Anda di halaman 1dari 3

Penyakit Jantung Hipertensi

dr. Benyamin Widjajakusuma


Sub-Bagian Kardiovaskuler, Bagian llmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RS dr. Hasan Sadikin
Bandung

PENDAHULUAN Faktor darah pada penderita hipertensi dan orang normal


Hipertensi menyebabkan dua masalah penting pada jan- kurang lebih sama, jadi perbedaan ini dapat diabaikan.
tung
1. Hipertensi menyebabkan pembesaran ventrikel kiri yang di- TabeI I : Perubahan haemodinamika pada berbagai hipertensi.
susul dengan kegagalan jantung.
Total
2. Hipertensi mempercepat timbulnya proses aterosklerosis Hypertension Heart Cardiac Stroke Peripheral
dan menyebabkan penyakit jantung koroner. Rate Output Volume Resistance
Kapan seorang dengan hipertensi akan jatuh dalam kegagalan
jantung tidak dapat diketahui dengan pasti. Seorang penderita Labile (borderline, juvenile)
hipertensi kronik walaupun tekanan darahnya tinggi :, dapat Essential
hidup bertahun-tahun tanpa terjadi komplikasi pada jantung; Mild
sedangkan seorang dengan pheochromocytoma, glomerulone- Moderate
fritis akuta, atau toxemia gravidarum dapat dengan mudah Severe
jatuh dalam kegagalan jantung walaupun tekanan darahnya With congestive heart
failure
tidak begitu tinggi.
Coarctation of aorta
Jadi agaknya tidak ada hubungan langsung antara tinggi-
Renal arterial disease
nya tekanan darah dengan terjadinya kegagalan jantung, dan Renal parenchymal disease
kegagalan jantung bukanlah suatu komplikasi yang harus ter- No anemia or renal failure
jadi pada hipertensi. Anggapan dulu bahwa penyakit jantung Renal failure
hipertensi yang sudah menimbulkan kegagalan jantung, mem- With anemia correction
punyai prognosis yang buruk, tidak selalu benar. Primary aldosteronism
Ternyata dengan menurunkan tekanan darah arteriil, fungsi Pheochromocytoma
jantung menjadi baik kembali.
Hal yang sama dapat dijumpai pula pada penyakit jantung N = normal atau tidak berubah.
koroner yang terjadi akibat hipertensi. Frohlich dkk. me-
nyelidiki 20 penderita hipertensi dengan keluhan angina Pada tabel I terlihat bahwa penderita dengan hipertensi
pektoris; pada pemeriksaan angiografi koroner ternyata tidak yang labil (Borderline) cardiac output dapat menaik dan ta-
terdapat penyumbatan A. koronaria. Keadaan ini membukti- hanan perifer bisa normal. Pada coarctatio aortae cardiac
kan bahwa perubahan-perubahan hemodinamika menyebab- output meninggi tapi jumlah tahanan perifer dapat normal
kan gangguan fungsi dan oksigenisasi miokard dan menimbul- atau meninggi. Pada orang normal (normotensi) cardiac output
kan keluhan angina pektoris, keluhan-keluhan tersebut bisa menaik dan jumlah tahanan perifer menurun.
menghilang dengan diturunkannya tekanan darah. Laporan-laporan dari banyak penyelidikan juga menyebutkan bahwa
Melihat pengamatan-pengamatan di atas, kedua kelainan jumlah tahanan perifer bukan lagi merupakan faktor hemo-
jantung akibat hipertensikegagalan jantung dan ateroskle- dinamika yang utama dalam menerangkan hipertensi.
rosis merupakan suatu hal yang komplex. Dari penyelidikan Frohlich pada 200 penderita hipertensi
Dalam artikel ini akan dijelaskan klasifikasi dan patofisiologi didapatkan tekanan darah arteriil dan jumlah tekanan perifer
penyakit jantung sebagai akibat dari hipertensi esensial. (TPR) menaik secara progresif dan nyata.
KONSEP HEMODINAMIK Denyut jantung lebih cepat pada penderita hipertensi daripada
orang normal, tapi denyut jantung ini (heart rate) tidak me-
Tekanan darah arteri adalah sebagai kerja dari : nunjukkan perbedaan yang nyata di antara penderita hiper-
1. Cardiac output tensi (lihat gambar D.
2. Tahanan perifer Bila sudah ada pembesaran atrium kiri maka denyut jantung
3. Darah sendiri akan menurun dan cardiac output menetap. Selanjutnya bila

24 Cermin Dunia Kedokteran No. 19, 1980


sudah ada pembesaran ventrikel kiri maka cardiac output KLASIFIKASI :
menurun bersama dengan denyut jantung Berdasarkan penyelidikan-penyelidikan di atas, Frohlich
membagi kelainan jantung akibat hipertensi menjadi empat
Gambar I Perbandingan denyut jantung; jumlah tahanan tingkat :
perifer diantara orang normal dan hipertensi. Tingkat I : Besar jantung masih normal, belum ada kelain-
an jantung pada EKG atau radiologi.
Tingkat II : Kelainan atrium kiri pada EKG dan adanya
suara jantung ke 4(atrial gallop) sebagai
tanda dari permulaan hipertrofi ventrikel
kiri.
Tingkat III : Adanya hipertrofi ventrikel kiri pada EKG
dan radiologis.
Tingkat IV : Kegagalan jantung kiri.

FUNGSI VENTRIKEL KIRI PADA PENYAKIT JANTUNG


HIPERTENSI :
Pada tahun-tahun terakhir ini banyak penyelidikan ten-
tang hipertrofi ventrikel kiri sebagai akibat dari kenaikan be-
ban kerja pada hipertensi. Dengan adanya hipertrofi ini sebe-
narnya apakah ventrikel kiri akan bekerja lebih baik, normal
atau lebih jelek ? Tapi akhir-akhir ini diketahui bahwa bila
hipertensi diobati secara baik maka jarang sekali mengakibat-
kan kegagalan jantung.
Pembesaran dari atrium kiri pada pemeriksaan EKG (tabel Bagaimana hubungan kegagalan jantung akibat hipertensi
2), berhubungan erat dengan adanya atrial (presystolic) gal- dengan penyakit jantung koroner ? Cohn dkk. pada otopsi
1op rhythm (suara jantung ke-4 S 4). penderita hipertensi mendapatkan kelainan arteria koronaria
Kelainan atrium kiri ini tidak dapat diartikan bahwa gangguan lebih banyak pada penderita dengan kegagalan jantung daripa-
fungsi jantung pada hipertensi pertama-tama menyerang da yang belum menunjukkan kegagalan jantung (2). Pada pe-
atrium kiri, tetapi karena adanya hipertrofi ventrikel kiri yang nyelidikan terdahulu didapatkan bahwa penderita hipertensi
berhubungan dengan menurunnya ventricular compliance. dengan kegagalan jantung mempunyai prognosis yang lebih
Dalam keadaan ini atrium kiri memompa darah ke dalam ven-
jelek.
trikel kiri yang mempunyai compliance yang sudah berkurang. Untuk menjawab pertanyaan ini Cohn dkk. menyelidiki
Jadi pembesaran atrium kiri ini sebagai respons terhadap ke- pria hipertensi yang disertai atau. tanpa kegagalan jantung.
lainan veritrikel. Semuanya mempunyai gambaran EKG dan radiologik yang
sama, ialah hipertrofi ventrikel kiri. Pada golongan dengan ke-
Tabel II : Kriteria yang dipakai untuk pembesaran atrium kiri dan gagalan jantung, LVFP (left ventricular filling pressure) me-
ventrikel.
ninggi sedangkan pada group lain normal. Cardiac Index, LV
End Diastolic Volume (LVEDV) dan pembesaran ventrikel
PEMBESARAN ATRIUM KIRI : kiri semua sama. Jadi mungkin L.V. Compliance pada yang
1. Terminal atrial force Vi 0,04 mm sec non-failure meninggi sedangkan pada group lain menurun.
2. Bipeak interval (gelombang P yang dalam ) 0,04 secg Dengan memakai nitroprusside I.V. didapatkan : LVFP
3. Ratio P-wave duration dan PR segment pada lead II 1,6 menurun secara drastis sampai normal pada golongan dengan
4. Gelombang P pada lead II 0,3 m V atau 0,12 sec:
kegagalan jantung sedangkan pada golongan lain menurun
PEMBESARAN VENTRIKEL KIRI : sampai di bawah normal. Panjang serabut otot saat diastole
1: Foto thorak : Ungerleider index + 15% jelas bertambah dengan infus nitroprusside, mengakibatkan
2: Ungerleider index + 10% + kelainan EKG stroke volume menaik (Frank Starling Mechanism), tapi hal
A. Gelombang R tertinggi dan S terdalam pada precordial lead lebih
ini tidak terjadi pada golongan tanpa kegagalan jantung. Jadi
dari 4,5 m V:
B. Left ventricular strain cardiac output jelas menaik pada golongan dengan kegagalan
0 plane Q RS vector axis
C. Frontral jantung. Dari penyelidikan di atas kemungkinan mekanisme
3: Semua kelainan EKG (2 A+B+C): terjadinya kegagalan jantung adalah seperti yang tertera pada
Gambar 2.

Bila keadaan ini berjalan terus maka akan timbul pembesaran Tekanan darah arteri menaik mengakibatkan tegangan din-
dan hipertrofi ventrikel kiri, fungsi ventrikel kiri akan menu- ding ventrikel kiri juga menaik dan dilatasi ventrikel kiri.
run dengan cepat, kerja jantung (Cardiac Work) bertambah Akibatnya kebutuhan 02 meningkat. Bila terjadi hipertrofi
dan cardiac output akan terus menurun sampai timbul kega- ventrikel kiri maka kebutuhan 02 akan menjadi normal kemba-
galan jantung: li. Keadaan ini dapat berjalan bertahun-tahun tanpa keluhan.

Cermin Dunia Kedokteran No. 19, I980 25


Selama hipertrofi ventrikel kiri dapat mengatasi beban dinding arteri dan menentukan terjadinya atheroma. Pe-
jantung maka tegangan dinding ventrikel tidak menaik dan ninggian kadar lemak darah dan tekanan darah tinggi mem-
kebutuhan 02 juga tidak menaik. Bila terjadi kenaikan menda- percepat timbulnya proses aterosklerosis ini. Hal ini telah
dak dari tekanan darah maka terjadi dilatasi ventrikel secara dibuktikan pada percobaan binatang. Sebaliknya bila kadar
cepat tanpa adanya hipertrofi ventrikel kiri: Hal ini menye- lemak darah meninggi tapi tekanan darah normal atau rendah
babkan kebutuhan 02 meningkat dan terjadilah hipoxia maka jarang sekali terjadi aterosklerosis ini.
miokard, seperti pada glomerulonefritis, toxemia gravidarum Seperti telah disebutkan diatas pada otopsi penderita hiper-
atau pheochromocytoma. tensi menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner lebih
Dengan adanya penyakit jantung koroner maka supply sering terjadi pada penderita dengan kegagalan jantung dari-
02 ke ventrikel berkurang padahal kebutuhan 02 meningkat. pada yang tidak disertai kegagalan jantung.
Berkurangnya supply 02 ini terutama terjadi pada lapisan Dari kenyataan-kenyataan di atas dapatlah dikatakan bahwa
dalam dari miokard karena tekanan intraventrikuler yang hipertensi yang tidak terkontrol dapat mempercepat terjadi-
me- meninggi. Akibat dari semuanya ini diastolik compliance nya penyakit jantung koroner sedangkan aterosklerosis sendiri
nurun, tekanan ventrikel kiri pada akhir diastolik (LVEDP) dapat mempercepat timbulnya kegagalan jantung.
meninggi mengakibatkan hipertensi pada pembuluh darah
kapiler paru dan terjadilah bendungan paru-paru, hipoxemia KESIMPULAN
dan hipoxia miokard akan lebih berat. Bila keadaan ini ber- Kegagalan jantung bukanlah suatu komplikasi yang mutlak
langsung terus maka akan terjadi kegagalan jantung kiri yang harus terjadi pada penderita hipertensi terutama yang berjalan
sebenarnya dapat diatasi atau dicegah dengan menurunkan secara kronik. Hipertensi sendiri mempercepat proses atero-
tekanan darah tingginya. genesis dan hal ini mempengaruhi timbulnya kegagalan jan-
tung pada hipertensi yang tidak diobati.
HUBUNGAN ATEROSKLEROSIS DAN HIPERTENSI Bila sudah terjadi kegagalan jantung maka dengan pengobatan
Terjadinya aterosklerosis merupakan suatu proses yang yang adekuat dapat diharapkan kerja ventrikel menjadi lebih
sangat komplex. Hipertensi hanya salah satu faktor saja baik.
yang mempercepat proses ini: Pada penyelidikan FRAMING- Pembesaran atrium kiri pada EKG dan adanya S4 pada aus-
HAM didapatkan penderita hipertensi mempunyai kecende- kultasi menunjukkan sudah adanya kelainan pada ventrikel
rungan untuk terjadinya penyakit jantung koroner dan kega- kiri sebelum didapatkan pembesaran ventrikel kiri yang nyata
galan jantung tiga kali lebih besar dari orang normal. pada EKG, radiologis dan klinis.
Dowlery dkk. menyatakan bahwa tekanan darah melebihi
160/95 mm Hg mempunyai kecenderungan terjadinya penya-
kit jantung koroner 3 x lebih besar:
Kelainan anatomi, aliran darah, diameter arteri, dan angu- Daftar pustaka dapat diminta pada redaksi.
lasi dari aliran darah mempengaruhi terjadinya lesi pada

26 Cermin Dunia Kedokteran No. 19, 1980

Anda mungkin juga menyukai