0 .78

Do = 0.72 m
Maka panjang andongan distribusi di hitung dari tiang yang berada pada titik

tertingi adalah 1.28 meter


Berikut adalah tabel hasil perhitungan dari beberapa panjang antar gawang

yang dipengaruhi oleh perbedaan tinggi antar tiang:

4.1.3 Besarnya andongan pada suhu maksimum dan minimum


Suhu berpengaruh pada panjang andongan dikarenakan muai panjang dari

kawat penghantar yg dipengaruhi oleh suhu sekitar perbedaan suhu siang dan malam

hari menyebabkan panjang andongan memanjang dan menyusut.


1. Andongan pada suhu siang hari
Dik : L = 50 m
0
= 0.000012 C

38
t siang = 31 C
0

Lt 1 Lo[1+ (t siangt 0)]


maka : =
= 50[ 1+ 0.000012 (31-25)]
= 50[ 1+ 0.000012 . 12]
= 50.003 m
0
panjang andongan pada suhu 31 C adalah

D siang =
3 L(LsiangL)
8

Dsiang =
3.50(50.00350)
8
Dsiang =0.27 m

2. Andongan pada suhu malam hari


Dik : L = 50 m
t malam = 270 C

maka Lt 2=L0 [1+ (t malamt 0)]

= 50[ 1 + 0.0000189 (27-25)]


= 50[ 1 + 0.0000189 . 2 ]
= 50.001 m
0
panjang andongan pada suhu 27 C adalah

Dsiang =
3 L( LmalamL)
8

Dsiang =
3.50(50.00150)
8
Dsiang =0.13 m

4.2 Gaya mekanik pada Tiang awal dan ujung


Tabel 4.1 Gaya mekanik pada Tiang awal dan ujung

39
Penampang F1 F=
Massa F2
Diameter massa x F 12+ F 22
NO penghantar Resultan
(m)
2 (kg/m) (kg/m)
( mm g (kg/m) (daN)

1 3 x 35 + N 0.67 0.031 148 28 150

2 3 x 50 + N 0.78 0.034 172 31 175


3 3 x 70 + N 1.01 0.041 223 37 226

Besarnya gaya mekanik pada Tiang awal dan ujung :


F = F 1 + F 2 daN
2 2

dimana = F = Gaya mekanik pada tiang ( daN )


2
Fm = Massa penghantar ( kg / m
2
Fa = Kekuatan angin ( 40 daN/ m
L 2

L = Panjang antar tiang dan andongan [ L + (D = WC )]

d = Diameter penghantar ( m )
g = Gravitasi ( 9.8 kg/m )
Maka untuk F1 , Dik : Fm = Wc = 0.08 kg/m
2
g = 9.8 m/ s
L = 43 m + 0.83 m
L
F1= Fm x g x 2

43.83
= 0.08 x 9.8 x 2 = 17.18 daN
2
Maka untuk F2 , DIk : Fa = kekuatan angin ( 40 daN/ m
d = 25 cm = 0.25 m

40
L
F2 = Fa x d x 2
43.83
= 40 x 0.25 x 2 = 219.15 daN

Besarnya gaya mekanik F = F 12+ F 22 daN

F= 17.182+ 219.152 = 219,82 daN


Besar gaya mekanik yang bekerja pada tiang awal dan akhir adalah

219,82 daN , sementara beban puncak yang dapat di terima tiang adalah 500 daN

maka kontruksi mampu menahan beban dari 1 distribusi kabel udara dan

maksimal hanya mampu menahan 2 kabel distribusi.


Fmax =500 daN
dimana :
Fawal = 219.82 daN (1 distribusi )

maka : jumlah distribusi = Fawal x ( n ) distrusi< Fmax

= 219.82 x n < 500


500
=2.27
219.82

= 2 distribusi ( maksimal )

4.3 Gaya mekanik pada Tiang tengah


Penentuan besar gaya mekanis pada tiang tengah dapat dilakukan dengan

cara berikut.
F=Fa x d x a

dimana : F = Gaya mekanis pada tiang ( daN )


2
Fa = Kekuatan angin ( 40 daN/ m
d = Diameter penghantar ( m )
a = Panjang penghantar antara titik andongan
2
Dik : F = 40 daN/ m
d = 0.25 m
a = 40 m
maka besar gaya mekanik pada tiang tengah :

41
F = Fa x d x a

F = 40 x 0.25 x 40
F = 400 daN
Berikut adalah tabel hasil perhitungan gaya mekanik pada tiang tengah yang di

pengaruhi oleh perbedaan panjang antar gawang

4.4 Gaya mekanik pada Tiang sudut


Gambar 4.5 Tiang sudut

Tiang sudut adalah tiang dimana deviasi lintasan penghantar sampai

o
dengan 90 . Jika tiang awal/ujung memikul gaya sebesar F kg gaya (daN),

maka tiang sudut memikul gaya mekanis F akibat berat/massa penghantar dan

tiupan angin maksimum sebesar.

42
1
2 F 1 . sin
F 2

Dimana : F = Gaya mekanik pada tiang ( daN )


F1
= FM x g x 2 (daN )

Fm = Massa penghantar ( kg/m )

g = Gaya gravitasi ( 9.8 )

Lt
= Panjang penghantar beserta andongan ( m )

= Sudut deviasi lintasan ( derajat )

Dik : L = 50 m

g = 9.8

= 110 derajat

L


Untuk mencari Lt maka : 2
Wc
D=

2
50

= 0.08

D = 1.22 m

43
Maka, Lt = L + D

= 50 + 1.22

= 51.22 m


F1
Untuk mencari maka = Fm x g x 2

51.22
= 0.08 x 9.8 x 2

= 20.07 daN

Maka beban mekanik pada tiang sudut :

1
2 F 1 . sin
F 2

1
110
F = 2. 20.07 x SIN 2

F = 40.14 x 0.819

F = 31.88 daN

Berikut adalah tabel penjumlahan hasil dari perhitungan di Bab IV

44
45

Anda mungkin juga menyukai