Anda di halaman 1dari 44

Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

Pengembangan Gedung ASEAN


Arsitektur Tropis

DATA DAN ANALISA

III.1. Data Fisik dan Non Fisik

Gambar 1. Site Lokasi Gedung ASEAN


Sumber : www.google.com

Lokasi tapak lingkungan yang berada di jalan trunojoyo sangat strategis dengan tingkat
keramaian yang tinggi. Kawasan ini memilik akses jalan pencapaian menuju lokasi yang
sangat baik, karena daerah tersebut banyaknya bangunan komersial dan pemerintah.
Diantaranya terdapat Mabes POLRI, museum POLRI, Kantor pusat PLN, Kantor kejaksaan,
Kementrian agrarian, koprasi pegawai PLN, dll. Berikut ini merupakan data lingkungan
sekitar tapak. Berikut merupakan data proyek yang akan di kembangkan.

Data Tapak

Lokasi : Gedung ASEAN Secretariat, jl. Trunijoyo, sisingama-


ngaraja no.70A, selong, Jakarta selatan

Luas lahan :13.200m2

Koofisien dasar bangunan (KDB) : 40%

Koofisien lantai bangunan (KLB) : 3.0

Ketinggian bangunan : maksimal 16 lantai

GSB :

Lantai bangunan : 1 massa bangunan (1 basement, 1 plaza, dan gedung


kantor) dan 1 massa bangunan Gedung Parkir.

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |1
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Batas-batas bangunan

Sebelah utara : Terdapat sebuah masjid dan gedung kementrian agrarian.

Sebelah selatan : Jalan raya utama, selain itu juga terdapat halte bus.

Sebelah barat : Jalan raya dan gedung Kepolisian Negara Republik Indonesia

Sebelah timur : Jalan raya utama, dan tepat berada di sebelah rambu-rambu lalu
lintas.

Keliling site lokasi : Terdapat pedestrian untuk pejalan kaki selebar 2,5m yang menge-
lilingi site lokasi.

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |2
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

III.2. Analisa Non Fisik

a. Analisa Kebutuhan ruang

Luas kebutuhan ruang = 45,4 Ha = 45.417 m2

KDB 40% = 40% x Luas lahan

= 40% x 13.200 m2

= 5.280 m2

KLB =3

Luas bangunan yang boleh di bangun = 3 x 13200 m2

= 39.600 m2

Sirkulasi keseluruhan 30% = 30% x 39.600

= 11.880 m2

Bangunan terdiri dari 2 massa bangunan yaitu :

1) Gedung Parkir

Kebutuhan Parkir = 4.615 (Lihat lampiran progam ruang)

Sirkulasi 3 % = 3% x 39.600

= 1.188 m2

Total luas kebutuhan Parkir = Total keseluruhan + Sirkulasi 3%

= 4.615 + 1.188 m2

= 5.803 m2

2) Gedung Kantor

Luas kebutuhan gedung kantor = Luas KLB - luas Parkir

= 39.600 5.803 m2

= 33.797 m2

Sirkulasi 27% = 27% x 39.600 m2

= 10.692 m2

Total kebutuhan gedung kantor = (33.797 + 10.692 )m2 = 44.093 m2

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |3
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

b. Analisa kegiatan

Analisa Kegiatan pengguna

Seminar/
Event
Parkir
Meeting

Datang Drop Off Bekerja Istirahat Bekerja Pulang

Menerima
tamu

Analisa Kegiatan pengelola

Menerima
Tamu

Meeting

Parkir Bekerja Istirahat Pulang

Datang Maintenance

Loading/ Memantau
unloading keamanan
Menyimpan/
mengangkut
barang

Analisa kegiatan pengunjung

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |4
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Melihat
Galery

Belanja

Parkir Menghadiri Pulang


Event
Datang Drop off Meeting

Ke Per-
pustakaan

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |5
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis
Analisa kegiatan secara Makro

Arlina Nur Fauziah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |1


41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis
Analisa kegiatan secara Mikro

Arlina Nur Fauziah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |2


41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

c. Analisa progam ruang

KEBUTUHAN SIFAT STANDAR KAPASITAS LUAS


RUANG (m2)

A. OFFICE SPACE
asec/ regular staff

SG 120 1 pax 120


100 5 pax 500
DSG
Director 50 16 pax 800
Assistant director 30 48 pax 1.440
Senior officer 10 97 pax 970
Technical officer 7 165 pax 1.155
Technical assistant 7 34 pax 238
Specialized staff 7 58 pax 406
General staff 7 56 pax 392
AMS/ COUNTRY
ROOMS
PR/AMS Ambassadors 80 12 pax 960
to ASEAN
CPR-WG 10 48 AMS 480
AMS Country Room 80 12 AMS 960
ASEAN
INSTITUTIONS
ASEAN Foundation
Executive Director 80 1 pax 80
Director 50 2 pax 100
Assistant Direcor 30 4 pax 120
Senior Officer 10 9 pax 90
Technical Officer 7 17 pax 119
General Service 7 7 pax 49
ASEAN Foundations 500 500
Cultural Centre
AHA Centre
Executive Director 80 1 pax 80
Director 50 2 pax 100
Assistant Direcor 30 4 pax 120
Senior Officer 10 9 pax 90
Technical Officer 7 17 pax 119
General Service 7 7 pax 49
AHA Centre Disaster 300 300
Operation Centre
ASEAN Centre for
Energy
Executive Director 80 1 pax 80

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |1
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Director 50 2 pax 100


Assistant Direcor 30 4 pax 120
Senior Officer 10 9 pax 90
Technical Officer 7 17 pax 119
General Service 7 7 pax 49
ASEAN Institute for
Peace Reconciliation
Executive Director 80 1 pax 80
Director 50 2 pax 100
Assistant Direcor 30 4 pax 120
Senior Officer 10 9 pax 90
Technical Officer 7 17 pax 119
General Service 7 7 pax 49
ASEAN Bussines
Advisory Council
Executive Director 80 1 pax 80
Director 50 2 pax 100
Assistant Direcor 30 4 pax 120
Senior Officer 10 9 pax 90
Technical Officer 7 17 pax 119
General Service 7 7 pax 49
ASEAN Intra
Parlementary
Assembly
Executive Director 80 1 pax 80
Director 50 2 pax 100
Assistant Direcor 30 4 pax 120
Senior Officer 10 9 pax 90
Technical Officer 7 17 pax 119
General Service 7 7 pax 49
DIALOUGE
PARTNERS ( DP )
PROJECTS
Director 50 1 pax 500
Assistant Direcor 30 2 pax 600
Senior Officer 10 4 pax 400
Technical Officer 7 10 pax 700
General Service 7 3 pax 210
ASEC TEMPORARY
STAFF
Attachment Officers & 7 40 pax 280
Interns
Short-term 7 20 pax 140
Experts/Consultants
Toilet 23,1 46,16
B. MEETING

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |2
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

ROOMS
2,2 1000 2.200
Multi-purpose ballroom pax
Main Conference 2,2 300 pax 660
Room
Summit room 5 60 pax 300
Ministerial room 4 60 pax 240
VIP holding rooms 3 10 pax 120
CPR Meeting room 2,2 70 pax 154
CPR-WG Meeting 2,2 40 pax 176
Room.
Credential Room 2,2 20 pax 44
Large Multi-purpose 2,2 200 pax 880
Hall
Medium Multi-purpose 2,2 50 pax 220
Hall
Auditorium 2,2 150 pax 330
AMS Executive 2,2 20 pax 44
Meeting room
ASEC Executive 2,2 10 pax 22
Meeting Room
Medium Size Meeting 2,2 50 pax 550
Rooms
Small Size Meeting 2,2 15 pax 495
Rooms
Executive Lounge 2,2 20 pax 44
Staff Lounge 2,2 50 pax 110
AWC Room 3 30 pax 90
Host Country 3 40 pax 120
Committee Room
Toilet 79,8 pax 159,6
C.ROOM WITH
SPECIAL FUNCTION
SGs Disaster 5 10 pax 50
Management
Archive & document 600
preservation room
Press Center 3,5 60 pax 210
Teleconference rooms 2,2 10 pax 44
D.BUILDING
MANAGEMENT &
OPERATIONS
ICT control & servers 100
room

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |3
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Conference 40
Management Room
Security Control room 40
Storage for files 20 200
Storage for Promotion 10 10
and Dissemination
Materials
Storage for equipment 30 60
Storage for conference 50 200
facilities
Security Post 20 2 pax 120
Pantry 6 1 pax 72
Power Generator 100 100
Room
Building Maintenance 100 200
Room
E. STAFF WELFARE
FACILITIES
Infirmary 10 2 pax 20
Nursing Room 5 8 pax 32
Mosque 2 200 pax 400
Day Care Room 5 10 pax 50
Staff Dining Area 2 250 pax 500
Canteen for Staff 50 4 pax 200
Gym & Sport facilities 800
LOBBY AREA 1000
F. PUBLIC FACILITIES
ASEAN Gallery, 1300
ASEAN Heritage and
ASEAN Experience
Room
Library-cum-Betawi 200
Room
Public Viewing Gallery 2 60 pax 120
Gift Shop 60
Coffee Shop 1 vendor 100
Mini Bank 1 vendor 60
Travel Agent 1 vendor 30
Mini Mart 1 vendor 60
G. OTHER FACILITIES
15 200 cars 3000
300
1,5
200
Parking motor
Drivers waiting area 3 30 pax 90
Drivers area small 10 1 vendor 10
Arlina Nur Fauziah
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |4
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

canteen
Helipad 1 1000
Escalator
Lift
Landscaping/ ponds
Fix parking for 12 15 36 pax 540
countries
Fix management 15 45 pax 675
parking
34.936,
Total kebutuhan 76
10.481,
Sirkulasi 03
Total bangunan
45.417,79
Keseluruhan

Keterangan :

Pengguna Office Pengelola

Tamu Pengunjung

Dari data di atas di peroleh tabel seperti berikut :

Zona Privat Kantor : 16.003,16


Pengelola : 1082 m2
Zona Semi Meeting Room : 6958 m2
Privat Spesial Function room : 904 m2
Facilities Staff room : 3002 m2
Zona Publik Public Facilities : 1930 m2
Other Facilities : 5615 m2
Total 34936.76 m2
Sirkulasi 10481.03 m2
Keseluruhan 45417.79 m2

Table 1. Luas Zoning Ruang

Zoning Vertikal

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |5
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

III.3. Analisa Fisik

Berdasarkan data tapak, ada beberapa thapan analisa dalam perancangan.

a. Analisa View

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |6
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Bangunan

Bangunan
Bangunan

Gd. ASEAN lama


Gd. Kepolisian

Lokasi

Bangunan

Gambar 2. Kesimpulan analisa view

Sebelah utara

Sebelah utara site lokasi yang akan di rancang yaitu sebuah bangunan tinggi, dengan batas
lahan tepat di batas site lokasi.

Sebelah barat dan selatan

Jalan raya utama, padat kendaraan, dan berbatasan dengan bangunan yang padat. Selain
itu juga terdapat jalur busway dan lampu lalu lintas

Sebelah timur

Jalan raya yang tidak begitu padat kendaraan, dan berbatasan langsung dengan gedung
Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Tanggapan :

Berdasarkan analisa view diatas, sisi positifnya orientasi bangunan dengan arah view
Terbaik di tempatkan selatan dan barat. Arah bangun di hadapkan pada titik point bundaran
CSW, sehingga membuat orang tertarik dengan bangunan itu dan dapat menjadi icon
Arlina Nur Fauziah
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |7
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

ASEAN di Indonesia. Selain itu pengunjung juga mudah mengenali gedung ASEAN sebagai
iconic. Sedangkan dari sisi negatifnya area tersebut sangat padat bangunan dan kendaraan,
pengguna jadi tidak begitu tertarik untuk melihat dan berkunjung ke gedung ASEAN.

Bangunan

Bangunan

Bangunan
Bangunan

Gd. ASEAN lama


5
6 Gd. Kepolisian
4 7
6 8
8 3 4
1 2
1

Gambar 3. Kesimpulan analisa view

Keterangan :

Area Hijau/ Ceremonial Gd. Parkir & Other Facilitis Office Space

Lobby Building Management & Operation

Meeting Room Staff Welfare Facilities

Room With Special Public Facilities


Function
Dari hasil analisa gambar di atas dalam pengembangan gedung ASEAN view diarahkan ke
barat dan selatan, karena sebagai titik point utama gedung tersebut menarik pusat perhatian.

b. Analisa Kebisingan

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |8
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Bangunan

Bangunan
Bangunan
Bangunan

Gd. ASEAN lama

Lokasi
Gd. Kepolisian

Gambar 4. Siteplan analisa kebisingan

Sebelah utara dan timur

Berdasarkan tapak yang ada, sebelah utara tingkat kebisingan sedang, karena jalan raya
yang ramai tidak begitu banyak kendaraan terhalang oleh gedung tinggi yang berbatasan
dengan lokasi site.jadi gedung tersebut bisa menjadi reduksi bangunan. Sedangkan sebelah
timur tingkat kebisingan sedang, karena jalan raya tersebut terdapat dua sampai tiga jalur
tetapi satu arah, di izinkan dua arah yang berlawanan hanya untuk kendaraan anggota
MABES POLRI.

Sebelah Selatan dan barat

Dilihat dari tapak, sebelah selatan daerah tingkat kebisingan yang tinggi, berbatasan dengan
jalan raya utama, terbagi dari dua jalur yang masing-masing jalur terdiri dari dua arah. Selain
itu juga terdapat jalur busway, dan terdapat halted an telephone umum, dan sekarang
sedang ada proses pembangunan jalan raya, tingkat kebisingan sangat tinggi.

Tanggapan :

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |9
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Dari analisa tapak di atas, sisi positifnya dalam peletakan gedung dan ruangan seperti
meeting room, dan area-area yang bersifat privat yang membutuh ketenangan, peletakannya
di beri jarak green area agar tanaman-tanaman tersebut merudeksi kebisingan dari luar,
sehingga area yang ada di dalam tidak terganggu. ruangan-ruangan yang membutuhkan
jauh dari kebisingan di letakkan pada sisi utara dan timur,seperti ruang meeting, pengelola.

Tingkat kebisingan
Bangunan
tinggi

Bangunan

Bangunan Bangunan

Tingkat kebisingan
5
rendah
6
Gd. ASEAN lama 4 9
8 Gd. Kepolisian
3 7
2
1

Gambar 5. Siteplan analisa kebisingan

Keterangan :

Area Hijau/ Ceremonial Gd. Parkir & Other Facilitis 9 Office Space

Lobby Building Management & Operation

Meeting Room Staff Welfare Facilities

Room With Special Public Facilities

Function
Dari analisa tapak bangunan, maka area seperti meeting room dan pengguna office di
letakkan pada area yang tidak terlalu bising, dan untuk mereduksinya pada area depan di
Arlina Nur Fauziah
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 10
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

beri space area. Untuk area yang tingkat kebisingan tinggi dapat digunakan untuk area Caffe
shop, kantin, lobby area, dan ruangan yang tidak begitu berpengaruh terhadap kebisingan.
Selain itu kebisingan dapat di reduksi dengan penambahan penghijauan seperti tanaman,
pohon-pohon kecil, dan material kedap suara.

c. Analisa Matahari

Bangunan

Bangunan

Bangunan

Gd. Kepolisian
Gd. ASEAN lama
Lokasi

Bangunan

Gambar 6. Siteplan analisa matahari

Tingkat intensitas matahari sangat menjadi bahan pertimbangan dalam peletakan bangunan.
Tingkat intensitas matahari dari rendah ke tinggi dari sebelah utara bergerak kea rah barat.

Tanggapan :

Karena intensitas matahari sangat berpengaruh terhadap peletakan bangunan, hal ini perlu
di perhatikan untuk menghindari sinar matahari langsung ke bangunan, menempatkan
perlindungan seperti overstek(tritisan) pada sisi timur dan barat.

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 11
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Bangunan

Bangunan

Bangunan

5
8 7
6 9 Gd. Kepolisian
Gd. ASEAN lama
4
3
1 2
1

Bangunan

Gambar 7. Tanggapan analisa matahari

Keterangan :

Area Hijau/ Ceremonial Gd. Parkir & Other Facilitis 9 Office Space

Lobby Building Management & Operation

Meeting Room Staff Welfare Facilities

Room With Special Public Facilities

Function

Selain penggunaan shadding, dalam penempatan ruang seperti area pengguna dan ruang
meeting di letakkan sisi timur untuk pencahayaan masuk keruangan, sedangkan area yang
terkena intensitas matahari tinggi di letakkan area service, pengelola, dan gedung parkir.
Arlina Nur Fauziah
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 12
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

d. Analisa Sirkulasi Kendaraan

Bangunan

Bangunan

Bangunan

Lokasi

In In Gd. Kepolisian

out

Gambar 8. Siteplan analisa kendaraan


Keterangan :

Jalur Aktif
Jalur Pasif (Khusus
POLRI)

Keterangan :

Parkir

Dilihat dari tapak bangunan, berdasarkan hasil survey jalur kendaraan yang padat berada di
jalan raya utama, yaitu di sisi barat dan selatan. Selain itu juga terdapat pedestrian pejalan

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 13
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

kaki di sekeliling bangunan. Di dekat kantor wlikota terdapat halte bus dan telephone umum.
Sisi Positif

- Jalur masuk dan keluar menuju bangunan di jadikan satu area, hal ini mengurangi
kemacetan saat kendaraan keluar dari gedung menuju jalan raya.

- Karena posisi parkir yang terbagi menjadi beberapa area, jalur masuk kendaraan
menuju bangunan menjadi dua arah, hal ini mempermudah pengguna apabila
hendak parkir di sebelah utara maupun sebelah timur, jadi tidak perlu memutari
gedung.

Sisi Negatif

- Terjadi Crossing antar kendaraan karena terdapat dua jalur masuk dan satu arah jalur
keluar kendaraan.

Tanggapan :

Dari data analisa tapak sirkulasi di atas di peroleh seperti berikut.

Utility

Parkir

Gd. Parkir out

Gd. Baru
Cere

monial

In Parkir

Gambar 9. Pola Sirkulasi

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 14
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Sirkulasi kendaraan gedung yang akan di kembangkan dengan gedung baru di jadikan satu,
untuk arah kendaraan memutar secara satu arah, hal ini untuk menghindari crossing jalan.

e. Analisa Tata Hujau

Bangunan

Bangunan

Gd. ASEAN lama


Green Area
Lokasi

Gd. Kepolisian

Gambar 10. Site tata hijau

Positif :

- Tata ruang hijau sangat baik pada area gedung Aseng yang lama, area hijau di
perbanyak pada sisi barat, hal ini dapat mereduksi tingkat kebisingan.

Negatif :

Dari arah jalan raya gedung ASEAN tidak begitu mencolok, karena letaknya yang terlalu
menjorok ke dalam, dan tertutup banyak tanaman. Dari analisa tapak di atas di peroleh
kesimpulan sebagai berikut.

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 15
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Bangunan

Bangunan

Green Area Gd. Parkir


Gd. ASEAN
Green Area
lama G. kantor
Green Area
Gd. Kepolisian

Gambar 11. Analisa tata hijau

Green area di perluas untuk area yang dekat dengan jalan raya, hal ini dapat mereduksi
kebisingan dari luar. Selain itu dengan bnyaknya ruang terbuka hijau udara yang masuk pun
lebih bersih karena mengurangi tingkat polusi udara yang bersumber dari luar. Karena itu
space green area untuk lahan yang akan dikembangkan sangat di perlukan, terutama untuk
mengurangi polusi udara di sekitar gedung.

f. Analisa Entrance pencapaian bangunan

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 16
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Parkir

2
4 Lokasi

Parkir

Gambar 12. Analisa Entrance

Sisi Positif :

- Jalur entrance masuk bangunan di bagi menjadi beberapa, hal ini memudahkan
pengunjung dan pengguna menuju kedalam gedung.

- Dari sisi manapun baik dari parkir sebelah utara, timur maupun drop off pengguna
gedung tidak perlu berjalan jauh menuju ke dalam bangunan, karena dari semua sisi
terdapat entrance masuk.

Sisi Negatif :

- Terlalu banyak entrance masuk, membuat pengunjung/ pengguna terkadang bingung


lewat yang entrance utama yang mana.

Tanggapan :

Berdasarkan analisa tapak di atas, di peroleh hasil sebagai berikut.

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 17
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Utility

Parkir

Gd. Parkir out

Gd. Baru
Cere

monial
In
Parkir Green area

Gambar 13. Hasil analisa Entrance


Connecting
Area

Entrance masuk utama termasuk drop off penumpang di letakkan di sisi barat, hal ini
mempermudah pengguna dalam mengenali area lobby utama dan entrance masuk. Selain
itu terdapat entrance masuk menuju lobby utama di sebelah area ceremonial. Dari parkir
belakang juga terdapat entrance masuk.

Untuk akses gedung baru entrance utama berada di depan, di belakang juga terdapat
entrance masuk untuk mempermudah bagi pengguna yang dari arah gedung parkir.

III.4. Konsep Zoning

a. Zoning Horizontal

Kesimpulan dari hasil analisa tapak

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 18
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

6
2 Out
7
4
8
9
3

2
1
1

In

Gambar 14. Hasil Konsep Zoning Typikal

Keterangan :

Area Hijau/ Ceremonial Gd. Parkir & Other Facilitis 9 Office Space

Lobby B.Management & Operation Connecting

Meeting Room Staff Welfare Facilities Entrance

Room With Special Public Facilities


Function

b. Zoning Lantai GF

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 19
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

d. Zoning LT.1

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 20
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

3. Zoning LT.2 Lt.8 (Typikal)

3. Zoning Lantai 9 tower (Typikal)

2 9

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 21
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

III.5. PERTIMBANGAN ARSITEKTUR

A. Kriteria ruang

Bentuk dasar bangunan ada beberapa pertimbangan bentuk dalam arsitektur, selain itu
bentuk bangunan di sesuaikan dengan orientasi tapak. Bentuk dasar bangunan antara lain :

Bentuk Keterangan
1. Lingkaran - Berkesan memusat, umumnya bersifat stabil
- Pola grid dan ruang yang bersifat memusat
- Bisa menjadi titik point
7

2. Bujur sangkar - Mudah dalam pembagian pola grid


- Ruang dapat di gunakan lebih efisian
- Orientasi ruang bisa menyebar atau memusat

3. Segitiga - Bangunan berdiri sendiri


- Efisiensi ruang kurang
- Sifat bentuk yang berpusat

Dari pertimbangan bentuk dasar bangunan di atas, dalam suatu perancangan kemungkinan
bentuk yang di gunakan adalah bentuk segi empat dan lingkaran yang di gabungkan dengan
bentuk segitiga dan transformasinya.

A. Pengaturan tata ruang

1) Multi Purpose Ballroom

Bentuk ruang mengacu pada bentuk ruang pertemuan, yaitu persgi panjang dengan satu titik
obyek memusat. Bentuk persegi panjang tanpa terlalu banyak penyekat, sehingga lebih
mudah memusatkan pada satu obyek. Lihat contoh gambar ballroom di bawah ini.

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |1
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Gambar 15. Ballroom


Sumber : www.google.com

System tempat duduk untuk ballroom dengan bentuk dasar persegi, di pusatkan pada satu
titik di depan, hal ini untuk memberikan pemisah antara peserta aktif (delegasi) dan peserta
pasif (tamu, pengunjung, peserta). Berikut gambar penataan tempat duduk.

Gambar 16. Penataan tempat duduk

2) Main Conference room

Main conference room merupakan tempat pertemuan/meeting dengan jumlah kapasitas


besar. Berbeda dengan ruang meeting yang kapasitas daya tampung tamu dibah 50 orang.

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |2
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Gambar 17. Conference room

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |3
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

KONSEP

IV.1. Konsep Dasar

Menurut Soejadi (2000 : 14) konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk
menyimpan klasifikasi atau kategorisasi umumnya dinyatakan dengan istilah atau
serangkaian kata. Dapat di simpulkan konsep merupkan ide/ gagasan.

Gagasan arsitektur adalah konsep yang telah disederhanakan menjadi sebagai arsitektur
formal (ruang, urutan ruang, integarasi struktur dan bentuk, dan setting dalam lansekap).
Dalam arsitektur secara spesifik digunakan sebagai dasar perancang dalam pengambilan
keputusan. Tiap bagian memiliki pengaruh dalam pandangan umum.

Filosofi bangunan ASEAN terinspirasi dari tanah persawahan, pada pengembangan


bangunan ASEAN baru juga mengambil filosofi tersebut, kemudian di kombinasikan dengan
tema arsitektur tropis.

IV.1.1. Konsep Zoning

Dalam penzoningan ruangan terdapat dua bagian. Zoning luar bangunan dan zoning dalam
bangunan.

a. Zoning luar bangunan

Gambar 18. Zoning akhir lantai 1

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |4
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

PARKIR
5

6 OUT
2

9
8
2
1 1
IN

Gambar 19. Zoning akhir GF

6
3 9

Gambar 20. Zoning typical Tower

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |5
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

b. Konsep zoning dalam bangunan

Lantai GF Lantai 1st Lantai 2st

Lantai 3-4st Lantai 5-7st Lantai 5st

Keterangan :

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |6
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Lantai 6st

Keterangan :

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |7
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

c. Knsep Gubahan Massa Bangunan

Arah massa
bangunan view
yang yang
menghadap
matahari tidak
begitu banyak di
expose karena
Arah massa
lebih
bangunan view
mengutamakan
yang terbagus
fungsi untuk
mengexpose
mendapatkan
bentuk
sinar matahari
bangunan
langsung untuk
memusat pada
pencahayaan
bundaran ICW
alami.

Gambar 21. Gubahan massa bangunan

Pada sisi
Pada sisi yang
utara fasad
terkena intensitas
tidak terlalu di
cahaya matahari, sisi
expose
fasad dibuat
karena view
bersudut untuk
kurang bagus,
menangkap cahaya
dan tidak
matahari,
terlalu
pemanfaatan kaca
berpengaruh
Arlina Nur Fauziah dan overstek
besar dalam Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana |dapat
8
bangunan di
pemanfaatan
41215110063
gunakan untuk
fungsi
pencahayaan alami.
bangunan.
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Gambar 22. Hasil Akhir Gubahan Massa

Pada arah memusat bundaran ICW, massa bangunan berbentuk setengah


lingkaran dapat menjadi pusat perhatian. Selain itu lebih mudah
mengalirkan gaya kebisingan dengan cepat, di bandingkan fasad yang
bersudut-sudut.

Konsep fasad luar bangunan

Gambar 23. Bentuk Gubahan Massa bangunan

d. Konsep Fasad Luar Bangunan

Fasad bangunan menggunakan Overstek untuk


menghindari sinar matahari langsung ke dalam
bangunan.

Penggunaan
green roof pada Penggunaan

fasad bangunan overstek dari baja

sebagai wujud ringan, yang di lapisi


Penggunaan overstek
dari green dengan
dari baja ringan, yang
architecture, polycarbonate, untuk
di lapisi dengan
untuk menangkap cahaya
polycarbonate, untuk
mengurangi matahari sebagai
menangkap cahaya
Arlina Nur Fauziah panas ruangan pencahayaan alami
matahari sebagai
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 9
41215110063 serta ke dalam bangunan.
pencahayaan alami ke
penghawaan dalam bangunan.
alami.
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Warna pada fasad bangunan menggunakan warna-warna dari lambing ASEAN, yaitu merah
putih, biru, kuning. Semua warna tersebut memilik makna bagi ASEAN tersendiri. Karena
warna-warna tersebut warna bendera seluruh anggota ASEAN.

- Warna merah melambangkan keberanian, dinamika

- Warna biru melambangkan perdamaian dan


kemantapan

- Putih melambangkan kesucian

- Dan warna kuning melambangkan kemakmuran.

Dalam lambing ASEAN tersendiri lingkaran melambangkan persatuan ASEAN, karena itu
fasad mengambil dari bentuk setengah lingkaran, dan lamabang padi tersebut
melambangkan sepuluh negara ASEAN.

e. Konsep Struktur Bangunan

1) Sistem Struktur

Sistem struktur adalah rangkaian elemen struktur yang saling terkait satu dengan yang lain
untuk mendapatkan kestabilan, kekakuan bangunan yang di salurkan ke tanah berupa gaya,
sehingga bangunan dapat berdiri kokoh. Dalam perencanaan bangunan, system struktur
yang di pakai harus memenuhi persyaratan dan pertimbangan tertentu, di antaranya :

- Sistem struktur yang di pakai dapat di rancang oleh perancangnya


sendiri.

- Kuat dalam menahan gaya lateral

- Efisien dalam pembiayaan

- Kemudahan dalam pelaksanaan

- Tidak menyulitkan proses pelaksanaan konstruksi dan oprasional


gedungnya.
Arlina Nur Fauziah
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 10
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

2) Sub-Struktur

Sub struktur disebut juga dengan pondasi, yaitu bagian struktur bangunan yang menyalurkan
beban menuju tanah untuk menjamin kestabilan. Pertimbangan menunjukan jenis pondasi
yang dipilih berdasarkan :

- Besarnya beban

- Daya dukung tanah

- Pertimbangan lingkungan sekitar proyek

- Pertimbangan waktu pelaksanaan dan biaya yang akan di keluarkan

Pada perancangan pengembangan bangunan ASEAN ini menggunakan pondasi tiang


pancang. Pondasi tiang pancang bahan terbuat dari beton bertulang dan kedalaman tanah
keras mencapai lebih dari 25m.

Gambar 24. Pondasi tiang Pancang

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 11
41215110063
Gambar 25. Sistem Pemancangan
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Kelebihan pondasi tiang pancang mampu mencapai lapisan tanah keras yang dalam dari
perlakuan tanah, selain itu relative mudah dan cepat pelaksanaanya.

Kekurangan pondasi tiang pancang bising dan cenderung menganggu lingkungan sekitar,
karena suara mesin dan getarannya, perlu area yang besar untuk mobilisasi dan proses
pemancangan.

f. Konsep Ruang

Konsep Modul Ruang

Efisiensi jarak
bentang dengan Modul bangunan
mempertimbang menggunakan
kan luas lahan. ukuran 8mx8m
dengan
pertimbangan
kebutuhan parkir
mobil dan motor.

Ball room

Ball room merupakan tempat pertemuan/meeting dengan jumlah kapasitas besar.

Gambar 26. Conference room


Arlina Nur Fauziah
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 12
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Gambar 27. Ruang dalam Conference

Untuk ruangan meeting conference room menggunakan konsep square selain kapasitas
cukup banyak, juga lebih efisien. Sedangkan untuk meeting dengan kapasitas yang tidak
banyak orang menggunakan tipe Executive Board.

IV.2. Konsep Perancangan

a. Konsep gubahan

Bentuk gubahan massa bangunan

Di ambil dari konsep terasering.


Adanya permainan bentuk massa
seperti terasering.

Menggunakan balok kolom beton

Menggunakan Baja ringan

Menggunakan pondasi tiang pancang

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 13
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

a. Konsep penerapan green design

Penggunaan green roof di aplikasikan pada


gedung ASEAN untuk mengurangi panas
bangunan.

Sistem penerapan pada roof


bangunan asean.

Penerapan material kaca


tempered pada faade
bangunan.

a. Analisa Ecoutect pada bangunan

Penggunaan ecoutect untuk


menganalisa rambat panas
ke bangunan, hal ini untuk
menentukan faade mana
yng perlu mendapat
perlakuan khusus, baik dari
segi pemilihan material
maupun pengolahan faade
bangunan.

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 14
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

Adanya permainan faade


Penggunaan besi stainless
10 garis putih
pada faade ballroom.
melambangkan 10 negara
yang saling bekerja sama di
bawah lembaga ASEAN.

HASIL RANCANGAN

Hasil perancangan terlampir di lembar A3.

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 15
41215110063
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Pengembangan Gedung ASEAN
Arsitektur Tropis

DAFTAR PUSTAKA

Andini, 2008, Penerapan roofgreen pada bangunan, Skripsi Mahasiswa Arsitektur


Universitas atmajaya Yogyakarta.

BC Government Office Space, standar ruang kantor.

Heriyanto, 2012, Mesiniaga Tower, Artikel Penelitian.

Diana Susilowati, 2014, kajian pengaruh penerapan arsitektur tropis terhadap kenyamanan
termal pada bangunan publik menggunakan software ecotech, jurnal desain Konstruksi.
Tesis, Program Magister Teknik Arsitketur, Universitas Diponegoro, Semarang, Volume 13
No. 2, Desember 2014.

Arlina Nur Fauziah


Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 16
41215110063

Anda mungkin juga menyukai