Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LATAR BELAKANG
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012
1
Luas wilayah terdiri dari sawah seluas 79 hektar, daratan seluas 108,185
hektar dan empang seluas 377,065 hektar. Pada daratan terdiri dari dua hektar
pemakaman umum.
2
Prasarana perhubungan dan pengairan di Kecamatan Teluk Naga dihubungkan
oleh:
A. Jalan
Panjang jalan yang ada di wilayah Kecamatan Teluk Naga sepanjang 108 km,
dengan klasifikasi sebagai berikut :
1. Berdasarkan status
a. Jalan Propinsi : 9,5 km.
b. Jalan Kabupaten : 5 km.
c. Jalan Desa : 93,5 km.
2. Berdasarkan kondisi fisik
a. Jalan hotmik : 17,5 km.
b. Jalan aspal : 67 km.
c. Jalan tanah : 14,5 km.
B. Jembatan
a. Jembatan besi : 1 km.
b. Jembatan beton : 7 km.
C. Sungai atau kali
Sungai atau kali yang mengalir di wilayah Kecamatan Teluk Naga adalah
sungai Cisadane dengan panjang saluran sejauh 12 km.
a. Irigasi atau Pengairan
Pengairan dapat mengairi sawah seluas 20.593.649 ha.
b. Bendungan air atau Dam
Bendungan dapat digunakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang
menjadi salah satu sumber air bersih yang dimanfaatkan masyarakat.
Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah
Tangga Dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa/Kelurahan Tanjung Pasir
Tahun 2012
R
3
RT
Rumah
RW
epadatanPenduduk (km2)
(Jiwa)Penduduk
KK
Wilayah
(km2)
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Puskesmas
Tegal Angus Tahun 2012
4
8 35-39 1,994 1,888 3,882
9 40-44 1,704 1,613 3,317
10 45-49 1,401 1,262 2,663
11 50-54 1,135 925 2,060
12 55-59 741 656 1,397
13 60-64 546 533 1,079
14 65-69 337 318 655
15 70-74 252 281 533
16 75+ 203 307 510
5
Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012
Diagram 1.1 Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Jenjang Pendidikan di
Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012
6
c. Tanjung Burung : 7 Posyandu
d. Tanjung Pasir : 9 Posyandu
e. Lemo : 6 Posyandu
f. Muara : 6 Posyandu
Tabel 1.4 Sarana Pelayanan Kesehatan Kecamatan Teluk Naga Tahun 2012
No Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah
1 Apotik 0
2 Balai Pengobatan Swasta 2
Gudang Farmasi 0
Laboratorium Klinik Swasta 0
7
Optikal 0
Pos UKK 0
3 Polindes 0
4 Posbindu 1
5 Poskesdes 1
6 Posyandu 45
Praktek Bidan Swasta 8
7 Praktek dokter (perorangan)
Dokter umum 5
Dokter gigi 0
Dokter spesialis 0
8 Puskesmas 1
10 Puskesmas pembantu (pustu) 1
11 Rumah Sakit Bersalin 0
13 Rumah Sakit Pemerintah 0
14 Rumah Sakit Swasta 0
15 Toko obat 2
Sumber : Puskesmas Tegal Angus
8
d. Penanganan Bumil dan Neonatal Risiko Tinggi (risti).
Deteksi dini kelompok bumil dan neonatal risti. Jika ditemukan lebih awal
dapat dilakukan intervensi untuk menangani risiko tersebut. Penemuan
bumil risti dan neonatal risti di puskesmas Tegal Angus pada tahun 2012
yaitu 173 bumil risti dari 215 sasaran bumil resti (80,5%) dan 113 neonatal
risti dari 165 sasaran neonatal risti (68,4%).
e. Pelayanan Neonatal.
Pelayanan kesehatan neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu kali umur 0-
7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari.dalam melaksanakan pelayanan
neonatus, petugas kesehatan selain melakukan pemeriksaan kesehatan bayi
juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
2. Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pemeriksaan kesehatan anak
sekolah.
Puskesmas Tegal Angus melakukan deteksi tumbuh kembang balita dan
pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI. Upaya yang dilakukan antara lain
penyuluhan di posyandu dan pembentukan kelas ibu balita.
3. Keluarga berencana.
a. Peserta KB Baru.
Puskesmas Tegal Angus melakukan edukasi melalui penyuluhan terus
menerus.
b. Peserta KB Aktif.
4. Imunisasi
a. Desa UCI
Desa binaan di wilayah Puskesmas Tegal Angus ada 6 desa. Upaya yang
dilakukan sweeping imunisasi.
b. Drop Out imunisasi Campak-Polio.
Penyuluhan tentang pentingnya imunisasi lengkap pada balita, sweeping
imunisasi campak dan meningkatkan cakupan imunisasi di posyandu.
5. Gizi
a. Penanganan balita BGM dan gizi buruk
Penanganan balita gizi buruk dengan diberikan PMT pemulihan di
klinik gizi dan MP-ASI untuk perawatan dirumah dan kegiatan kunjungan
rumah untuk pemantauan pemberian PMT serta rujukan untuk balita gizi
buruk.
b. ASI Eksklusif
9
ASI merupakan makanan penting untuk bayi. Pemberian ASI
eksklusif adalah pemberian makanan hanya ASI sampai bayi berumur 6
bulan. Zat gizi yang terkandung dalam ASI cukup memenuhi kebutuhan
nutrisi untuk bayi sampai berumur 6 bulan. Keuntungan dari ASI adalah
ASI mengandung zat kekebalan tubuh, mengandung protein yang mudah
diserap oleh tubuh bayi, mudah dan murah diberikan untuk bayi serta
membangun ikatan kasih sayang antara ibu dan anak. Jumlah bayi yang
diberikan ASI eksklusif di puskesmas tegal angus pada tahun 2012 ini
adalah 719 bayi dari 976 bayi (73,7%), meningkat dari tahun lalu yang
hanya sebesar 44, 53%.
10
B. Pelayanan Kesehatan Pengembangan
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Pelayanan kesehatan salah satunya ditujukan terhadap kelompok usia
lanjut, dimana pada kelompok ini biasanya banyak mengalami gangguan
kesehatan degeneratif dan fungsi tubuh lainnya. Dalam upaya
meningkatkan status kesehatan usia lanjut telah dilaksanakan program
pelayanan kesehatan usia lanjut.
C. Perilaku Masyarakat
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Puskesmas dilakukan
melalui program promosi kesehatan yaitu penyebarluasan informasi
kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat di masyarakat dapat menggambarkan derajat kesehatan wilayah
tersebut, hal ini dapat disajikan dengan indikator PHBS, adapun dari hasil
kajian PHBS di wilayah Puskesmas Tegal Angus pada Tahun 2012 dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan ( 90,5% )
2. Rumah yang bebas jentik ( 72,83% )
3. Penimbangan bayi dan balita ( 100% )
4. Memberikan ASI ekslusif ( 73,67% )
5. Menggunakan air bersih ( 99,39% )
6. Menggunakan jamban sehat ( 15,74% )
7. Olahraga atau melakukan aktifitas fisik setiap hari ( 10,09% )
8. Mengkonsumsi makanan seimbang ( 23,5% )
9. Tidak merokok dalam rumah ( 23,5%)
10. Penduduk miskin yang dicakup JPKM ( 96,85% )
D. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan merupakan aspek yang penting dibidang
kesehatan, upaya peningkatan kualitas lingkungan merupakan langkah
yang tepat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan keluarga
yang lebih baik. Berikut ini upaya-upaya peningkatan kualitas lingkungan
bagi kesehatan yang dilakukan di puskesmas Tegal Angus :
a) Penyehatan Perumahan
Rumah merupakan tempat berkumpul/ beristirahat bagi semua
anggota keluarga dan untuk menghabiskan sebagian besar
waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan dapat berperan
sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau
tetangga sekitarnya. Rumah sehat adalah rumah tinggal yang
11
memenuhi syarat kesehatan, hasil pemantauan selama tahun 2012
menunjukkan dari 12.421 rumah yang diperiksa sebanyak 11,2 %
yang memenuhi syarat kesehatan.
12
Makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok manusia dan
sumber utama kehidupan bagi umat manusia, maka dengan itu
makanan yang tidak dikelola dengan baik justru akan menjadi
sumber media yang sangat efektif di dalam penularan penyakit
saluran pencernaan.
Upaya Puskesmas Tegal Angus adalah pemeriksaan tempat
pengelolaan air bersih, pengawasan terhadap kualitas penyehatan
tempattempat umum pengelolaan makanan. Tidak hanya tenaga
sanitarian melainkan kurangnya tenaga di Puskesmas Tegal Angus
menyebabkan pembinaan penyehatan makanan dan minuman tidak
dapat dilakukan.
RUMAH
PUSKE JUMLAH JUMLAH
NO DESA JUMLAH % %
SMAS DIPERIKS DIPERIKS
SELURUHNYA DIPERIKSA SEHAT
A A
TEGAL TANJUNG
1 2473 22 0,89 19 86,36
ANGUS BURUNG
13
PANGKA
4132 28 0,68 22 78,57
LAN
TEGAL
2879 21 0,73 17 80,95
ANGUS
TANJUNG
1787 15 0,84 15 100,00
PASIR
Grafik 1.2 Sepuluh Besar Penyakit Puskesmas Tegal Angus Bulan Januari Tahun
2014
14
Sumber : Data Gambaran 10 penyakit terbanyak rawat jalan dan rawat inap
Peserta Jamkesmas di Puskesmas Tegal Angus bulan Januari 2014
15
Lain
1 AKBID 1 6 0 7
2 AKPER 1 0 0 1
3 Bidan 9 0 0 9
4 D3 Gizi 1 0 0 1
5 D3 Kesling 1 0 0 1
6 Dokter Gigi 1 0 0 1
7 Dokter Umum 2 0 0 2
8 Honor 0 0 4 4
9 Pekarya 1 0 0 1
10 Perawat 2 1 0 2
JUMLAH 21 3 4 29
Sumber :Ketatausahaan Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012
16
melalui jaminan kesehatan daerah (Jamkesda). Pemerintah daerah juga
membiayai operasional puskesmas melalui dana operasional puskesmas.
Gambar 1.3 Denah Lokasi Rumah Keluarga Binaan Kampung Garapan RT 001/RW
06, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Februari
Tahun 2014
17
bulan
Keluarga Tn. A tinggal disebuah rumah bangunan semi permanen diatas tanah
seluas 7 x 4 m2. Dinding rumah terbuat dari bambu, sebagian berlantai kan kermaik
dan sebagian berlantaikan tanah. Atap rumah menggunakan genteng tetapi tidak
dibuat plafon. Rumah Tn. A terdiri dari sebuah ruang tamu, 2 buah kamar tidur, tetapi
hanya satu kamar tidur yang dipakai, dan satu ruang keluarga. Ruang tamu berukuran
3 x 2 m2 beralaskan tanah dan hanya dipergunakan untuk menaruh motor. Ditengah
terdapat ruang keluarga, dimana terdapat TV dan merupakan tempar biasanya
keluarga berkumpul, diruangan tersebut tidak terdapat jendela hanya memiliki pintu
yang langsung mengakses ke bagian belakang rumah.
Di rumah Tn. A tidak terdapat ventilasi jendela, cahaya masuk hanya bila pintu
terbuka. Untuk siang hari hingga malam keluarga tuan asan menggunakan lampu
sebagai penerangan.
Di rumah Tn. A tidak terdapat WC ( jamban ) dan hanya terdapar dapur dan
kamar mandi. Untuk buang air besar (BAB) mereka melakukannya di MCK umum
18
yang berjarak 100 meter dari depan rumah. Dapur Tn. Asan hanya terdapat kompor
yang menggunakan kayu bakar. Sumber air bersih didapatkan dari PAM yang dibeli
dengan harga Rp. 1000/ 3 derigen. Air bersih tersebut di gunakan untuk mandi, masak
dan minum.
Rumah keluarga Tn. A terletak di daerah yang padat penduduk dengan jarak
antar rumah 0,5 meter disebelah kanan dan kiri dan 5 meter dengan rumah depan.
Keluarga Tn. Asan memiliki kebiasaan membuang sampah di lahan kosong depan
rumah yang berjarak 10 meter dari rumah. Biasanya sampah tersebut di bakar setelah
terkumpul banyak.
19
Keluarga Tn. A memiliki pola makan sebanyak 2 kali dalam sehari. Biasanya menu
yang biasa dimakan adalah sayur asem, tahu, tempe, telur asin dan ikan asin. Tn. A
memiliki kebiasaan merokok dan mengaku sering merokok didalam rumah. Tn. A
mengaku mencuci tangan sebelum dan sesudah makan tetapi tidak mengggunakan
sabun. Tn. A dan Ny. S mengaku jarang melakukan olahraga, Tn. A di sempat untuk
berolahraga karena berangkat malam untuk melaut dan pulang pagi. Dalam segi
kesehatan, Tn. A dan Ny. S tidak memiliki masalah kesehatan dalam sebulan terakhir
ini, tetapi sebelum nya mengaku sering sakit batuk dan pilek terutama pada musim
hujan. Biasanya apabila sakit mereka berobat dengan obat dari warung dan apabila
sakit tambah parah mereka berobat ke bidan. Anak Tn. A seminggu ini mengeluhan
buang air mencret. Keluarga Tn. A tidak membawanya berobat karena merasa sudah
biasa anaknya sakit mencret. Jarak puskesmas dari rumah Tn. A cukup jauh. Tn. Asan
memiliki motor untuk transportasi.
20
bidan atau dokter terdekat atau ke Puskesmas.
5 Menabung Keluarga Tn. A tidak memiliki kebiasaan
menabung
6 Aktivitas sehari-hari a. Tn. A bekerja sebagai nelayan Ia berangkat
mencari ikan di laut jam 22.00 WIB dan
pulang pada pukul 06.00 WIB
b. Ny. S tidak bekerja, dan sehari-hari
mengurus rumah
No Kriteria Permasalahan
2
1. Luas Bangunan Luas rumah 7 x 4 m
2. Ruangan dalam Dalam rumah terdapat ruang tamu, satu kamar tidur, satu
kamar kosong untuk menyimpan barang, ruang keluarga dan
rumah
dapur.
21
sekitar rumah sampah yang berserakan dikarenakan penduduk sekitar
kurang peduli dengan lingkungannya.
a. Keluarga Tn. A
Masalah Medis
1. Penyakit demam berdarah dengue
2.
Masalah Non Medis
1. Kurangnya pengetahuan anggota keluarga terhadap pencegahan demam
berdarah dengue.
2. Kurangnya peran anggota keluarga dalam progam Jumantik dalam
pelaksanaan PSN
3.
22
1.4.2. Usulan Area Masalah
23
1.5.1. Area Masalah Sebagai Diagnosis Komunitas
Dari sekian masalah yang ada pada keluarga binaan, kami memutuskan
untuk mengangkat permasalahan PENGETAHUAN KELUARGA BINAAN
TENTANG PENGETAHUAN KADER JUMANTIK DALAM KEGIATAN
PSN.
24