Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
GAMBARAN UMUM
1. Desa Lemo
2. Desa Pangkalan
3. Desa Tanjung Burung
4. Desa Tanjung Pasir
5. Desa Tegal Angus
6. Desa Muara
2.2 KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Tangerang pada tahun 2013 jumlah penduduk
di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus adalah 53,831 jiwa yang tersebar di 6 desa seperti
yang tercantum di tabel 2.1 dibawah ini :
Data penduduk dari BPS Kecamatan Teluk Naga menunjukkan fluktuasi jumlah
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus seperti yang terlihat pada grafik di
bawah ini.
50000
45000
2008.0 2009.0 2010.0 2011.0 2012.0 2013.0
Jumlah penduduk yang cukup besar dan adanya fluktuasi merupakan suatu tantangan
dalam pembangunan kesehatan karena adanya perubahan sasaran dari program-program
pembangunan kesehatan sekaligus menjadi factor pendorong pembangunan karena tersedia
SDM (sumber daya manusia) yang cukup untuk menggerakkan pembangunan. Akan tetapi
SDM bidang kesehatan masih sangat kurang di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus
sehingga diharapkan Puskesmas dapat terus meningkatkan kerjasama lintas sektoral untuk
menyesuaikan program puskesmas dengan keadaan penduduk di wilayah kerjanya.
Klasifikasi jumlah penduduk berdasar jenis kelamin di wilayah kerja Puskemas Tegal
Angus dilihat pada tabel 2.2 dibawah ini :
Jumlah Penduduk
Isu gender menjadi penting saat ini karena arah pembangunan mulai diarahkan sesuai dengan
populasi jenis kelamin. Pembangunan kesehatan juga sudah kearah isu gender dengan
membuat laporan indicator kesehatan sesuai jenis kelamin. Data berdasarkan jenis kelamin
PROFIL PUSKESMAS TEGAL ANGUS TAHUN 2013 9
seperti yang termuat dalam laporan profil kesehatan ini diharapkan dapat membantu
membuat kebijakan sesuai kebutuhan gender. Seperti terlihat pada table di atas jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak dari penduduk perempuan. Kondisi ini menuntut perhatian
khusus karena saat ini tingkat partisipasi terhadap program kesehatan di puskesmas lebih
banyak perempuan baik sebagai sasaran kesehatan seperti bumil,bulin maupun sebagai kader
kesehatan. Program-program seperti KIA-KB dan gizi identik dengan ibu-ibu (perempuan)
padahal peran laki-laki juga dibutuhkan. Di lain pihak, kesehatan pengembangan seperti
usaha kesehatan kerja mungkin perlu dikembangkan mengingat lebih banyak laki-laki yang
bekerja bandingkan perempuan.
EKONOMI
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus terdiri dari campuran budaya asli
Tangerang dan budaya Cina yang sudah lama menetap di daerah Tangerang dan sekitarnya.
Jumlah pemeluk agama di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus dapat dilihat pada tabel 2.3
di bawah ini :
Tabel 2.3 Jumlah Pemeluk Agama di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus Th 2013
Seperti terlihat pada tabel diatas bahwa komposisi pemeluk di wilayah kerja
Puskesmas Tegal Angus di dominasi oleh pemeluk agama Islam dan Budha. Kehidupan
agama di wilayah ini berjalan dengan harmonis. Hal ini dibuktikan dengan adanya tempat
ibadah agama lain selain Islam yaitu adanya klenteng di pemukiman penduduk. Hari raya
PROFIL PUSKESMAS TEGAL ANGUS TAHUN 2013 10
Imlek dan pertunjukkan barongsai yang merupakan kebudayaan penduduk keturunan Cina
pun dapat diterima dengan baik. Sehingga kehidupan sosial penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Tegal Angus berjalan dengan baik. Kehidupan sosial yang harmonis merupakan
salah satu kekuatan dalam pembangunan kesehatan karena dapat melibatkan masyarakat
dalam kegiatan pembangunan kesehatan.
3. Buruh 4592
4. Nelayan 386
5. Pedagang 6373
8. Pertukangan 4109
9. PNS 222
10. TNI/POLRI 65
Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus belum berkembang secara
ekonomi. Mata pencaharian penduduk didominasi oleh nelayan, petani dan buruh dengan
pendapatan yang tidak tetap. Jumlah penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas Tegal
Angus pada tahun 2013 adalah 31.914 jiwa yaitu 59.7 % dari jumlah penduduk 53.444 jiwa.
Hal ini menunjukkan hampir separuh dari jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas
Jumlah penduduk miskin yang masih cukup besar menunjukkan kondisi ekonomi
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus masih belum berubah seperti tahun-tahun
sebelumnya seperti yang terlihat pada grafik dibawah ini.
Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Tangerang & Data Jamkesmas Puskemas Tegal Angus, 2013
Grafik 2.3 Jumlah penduduk dan jumlah penduduk miskin di wilayah kerja
Puskesmas Tegal Angus tahun 2008 2013
Masih banyaknya penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus dapat
menjadi hambatan dalam pembangunan kesehatan. Oleh karena itu kerjasama lintas sektoral
perlu terus di tingkatkan, dalam hal ini pembangunan ekonomi harus juga ditingkatkan.
Kesehatan masyarakat tidak hanya menjadi tanggungjawab sektor kesehatan tetapi berbagai
factor dimana salah satu factor yaitu factor ekonomi juga berperan penting dalam
pembangunan kesehatan.
2. 4 Pendidikan
JUMLAH SEKOLAH
N NAMA
O DESA
T R S M
PAUD SMP MTS SMA SMK MA
K A D I
1 Pangkalan 1 2 0 5 1 2 1 0 1 0
Tanjung
2 Burung 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0
Tegal
3 Angus 0 1 0 2 2 2 1 1 0 0
Tanjung
4 Pasir 0 2 0 2 1 0 1 0 0 0
5 Muara 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
6 Lemo 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
PUSKESM 1
AS 1 3 0 2 4 2 2 1 0 0
Tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus masih rendah, dari jumlah
53.444 penduduk hanya sebagian kecil yang mengeyam pendidikan seperti yang terlihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 2.6 Penduduk 10 tahun keatas menurut jenjang Pendidikan di wilayah kerja
2. SD/MI 15738
3. SLTP/MTS 4060
4. SLTA/MA 3601
5. AK/Diploma 159
6. Universitas 130
Jumlah penduduk yang tidak/belum pernah sekolah dan tidak/belum tamat SD masih cukup
besar yaitu 12.598 jiwa atau 25.5 % dari jumlah penduduk. Hal ini merupakan tantangan
dalam pembangunan kesehatan, pelaksanaan program-program puskesmas harus disesuaikan
dengan tingkat pendidikan dari penduduk yang menjadi sasaran agar lebih diterima.
Kemampuan membaca dan menulis dapat dilihat dari angka melek huruf, yang diukur
dari persentase penduduk usia 10 th keatas yang bisa membaca dan menulis. Berdasarkan
data dari BPS Kecamatan Teluk Naga angka melek huruf di wilayah kerja Puskesmas adalah
88,97% untuk laki-laki dan 85,36% untuk perempuan. Angka melek huruf ini menurun dari
tahun 2010 sebelumnya seperti terlihat dari diagram di bawah ini.
100
80
60
40
20
0
2008.0 2009.0 2010.0 2011.0 2012.0 2013.0
Penurunan angka melek huruf baik pada laki-laki maupun perempuan di tahun 2013
merupakan suatu hambatan dalam pembangunan kesehatan terutama program puskesmas
yang memerlukan partisipasi masyarakat seperti UKBM , desa siaga maupun perekrutan
kader-kader kesehatan.