ABSTRAK
Membuang limbah cair ke sungai masih merupakan kebiasaan bagi masyarakat yang tinggal di tepi
sungai, sebagaimana terjadi juga di kelurahan Istiqlal kota Manado. Kecenderungan membuang
limbah ke sungai oleh masyarakat karena cara tersebut sangat mudah dilakukan. Sesungguhnya
kondisi ini dapat mengakibatkan menurunya kualitas lingkungan khususnya air sungai yang
berakibat pada berkurangnya tingkat kesehatan masyarakat disekitar sungai. Untuk mengatasi hal ini
perlu dibuat sebuah sistem pengolahan air limbah domestik yang memadai.
Pengolahan air limbah domestik dengan sistem pengolahan terpusat (Off Site System) yang dialirkan
secara gravitasi adalah salah satu metode yang dipilih untuk dapat melayani 1927 orang atau 555
bangunan dengan debit air limbah sebesar 213.240 liter/hari. Ukuran bak istalasi pengolahan air
limbah (IPAL) 25 m x 4,5 m. Saluran pembawa terdiri dari sambungan rumah menggunakan pipa
PVC dengan diameter 10 cm dan kemiringan 3,078%, saluran tersier menggunakan pipa PVC
dengan diameter 15 cm dan kemiringan 1,79%, saluran sekunder menggunakan pipa beton dengan
diameter 46 cm dan kemiringan 0,68% serta saluran primer menggunakan pipa beton dengan
diameter 76 cm dan kemiringan 0,226%.
Kata kunci : kelurahan Istiqlal, air limbah domestik, dan sistem pengolahan.
211
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (211-223) ISSN: 2337-6732
212
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (211-223) ISSN: 2337-6732
jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk maka akan menyebabkan air tersebut berupa
mengoksidasi zat-zat organis dalam 1 liter asam.
sampel air, dimana pengoksidasi K2 Cr2 O7 2) Alkalinitas
digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing Alkalinitas atau kebasaan air limbah
agent). Angka COD merupakan ukuran bagi disebabkan oleh adanya hidroksida, karbonat
pencemaran air oleh zat-zat organis yang secara dan bikarbonat seperti kalsium, magnesium,
alamiah dapat dioksidasikan melalui proses dan natrium atau kalium. Kebasaan adalah
mikrobiologis, dan mengakibatkan hasil dari adanya hidroksi karbonat dan
berkurangnya oksigen terlarut di dalam air. bikarbonat yang berupa kalsium, magnesium,
3) Protein sodium, potasium atau amoniak. Dalam hal ini,
Protein merupakan bagian yang penting yang paling utama adalah kalsium dan
dari makhluk hidup, termasuk di dalamnya magnesium nikarbonat. Pada umumnya air
tanaman, dan hewan bersel satu. Protein limbah adalah basa yang diterima dari
mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen penyediaan air, air tanah, dan bahan tambahan
yang mempunyai bobot molekul sangat tinggi. selama dipergunakan dirumah.
Struktur kimianya sangat kompleks dan tidak 3) Logam
stabil serta mudah terurai, sebagian ada yang Menentukan jumlah kandungan logam pada
larut dalam air, tetapi ada yang tidak. Susunan air limbah seperti nikel (Ni), magnesium (Mg),
protein sangat majemuk dan terdiri dari beribu- timbal (Pb), kromium (Cr), kadmium (Cd),
ribu asam amino dan merupakan bahan Zeng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe) dan air
pembentuk sel dan inti sel. raksa (Hg) sangat penting dikarenakan jika
4) Karbohidrat belebihan maka akan bersifat racun. Akan
Karbohidrat antara lain : gula, pati, tetapi, beberapa jenis logam biasanya
sellulosa dan benang-benang kayu terdiri dari dipergunakan untuk pertumbuhan kehidupan
unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Gula biologis, misalnya pada pertumbuhan algae
dalam limbah cair cenderung terdekomposisi apabila tidak ada logam pertumbuhannya akan
oleh enzim dari bakteri-bakteri tertentu dan ragi terhambat.
menghasilkan alkohol dan gas CO2 melalui 4) Gas
proses fermentasi. Banyak gas-gas terdapat didalam air,
5) Minyak dan Lemak oksigen (O2) adalah gas yang penting. Oksigen
Minyak adalah lemak yang bersifat cair. terlarut selalu diperlukan untuk pernafasan
Keduanya mempunyai komponen utama mikro-organisme aerob dan kehidupan lainya.
karbon dan hidrogen yang mempunyai sifat Apabila oksigen berada pada ambang yang
tidak larut dalam air. Bahan-bahan tersebut rendah, maka bau-bauan akan dihasilkan sebab
banyak terdapat pada makanan, hewan, unsur karbon berubah menjadi metan termasuk
manusia dan bahkan ada dalam tumbuh- CO2 dan sulfur. Belerang akan menjadi amonia
tumbuhan sebagai minyak nabati. Sifat lainnya (NH3) atau teroksidasi menjadi nitrit.
adalah relatif stabil, tidak mudah 5) Nitrogen
terdekomposisi oleh bakteri. Unsur nitrogen merupakan bagian yang
6) Deterjen penting untuk keperluan pertumbuhan protista
Deterjen termasuk bahan organik yang dan tanaman. Nitrogen ini dikenal sebagai
sangat banyak digunakan untuk keperluan unsur hara atau makanan dan perangsang
rumah tangga, hotel, dan rumah sakit. Fungsi pertumbuhan. Nitrogen dalam limbah cair
utama deterjen adalah sebagai pembersih dalam terutama merupakan gabungan dari bahan-
pencucian, sehingga tanah, lemak dan lainnya bahan berprotein dan urea. Oleh bakteri,
dapat dipisahkan. nitrogen ini diuraikan secara cepat dan diubah
menjadi ammonia, sehingga umur dari air
b. Parameter anorganik dan gas buangan secara relatif dapat ditunjukkan dari
1) pH jumlah ammonia yang ada.
Air limbah dengan konsentrasi air limbah 6) Phospor
yang tidak netral akan menyulitkan proses Unsur phospor (P) dalam air seperti juga
biologis, sehingga menggangu proses elemen nitrogen, merupakan unsur penting
penjernihannya. pH yang baik bagi air limbah untuk pertumbuhan protista dan tanaman, yang
adalah netral (7). Semakin kecil nilai pH-nya, dikenal pula sebagai nutrient dan perangsang
pertumbuhan. Phospor merupakan komponen
213
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (211-223) ISSN: 2337-6732
214
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (211-223) ISSN: 2337-6732
215
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (211-223) ISSN: 2337-6732
b. Data sekunder
- Data jumlah penduduk
kelurahan Istiqlal.
- Jumlah bangunan yang dilayani.
Kemiringan Minimum Saluran - Fasilitas pendukung.
2. Studi Literatur
Literatur atau bahan acuan yang Survei lokasi dan
digunakan dalam penyelesaiaan skripsi ini pengumpulan data
antara lain :
- Asmadi dan Suharno, 2012, Dasar-
dasar Teknologi Pengolahan Air Data primer : Data sekunder :
Limbah, Gosyen - Perilaku penggunaan - Data penduduk
air - Jumlah bangunan
Publishing, Yogyakarta. - Jumlah air limbah yang dilayani
- Sumber air limbah - Fasilitas pendukung
- Bambang Triatmojo, 2013, Hidraulika
II, Beta Offset, Yogyakarta.
- Maryanto, 2011, Perencanaan Jaringan
Pipa Lateral Air Kotor di Surakarta Analisa data
- Metcalf and Eddy, 2003, Wastewater -
-
Debit air limbah
Perilaku
Engineering Treatment and Reuse, penggunaan air
McGraw
Hill Comapies, Inc, Republic of China.
Perencanaan :
- Sugiarto, 2008, Dasar-dasar Kapasitas pengolahan air limbah domestik,
Desain bak pengolahan air limbah domestik,
Pengolahan Air Limbah, Universitas Layout jaringan sistem pengolahan,
Desain ukuran saluran pembawa,
Indonesia, Jakarta.
selesai
216
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (211-223) ISSN: 2337-6732
HASIL DAN PEMBAHASAN 30% dari total air limbah yang dihasilkan pada
beban puncak untuk memenuhi beban air
Langkah awal yang dilakukan yaitu limbah yang masuk sebelum dan setelah beban
mengetahui kapasitas air limbah domestik yang puncak.
dihasilkan oleh Kelurahan Istiqlal, sebagai
acuan untuk menentukan dimensi bak Tabel 2. Perilaku penggunaan air kelurahan
pengolahan air limbah yang akan direncanakan. Istiqlal
Air limbah yang di hasilkan berhubungan Waktu Penggunaan Persentase
dengan air bersih yang digunakan untuk 0.00 1.00 Tidakada
kebutuhan seharihari. 1.00 2.00 Tidakada
0%
Jumlah penduduk = 1927 orang 2.00 3.00 Tidakada
Limbah cair yang dihasilkan = 120 3.00 4.00 Tidakada
liter/orang/hari Persiapan
Total limbah cair = Jumlah penduduk x limbah 4.00 5.00
beribadah
cair per orang 5%
Persiapan
= 1927 orang x 120 liter/per orang/hari 5.00 6.00
beribadah
= 231.240 liter/hari. Mandi + Cuci
6.00 7.00
+ Masak
Untuk menentukan dimensi bak pengolahan Mandi + Cuci
air limbah aharu diketahui terlebih dahulu jam 7.00 8.00
+ Masak
puncak penggunaan air bersih, dengan jam 60%
Mandi + Cuci
puncak penggunaan air bersi tersebut akan 8.00 9.00
+ Masak
diketahui debit maksimum yang akah Mandi + Cuci
dihasilkan. 9.00 10.00
+ Masak
Survey yang dilakukan tentang perilaku
10.0011.00 Tidakada
penggunaan air dalam kehidupan seharihari 0%
11.0012.00 Tidakada
pada daerah tinjauan terlihat pada tabel 2.
12.0013.00 makan
Berdasarkan tabel 2 diambil kesimpulan 5%
perilaku penggunaan air terbesar perhari terjadi 13.0014.00 makan
pada pukul 6.00 sampai 9.00 dengan persentase 14.0015.00 Tidakada
0%
penggunaan sebesar 60%. Jam puncak 15.00-16.00 Tidakada
penggunaan air terjadi pada pukul 06.0010.00 Persiapan
16.0017.00
dengan durasi 4 jam dan persentasi sebesar beribadah
5%
60%. Maka debit air yang dihasilkan pada jam Persiapan
17.0018.00
puncak penggunaan air adalah : beribadah
Persentase jam puncak = 60% Mandi + Cuci
18.00-19.00
Total limbah cair = 385.400 liter/hari + Masak
25%
Jumlah limbah cair yang dihasilkan pada jam Mandi + Cuci
19.0020.00
puncak adalah = Persentase jam puncak x + Masak
Total limbah cair = 60% x 231.240 20.0021.00 Tidakada
liter/hari 21.0022.00 Tidakada
0%
= 138.774 liter (dalam waktu 4 jam) 22.0023.00 Tidakada
Untuk pengolahan air limbah domestik 23.0024.00 Tidakada
teknologi yang digunakan adalah kombinasi Total 100%
proses biofilter anaerob-aerob, membutuhkan
waktu tinggal yang berbeda pada setiap bagian Sumber : Hasil survey
pengolahannya untuk mendapatkan hasil
pengolahan atau penurunan BOD yang Total kapasitas bak Pengolahan Air Limbah
maksimal. Waktu yang diperlukan pada setiap (IPAL) = 138.774 liter + (30% x 138.774 liter)
bagian pengolahannya adalah Bak Pemisah = 180.367 liter
Lemak 30 menit, Bak Ekualisasi / Bak = 180 m3.
Penampungan Air 4-8 jam, Bak pengendapan Kapasitas desain yang direncanakan :
awal 24 jam, Biofilter anaerob 4-8 jam, Kapasitas pengolahan : 180 m3
Biofilter Aerob 4-8 jam, bak pengendapan akhir Kapasitas pengolahan per jam = 180 m3 /24
2-4 jam. Oleh Karena itu perlu ditambahkan jam
217
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (211-223) ISSN: 2337-6732
= 7,5 m3 per
Waktu tinggal (HRT) di dalam bak =
jam
Kapasitas pengolahan per menit = 7,5 m3 / 60 = 5,4 jam.
= 0.125
3
m /menit 3. Bak pengendapan awal
= 125 Debit air limbah: 180 m3/ hari
liter/menit BOD masuk : 300 mg/l
BOD Air Limbah Rata-rata : 300 mg/l Efisiensi : 25 %
Total efesiensi pengolahan : 90-95 % Bod Keluar : 225 mg/l
1. Desain Bak Pemisah Lemak/Minyak Waktu tinggal dala bak = 24 jam
Bak pemisah lemak atau grease removal Volume bak yang diperlukan = x 180 m3 =
yang direncanakan adalah tipe gravitasi 22,5 m3
sederhana. Bak terdiri dari dua buah ruang yang Ditetapkan Dimensi Bak :
dilengkapi dengan bar screen pada bagian Panjang : 2,5 m
inletnya. Lebar : 4,5 m
Kapasitas pengolahan : 180 m3/ hari Kedalaman Air : 2 m
: 7,5 m3/jam Ruang Bebas : 0,5 m
: 125 liter/menit Volume efektif : 22,5 m3
Kriteria Perencanaan : Konstruksi : Beton K300
retention time = 30 menit. Tebal dinding : 20 cm
Volume bak yang diperlukan = x
3 3 Chek :
180 m /hari = 3,75 m
Waktu tinggal (retention time) rata rata (T) =
Dimensi Bak :
Panjang :2m =3 jam
Lebar : 1,5 m
Kedalaman Air : 1,5 m
Ruang Bebas : 0,5 m Beban permukaan (surface loading) =
Volume efektif : 4,5 m3 3 2
10 m / m .hari
Konstruksi : Beton K300
Tebal dinding : 20 cm Waktu tinggal pada saat beban puncak = 1,5 jam
(asumsi jumlah limbah 2 kali jumlah rata-rata)
2. Desain Bak Ekualisasi/Bak Penampungan Beban permukaan (surface loading) rata rata =
Air 10 m3/ m2.hari
Waktu tinggal di dalam bak ( HRT ) = 4-8 Beban permukaan pada saat puncak = 20 m3/
jam. Ditetapkan waktu tinggal dalam bak m2.hari
ekualisasi adalah 5 jam. Standar : waktu tinggal = 2-4 jam
Beban permukaan : 20-50 m3/ m2.hari.
Jadi : (JWWA).
Volume bak yang diperlukan = x 180
3 4. Biofilter anaerob.
m /hari BODmasuk : 225 mg/l
= 37,5 m3 Efisiensi : 80 %
Ditetapkan Dimensi Bak : BODkeluar : 45 mg/l
Panjang : 4,5 m Debit limbah : 180 m3/ hari
Lebar : 4,5 m Untuk pengolahan air dengan proses biofilter
Kedalaman Air : 2 m standar beban BOD per volume media 0,4-4,7
Ruang Bebas : 0,5 m kg BOD / m3.hari.
Volume efektif : 40,5 m3 Ditetapkan beban BOD yang digunakan = 1,0
Konstruksi : Beton K300 kg BOD / m3.hari.
Tebal dinding : 20 cm Beban BOD di dalam air limbah = 180 m3/ hari
x 225 g/ m3 = 40.500 g/hari = 40,5 kg/hari.
Chek : Volume media yang diperlukan =
Volume efektif = 67,5 m3
= 40,5 m3
218
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (211-223) ISSN: 2337-6732
Volume media = 60% dari total volume rekator, Total volume Efektif Biofilter Aerob = (2 m + 3
Volume reaktor yang diperlukan = 100/60 x m) x 4,5 m x 2,5 m = 45 m3
40,5 m3 = 67,5 m3 Konstruksi : Beton K300
Waktu tinggal didalam reaktor Anaerob = Tebal dinding : 20 cm
= 9 jam.
Chek :
Ditetapkan Dimensi reaktor Anaerob : Waktu tinggal total rata rata = (45/180) x 24
Panjang : 7,5 m Jam = 6 jam
Lebar : 4,5 m Tinggi ruang lumpur = 0,5 m
Kedalaman Air : 2 m Tinggi Bed Media pembiakan mikroba = 1,5 m
Ruang Bebas : 0,5 m Volume total media pada biofilter aerob = 2 x
Volume efektif : 67,5 m3 4,5 x 1,5 = 13,5 m3
Konstruksi : Beton K300 Chek :
Tebal dinding : 20 cm BOD Loading per Volume media = 13,5/13,5 =
Waktu tinggal Reaktor Anaerob rata rata = 1 Kg BOD/ m3 .hari.
Standart high rate trickling filter : 0,4 -4,7 Kg
= 0,6 Kg BOD/m3 .hari. BOD/ m2 .hari. (Ebie Kunio, 1995)
Standart high rate trickling filter : 0,4 -4,7 Kg Kebutuhan Oksigen :
BOD/ m2 .hari. (Ebie Kunio, 1995) Kebutuhan oksigen di dalam rekator biofilter
aerob sebanding dengan jumlah BOD yang
5. Biofilter Aerob dihilangkan.
Debit air limbah : 180 m3/ hari Jadi :
BOD masuk : 45 mg/l Kebutuhan teoritis = jumlah BOD yang
Efisiensi : 60 % dihilangkan = 4,86 kg/hari.
Bod Keluar : 18 mg/l Factor keamanan ditetapkan = 2,0
Bebab BOD di dalam air limbah = 180 m3/ hari Maka kebutuhan Oksigen Teoritis= 2 x 4,86
x 45 g/m3 = 8.100 g/hari = 8,1 kg/hari. kg/hari =9,72 Kg/hari.
Jumlsh BOD yang dihilangkan = 0,6 x 8,1 Temperature udara rata-rata = 28c
kg/hari = 4,86 kg/hari. Berat udara pada suhu 28c = 1,1725 kg/ m3
Beban BOD per volume media yang digunakan Di asumsikan jumlah oksigen di dalam udara
= 0,5 kg/m3.hari. 23,2%.
Volume media yang diperlukan = 8,1/0,5 = 13,5 Jadi :
m3 Jumlah kebutuhan udara teoritis =
Volume media = 40% dari Volume Reaktor = 17,87 m3/hari.
Volume Reaktor Biofilter Aerob yang
diperlukan = 100/40 x 13,5 m3 = 33,75 m3
Efisiensi diffuser = 3 %
Biofilter Aerob terdiri dari dua ruangan yaitu
ruang Aerasi dan ruang Bed Media. Kebutuhan udara Aktual =
Dimensi Reaktor Biofilter Aerob :
=248 m3/hari
Blower udara yang diperlukan :
Ruang aerasi Spesifikasi Blower :
Panjang :2 m
Tipe : HIBLOW 200
Lebar : 4,5 m Kapasitas Blower : 200 liter/menit
Kedalaman Air :2m Head : 2000 mm-aqua ( 2
Ruang Bebas : 0,5 m meter )
Volume efektif : 18 m3 Jumlah : 4 unit
Power : 200 watt x 4 = 8000
Ruang Bed Media watt
Panjang :3 m Pipa Outlet : inc.
Lebar : 4,5 m Kelistrikan : 1 fase
Kedalaman Air :2m Diffuser udara :
Ruang Bebas : 0,5 m Total transfer udara = 800 liter/menit
Tipe diffuser yang digunakan : perforated pipe
diffuser atau yang setara.
219
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (211-223) ISSN: 2337-6732
Chek :
Waktu tinggal (retention time) rata-rata =
x24 jam/hari = 3 jam
Desain Saluran Pipa Yang Akan digunakan.
Jadi diameter untuk sambungan rumah adalah
Limbah yang berasal dari WC, kamar 5,96 cm 10 cm, menggunakan pipa PVC.
mandi dan dapur memiliki bau dan bentuk yang
sangat mengganggu masyarakat. Oleh karena 2. Diameter pipa untuk saluran tersier
alasan ini limbah harus dialirkan secara tertutup.
Aliran harus memenuhi kriteria aliran Satu saluran tersier melayani 5 rumah, maka
dengan kecepatan aliran terendah pada saat debit yang masuk ke saluran tersier adalah :
debit puncak berlangsung harus berkisar antara Q satu rumah = 0,004167 liter/detik
0,63,0 m/detik agar memenuhi self cleaning Q saluran tersier = 0,004167 liter/detik x
(pembersihan sendiri). 5 rumah
= 0,02083 liter/detik
Diameter Saluran Pipa Pembungan Air Dimensi pipa untuk saluran tersier :
Limbah Q = 0,02083 liter/detik
V = 1,5 m/detik
Saluran yang akan dihitung di sini
terdiri dari 4 saluran yaitu sambungan rumah,
saluran tersier, saluran sekunder dan saluran
primer/induk.
Perhitungan keempat saluran :
Q=VxA
Jadi diameter untuk saluran tersier adalah
13,295 cm 15 cm, menggunakan pipa PVC.
220
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (211-223) ISSN: 2337-6732
( ) = 0,0179
( )
221
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (211-223) ISSN: 2337-6732
222
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 (211-223) ISSN: 2337-6732
Daftar Pustaka
http://kelair.bppt.go.idPublikasiBukuAirLimbahDomestikDKIAirLimbahDomestikDKI.html
Asmadi dan Suharno. 2012. Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah. Gosyen
Publishing. Yogyakarta.
Maryanto. 2011. Perencanaan Jaringan Pipa Lateral Air Kotor di Surakarta. Skripsi
Metcalf and Eddy. 2003. Wastewater Engineering Treatment and Reuse. McGraw
Puji dan Nur Rahmi. 2009. Pengolahan Limbah Cair Domestik Menggunakan Lumpur Aktif Proses
ANaerob. Tugas Akhir. Universitas Diponegoro, Fakultas Teknik. Semarang.
RA Prahastiwi Prameswari dan Alfan Purnomo, 2014. Perencanaan Pelayanan Air Limbah Komunal
di Desa Krasak Kecamatan Jatibarang Kota Indramayu, Jurnal Teknik. Jurusan Teknik
Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
223