S2 2015 302956 Chapter1 PDF
S2 2015 302956 Chapter1 PDF
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batu saluran kemih pada laki-laki 3-4 kali lebih banyak daripada wanita.
Hal ini mungkin karena kadar kalsium air kemih sebagai bahan utama pembentuk
batu pada wanita lebih rendah daripada laki-laki dan kadar sitrat air kemih
sebagai bahan penghambat terjadinya batu (inhibitor) pada wanita lebih tinggi
daripada laki-laki.( Kimata, 2012).
Batu saluran kemih banyak dijumpai pada orang dewasa antara umur 30-
60 tahun dengan rerata umur 42,20 tahun (pria rerata 43,06 dan wanita rerata
40,20 tahun). Umur terbanyak penderita batu di negara-negara Barat 20-50 tahun
dan di Indonesia antara 30-60 tahun. Kemungkinan keadaan ini disebabkan
adanya perbedaan faktor sosial ekonomi, budaya dan diet.
Jenis batu saluran kemih terbanyak adalah jenis kalsium oksalat seperti di
Semarang 53,3%, Jakarta 72%. Herring di Amerika Serikat melaporkan batu
3
kalsium oksalat 72%, Kalsium fosfat 8%, Struvit 9%, Urat 7,6% dan sisanya batu
campuran. Angka kekambuhan batu saluran kemih dalam satu tahun 15-17%, 4-5
tahun 50%, 10-20 tahun 75% dan 95-100% dalam 20-25 tahun. Apabila batu
saluran kemih kambuh maka dapat terjadi peningkatan mortalitas dan
peningkatan biaya pengobatan. Manifestasi batu saluran kemih dapat berbentuk
rasa sakit yang ringan sampai berat dan komplikasi seperti urosepsis dan gagal
ginjal. Batu saluran kemih dapat menimbulkan keadaan darurat bila batu turun
dalam sistem kolektivus dan dapat menyebabkan kelainan sebagai kolektivus
ginjal atau infeksi dalam sumbatan saluran kemih. Kelainan tersebut
menyebabkan nyeri karena dilatasi sistem sumbatan dengan peregangan reseptor
sakit dan iritasi lokal dinding ureter atau dinding pelvis ginjal yang disertai
edema dan penglepasan mediator sakit. Sekitar 60-70% batu yang turun spontan
sering disertai dengan serangan kolik ulangan.(Kutuya,2008, Lozanovsky, 2011 )
(56,3%), Kalsium Fosfat 9,2%, Batu Struvit 12,5%, Batu Urat 5,5% dan sisanya
campuran.( Is arifin, 2008; Matlaga, 2003 )
Komposisi batu saluran kemih yang dapat ditemukan adalah asam urat,
kalsium, oksalat, magnesium, ammonium, fosfat, sistin, dan xantin. Unsur-unsur
tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi bergabung membentuk susunan kimia batu
campuran. Senyawa kimia tersebut dapat sebagai asam urat, kalsium oksalat,
kalsium fosfat, magnesium ammonium fosfat dan sistin. Insiden batu urat dan
oksalat akan tinggi pada orang-orang dengan kebiasaan makan sayuran, rempah-
rempah dan saos. Sedang batu kalsium akan tinggi pada kebiasaan minum susu ,
es krim, keju, dan makan beberapa jenis buah polongan yang mempunyai
kandungan kalsium tinggi. Hiperkalsiuria dapat disebabkan oleh hiperkalsiuria
idiopatik, hiperparatiroidisme primer, Intoksikasi vitamin D, Sindrom Cushing,
Sindrom alkali susu, asidosis tubuler ginjal, sarkoidosis, imobilisasi, penyakit
paget, hipertiroidisme,dan penggunaan obat-obatan jangka panjang. Batu
magnesium ammonia fosfat, banyak didapatkan pada infeksi saluran kemih oleh
bakteri pemecah urea, seperti proteus, pseudomonas, stafilokokus dan klebsiella.
Bakteri pemecah urea menjadi ammonia yang mengakibatkan alkalinisasi urin.
B . Rumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perbedaan kadar kalsium urin pada pasien batu saluran
kemih sebelum dan sesudah mendapat terapi Injeksi Ceftriakson dan
dibandingkan dengan kadar kalsium urin pada pasien urologi bukan kasus batu
saluran kemih.
6
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian