Anda di halaman 1dari 20

Pedoman Palang Merah Remaja

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Palang Merah Indonesia berkomitmen untuk menyebarluaskan dan mendorong aplikasi secara konsisten
Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, melaksanakan
kesiapsiagaan di dalam penanggulangan bencana yang berbasisi masyarakat, memberikan bantuan dalam
bidang kesehatan yang berbasis masyarakat, berperan aktif dalam penanggulangan bahaya HIV/AIDS dan
penyalagunaan NAPZA, serta menggerakkan generasi muda dan masyarakat dalam tugas-tugas

Amanat ini menjadi bagian tugas anggota remaja PMI, yang tercakup dalam Tri Bhakti PMR :

1. Berbakti pada masyarakat


2. Mempertinggi keterampilan serta memelihara kebersihan dan kesehatan
3. Mempererat persahabatan nasional dan Internasional

Untuk dapat melaksanakan Tri Bhakti PMR yang berkualitas, maka diperlakukan anggota remaja PMI yang
berkarakter kepalangmerahan yaitu mengetahui, memahami, dan berperilaku sesuai prinsip dasar gerakan
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Selain itu mereka juga berperan sebagai "peer educator" atau
pelatih sebaya, yaitu yang dapat berbagi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada teman sebayanya,
sehingga terjaddi peningkatan keterampilan hidup atau "life skill" untuk mendorong terjadinya perubahan
perilaku positif pada remaja. Hal ini telah tercermin dalam kebijakan PMI dan Federasi bahwa :

Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan


kepalangmerahan.
PMR berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
PMR calon pemimpin Palang Merah masa depan
PMR adalah kader relawan

Oleh karenanya anggota remaja PMI, yang terhimpun dalam PMR, perlu dibina. Dalam pembinaan PMR,
tentu saja diperlukan persamaan persepsi dan komitmen oleh semua unsur yaitu pengurus, pegawai,
pembina PMR, pelatih PMI, serta pihak terkait dalam pembinaan remaja atau anggota PMR. Untuk itu
diperlukan suatu Pedoman Pembinaan PMR, yang menggambarkan proses pembinaan anggota PMR dan
semua unsur yang terlibat didalamnya, serta peran dan tanggung jawab masing-masing pihak.
Buku ini bertujuan sebagai pedoman pengurus dan pegawai PMI disemua tingkatan yang menangani
PMR, pembina PMR, pelatih PMI, serta instansi terkait, untuk melaksanakan pembinaan PMR.

AD/ART PMI hasil Munas PMI XVIII tahun 2005


Kebijakan IFRC tentang Remaja
Kebijakan PMI tentang PMR
Undang-undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Perjanjian kerja sama PMI dengan Diknas RI tanggal 24 Mei 1995 No. 118/U/95 dan No. 0090-
KEP/PP/V/95 tentang pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan di sekolah
Perjanjian kerja sama PMI dengan Depag RI tanggal 26 September 1995 No. 459 tahun 1995 dan No.
0185-KEP/PP/IX/95 tentang pembinaan dan pengembangan Kepalangmerahan di Madrasah.

PENGERTIAN

Pedoman PMR
Adalah bagi pengurus dan pegawai PMI disemua tingkatan yang menangani OMR, pembinaan PMR,
pelatih PMI, serta instansi terkait. Pembinaan PMR mencakup: perekrutan, pelatihan, pengembangan
individu, pengembangan organisasi, Tri Bakti PMR, pelaporan, monitoring, dan evaluasi.

Anggota PMI terdiri dari anggota remaja, biasa, luar biasa, dan kehormatan (AD Bab VI, Pasal 11)

Yang dapat diterima sebagai anggota remaja adalah mereka yang berusia 10 - 17 tahun atau
mereka yang seusia sekolah lanjutan tingkat atas dan belum menikah (ART bab VI, Pasal 11, Ayat

Hak dan kewajiban anggota remaja dilaksanakan melalui wadah Palang Merah Remaja, disingkat
PMR (ART Bab VI, Pasal 13, ayat (1) )
Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan Palang Merah Remaja ditetapkan oleh Pengurus Pusat
(ART bbab VI, Pasal 13, Ayat (2) )
Anggota remaja mendaftarkan diri kepada unit Palang Merah Remaja di wilayah dimisili yang
bersangkutan (ART bab VI, Pasal 15)
PMR adalah wadah pembinaan anggota remaja PMI
PMR berada di sekolah atau luar sekolah, dan disebut kelompok PMR. Tiap kelompok PMR terdiri
dari minimal 10 orang.
Tingkatan dalam PMR: Mula, Madya. Wira
Kelompok PMR terdiri dari :
Kelompok PMR berbasis sekolah, disebut kelompok PMR sekolah.
Kelompok PMR berbasis masyarakat, disebut kelompok PMR luar sekolah.
Penjenjangan anggota PMR terdiri dari :

Anggota Remaja PMI berusia 10 - 12 tahun/setingkat SD/MI/Sederajat dapat bergabung


sebagai anggota PMR Mula

Anggota Remaja PMI berusia 12 - 17 tahun/setingkat SMP/MTS/sederajat dapat bergabung


sebagai anggota PMR Madya

Anggota Remaja PMI berusia 15 - 17 tahun/setingkat SMU/SMK/MA/sederajat dapat


bergabung sebagai anggota PMR wira

3
Penanggung jawab PMR
.
a. Penanggung jawab Kelompok PMR sekolah adalah Kepala Sekolah, yang mengatur, me
dan mengevaluasi tugas Pembina PMR, dan Pelatih PMI di kelompok PMR tersebut
b.
Penanggung jawab kelompok PMR Luar Sekolah adalah seseorang yang ditunjuk oleh P
Cabang/Ranting, yang mengatur, memonitor, dan mengevaluasi tugas Pembina PMR, d
di kelompok PMR tersebut

c. Penanggung Jawab PMR, secara fungsional adalah anggota Tenaga Sukarela (TSR) PMI

4
Pembina PMR
.
a. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, atau guru yang ditunjuk oleh sekolah untuk m
pembinaan kelompok dan anggota PMR di sekolah ybs
b. Seseorang yang ditunjuk oleh PMI Cabang/Ranting untuk melakukan pembinaan kelom
. anggota PMR luar sekolah
c. Pembinaan PMR secara fungsional adalah anggota Tenaga Sukarela (TSR) PMI Cabang

5
Pelatih PMI
.

Pelatih adalah individu (Pengurus/staff/relawan) yang memenuhi kualifikasi pelatih sesua


Pedoman Pelatih PMI. Lihat pedoman pelatih dan pelatihan

6
Instansi terkait
.

Pihak-pihak baik pemerintah, swasta, ataupun organisasi non pemerintah yang secara ak
pembinaan dan pengembangan PMR, a.I. departemen sosial, komite sekolah, UNICEF, UN

7
Pembinaan PMR
.
a.
Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan PMR, mencakup: perekrutan, pelatihan,
pengembangan individu, pengembangan organisasi, Tri Bhakti PMR, pelaporan, monito
evaluasi

b. Pembinaan PMR diarahkan pada pengembangan karakter kepalangmerahan


c.
Pengembangan karakter kepalangmerahan yaitu mengarahkan anggota PMR agar men
memahami, dan berperilaku sesuai prinsip dasar gerakan Palang Merah dan Bulan Sab

d.
Pembinaan berbasis pengembangan karakter dilaksanakan dengan pendekatan Ketera
yaitu proses pembinaan interaktif yang bertujuan memaksimalkan pengetahuan, keter
sikap (PKS) anggota PMR sehingga terjadi perubahan positif. Kemudian anggota PMR ju
berperan sebagai "peer educator" atau pelatih sebaya, yaitu yang dapat berbagi PKS k
sebaya sehingga mendorong terjadinya perubahan perilaku positif pada remaja. Deng
anggota PMR tidak hanya sebagai obyek, tetapi juga subyek yang terlibat aktif dalam
pembinaan PMR.

8
Orientasi
.
a.
Orientasi kepalangmerahan adalah proses pengenalan Gerakan Palang Merah/Bulan S
PMI

b.
Orientasi kepalangmerahan diperuntukan bagi setiap anggota PMI, termasuk anggota
Pembinaan PMR

BAB II
KEANGGOTAAN PMR

A. PENGERTIAN

Anggota PMR adalah anggota remaja berusia 10 - 17 tahun dan atau belum menikah, yang
diri dan terdaftar dalam kelompok.

B. SYARAT MENJADI ANGGOTA PMR

1
. Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing yang sedang berdomisili di wilayah In

2 Berusia 10 tahun sampai dengan 17 tahun dan atau belum menikah atau seusia siswa SD
. SMU/MA atau yang sederajat
3
Mendapatkan persetujuan orang tua/wali
.
4
Bersedia mengikuti orientasi, pelatihan, dan pelaksanaan kegiatan kepalangmerahan
.
5
. Mengisi formulir pendaftaran dan mengembalikannya kepada Pembina PMR dokelompok
masing, untuk selanjutnya disampaikan kepada Pengurus Cabang Palang Merah Indonesi

C PENGESAHAN ANGGOTA
Lihat Pelatihan Anggota PMR, hal

D ANGGOTA PMR

1
PMR Mula : 10 - 12 tahun/ setingkat SD/MI/sederajat
.
2
PMR Madya : 12 - 15 tahun/setingkat SMP/MTS/sederajat
.
3
PMR Wira : 15 - 17 tahun/setingkat SMA/SMK/MA/sederajat
.

E. HAK DAN KEWAJIBAN


1
Hak dan Kewajiban Anggota PMR
.
a. Hak Anggota PMR
1) Mendapatkan pembinaan dan pengembangan oleh PMI
2) Menyampaikan pendapat dalam forum/ pertemuan resmi PMI
3) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan PMR
4) Mendapatkan Kartu TAnda Anggota (KTA)

b. Kewajiban Anggota PMR


1.
Menjalankan dan membantu menyebarluaskan prinsip-prinsip dasar gerakan Palang
kegiatan PMI

2. Mematuhi AD/ART
3. Melaksanakan Tri Bhakti PMR
4. Menjaga nama baik PMI
5. Membayar uang iuran keanggotaan

2
Hak dan Kewajiban Pembina PMR
.
a. Hak Pembina PMR
1. Mendapatkan pembinaan dan pengembangan kapasitas oleh PMI Cabang

Mengikuti musyawarah cabang dalam mengambil keputusan, dengan mekanisme:


2.
orang Pembina PMR yang diputuskan melalui rapat forum komunikasi Pembina PMR

3. Mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas partisipasi dan prestasi


4. Mendapatkan atribut sesuai dengan ketentuan PMI

b. Kewajiban Pembina PMR


1. Mematuhi AD/ART PMI
2. Mematuhi ketentuan dalam TSR PMI

3. Mengikuti orientasi kepalangmerahan dan pelatihan, minimal ditingkat PMI Cabang

4. Menjaga nama baik PMI


5. Melaksanakan sosialisasi kepalangmerahan
6. Berperan aktif dalam pembinaan dan pengembangan PMR

F. PERPINDAHAN ANGGOTA PMR

Berhubung karena sesuatu hal, seorang anggota PMR pindah ketempat lain. Bagi mereka y
maka diharapkan:

1
Membawa surat rekomendasi dari Pengurus PMI Cabang tempat semula mereka bergabu
.

2
Melaporkan/mendaftarkan kembali melalui kelompok PMR ditempat tinggalnya yang baru
.

G. BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN

1
Keanggotaan PMR dinyatakan berakhirnya juka yang bersangkutan :
.
a. Berakhir masa keanggotaan
b. Mohon berhenti
c. Diberhentikan
d. Meningggal dunia

2
. Anggota PMR dapat diberhentikan oleh Pengurus PMI Cabang, apabila yang bersangkutan
mencemarkan nama baik PMI dan atau dijatuhi hukuman pidana yang telah berkekuatan

3
. Mekanisme penghentian anggota PMR ditetapkan oleh kelompok PMR yang bersangkutan
dikoordinasikan dengan PMI Cabang.

BAB III

ORGANISASI PMR
A. SEKOLAH

1. Tim Pembina Pengembangan Kepalangmerahan

a. Sesuai Perjanjian kerjasama PMI- Depdikbud RI Tanggal 24 Mei 1995 No. 0118/U/1995
dan No. 0090/KEP/PP/95, dibentuk Tim pembina Pengembangan Kepalangmerahan
dikalangan Siswa, Warga belajar dan mahasiswa disingkat TP PMI

b. PMI dibentuk ditingkat pusat, Provinsi, kota/Kabupaten

c. TP PMI disetiap tingkatan terdiri dari unsur PMI, Departemen Pendidikan Nasional,
Departemen Kesehatan dan Departemen Agama

d. TP PMI Pusat bertugas :

1) Menyiapkan Program pembinaan dan Pengembangan kepalangmerahan ditingkat


siswa, warga belajar dan mahasiswa secara nasional
2) Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pembinaan kepada TP PMI Propinsi
3) Menerima laporan dari TP PMI Propinsi

e. TP PMI Propinsi bertugas :

1) Menyiapkan Program pembinaan dan Pengembangan kepalangmerahan ditingkat


siswa, warga belajar dan mahasiswa ditingkat propinsi secara terinci dan mengacu
pada program nasional
2) Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pembinaan kepada TP PMI Kabupaten/kota
3) Menerima laporan dari TP PMI kota/Kabupaten
f. 1) Menyiapkan Program pembinaan dan Pengembangan kepalangmerahan ditingkat
siswa, warga belajar dan mahasiswa ditingkat Kota/Kabupateni secara terinci dan
mengacu pada program nasional dan Propinsi
2) Menyampaikan laporan dan hasil kerja kepada TP PMI Propinsi dengan tembusan
kepada PMI Pusat

2. Organisasi PMR di Sekolah


a. Pembinaan PMR dilaksanakan oleh TP PMI
b. Di Lingkungan PMI Pusat/Daerah/Cabang, Pembinaan PMR dilaksanakan oleh Bidang
SDM/PMR/Diklat
c. PMR di sekolah disebut Kelompok PMR yang beranggotakan minimal 10 orang
d.
Kegiatan PMR disekolah merupakan bagian dari kegiatan ekstra kulikuler dibawah
pembinaan wakil kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

e. Struktur Organisasi PMR Di Sekolah


Kelompok PMR disekolah secara struktural mempunyai struktur sendiri sebagai kelompok
PMR, dan dalam kegiatannya secara fungsional termasuk seksi Kesegaran Jasmani dan
Daya Kreasi OSIS
f. Susunan Pengurus PMR di sekolah :
1) Pelindung adalah TP PMI Kota/ Kabupaten
2) Penanggung jawab adalah Kepala Sekolah
3) Pembina PMR
4) Pelatih PMI
5) Pengurus harian PMR terdiri dari siswa-siswi yang telah menjadi anggota PMR
dengan masa bakti minimal 1 tahun, terdiri dari :
a) Seorang Ketua
b) Seorang wakil ketua
c) Seorang sekretaris
d) Seorang bendahara
e) Unit-unit :
(1) Bakti Masyarakat
(2) Keterampilan, kebersihan, dan kesehatan
(3) Persahabatan
(4) Umum

B. LUAR SEKOLAH

1. Nama kelompok PMR disesuaikan dengan nama desa/ kecamatan/ instansi tempat kelompok
PMR tersebut dibentuk, atau sebutan lain yang dapat meningkatkan pembinaan PMR
2. Anggotanya terdiri dari anggota remaja PMI yang berbasis masyarakat
3. Penanggung jawab adalah Kepala Desa/ Kecamatan/ Instansi/ Organisasi
4. Struktur organisasi PMR luar sekolah, terlampir

C. PERAN MASING-MASING PIHAK


1. PMI Pusat yang membidangi pembinaan dan pengembangan PMR
a. Mengeluarkan kebijakan tentang pembinaan PMR (perekrutan, pelatihan, pengembangan
individu, pengembangan organisasi , Tri Bhakti PMR, pelaporan, monitoring, dan
evaluasi)
b. Mengeluarkan buku panduan pembinaan, kurikulum standart pelatihan anggota dan
Pembina PMR, dan modul
c. Memfasilitasi PMI Daerah melaksanakan kebijakan, buku panduan, kurikulum, dan modul
d. Memfasilitasi/ menyelenggarakan pelatihan, pengembangan kegiatan, dan
pengembangan kapasitas individu untuk tingkat nasional maupun internasional
e. Menyelenggarakan kegiatan nasional, misal Jumbara Nasional
f. Melakukan monitoring dan evaluasi pada setiap tahap pembinaan PMR
g. Berkoordinasi dengan pihak terkait ditingkat Pusat ( TP PMI, Diknas, Depkes, Depag,
Organisasi Non Pemerintah ) untuk pengembangan pembinaan PMR
h. Menyediakan informasi terkait dengan pengembangan pembinaan PMR, dan meneruskan
informasi tersebut kepada PMI Daerah

2. PMI Daerah yang membidangi pembinaan dan pengembangan PMR


a. Menerapkan kebijakan tentang pembinaan PMR
b. Memfasilitasi PMI Cabang dalam melaksanakan kebiajakan, buku panduan, kurikulum,
dan modul
c. Memfasilitasi/ menyelenggarakan pelatihan, pengembangan kegiatan, dan
pengembangan kapasitas untuk tingkat daerah
d. Menyelenggarakan kegiatan tingkat PMI Daerah, misal : Jumbara Daerah
e. Melakukan monitoring dan evaluasi pada setiap tahap pembinaan PMR
f. Berkoordinasi dengan pihak terkait ditingkat Propinsi (Tp PMI, Diknas, Depkes, Depag,
Organisasi Non Pemerintah) untuk pengembangan pembinaan PMR
g. Menyediakan informasi terkait dengan pengembangan pembinaan PMR, dan meneruskan
informasi tersebut kepada PMI Cabang
h. Memfasilitasi PMI Cabang dalam menerapkan informasi-informasi tentang pembinaan
PMR

3. PMI Cabang yang membidangi pembinaan dan pengembangan PMR


a. Menerapkan kebijakan tentang pembinaan PMR
b. Memfasilitasi kelompok PMI melaksanakan kebijakan, buku panduan, kurikulum, dan
modul
c. Memfasilitasi pelatihan, pengembangan kegiatan, dan pengembangan kapasitas untuk
tingkat cabang dan kelompok PMR
d. Menyelenggarakan kegiatan tingkat PMI Daerah, misal : Orientasi Pembina PMR,
pelatihan gabungan anggota PMR, Jumbara Cabang
e. Menugaskan pelatih PMI untuk melatih kelompok PMR
f. Melibatkan Pembina PMR dalam proses pengambilan keputusan, khususnya terkait
pembinaan PMR, baik dalam forum rapat, musyawarah kerja tahunan, maupun
musyawarah tahunan
g. Melakukan monitoring dan evaluasi pada setiap tahap pembinaan PMR
h. Berkoordinasi dengan pihak terkait ditingkat Kota/ Kabupaten (TP PMI, Diknas, Depkes,
Depag, organisasi non pemerintah) untuk pengembangan pembinaan PMR
i. Menyediakan informasi terkait dengan pengembangan pembinaan PMR dan meneruskan
informasi tersebut kepada kelompok PMR
j. Memfasilitasi Kelompok PMR dalam menerapkan informasi-informasi tentang pembinaan
PMR

4.
Penanggung jawab PMR

a. Bertanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan PMR


b. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dikelompok PMR
c. Bersama dengan PMI Cabang mengatur, memonitor, dan mengevaluasi tugas Pembina
PMR, dan PElatih PMI di kelompok PMR tersebut
d. Melakukan monitoring dan evaluasi pada setiap tahap pembinaan PMR
e. Berkoordinasi dengan pihak terkait ditingkat Kota/ Kabupaten/ Kecamatan

5.
Pembina PMR

a. Melaksanakan pembinaan PMR dikelompok PMR masing-masing


b. Mengembangkan kegitan kepalangmerahan, a.I. melakukan sosialisasi dan advokasi ke
sekolah/ lembaga, memfasilitasi pembentukan kelompok PMR baru, meningkatkan
jaringan komunikasi dan koordinasi antar Pembina PMR meupun sekolah/ lembaga
c. Membantu PMI Cabang memfasilitasi pembentukan kelompok PMR baru
d. Memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara kelompok PMR dan PMI Cabang
e. Memberikan masukan kepada PMI dan Pelatih PMI terkait pelaksanaan standarisasi
pelatihan PMR, kualitas pelatih, perkembangan metode dan media pelatihan
f. Melakukan monitoring dan evaluasi pada setiap tahap pembinaan PMR

6.
Instansi terkait

a. Mendukung upaya pembinaan PMR, sesuai 7 Prinsip Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional
b. Memfasilitasi penyediaan kebutuhan kegiatan operasional PMR

D. SUMBER DANA

PMI Daerah, PMI Cabang, Sekolah/ lembaga kelompok PMR, dan instansi lain yang tidak
mengikat Sumber dana pembinaan dan pengembangan PMR dapat berasal dari PMI Pusat,

BAB IV

PEMBINAAN PMR

A. PEREKRUTAN

1.
Tujuan

Meningkatkan kuantitas kelompok dan anggota PMR secara berkesinambungan

2. Sasaran Perekrutan
PMR Mula : 10 - 12 tahun/ setingkat SD/ MI/ sederajat
PMR Madya : 12 - 15 tahun/ setingkat SMP/ MTS/ sederajat
PMR Wira : 15 - 17 tahun/ setingkat SMA/ SMK/ MA/ sederajat
3. Pelaksanaan Perekrutan
Kegiatan perekrutan di laksanakan oleh kelompok PMR (sekolah maupun di luar sekolah) dan
PMI Cabang, yang selanjutnya dilaporkan kepada Dinas Pendidikan/ Departemen Agama
Kota/ Kabupaten dan PMI Cabang

4. Pembentukan Kelompok dan Perekrutan Anggota PMR

Pembentukan Kelompok dan Perekrutan

Anggota PMR

Sekolah
Cabang

Cabang + Sekolah

Cabang + Sekolah + Kelompok PMR


a
Pembentukan Kelompok PMR
.
1 PMI Cabang melakukan sosialisai dan publikasi kepada Dinas Pendidikan, Departemen Agama,
) Sekolah/kelompok luar sekolah untuk membentuk kelompok PMR.

2 Pihak sekolah mengajukan surat permohonan pembentukan kelompok PMR disekolah


)

3 Penanggung jawab kelompok mengajukan surat permohonan pembentukan kelompok PMR diluar sekolah
)

4 PMI Cabang mengesahkan kelompok PMR setelah seluruh persyaratan pembentukan PMR terpenuhi:
)
a
mempunyai jumlah calon anggota minimal 10 orang
)
b
mengisi formulir pendaftaran pembentukan kelompok PMR
)

5 PMI Cabang memberikan nomor induk kelompok PMR berdasarkan nomor kode daerah dan cabang, yang
) ditetapkan oleh PMI Pusat: Nomor kode daerah, nomor kode cabang, jenjang Mula/Madya/Wira, dan
nomor urut pendaftaran

6 PMI Cabang, Dinas Pendidikan, dan Departemen Agama secara aktif melakukan pembinaan dan
) pengembangan PMR disekolah maupun luar sekolah

b
Sosialisasi dan Publikasi kegiatan PMR
.
1 Tujuan kegiatan Sosialisasi dan Publikasi
)
1
Memperkenalkan kegiatan PMR sebagai wadah pembinaan kepalangmerahan bagi generasi muda
)
2
Menyosialisasikan peranan PMR dalam mendukung kegiatan kepalangmerahan
)
3
Menarik minat generasi muda untuk bergabung dalam kegiatan PMR
)
4
Memotifasi anggota PMR untuk tetap bergabung dalam kegiatan kepalangmerahan
)

2 Waktu Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi dan Publikasi


)
Kegiatan Sosialisasi dan Publikasi dilaksanakan minimal 1 tahun sekali sebelum dilaksanakan perekrutan

3 Media dan Metode Sosialisasi dan Publikasi


)

Media :
a
Majalah Dinding
)
b
Foto/Dokumentasi kegiatan PMR
)
c
Leaflet
)
d
Poster
)
e
Buletin
)
f) Merchandise

Metode :
a
Presentasi, audisi
)
b
Demonstrasi/Peragaan kegiatan PMR
)
c
Pemasangan Promosi Majalah dinding
)
d
Pameran foto kegiatan PMR
)
e
Pembagian Merchandise
)
f) Penyebaran Leaflet
g
Pemasangan poster
)

4 Sasaran :
)
a
Siswa
)
b
Orang Tua Murid
)
c
Sekolah/luar sekolah (panti asuhan, Kejar paket) dan management
)
d
Masyarakat
)
e
Instansi terkait
)

5 Strategi :
)
a
Media persentasi dan dialog melalui forum pertemuan siswa baru atau orang tua siswa
)
b Memanfaatkan masa penerimaan siswa baru sebagai tempat memperkenalkan dan mempromosikan
) kegiatan PMR dan kepalangmerahan

5 Pendaftaran Anggota PMR


.
a
. PMI Cabang bekerjasama dengan Pihak sekolah atau pimpinan luar sekolah dan anggota PMR melakukan
penyebaran formulir pendaftaran kepada remaja, tanpa membedakan ras, jenis kelamin, agama

b
. Calon Anggota PMR melakukan pengisian dan pengumpulan kembali formulir pendaftaran dan syarat-
syarat pendaftaran lainnya

c
. Syarat pendaftaran calon anggota baru PMR

1
) Memenuhi syarat keanggotaan

2
) Mengisi formulir pendaftaran calon anggota PMR

3
) Mengumpulkan Foto 3 x 4 dan 2 x 3 masing-masing 2 lembar, untuk formulir pendaftaran, Buku Induk
Kelompok PMR, Buku system data based PMI Cabang, Piagam Orientasi, dan KTA

4
) Bersedia dan mengikuti Orientasi

d
. Calon anggota PMR mengikuti orientasi kepalangmerahan

6 Orientasi kepalangmerahan
.
a
. Metode

Metode orientasi ditetapkan dalam Kurikulum Standart Pelatihan untuk anggota dan pembina PMR

b
. Pelaksana

Pelaksana orientasi adalah PMI Cabang dengan menugaskan Pelatih Bidang Kepalangmerahan sebagai
fasilator

c
. Waktu pelaksanaan
1
) Kelompok PMR mendaftarkan calon anggotanya kepada PMI Cabang

2
) PMI Cabang melaksanakan orientasi sesuai dengan permintaan kelompok PMR

d
. Kurikulum, media, dan metode

Sesuai dengan Standart Pelatihan untuk anggota dan Pembina PMR

7 Pelantikan Anggota dan Penetapan Nomor anggota


.
a
. Syarat Pelantikan

Seorang calon anggota PMR dinyatakan berhak untuk mengikuti pelantikan dan dinyatakan secara resmi
sebagai anggota PMR setelah mengikuti orientasi sesuai dengan kurikulum standart Pelatihan untuk
anggota dan Pembina PMR.

b
. Pelaksana Pelantikan

Pealntikan anggota baru PMR dilaksnakan oleh PMI Cabang bekerjasama dengan pihak Sekolah/Luar
sekolah

c
. Penetapan Nomor Anggota

1
) Nomor anggota diberikan oleh PMI Cabang

2
) Penomoran anggota: Nomor kode daerah, nomor kode cabang, jenjang Mula/Madya/Wira, dan nomor urut
pendaftaran anggota PMR

8 Pendataan
.
a
. PMI Cabang melakukan pendaftaran anggota baru dalam sebuah system data base PMR
b
. System data base anggota PMR sama dengan penomoran anggota

B PELATIHAN
.

1 Tujuan
.

Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap anggota PMR sehingga dapat melaksanakan kegiatan
sesuai Tri Bakti PMR

2 Sasaran
.
a
. Anggota PMR

b
. Pembina PMR

c
. Pelatih PMI

3 Jenis Pelatihan
.
a
. Untuk Anggota PMR

1 Orientasi Kepalangmerahan
)
Orientasi untuk calon anggota PMR

Orientasi ini dilaksanakan oleh Cabang dan diikuti oleh calon anggota sebagai syarat wajib seorang calon
anggota PMR sebelum dilantik secara resmi sebagai seorang anggota PMR

Materi Orientasi dititikberatkan pada materi kepalangmerahan dan pengenalan kegaiatan-kegiatan PMR

2 Pelatihan Rutin
)
a
) Pelatihan yang dilaksanakan secara rutin oleh kelompok PMR, minimal 1 x dalam 1 minggu, sesuai
dengan program

b
) Diikuti oleh anggota PMR setelah dilantik menjadi anggota PMR

c
) Dilaksanakan dengan mengacu pada kurikulum yang ditetapkan PMI Pusat, dengan materi:

NO MATERI MULA MADYA WIRA

1. Kepalangmerahan 9 14 15

2. Pertolongan Pertama 10 15 22
3. Perawatan Keluarga 12 16 18
4. Kesehatan Remaja 8 8 8
5. Kesiapsiagaan Bencana 7 10 15
6. Kepemimpinan Kepalangmerahan 12 19 35
7. UKTD: Doras 0 0 4
TOTAL 58 82 117

d
) Metode dan media pelatihan sesuai dengan Standart Pelatihan PMI

e
) Pelatih adalah Pelatih PMI yang ditugaskan oleh PMI Cabang, sesuai dengan kompetensinya

b
. Untuk Pembinaan PMR

1 Orientasi Pembina PMR berdasarkan kurikulum yang ditetapkan PMI Pusat


)
2 Calon Pembina PMR wajib mengikuti orientasi sebelum menjadi Pembina PMR
)
3 Orientasi Pembina PMR dilaksanakan oleh PMI Cabang
)
c
. Untuk Pelatih PMI

1
) Pelatihan untuk Pelatih PMI terdiri dari Pelatihan Teknis Kepalangmerahan dan Pelatihan sesuai standart
yang ditetapkan PMI pusat

2
) Pelatih yang telah mengikuti pelatihan dan dinyatakan lulus berhak menjadi pelatih
C. PENGEMBANGAN KAPASITAS

1. Pengembangan Kapasitas Pribadi


a. Tujuan :
Meningkatkan kualitas anggota PMR, Pembina PMR, Pelatih PMI, pegawai dan pengurus PMI yang
membidangi PMR.
b. Sasaran :
a. Annggota PMR
b. Pembina PMR
c. Pelatih PMI
d. Pegawai PMI yang membidangi PMR
e. Pengurus PMI yang membidangi PMR
c. Cara mengembangkan kapasitas :

1) Anggota PMR
a) Pelatihan untuk anggota PMR
b) Mengikutsertakan dalam kegiatan kepalangmerahan sesuai Tri Bhakti PMR, baik ditingkat
Kelompok PMR, PMI Cabang, Daerah, Pusat, atau Internasional (misal :pertukaran PMR,
lomba, Jumbara tingkat Cabang, Daerah, atau Pusat). Jumbara disetiap tingkatan
dilaksanakan minimal 1 x setiap periode kepengurusan. Untuk Tri Bhakti PMR, lihat
bagian E. Tri Bhakti PMR
c) Mendapatkan akses menerapkan hasil pelatihan
d) Mendapakan penghargaan dari sekolah, PMI, atau lembaga lainnya.

2) Pembina PMR
1) Orientasi pembinaan PMR
Mengikutsertakan dalam kegiatan kepalangmerahan ditingkat PMI Cabang, Daerah,
2)
Pusat, atau Internasional (misal : pelatihan, lokakarya)
Diberi kesempatan mengikuti pelatihan teknis PMI dan Pelatihan Pelatih (untuk menjadi
3)
Pelatih PMI)
4) Mendapatkan akses menerapkan hasil pelatihan dan lokakarya
5) Mendapatkan penghargaan dari sekolah, PMI atau lembaga lainnya.

3) Pelatih PMI

Anda mungkin juga menyukai