DISUSUN OLEH:
PO.71.33.0.15.39.09
2. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara berserta
fungsinya
4.Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat
istiadat dan Budaya.
Agar semua bangsa indonesia memiliki bahasa pemersatu dalam berkomunikasi walaupun berbeda
beda asal,suku,ras dan adat
Dalam UUD 1945 bab XV, pasal 36, telah ditetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.
Dengan demikian, selain berkedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia juga
berkedudukan sebagai bahasa negara.
Pada tanggal 25-28 Februari 1975, Hasil perumusan seminar polotik bahasa Nasional yang
diselenggarakan di jakarta. berikut fungsi dan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
adalah :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.
2. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
3. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
4. Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
adapun penjelasanya :
Pengertian
kalimat efektif: adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan
sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
3. Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau
bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
4. Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang
berlaku.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur
meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa
kemanusiaan. (efektif)
b. Surat Resmi
Yth.
Pengurus OSIS
SMAN 3 Bandung
Jl. Papintaran Kuring No. 12 Bandung
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan berakhirnya masa kegiatan belajar mengajar tahun ajaran
2014/2015 ini, kami selaku pengurus OSIS SMA Negeri 3 Bandung memohon kehadiran dari
perwakilan sekolah untuk mengikuti beberapa perlombaan menarik yang sudah kami rancang yang
akan diselenggarakan pada :
Dengan sangat hormat kami mengharapkan kehadiran dari para perwakilan sekolah dan bisa
hadir ke tempat pelaksanaan dengan tepat waktu.
Hormat Kami.
Ridwan Kamil
c. Surat pribadi
Sahabatku,
Maya Manda Sari
Di Jakarta
Assalamualaikum
Akhir bulan ini keluargaku berencana ke Jakarta untuk jalan-jalan dengan keluarga besarku .Aku
berharap pada hari itu aku bisa bertemu bertemu denganmu bersilaturahmi dengan mu dan
keluargamu yang sangat ku rindu.
Tapi apa dikata jika Allah menakdirkan hal lain. Hari itu ternyata aku ada ujian semester di kampus.
Sehingga dengan berat hati napaknya perjumpaan kita harus diundur lain kali.
Oh ya May , sekian dulu, ya! Sampaikan salamku pada keluargamu . Semoga lain kali kita bisa
bertemu.
Sahabatmu,
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang
berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode
ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan
metode penulisannya.
Karya tulis ilmiah adalah suatu produk dari kegiatan ilmiah. Membicarakan produk ilmiah, pasti kita
membayangkan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan temuan baru yang bersifat ilmiah, yaitu penelit
ian. Memang temuan ilmiah dilakukan melalu penelitian, namun tidak hanya penelita n merupakan satu-
satunya karya tulis ilmiah.
Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan
itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh melalui
suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang
sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadappermasalahan yang diteliti. Untuk
memperjelas jawaban ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan
karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas
melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut.
1. Makalah.
Karya ilmiah yang memuat topik tertentu yang disajikan pada sebuah forum ilmiah atau disusun
untuk sebuah kepentingan tertentu, misalnya tugas kuliah. Makalah dihasilkan dari sebuah
penelitian, hasil pemikiran dan kajian literatur yang memadai. Makalah harus disusun berdasarkan
sebuah topik keilmuan tertentu.
Makalah dikategorikan menjadi dua yaitu, makalah biasa dan makalah posisi. Makalah biasa disusun oleh p
ara mahasiswa untuk menyelesaikan tugas perkuliahan. Sedangkan makalah mendeskripsikan masalah atau t
opik teoritis yang dibahas.
a. Hasil kajian pustaka atau laporan pelaksanakan suatu kegiatan lapangan yang sesuai dengan cakupan permasal
ahan suatu bidang keilmuan.
b. Kemampuan penulis untuk memahami tentang permasalahan teoritis yang dikaji dan menerapkan
prosedur, prinsip, dan teori yang berhubungan dengan bidang keilmuan.
c. Kemampuan penulis dalam memahami isi dari berbagai sumber yang digunakan.
d. Kemampuan penulis dalam meramu berbagai sumber informasi dalam suatu kesatuan sintesis yang utuh.
2. Laporan Penelitian.
Laporan penelitian dilakukan sebagai bukti bahwa seseorang telah melakukan penelitian yang di
susun berdasarkan langkah penelitian dan temuan yang diperoleh pada saat penelitian dilakukan.
Karakteristik yang harus ada dalam sebuah laporan penelitian adalah sebagai berikut,
3. Kertas Kerja.
Kegiatan tertentu yang telah dilaksanakan oleh penelitinya, misalnya kuliah kerja nyata, praktik kerja lapang
an, kerja laboratorium atau kegiatan sejenis lainnya. Sistematika penulisannya bergantung
pada lembaga yang menugaskan penulisan untuk melakukan kegiatan tersebut.
4. Skripsi.
Merupakan karya tulis resmi yang membahas permasalahan dalam bidang tertentu yang digunakan
sebagai syarat penyelesaian studi akhir jenjang sarjana.
5. Tesis.
Karya tulis ilmiah resmi yang disusun oleh seorang mahasiswa sebagai salah satu syarat
menyelesaikan bidang studi magister (S2).
6. Disertasi.
Karya tulis ilmiah resmi akhir untuk menyelesaikan program doktor (S3).
Merupakan karya tulis ilmiah yang medianya berupa media cetak atau media elektronik yang dipublikasikan
kehadapan publik pembaca.
Alisjahbana menyebut bagian yang diterangkan sebagai pokok isi dan bagian yang menerangkan
sebagai sebutan isi.
Menurutnya pula, hukum D-M ini memiliki beberapa pengecualian berupa beberapa golongan
kata, yang meskipun menerangkan sesuatu, senantiasa atau sering terletak di depan kata-kata yang
diterangkannya, yaitu:
3. Kata keterangan : sudah, telah, akan, sesungguhnya, sebenarnya, dsb. Jenis ini dapat
memiliki perbedaan makna jika susunannya berbeda, misalnya makan lagi dan lagi makan.
4. Kata majemuk serapan dari bahasa asing seperti bumiputra yang mengikut aturan bahasa
asingnya.
1. pada kata "kapal terbang", kata kapal diterangkan oleh kata terbang.
2. Dalam kalimat "Ali makan," Ali diterangkan oleh kata makan.
3. Zaman dahulu , kata zaman merupakan yangditerangkan sedangkan kata dahulu
adalah kata yang menerangkan.
4. Andi pergi kerumah sakit , andi kata yang diterangkan pergi kerumah sakit adalah
kata yang menerangkan.
5. Dia sangat cantik, dia adalah kata yang diterangkan , dan sangat cantik merupakan
kata yang menerangkan.
Contoh :
1. Ciri utama bisnis adalah bahwa sesuatu itu harus dapat dijual atau menghasilkan uang.
2. L. L. Bean yang membuat peralatan outdoor bukan perusahaan berskala raksasa tetapi
memiliki reputasi melampaui bisnis yang lebih besar.
3. Dr. (Doktor) -> Dr. Tangkas mendapatkan gelar sarjananya dengan nilai yang
memuaskan.
2. Koma ( , )
Contoh :
1. Pada bulan puasa atau menjelang Hari Raya Idul Fitri pakaian yang paling laris pastilah
peci, baju koko dan sarung.
2. Industri hulu masa kini umumnya, seperti plastik, minyak kelapa sawit atau pabrik gula.
3. Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju.
Contoh:
1. Malam makin larut; kami belum selesai juga.
2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu
kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Ayah pergi ke kantor; ibu sibuk bekerja di dapur; adik mengerjakan perempuan.
Contoh :
1. Fakultas Ekonomi UPN Jogja mempunyai tiga jurusan : Akuntansi, Managemen, dan
Ilmu Ekonomi.
5. Tanda hubung ( - )
Contoh :
1. Anak-anak kelaparan di negara Afrika adalah akibat globalisasi.
2. akan diadakan lomba melukis se-provinsi Jambi.
6. Tanda tanya ( ? )
Contoh
1. Siapa menteri keuangan saat ini ?
2. Bagaimanakah usaha pemerintah dalam menghadapi kabut asap yang terjadi di Jambi?
7. Tanda seru ( ! )
Contoh :
1. Jauhkan dia sekarang juga!
2. Warning! Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
3. Jangan letakan benda itu di depan saya !
Contoh :
1. Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia."
2. Sekjen PBB memberikan pidato yang berjudul Perdamaian Dunia di Tengah Krisis
Sosial yang menghasilkan dukungan dari seluruh dunia.
3. Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
9. Tanda garis miring ( / )
Contoh :
1. Jalan Kediri VI/2.
2. Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2Mb/s.
Contoh :
1. Dia bilang padaku jangan kau ganggu dia, seketika itu aku ingin mengingatkannya
kembali. Ujar Andi.
2. Dengan metode ilmiah atau psikis tertentu brain-washing cuci otak memang dapat
dilakukan.
Contoh :
1. Tangkas bertugas sebagai pembaca pembukaan UUD 45.
2. Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)
3. Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Kondisi sehat dapat
dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan
lingkungan sehat di rumah tangga. Oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara, dan
ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangkan semua pihak. Rumah tangga
sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah
tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat.
Penerapan PHBS di rumah tangga merupakan tanggung jawab setiap anggota rumah tangga, juga
tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota beserta jajaran sektor terkaitnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku hidup
yang bersih dan sehat; meningkatkan wawasan masyarakat tentang perilaku hidup yang bersih dan
sehat secara tepat; melakukan pendekatan kepada masyarakat serta tokoh-tokoh masyarakat dan
agama untuk mendukung pelaksanaan penyuluhan PHBS; mensosialisasikan dan memberdayakan
para keluarga untuk melaksanakan PHBS dalam kehidupan mereka sehari-harinya; masyarakat ke
depannya diharapkan mampu mengupayakan lingkungan yang sehat, mampu mencegah dan
menanggulangi masalah kesehatan, mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada, serta
mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu,
Posbindu, Puskesmas, dan lainnya. Sehingga tercapailah masyarakat atau anggota keluarga yang
sehat, tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, pengeluaran biaya rumah tangga lebih
dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan, serta kesehatan.
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada Rabu 11 Juli 2012; pukul 16.00 s/d 17.30 di tempat
pengajian RT 07 untuk Penyuluhan RT 07 dan pada Jumat 20 Juli 2012; pukul 08.00 s/d 09.30 di
tempat pengajian RT 11 untuk Penyuluhan RT 11.
Untuk teknis pelaksanaannya yaitu kegiatan berupa sesi sharing dengan warga, di mana diawali
dengan pemberian materi terlebih dahulu lalu diadakan sesi tanya jawab dengan peserta. Peserta
juga diajarkan praktek cuci tangan (ibu dan anak), praktek perawatan payudara serta menyusui (ibu-
ibu). Adapun rangkaian acaranya yaitu :
3. Sesi praktek : Praktek cuci tangan serta pemberiaan ASI dan perawatan payudara yang tepat
4. Pembagian snack
5. Penutupan
Konsumsi : Reni
Pemateri : Lindawati (Kedokteran 09) dibantu dengan Tim Kesehatan yang terdiri dari Sasfia
Candrianita (Kedokteran 09), Ari Sri Wulandari (Kedokteran 09), Wenny Dwi Chandra
(Kedokteran 09), Novi Amelia (Keperawatan 09), Lusita Indrayani (Keperawatan 09).
Acara juga dibantu dan disukseskan oleh seluruh teman-teman KKN seperti membanu konsumsi,
menyiapkan tempat untuk acara, sebagai keamanan, logistik dan transport, serta lainnya.
Respon dan partisipasi masyarakatnya cukup baik di mana untuk penyuluhan di RT 07 dihadiri oleh
= 36 orang ibu-ibu dan 25 orang anak-anak; serta terlihat sangat antusias mengikuti acara
penyuluhan. Warga RT 07 terlihat tertarik dengan topik yang diberikan serta berpartisipasi aktif
dalam mengikuti cara; hanya sedikit kurang antusias dalam sesi tanya jawab. Warga RT 07 mampu
memahami topik yang diberikan, bahkan rata-rata sudah mempraktekkannya dalam kehidupan
sehari-hari mereka. Hanya beberapa indikator yang masih sulit diterapkan seperti : kebiasan
merokok di dalam rumah; dan jarang konsumsi sayur dan buah setiap harinya. Namun untuk
indikator lain semuanya sudah dilaksanakan dengan baik oleh para warga RT 07. Sedangkan untuk
penyuluhan di RT 011; warga RT 11 yang hadir cukup banyak yaitu : 48 orang ibu-ibu dan 35 orang
anak-anak; serta terlihat sangat antusias mengikuti acara penyuluhan. Warga terlihat antusias
terhadap topik yang diberikan dan mampu memahaminya.
Adapun kendala yang dihadapi yaitu Awalnya anak-anak terlihat malu-malu untuk bergabung dan
mengikuti praktek cuci tangan : Namun dapat diatasi dengan lebih aktif mengajak anak-anak
tersebut, serta acara dibuat dengan lebih menarik seperti ada games, bernyanyi bersama, dan ada
hadiah menarik. Peserta yang terdiri dari ibu-ibu masih terlihat malu-malu untuk praktek dan
bertanya : Dapat diatasi dengan lebih mengakrabkan diri ke ibu-ibu nya dan dengan lembut dan
sabar mengajak mereka. Serta dengan membuat humor-humor yang bisa mencairkan suasana.
Manfaat dan hasil guna yang didapat oleh masyarakat yaitu menambah wawasan masyarakat
tentang perilaku hidup bersih dan sehat; mampu memahami; serta mampu melaksanakannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari. Manfaat dan hasil guna yang didapat oleh mahasiswa yaitu mampu
menambah pengalaman dalam melaksanakan suatu kegiatan penyuluhan; mampu menambah
kemampuan dalam berkomunikasi dengan masyarakat yang baik dan tepat; serta menambah
pengalaman dalam bekerjasama dengan teman-teman dalam melaksanakan suatu acara. Manfaat
dan hasil guna yang didapat oleh pihak terkait seperti kader posyandu, ibu-ibu PKK, tokoh-tokoh
agama yaitu mampu menjadi pencetus pelaksana ke depannya untuk masyarakat dan menjadi orang
yang mampu terus ditindaklanjuti agar pelaksanaan PHBS itu sendiri dapat tetap terlaksana.
Disini juga kami membuat poster 7 cara cuci tangan dan poster PHBS. Untuk poster-poster ini
nantinya akan dibagikan ke posyandu-posyandu dan sekolah-sekolah serta puskesmas yang ada di
Bojong Genteng. Tujuan dibuatnya poster ini adalah agar penyuluhan tentang PHBS yang telah
kami buat ini dapat terus diingat oleh warga yang ada, dan dapat dilaksanakan oleh mereka setiap
harinya.