GEJALA PLEONASME
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II
1. CINDY RISKA
2. M.AGUNG LAKSONO
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI
JURUSAN KESEHATAN LINGKNGAN
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
1
HALAMAN PENGESAHAN
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK II
1. CINDY RISKA
2. M.AGUNG LAKSONO
3. REZA FITRI YANTI
4. ULIA HUSNUL KHATIMAH
21
September 2015
MENGETAHUI
DOSEN PENGAJAR
PENYUSUN
Drs.ARZAL M.Pd
KELOMPOK II
KATA PENGANTAR
2
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah Gejala Pleonasme ini .
PENYUSUN
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG.............................................................................. 1
1.2RUMUSAN MASALAH.........................................................................1
1.3TUJUAN PENULISAN...........................................................................1
1.4 RUANG LINGKUP MATERI..................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN..................................................................................... 6
3.2 SARAN.............................................................................................. 6
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.1LATAR BELAKANG
Dalam buku cerita utama dalam sastra klasik ,sering sebuah cerita atau
dongeng dimulai dengan ungkapan pada zaman dahulu kala.
Mungkin ,karena sudah terlalu biasa kita membacanya atau
emnggunakannya ,tidak terasa lagi kepada kita bahwa ungkapan itu
mengandung pernyataan yang berlebihan.
1.2RUMUSAN MASALAH
a. Pengertian pleonasme?
b. Macam-macam gejala pleonasme?
c. Contoh-contoh pleonasme?
d. Fungsi perulangan kata benda?
e. Penjelasan mengenai kata baku?
1.3TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
5
Pleonasme berasal dari bahasa latin pleonasmus yang berarti
kata yang berlebih-lebihan Gejala ini memperlihatkan pemakaian kata yang
berlebihan.
1. Dua kata atau lebih yang sama maknanya dipakai sekaligus dalam suatu
ungkapan.
contohnya
2. Dalam suatu ungkapan yang terdiri atas dua patah kata ,kata kedua
sebenarnya sudah tidak diperlukan lagi sebab maknanya sudah terkandung
dalam kata yang pertama
Contoh
Contoh lain,
a. puncak gunung itu ditutupi salju yang putih ,
6
penggunaan kata putih sudah tidak diperlukan lagi karena salju diatas
gunung yang tinggi dan salju manapun berwarna putih.
3. Bentuk kata yang dipakai mengandung kata yang sama dengan kata lain yang
dipakai bersama-sama dalam ungkapan itu ( gramatikal ).
Contoh
2.3 HUKUM DM
7
Susunan kata menurut Hukum DM, yaitu kata yang diterangkan terletak
didepan kata yang menerangkan.contoh pada zaman dahulu = pada waktu
dahulu= pada zaman purba
Ungkapan dahulu kala melawan Hukum DM, karena kata kala yang diterangkan
terletak dibelakang kata yang menerangkan, contoh dahulu kala.
Gejala pleonasme juga dipengaruhi oleh gejala concord dari bahasa asing.
Contohnya one child seorang anak dan five children five children
Sedangkan dalam bahasa indonesia dikatakan seorang anak dan lima anak
.Bukan lima orang anak-anak.
Kata yang mengandung makna jamak yang dipungut dari bahasa asing
Contoh
8
2.5 FUNGSI PENGULANGAN KATA BENDA DALAM BAHASA MELAYU
Keserupaan
Keanekaragaman
Baku hantam , baku pukul, baku tuduh, baku marah, baku sayang.
Dorang = mereka
So = sudah
Baku = saling
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
b. Kita tidak perlu meniru bahasa asing, karena tiap bahasa memiliki kaidahnya
masing-masing
c. Belajar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta efektif
d. Hindari kesalahan pengggunaan kata baku baik dalam bentuk tulisan maupun
dalam kehidupan sehari-hari .
10