Anda di halaman 1dari 9

https://samsulkosasi.wordpress.

com/2015/04/11/pertolongan-pertama-pada-korban-luka-
bakar/

Pertolongan Pertama Pada Korban Luka Bakar

Posted on 11 April 2015 by Samsul Kosasi

Kulit merupakan organ yang sangat penting dalam


mengatur keseimbangan cairan dan suhu tubuh. Kulit juga bertindak sebagai dinding pertahahan
tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus dari dunia luar. Jika karena suatu sebab kulit mengalami
cidera, maka fungsi-fungsi tersebut akan mengalami gangguan juga. Anatomi kulit sangat
komplek dan terdiri dari berbagai struktur yang berlapis lapis, dimana secara umum dibagi
menjadi 3 lapisan yaitu :

1. Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit manusia.

2. Dermis merupakan lapisan kulit yang terdiri dari kolagen dan serat elastis, tempat
bersemayamnya sel sel saraf, pembuluh darah, kelenjar keringat dan folikel rambut.

3. Hipodermis / jaringan subkutan merupakan lapisan kulit tempat bersemayamnya


pembuluh darah besar dan sel sel saraf. Lapisan ini memegang peranan penting dalam
pengaturan suhu tubuh.

Luka bakar merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan
sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, matahari, api, sumber listrik, bahan kimiawi,
cahaya, radiasi dan friksi. Setiap kerusakan yang diakibatkan oleh luka bakar nantinya
terggantung pada lokasi luka, dalamnya luka dan seberapa luas permukaan tubuh yang terimbas.
Seorang korban luka bakar dapat mengalami berbagai macam komplikasi yang fatal termasuk
diantaranya kondisi shock, infeksi, ketidak seimbangan elektrolit (inbalance elektrolit), masalah
distress pernapasan, distress emosional (trauma) dan psikologis yang berat dikarenakan cacat
akibat luka bakar dan bekas luka.

1. Klasifikasi Luka Bakar


Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan kedalaman lukanya, yaitu :

Luka bakar derajat satu.

Luka bakar derajat satu merupakan luka bakar yang paling ringan yang hanya mengenai lapisan
kulit paling luar (epidermis) yang menimbulkan peradangan lokal pada daerah tersebut. Sunburn
sering dimasukan dalam klasifikasi luka bakar ini. Peradangan yang terjadi ditandai dengan rasa
nyeri, kemerahan dan pembengkakan ringan. Kulit terasa sangat perih atau nyeri saat disentuh.
Lapisan luar kulit tidak terbakar semua. Biasanya luka bakar semacam ini bisa dirawat di rumah
saja, kecuali kalau luka bakar itu mengenai sebagian besar dari tubuh.

Luka bakar derajat dua.

Luka bakar derajat dua terjadi jika luka sudah mengenai lapisan kulit yang lebih dalam
(hipodermia) dan menimbulkan rasa sakit/nyeri hebat, pembengkakan, kemerahan, berbecak-
becak, dan inflamasi yang lebih parah. Dalam kondisi ini, kulit akan tampak melepuh. Bila
diameter luka bakar tingkat dua ini tidak lebih dari 5 7,5 cm, Anda masih bisa merawatnya di
rumah. Namun bila wilayah kulit yang terbakar lebih luas atau apabila luka bakar terjadi di
tangan, kaki, wajah, kemaluan, pantat, atau pada persendian utama, segera pergi ke unit gawat
darurat terdekat.

Luka bakar derajat tiga.


Luka bakar jenis ini merupakan luka bakar yang paling serius. Luka bakar jenis ini terjadi jika
luka sudah mengenai seluruh lapisan kulit (mengenai ketiga lapisan kulit), bahkan tidak jarang
mencapai jaringan yang lebih dalam lagi. Kondisi ini juga akan menyebabkan kulit pada daerah
luka bakar menjadi mati. Karena saraf dan pembuluh darah juga rusak maka luka bakar derajat
tiga akan tampak keputihan, keras dan relatif tidak sakit. Luka bakar ini membutuhkan
perawatan medis darurat.

Gambar 1

Klasifikasi Luka Bakar

Luka bakar memiliki suatu proses yang dinamis artinya bisa saja saat ini luka bakar derajat satu
tapi besoknya sudah berkembang menjadi derajat dua atau luka bakar derajat dua yang dapat
berkembang menjadi derajat tiga.

Pada semua derajat luka bakar, proses peradangan atau inflamasi dan akumulasi cairan akan
terjadi semenjak awal terjadinya luka bakar. Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa
salah satu fungsi kulit adalah sebagai dinding pelindung terhadap infeksi maka saat luka bakar,
rusaknya kulit akan menyebabkan tubuh rentan kemasukan kuman.
Hanya lapisan epidermis kulit yang mampu mengalami proses regenerasi yang baik sementara
bila luka bakar mengenai lapisan kulit yg lebih dalam maka akan menyebabkan kecacatan
permanen dan jaringan parut yg pasti menganggu fungsi kulit.

1. Tingkat Persentase (%) Keparahan Luka Bakar pada Bagian Tubuh

Selain dalamnya luka bakar, luasnya daerah luka bakar juga penting artinya. Lokasi dan luasnya
luka pada tubuh dapat diukur dengan besarnya persentase (%). Pengukuran ini disebut rule of
nines yang pada bayi dan anak anak akan dilakukan beberapa modifikasi. Rule of nines membagi
tubuh manusia dewasa dalam beberapa bagian dan setiap bagian dihitung 9%. Rule of nines
hanya digunakan untuk luka bakar derajat dua dan tiga saja, sementara luka bakar derajat satu
tidak karena permukaan kulit relatif bagus sehingga fungsi kulit sebagai regulasi cairan dan suhu
masih baik.

Tabel 1

Tingkat % Keparahan Luka Bakar pada Bagian Tubuh

Bagian Tubuh Persentase

Kepala 9%

Dada bagian depan 9%

Perut bagian depan 9%

Punggung 18%

Setiap tangan 9%

Setiap telapak tangan 1%

Selangkangan 1%

Setiap kaki 18%

Contoh :

Jika luka bakar mengenai kedua kaki (18% x 2 = 36%), selangkangan (1%), dada depan (9%)
dan perut depan (9%) maka total luasnya luka bakar adalah 55%.

Gambar 2

Rule of Nine in Adult & Child


Jika jumlah persentase (%) dari luas luka bakar yang terjadi lebih dari 15 20%, maka artinya
tubuh mengalami kehilangan cairan yang cukup signifikan dan perlu diberikan cairan pengganti
(infus). Jika cairan yang hilang tidak segera diganti maka pasien dapat jatuh ke kondisi syok atau
renjatan. Semakin luas atau besar persentase (%) luka bakarnya maka semakin besar pula resiko
kematian pada penderita luka bakar tersebut. Pasien dengan luka bakar dibawah 20% biasanya
akan sembuh dengan baik, sebaliknya mereka yang mengalami luka bakar lebih dari 50% akan
menghadapi resiko kematian yang tinggi.

1. Pentingnya Lokasi Luka Bakar pada Bagian Tubuh

Lokasi luka bakar pada bagian tubuh memiliki arti yang sangat penting yaitu :

Jika luka bakar mengenai wajah, hidung, mulut atau leher maka peradangan yang terjadi
dapat menganggu kelancaran jalan nafas sehingga menimbulkan masalah pernafasan.

Jika luka bakar melingkar pada dada lalu karena proses luka bakarnya menyebabkan
jaringan otot otot dada terhambat gerakannya maka proses pergerakan dada saat bernafas
akan terganggu.

Jika luka bakar melingkar pada tangan, kaki, jari jemari tangan atau kaki maka dapat
terjadi kerusakan pembuluh darah sehingga aliran darah ke bagian ujung organ tersebut
akan bermasalah.

Jika luka bakar mengenai persendian tangan atau kaki, bila penanganan tidak bagus maka
ketika sembuh kecacatan yang terjadi akan menganggu pergerakan sendi tersebut.

Penyebab Luka Bakar

Luka Bakar Akibat Api


Luka bakar yang disebabkan kontak langsung dengan api, seperti saat berada d dekat api unggun
perkemahan atau pada anak-anak yang bermain dengan korek api, haruslah ditangani sesuai
dengan tingkat dan luas wilayah luka bakar tersebut. Luka bakar tingkat pertama di sebagian
kecil tubuh, pada jari tangan misalnya, bisa ditangani sebagai luka bakar ringan. Luka bakar
yang luas atau mencapai lapisan jaringan yang lebih dalam membutuhkan perawatan dokter atau
dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit setempat.

Luka Bakar Akibat Arus Listrik

Setiap luka bakar akibat sengatan listrik harus diperiksa dokter. Luka bakar akibat listrik
mungkin kelihatannya ringan, namun kerusakannya bisa sampai jauh ke dalam jaringan bawah
kulit. Kejutan listrik kadang bisa mengakibatkan gangguan irama jantung, jantung berhenti, atau
kerusakan tubuh bagian dalam lainnya akibat dilalui arus listrik. Kadang-kadang sentakan akibat
sengatan listrik bisa mengakibatkan orang yang bersangkutan terlempar atau jatuh, sehingga
menimbulkan patah tulang atau cedera lainnya.

Luka Bakar Akibat Bahan Kimia

Adapun cara-cara yang dilakukan untuk merawat luka bakar yang disebabkan bahan kimia
yaitu :

1. Pastikan bahwa penyebab luka bakar sudah dijauhkan. Guyurlah bahan kimia dari
permukaan kulit dengan air dingin yang mengalir selama 20 menit atau lebih. Apabila
bahan kimia berbentuk bubuk, misalnya bahan kapur, bersihkan dulu sebelum
mengguyurnya dengan air.

2. Jika korban tak sadarkan diri, pucat, atau napasnya dangkal, perlakukan korban seperti
korban shock dengan cara cepat.

3. Lepaskan seluruh pakaian atau perhiasan yang telah terkontaminasi dengan bahan kimia
tersebut.

4. Bila luka sudah dicuci korban mengeluh rasa terbakarnya semakin hebat, cucilah luka
bakar itu sekali lagi dengan air selama beberapa menit supaya bahan-bahan kimianya
benar-benar bersih.

5. Bungkuslah bagian yang terbakar dengan kain bersih atau perban kasa steril.

6. Apabila bahan kimia terpecik ke mata, guyurlah segera dengan air. Semua jenis air
mineral yang bersih bisa dipakai. Jauh lebih penting segera mengguyurnya dari pada
harus mencari air steril dulu. Teruskan mengguyur mata dengan air mengalir sedikitnya
selama 20 menit. Setelah mencucinya sampai bersih, pejamkan mata lalu tutup dengan
kain penutup basah. Kemudian segera ke dokter.
7. Luka bakar kimia ringan biasanya sembuh tanpa perlu perawatan lama. Bila bahan kimia
menimbulkan luka bakar tingkat dua yang berdiameter lebih dari 5-7,5 cm, atau luka
bakar terjadi pada tangan, kaki, wajah, pangkal kemaluan, pantat, atau persendian utama,
segera cari bantuan medis darurat. Juga segera mencari perawatan medis darurat apabila
bahan kimia masuk ke salah satu atau kedua belah mata.

Penanganan Korban Luka Bakar

Penanganan Korban Luka Bakar Ringan di Rumah

Langkah-langkah yang dilakukan untuk penanganan luka bakar ringan yaitu:

1. Dinginkan luka bakar dengan mengucurkan air dingin selama 20 menit. Kalau tidak
memungkinkan, rendam luka bakar di dalam air dingin atau tutupi dengan kompres
dingin. Jangan meletakan batu es langsung pada luka bakar. Karena ini bisa menimbulkan
radang beku dan memperparah kerusakan.

2. Begitu luka bakar sudah dingin, oleskan losion atau cairan pelembab untuk menyejukkan
luka dan menghindari kekeringan. Jangan memberi mentega pada kulit yang terbakar.
Mentega justru mengikat panas dalam jaringan dan bisa lebih merusak dan menimbulkan
kemungkinan terjadi infeksi.

3. Tutupi luka bakar dengan perban kasa steril. Bungkus longgar-longgar agar tidak
menekan luka. Dengan diperban luka terhindar dari udara dan mengurangi rasa sakit.

4. Kadang lepuhan yang berisi cairan timbul justru untuk melindungi luka dari infeksi. Jadi,
jangan memecahkan lepuhan tersebut. Apabila lepuhan itu pecah sendiri, cucilah luka itu
dengan sabun lunak dan air. Kemudian olesi dengan salep antibiotik dan tutup dengan
perban kasa. Kulit mati dari lepuhan yang sudah pecah boleh dibersihkan.
5. Asetaminofen (Tilenol, dan lainnya) atau ibuprofen (Advil, Motrin, dan lainnya) bisa
membantu mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan.

Penanganan Korban Luka Bakar Berat

Langkah-langkah yang dilakukan untuk penanganan luka bakar berat yaitu:

1. Panggil ambulans atau bawa segera ke unit gawat darurat untuk semua kasus luka bakar
berat.

2. Sementara menunggu bantuan medis datang, pastikan penyebab luka bakar telah
dijauhkan atau dimatikan.

3. Jangan melepaskan pakaian terbakar yang melekat pada kulit, tetapi pastikan korban
tidak lagi bersentuhan dengan materi yang masih panas atau membara.

4. Pastikan korban masih bernapas. Apabila pernapasan telah terhenti, lakukan pernapasan
buatan dari mulut ke mulut. Bila ada dugaan saluran pernapasan korban tersumbat,
usahakan untuk melegakannya terlebih dulu.

5. Apabila korban berada dalam keadaan shock, lakukan langkah-langkah untuk penanganan
penderita shock.

6. Tutupi luka bakar dengan perban steril yang kering atau kain yang bersih.

7. Jangan menggunakan selimut atau handuk karena bahanya cenderung melekat pada luka
bakar.

8. Kain seprai bisa digunakan bila bagian yang terbakar sangat luas.

9. Jangan memberi salep dan jangan memecahakan lepuhan luka bakar.

1. Mitos-Mitos Penanganan Luka Bakar yang harus dihindari

Beberapa mitos yang harus dihindari atau tidak boleh dilakukan pada korban luka bakar yaitu :

Penanganan luka bakar dengan mengunakan mentega, minyak, garam, kecap dan air
kapur karena bahan-bahan tersebut dapat mengakibatkan infeksi pada tubuh korban.
Sebaiknya, luka bakar ringan dan sedang dapat ditolong dengan cara menyiram atau
merendamnya dalam air dingin.

Mengolesi pasta gigi pada daerah luka bakar. Walaupun pasta gigi memberikan rasa
dingin pada kulit (mengandung mentol), namun jika dioleskan pada kulit yang terkena
luka bakar akan menyebabkan pori-pori kulit tersebut akan tertutup oleh pasta gigi.
Selain itu, tindakan ini juga akan menyebabkan tim paramedis di rumah sakit kesulitan
untuk membersihkan luka guna mencegah terjadinya infeksi.
Mengolesi kecap atau minyak rem pada luka bakar. Tindakan ini dilakukan karena
adanya persepsi masyarakat bahwa kecap dan minyak rem bersifat mendinginkan, namun
bahan-bahan tersebut perlu dihindari karena banyak mengandung bahan kimia yang
sangat berbahaya dan dapat memperlambat proses penyembuhan luka atau bahkan
memperparah kondisi korban.

Memecahkan gelembung kulit yang timbul akibat luka bakar dapat menyebabkan
terjadinya infeksi pada luka korban.

Anda mungkin juga menyukai