Askep Kanker Prostat
Askep Kanker Prostat
KANKER PROSTAT
KELOMPOK II :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu agar pembaca dapat
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itupenulis sangat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada akhir tahun 2006, di Inggris kanker prostat menyumbang 36% dari
Prostat menduduki peringkat ke -3 kanker yang paling sering terjadi pada laki
prostat menduduki urutan ke 9 dengan 310 kasus baru (4,07%) dari 10 kasus
kanker yang diperoleh dari laporan berbagai rumah sakit. Disimpulkan pula
bahwa pada laki - laki di atas usia 65 tahun, kanker prostat menempati urutan
RSUP M. Jamil dalam kurun waktu 2000 2005 ditemukan 116 kasus
banyak menderita penyakit ini. Pada tahun 2010 di Amerika, organ prostat
32.050 (11%), Diperkirakan 1 dari 4 jenis kanker yang baru didiagnosa pada
genetik dan faktor lingkungan. Faktor risiko lain yang tidak kalah penting
adalah usia di atas 50 tahun, pembesaran prostat jinak, infeksi virus, riwayat
kanker prostat dalam keluarga, pola hidup, dan pola makan (Widjojo, 2007).
Salah satu faktor risiko tersebut yaitu pola makan, menurut Umbas Rainy
(2002) diet tinggi lemak dan pola makan berkalsium tinggi (Notrou P, 2007)
kanker prostat.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian ca. Prostat ?
2. Bagaimana etiologi ca.prostat ?
3. Bagaimana manifestasi klinis ca. prostat ?
4. Bagaimana penanganan ca.prostat?
5. Bagaimana asuhan keperawatan ca.prostat ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Carsinoma prostat atau kanker prostat adalah pertumbuhan dan
perubahan sangat kecil dalam ukuran dan bentuk sel-sel kelenjar prostat.
Hampir setengah dari semua orang yang memiliki PIN setelah berusia di atas
kelenjar prostat pada mikroskop. Perubahan ini dapat berupa tingkat rendah
insidennya hampir dua kali lipat dari populasi umum dan angka kematian
muskular. Kelenjar ini mulai tumbuh pada kehamilan umur 12 minggu karena
pengaruh dari hormon androgen yang berasal dari testis janin. Prostat
posterior. Ukuran rata-rata prostat pada pria dewasa 4x3x2,5 cm dan beratnya
dari prostat. Menurun Mc. NEAL, komponen kelenjar dari prostat sebagian
besar terletak/membentuk zona perifer. Zona perifer ini ditambah dengan zona
kelenjar yang lain (5%) membentuk zona transisi. Zona transisi ini terletak
zona transisi ini. Sebagian besar proses keganasan (60-70%) bermula di zona
perifer, sebagian lagi dapat tumbuh di zona transisi dan zona sentral.
Prostat menghasilkan suatu cairan yang merupakan salah satu komponen
dari cairan ejakulat. Cairan kelenjar ini di alirkan melalui dektus sekretorius
dan bermuara di uretra posterior untuk kemudian bersama cairan semen yang
lain pada saat ejakulasi. Ciran ini merupakan 25% dari volume ejakulat.
Jika kelenjar ini mengalami hiperplasia jinak atau berubah menjadi kanker
hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker prostat,
diantaranya faktor usia dan riwayat keluarga. Faktor hormonal, diet tinggi
lemak, toksin dan laki-laki usia >55 tahunyang mempunyai riwayat perderita
testosteron dan estrogen pada usia lanjut, hal ini akan mengganggu proses
sel kanker, penyebab lain yaitu adanya faktor pertumbuhan yang stroma yang
Perubahan prolife sehingga menyebabkan produksi sel stroma dan sel epitel
pada saluran kemih sebelah bawah atau lower urinary track symptom (LUTS)
terjadi retensi urin. Tekanan intravsikal yang semakin tinggi akan diteruskan
juga menyebar melalui jalur hematogen yaitu tulang tulang pelvis vertebra
lumbalis, femur dan kosta. Metastasis organ adalah pada hati dan paru.
Proses patologis lainnya adalah penimbunan jaringan kolagen dan elastin
terdapat degenerasi sel syaraf yang mempersarafi otot polos. Hal ini dapat
otot detrusor tidak stabil. Karena fungsi otot vesika tidak normal, maka terjadi
berkembang, baru muncul gejala tetapi tidak khas. Gejala yang terjadi akibat
obstruksi urinaria terjadi saat penyakit berada pada tahap lanjut. Kanker ini
menyumbat kolum kandung kemih, maka gejala dan tanda obstruksi urinaria
terjadi, seperti kesulitan dan sering berkemih, retensi urin, dan penurunan
ukuran serta kekuatan aliran urin. Gejala-gejala yang berhubungan dengan
metastasi mencakup sakit pinggang, nyeri panggul, rasa tidak nyaman pada
Hematuria dapat terjadi akibat kanker yang menyerang uretra atau kandung
kemih. Hal ini merupakan indikasi pertama yang jelas dari kanker prostat.
F. Pemeriksaan diagnostik
1. Inspeksi buli-buli: ada/ tidaknya penonjolan perut di daerah supra pubik
rektum dan prostat. Pada perabaan melalui colok dubur harus di perhatikan
adakah asimetris adakah nodul pada prostat , apa batas atas dapat diraba.
atas .
4. Radiologi.
a. Foto polos abdomen, dapat dilihat adanya batu pada traktus urinarius,
volume buli-buli, meng ukur sisa urine dan keadaan patologi lain
seperti divertikel, tumor dan batu .Dengan TRUS dapat diukur besar
tumor dalam kandung kemih atau sumber perdarahan dari atas bila
darah datang dari muara ureter, atau batu radiolusen didalam vesika.
Stadium Keterangan
I Sangat awal dan tanpa gejala; sel kanker terbatas pada prostat
II Sel kanker terbatas pada prostat, tapi terlihat jelas (terdeteksi
oleh pemeriksaan colok dubur dan/atau hasil test PSA yang
tinggi)
Sel-sel kanker ditemukan di luar kantung prostat (membran yang
mani)
Sel-sel kanker telah menyebar (metastasis) ke kelenjar getah
paru)
G. Penatalaksanaan
Secara umum, pilihan pengobatan penderita kanker prostat tergantung
prostatektomi :
a. Pengkajian pre operasi prostatektomi. Pengkajian ini dilakukan sejak
retensio urine.
3) Riwayat penyakit dahulu : Adanya penyakit yang berhubungan
kedalam rectum.
8) Pola tidur dan istirahat : Klien ditanya lamanya tidur, adanya waktu
bicara.
3) Sistem eliminasi : Apa ada ketidaknyamanan pada supra pubik,
kateter jenis apa. Irigasi kandung kemih. Warna urine dan jumlah
produksi urine tiap hari. Bagaimana keadaan sekitar daerah
pemasangan kateter.
4) Terapi yang diberikan setelah operasi : Infus yang terpasang, obat
kemih.
2. Analisis data
Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisa untuk
prosedur pembedahan
d. Resiko ketidak efektifan perfusi ginjal
e. Ansietas b.d perasaan takut terhadap tindakan tindakan pembedahan
4. Intervensi
50 ml pertumbuhan
3. Klien dapat
bakteri.
berkemih 4. Perkusi / palpasi d. Distensi kandung
cc maka jadwalkan
program kateterisasi
intermiten.
6. Implementasi
a. Menjelaskan pada klien tentang perubahan dari pola eliminasi.
b. Mendorong klien untuk berkemih tiap 2 4 jam dan bila dirasakan .
c. Menganjurkan klien minum sampai 3000 ml sehari, dalam toleransi
berkemih. Jika volume residu urine lebih besar dari 100 cc maka
7. Evaluasi
a. Klien dapat berkemih dalam jumlah normal, tidak teraba distensi
kandung kemih
b. Residu pasca berkemih kurang dari 50 ml
c. Klien dapat berkemih volunter
d. Urinalisa dan kultur hasilnya negatif
e. Hasil laboratorium fungsi ginjal normal
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kanker prostat adalah keganasan yang terjadi di dalam kelenjar prostat.
perubahan sangat kecil dalam ukuran dan bentuk sel-sel kelenjar prostat.
dan merupakan penyebab utama kematin akibat kanker pada pria diatas 74
tahun.Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun.
B. SARAN
Perlu informasi dan sosialisasi bagi para usia lanjut untuk mengkonsumsi
kalsium dalam jumlah aman dan tanda atau gejalah kanker prostat agar para
DAFTAR PUSTAKA
Kedokteran EGC
Notrou P, 2007, Tingkat Kalsium Tinggi dapat Naikkan Risiko Kanker Prostat.
Dalam:Antara News
EGC.