Anda di halaman 1dari 6

Analisa Kapasitas Ruas Jalan (MKJI)

Kapasitas Jalan

R.J. Salter (1974) mendefinisikan kapasitas adalah:Capacity has been defined as


the flow which produces minimum acceptable journey speed and also the
maximum traffic volume for comfortable free flow conditions.

Sedangkan MKJI (1997) mendefinisikan kapasitas sebagai arus


maksimum yang melalui suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan per satuan
jam pada kondisi tertentu. Untuk jalan dua lajur dua arah, kapasitas ditentukan
untuk arus dua arah ( kombinasi dua arah) , tetapi untuk jalan dengan banyak
lajur, arus dipisah per arah dan kapasitas ditentukan per lajur.

Dalam MKJI, kapasitas ruas jalan dibedakan untuk: jalan


perkotaan (urban road), jalan luar kota (inter-urban road), dan jalan bebas
hambatan (motorway). Sebagai panduan untuk membedakan antara jalan
perkotaan dan jalan luar kota, buku MKJI memberikan ciri/karakteristik jalan
perkotaan/semi perkotaan yang dapat dilihat dari:

Terdapatnya kawasan terbangun secara permanen dan menerus sepanjang


seluruh atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan. Jalan pada
daerah perkotaan dengan penduduk lebih dari 100.000 jiwa selalu digolongkan
dalam kelompok ini.

Jalan pada daerah perkotaan dengan penduduk kurang dari 100.000 jiwa
digolongkan dalam kelompok ini, jika mempunya kawasan terbangun secara
permanen dan menerus seperi dijelaskan pada butir (1)

Memiliki karakteristik arus lalu-lintas jam puncak pagi dan sore hari lebih
tinggi, dan komposisi lalu-lintas sepeda motor dan kendaraan pribadi yang sangat
dominan, sementara komposisi jenis kendaraan truk adalah rendah.
Persamaan dasar untuk menghitung kapasitas ruas jalan dalam MKJI
(1997) adalah sebagai berikut:

Jalan Perkotaan:

C = Co x FCw x FCSP x FCSF x FCCS

Jalan Luar Kota:

C = Co x FCw x FCSP x FCSF

Jalan Bebas Hambatan:

C = Co x FCw x FCSP

dimana: C = kapasitas ruas jalan (smp/jam)

Co = kapasitas dasar (smp/jam)

FCw = faktor penyesuaian lebar jalur lalu-lintas

FCSP = faktor penyesuaian pemisahan arah

FCSF = faktor penyesuaian akibat hambatan samping

FCCS = faktor penyesuaian ukuran kota

Kapasitas dasar (Co) ditetapkan dengan mengacu pada tabel berikut.

Tipe alinyemen untuk jalan luar kota dan jalan bebas hambatan
ditentukan dengan mengacu pada kriteria yang disajikan pada tabel berikut.
Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu-lintas (FCw)
ditetapkan dengan mengacu pada tabel 4.3.

Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah (FC SP) ditetapkan


dengan mengacu pada tabel 4.4.
Faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping
(FCSF) ditentukan dengan mengacu pada kelas hambatan samping (side
friction). Adapun kelas hambatan samping ditentukan berdasarkan total jumlah
(frekwensi) kejadian dikali faktor bobot menurut tipe kejadian pada setiap 200 m
segmen jalan, seperti disajikan pada tabel 4.5 dan 4.6.

Setelah diketahui kelas hambatan samping, selanjutnya ditentukan faktor


penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping (FC SF) yang dibedakan
untuk: jalan perkotaan dan jalan luar kota, seperti disajikan pada tabel 4.7, dan
4.8.

Adapun faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping (FC SF)


pada jalan 6 (enam) lajur (baik jalan perkotaan maupun jalan luar kota)
ditentukan dengan mengacu pada FCSF untuk jalan 4 (empat) lajur (tabel 4.7, dan
4.8) dengan mengalikannya dalam persamaan sebagai berikut:

FC 6,SF = 1 (0.8 x (1 FC 4,SF))


dimana:FC6,SF : faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping jalan 6
(enam) lajur

FC4,SF : faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping jalan 4


lajur

Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota (FCCS) khusus untuk


jalan perkotaan, ditetapkan dengan mengacu pada tabel 4.9.

Anda mungkin juga menyukai