4 Pendahuluan
4 Pendahuluan
PENDAHULUAN
Belanda pada tahun 1848. Tanaman kelapa sawit dalam bahasa latin dinamakan
juga Elaeis guineensis Jacq. Kata Elaeis berasal dari kata Elaion dari bahasa
Yunani yang berarti minyak dan kata guineensis berasal dari kata Guinea yaitu
merupakan nama suatu daerah di Pantai Barat Afrika, sedangkan kata Jacq adalah
singkatan dari Jacquin seorang botanis dari Amerika yang pertama membuat
susunan taksonomi dari tanaman ini. Tanaman kelapa sawit di Indonesia pertama
kali diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan ditanam di Kebun Raya
paling efisien diantara beberapa tanaman sumber minyak nabati yang memiliki
nilai ekonomi tinggi seperti kedelai, zaitun, kelapa, dan bunga matahari (Risza,
2010). Bagian tanaman kelapa sawit yang bernilai ekonomi tinggi adalah bagian
buahnya yang tersusun dalam sebuah tandan, biasanya disebut TBS (Tandan Buah
Segar). Buah sawit pada bagian sabut bagian buah atau mesocarp menghasilkan
minyak kasar CPO (Crude Palm Oil) sebanyak 20-24%. Sedangkan bagian inti
sawit menghasilkan minyak inti sawit PKO (Palm Kernel Oil) 3-4%. Sawit juga
detergen, amida, amina, alkohol, metil ester dan lain-lain (Sunarko, 2014).
produksi CPO Malaysia. Faktanya Indonesia menguasai pasar CPO (crude palm
oil) atau minyak mentah sawit (I. Pahan, 2010). Produksi sawit Indonesia pada
sawit juga meningkat tajam. Peningkatan harga minyak mentah dunia juga secara
tidak langsung membuat permintaan CPO meningkat. Hal ini karena CPO
menjadi salah satu pilihan untuk bahan baku pembuatan bio energy sebagai
sawit. Luas areal dan produksi kelapa sawit berdasarkan publikasi dari data
statistik Ditjen perkebunan adalah seluas 8,04 juta ha. Lahan seluas itu mampu
memproduksi 19,76 juta ton CPO pada tahun 2010 yang tersebar diseluruh
penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, oleh karena itu kunci sukses perusahaan
tertumpu pada sumber daya manusia yang dimatangkan lewat pendidikan dasar
bagi perusahaan melalui penjualan minyak kelapa sawit (MKS) dan Inti kelapa
sawit (IKS). Dengan demikian tugas utama personil dilapangan yaitu mengambil
buah dari pokok pada tingkat kematangan yang sesuai. Keberhasilan panen dan
faktor pendukung lainnya seperti organisasi panen yang baik, keadaan areal dan
jam setelah panen TBS. Buah yang tidak segera di olah akan mengalami
kerusakan pada buah atau akan meningkatkan kandungan asam lemak bebas atau
manajemen yang tepat agar TBS dapat diangkut dengan maksimal serta
meminimalkan buah yang tertinggal dikebun dan buah rusak dengan biaya angkut
kendaraan, kapasitas angkut dan lokasi TPH ke PKS. Pemilihan alat angkut yang
(Sunarko, 2014).
sumber daya sperti SDA, SDM, SDK, bahan, sarana, dan cara yang dilakukan
bersama atau melalui orang-rang untuk mencapai sasaran yang ditetapkan secara
pada Laporan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul Manajemen Panen
Dan Pasca Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di PT. Agra
1.2. Tujuan
A. Tujuan Umum
perkebunan terutama dalam kegiatan manajemen panen dan pasca panen kelapa
sawit untuk meningkatkan produksi Minyak Kelapa Sawit dan Inti Kelapa Sawit.
B. Tujuan Khusus
AMP-1 Plantation.
dan Inti Kelapa Sawit dalam hubungannya dengan panen dan pasca panen.
dalam identifikasi secara ilmiah. Metode pemberian nama ilmiah (Latin) ini
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Palmales
Famili : Palmae
Genus : Elaeis
Berdasarkan warna buah dari species Elaeis guineensis Jacq. dikenal varietas :
Nigrescens, buahnya berwarna violet sampai hitam pada waktu muda dan
Virescens, buah berwarna hijau waktu muda dan setelah matang berwarna
orange.
Morfologi kelapa sawit terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah dan
biji,.
A. Akar (radix)
monokotil lainnya, akar tanaman kelapa sawit adalah akar serabut dan tidak
memiliki akar tunggang. Akar yang pertama muncul dari biji yang telah
berkecambah adalah radikula, yang panjangnya 15 cm. dan akan mati membentuk
akar utama atau primer. Selanjutnya akar primer akan membentuk akar sekunder,
primer dengan diameter 5-10 mm dan tumbuh kebawah sedalam bisa mencapai
8 m, akar sekunder 2-4 mm, akar tersier 1-2 mm, dan akar kuartener 0,1-0,3 mm.
akar yang paling aktif menyerap air dan unsur hara adalah akar tersier dan
B. Batang (caulis)
kambium serta pada umumnya tidak bercabang. Pada pertumbuhan awal setelah
fase muda terjadi pembentukan batang melebar dapat mencapai 60 cm/tahun tanpa
sedangkan dialam liar dapat mencapai 30 m. Pohon kelapa sawit hanya memiliki
satu titik tumbuh terminal. Ujung batang berbentuk kerucut, diselimuti oleh daun-
C. Daun (Folium)
dan bertulang sejajar. Daun pada tanaman kelapa sawit yang masih muda dan
kuncup berwarna kuning pucat. Daun pada tanaman kelapa sawit merupakan
Menurut Pahan (2010), daun kelapa sawit terdiri dari beberapa bagian
yaitu :
Kumpulan anak daun yang mempunyai helaian dan tulang anak daun.
Pada tanaman yang tumbuh normal terdapat 40-50 pelepah daun dalam
satu batang, dan apabila tidak dilakukan pemangkasan maka jumlahnya dapat
yang berumur 4-6 tahun mencapai 30-40 helai, sedangkan pada tanaman yang
D. Bunga (Flos)
Tanaman kelapa sawit yang berumur tiga tahun sudah mulai dewasa dan
mulai mengeluarkan bunga jantan atau bunga betina. Bunga jantan berbentuk
lonjong memanjang, sedangkan bunga betina agak bulat. Pada pohon kelapa
sawit dari setiap pelepah akan keluar tandan bunga jantan atau betina. Pada
tanaman yang baru ditanam sering dijumpai bunga banci atau hermaprodit yang
munculnya bunga jantan dan bunga betina. Tandan bunga jantan dibungkus oleh
seludang bunga dan akan pecah jika anthesis. Tiap tandan memiliki 100-125
spikelet yang panjangnya 10-20 cm dengan diameter 1-1,5 cm. Setiap spikelet
berisi 500-1500 bunga kecil yang berwarna kuning pucat dan bunga jantan akan
matang dimulai dari bagian sebelah bawah. Tandan bunga yang sedang athesis
(mekar) berbau khas. Tandan bunga betina juga dibungkus oleh seludang yang
akan pecah 15-30 hari sebelum anthesis. Satu tandan bunga betina memiliki 100-
200 spikelet dan setiap spikelet memiliki 15-20 bunga betina (Adi, 2014).
Dalam satu tandan bunga betina akan anthesis secara bertahap 3-5 hari.
Bunga betina yang siap diserbuki pada waktu mekar berwarna putih dan hari
kedua akan menjadi kuning gading, hari ketiga akan berwarna jingga dan hari
keempat akan berwarna kehitaman. Selama bunga anthesis, bunga berbau dan
(Pahan, 2010).
dibanding dengan produksi bunga betina. Pada tanaman muda tandan bunga
jantan yang dihasilkan sekitar 4-6 tandan per tahun dan pada tanaman dewasa
dapat mencapai 7-10 tandan bunga per tahun. Bunga betina yang dihasilkan dari
satu tanaman muda sebanyak 15-25 tandan bunga per tahun dan pada tanaman
dewasa sebanyak 9-15 tandan bunga per tahun. Bunga-bunga tersebut akan
E. Buah (Fructus)
Pada umumnya tanaman kelapa sawit yang tumbuh baik dan subur sudah
dapat menghasilkan buah yang siap dipanen untuk pertama kalinya pada umur 3,5
tahun. Buah terbentuk setelah penyerbukan dan pembuahan serta waktu yang
dibutuhkan mulai dari penyerbukan sampai buah matang kurang lebih 5-6 bulan.
Secara anatomi buah kelapa sawit terdiri dari dua bagian utama yaitu perikarpium
dan biji. Perikarpium terdiri dari kulit buah yang licin dan keras (epicarp), daging
buah (mesocarp) dari susunan serabut (fibre) dan mengandung minyak, sedangkan
biji terdiri dari kulit biji (endocarp) atau cangkang atau tempurung yang berwarna
hitam dan keras, daging biji (endosperm) yang berwarna putih dan mengandung
F. Biji
Biji merupakan bagian buah yang telah terpisah dari daging buah yang
memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran tergantung varietas tanaman. Biji
dan berdiameter 1,2 mm, berbentuk silindris dan memiliki 2 bagian utama.
Bakal biji terdiri atas 3 ruang, tetapi setelah penyerbukan dan menjadi
buah, ruang yang berkembang hanya satu, kadang-kadang dijumpai ada dua. Jika
lubang cangkang. Bagian pertama yang keluar adalah akar (radikula) yang tumbuh
maupun faktor dalam tanaman kelapa sawit itu sendiri, antara lain jenis atau
varietas tanaman. Sedangkan faktor luar adalah faktor lingkungan antara lain
Kelapa sawit akan tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian
0-500 m dari permukaan laut. Ketinggian dari permukaan laut optimum pada
tanaman kelapa sawit 0-400 m dari permukaan laut. Tinggi tempat dari
permukaan laut erat kaitannya dengan suhu udara. Akibat sulitnya mendapatkan
areal yang datar sampai dengan bergelombang saat ini, maka areal topografi
berbukit sampai dengan curam juga menjadi pertanaman kelapa sawit, namun
tentunya dibutuhkan perlakuan khusus dalam hal konservasi tanah. Agar areal
diperlukan pembuatan teras-teras yang terencana dan penataan jalan yang baik
(Pahan, 2010).
B. Tanah
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, akan tetapi
agar kelapa sawit dapat tumbuh secara optimal memerlukan jenis tanah yang
cocok. Jenis tanah yang baik untuk tanaman kelapa sawit adalah jenis tanah
Podsolik merah kuning, Latosol dan Aluvial seperti tanah gambut (Suwarto dan
Octavianty, 2010).
- Tebal solum 80 cm, solum yang tebal merupakan media yang baik bagi
lebih baik.
20- 50%.
permeabilitas sedang.
- pH tanah sangat terkait pada ketersediaan hara yang dapat diserap oleh
akar. Kelapa sawit dapat tumbuh pada pH 4,0 - 6,0 namun yang terbaik
rendah ini biasanya dijumpai pada daerah pasang surut terutama tanah
gambut.
C. Iklim
kelapa sawit. Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah tropika basah
Kelapa sawit termasuk tanaman daerah tropis yang tumbuh baik antara garis
lintang 130 Lintang Utara dan 120 Lintang Selatan, terutama di kawasan Afrika,
Keadaan iklim yang dikehendaki oleh kelapa sawit secara umum adalah
sebagai berikut :
1. Curah Hujan
Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan kelapa sawit adalah
2.000 2.500 mm/tahun, tidak mempunyai defisit air dan hujan relatif merata
sepanjang tahun. Kebutuhan tanaman kelapa sawit yang efektif adalah 1.300
per tahun masih tetap baik bagi kelapa sawit sepanjang tidak terdapat defisit air
250 mm. Curah hujan yang jumlahnya lebih dari 2.500 mm juga tetap baik selama
hari hujan tidak lebih dari 180 hari dalam setahun. Curah hujan rata-rata tahunan
per tahun yang merata sepanjang tahun (dengan jumlah bulan kering kurang dari
3). Curah hujan > 3.000 mm/tahun menjadi pembatas ringan, namun curah hujan
Defisit air yang tinggi dapat menyebabkan produksi hanya akan normal
2. Temperatur
Kelembaban yang baik untuk pertumbuhan kelapa sawit 50% - 90% dan
merangsang perkembangan penyakit. Pada ketinggian yang lebih dari 400 m dari
permukaan laut, pertumbuhan akan terhambat dan produksi lebih rendah (Adi,
2014).
merupakan salah satu syarat mutlak bagi terjadinya proses fotosintesis. Untuk
karena pohon-pohon kelapa sawit ternaungi, atau jarak tanam yang terlalu rapat,
sebagian dari karangan bunga akan gugur (aborsi) sehingga produktivitas kebun
4. Angin
dimaksudkan untuk mengambil hasil dari tanaman. Untuk tanaman kelapa sawit
hasil dari tanaman yang akan di panen adalah Tandan Buah Segar atau sering
disebut dengan TBS. Tandan buah segar yang telah di panen tersebut akan dibawa
ke pabrik dan selanjutnya diolah untuk diambil produk hasil olahan yaitu berupa
minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO dan Palm Kernel Oil/PKO).
pengamatan buah yang masak, pemotongan tandan buah masak, pemotongan dan
Minyak sawit mentah merupakan produk hasil olahan TBS. Mutu dari
minyak sawit selain dipengaruhi oleh mutu buah, juga dipengaruhi oleh cara
penanganan buah yang sudah di panen atau kegiatan pasca panen. Buah sawit
yang baik kalau tidak diiringi dengan pasca panen yang baik akan menghasilkan
minyak yang berkualitas rendah, untuk itu kegiatan pasca panen perlu dilakukan
A. Kematangan Buah
Buah kelapa sawit matang sekitar 6 bulan setelah terjadi penyerbukan dan
kuantitas dan kualitas minyak yang akan dihasilkan nantinya. Buah dengan
akan berpengaruh pada kualitas dan kuantitas minyak sawit yang dihasilkan.
akan menghasilkan minyak sawit dengan kandungan asam lemak bebas yang
tinggi sehingga kualitasnya menjadi rendah, sebaliknya jika buah yang dipanen
adalah buah yang masih mentah, akan menyebakan penurunan kandungan minyak
B. Kriteria Panen
(TM) dan dapat di panen apabila 60% atau lebih buahnya telah matang panen
dengan kriteria panen fraksi 2 (jumlah brondolan >25-50% buah luar) dan kriteria
lainnya: tanaman telah berumur 31 bulan, berat tandan telah mencapai 3 kg atau
kebun berupa tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Ukuran TBS harus sudah
optimal yang berisi 800-1500 butir buah kelapa sawit. Dalam melakukan
pelatihan panen oleh pihak kebun. Karyawan akan lebih baik bila tenaga kerja
tenaga pemanen pemula perlu dilatih cara-cara memanen TBS (Evizal, 2014).
diperhatikan. Karena tujuan panen kelapa sawit yaitu untuk memperoleh produksi
yang baik dengan rendemen minyak yang tinggi. Beberapa sapek yang
menentukan kualitas dan kuantitas minyak sawit adalah standar kematangan buah,
alat panen, rotasi panen dan sistem panen (Lubis dan Widanarko, 2011).
tandan dipotong. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kriteria tandan
dengan buah matang antara 50-75 %, buah-buah ini siap membrondol dengan
kandungan minyak maksimum dan asam lemak bebas (ALB) di bawah 2,5 %
(Sunarko, 2014).
salah satunya yaitu penetapan rotasi panen dan sistem ancak panen yang akan
digunakan. Rotasi panen merupakan waktu yang diperlukan antara panen terakhir
sampai panen berikutnya pada tempat yang sama. Rotasi panen dianggap baik bila
buah tidak lewat matang untuk di panen (Fauzi et all., 2008). Tujuan rotasi panen
rotasi panen yang umum dipakai di Indonesia ialah dengan cara membagi
pengulangan setiap 7 hari sekali atau disebut sistem 5/7 (Sunarko, 2014).
Selain penentuan rotasi panen, sistem ancak panen juga harus diperhatikan
pengawasan. Menurut Pahan (2010), sistem pengancakan panen terdiri dari 3 jenis
yaitu ancak giring murni, ancak giring tetap per mandoran dan ancak tetap.
diterapkan pada pemanen dalam jumlah yang besar, buah cepat keluar, distribusi
rendah, susah ditelusuri apabila ada yang melakukan kesalahan, output karyawan
rendah.
panen dapat dilaksanakan dengan sempurna, jumlah tenaga kerja dapat diatur baik
dikurangi atau ditambah sesuai potensi produksi, sesama mandor dapat bersaing
dengan sehat, mandor aktif melakukan pengawasan dan terdidik untuk berpikir,
cocok untuk areal yang baru dipanen atau yang sudah lama dan menghindari
kondisi areal lebih bagus karena kesalahan dapat dideteksi dengan mudah dan
penguasaan terhadap ancak oleh pemanen tinggi sehingga lebih mudah mencari
buah tidak mengacu pada banyak atau sedikitnya buah karena luas ancak telah
tertentu, peran mandor lebih kecil, distribusi buah menyebar karena kekuatan
karyawan berbeda, transport kurang efektif karena buah lambat keluar dan kurang
Menurut Fauzi et all. (2010), ada tiga cara panen yang dilakukan oleh
tanaman. Untuk tanaman yang tingginya 2-5 m dilakukan cara panen jongkok
menggunakan alat dodos, sementara itu untuk tanaman yang tingginya sudah
mencapai 5-10 m panen dilakukan dengan cara berdiri dan menggunakan alat
panen kampak, sedangkan untuk tanaman yang tingginya lebih dari 10 m alat
sebagai berikut :
berfungsi sebagai pemotong seperti dodos atau egrek harus selalu tajam.
Untuk itu batu asah harus selalu tersedia oleh pemanen, keranjang atau goni
kondisi baik.
3. Memangkas daun yang terletak di bawah tandan yang akan dipanen. Daun
buah yang jatuh dan terselip pada ketiak-ketiak daun diambil dan
dan dari TPH ke pabrik pengolahan kelapa sawit (PPKS atau PKS). Pengangkutan
dari pohon ke TPH merupakan tugas pemanen atau tim pemanen, sedangkan
2014).
ialah pengangkutan TBS yang dilakukan secara cermat dan tepat waktu.
PKS dalam suatu areal kebun menjadi sangat penting untuk menjaga mutu kelapa
sawit. Dengan demikian TBS tidak terlalu lama dalam perjalanan dan biaya
pengiriman ke PKS tidak terlalu besar, penyimpanan yang terlalu lama (lebih dari
satu hari) di TPH jelas akan mengurangi rendemen kelapa sawit (Sukamto, 2008).
Lubis dan Widanarko (2011), berpendapat bahwa untuk kebun yang telah
memiliki PKS buah diletakkan di landasan beton yang kokoh dan berbentuk
miring yang diberi pembatas untuk pengaman truk yang akan merapat atau
bangsal yang dirancang khusus sebagai persiapan untuk proses awal pengolahan
buah kelapa sawit. Pada bagian-bagian tertentu diberi atap atau penaung sebagai
mengelola sumber daya manusia, sumber daya alam, keuangan, material, mesin,
pemasaran, metode, waktu dan informasi secara efisien atau efektif agar memberi
ditetapkan.
kegiatan membuat program kerja, sasaran, jadwal, waktu, anggaran, prosedur dan
TBM dimutasikan menjadi TM. Perencanaan panen dan pasca panen yang baik
mungkin. Hal-hal yang perlu dalam perencanaan panen dan pasca panen yaitu
persiapan kondisi areal, penyediaan tenaga kerja panen dan pasca panen,
pembagian seksi panen dan penyediaan alat-alat kerja untuk panen dan pasca
mengatur tugas-tugas pokok setiap lini organisasi secara efektif, efisien dan
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab serta penciptaan iklim kerja sama.
Selain itu, juga harus dihindari adanya potongan-potongan ancak panen agar satu
seksi selesai pada satu hari yang bertujuan untuk mempermudah kontrol
2010).
Menurut Pahan (2010), adapun urutan panen dan pasca panen yang
Pada tanaman tua, potong semua pelepah songgo terutama yang pakai egrek,
memotong pelepah (curi buah). Usahakan agar jangan ada pelepah sengkleh.
Potong janjang masak tersebut setelah itu gagang buah dipotong rapat tetapi
Semua buah dan brondolan di angkut ke TPH, buah disusun rapi kemudian
Buah dimuat ke atas mobil dan segera diangkut ke pabrik kelapa sawit.
sedang berlangsung maupun pekerjaan yang telah selesai dikerjakan. Fungsi ini
Staf kebun (asisten), mandor panen dan kerani buah secara rutin tiap hari
Pada setiap hari kerja wajib memeriksa hasil kerja 10 pemanen meliputi
masing-masing 1 TPH.
masak tidak dipanen, brondolan tidak dikutip dan buah mentah yang
diperam.
Gagang buah harus dipotong rapat oleh pemanen, tetapi tidak mengenai
buah.
dari ancak.
Semua TBS yang telah diperiksa dan diterima dicap pada gagang-nya,
Kerani buah hanya boleh menerima TBS yang di antrikan di TPH yang
potong buah pada kolom yang terpisah antar buah matang, buah mentah
kemungkinan penyelewengan.
1. Bekerja
Setiap kegiatan panen dan pasca panen yang telah disepakati oleh
Lapang.
2. Diskusi
pelaksanaan Laporan Tugas Akhir ini atau kegiatan-kegiatan lain yang dianggap
3. Pengamatan
bahan dalam penyusunan laporan seperti data primer diantaranya data kebutuhan
alat dan bahan beserta harganya, data tenaga kerja, data kegiatan pemeliharaan,
data produksi, data keadaan iklim dan data sekunder yang dianggap perlu.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder.
a. Data primer
(observasi) dan juga tanya jawab langsung dengan kepala fashe, asisten perawatan
dan panen , mandor dan karyawan serta pihak yang terkait dalam membantu
pengumpulan data untuk pembuatan laporan ini. Kemudian hal-hal lain yang
berhubungan dengan perusahaan serta data yang berasal dari PT. Agra Masang
b. Data sekunder
Standar Operasional Prosedur (SOP) dan literatur lain yang berhubungan dengan
di lapangan serta aspek finansial. Data dan informasi yang telah terkumpul diolah,
Tugas Akhir ini dilakukan di PT. Agra Masang Perkasa-1 (AMP-1) yang
Adapun data curah hujan 5 tahun terakhir (2010 - 2015) di PT. AMP-1.
Tabel 2. Data curah hujan dan hari hujan 5 tahun terakhir di PT. Agra Masang
Perkasa-1 (AMP-1)
Curah Hujan 5 Tahun Terakhir (2010 - 2015)
Curah Hujan Hari Hujan
Bulan
Total CH Rata-rata Total HH Rata-rata
CH HH
Jan 688 137,6 75 15
Feb 490 98 45 9
Mar 735 147 75 15
Apr 988 197.6 90 18
Mei 867 173.4 95 19
Juni 472 94.4 70 14
Juli 389 77.8 55 11
Ags 467 93.4 65 13
Sep 597 119.4 85 17
Okt 580 116 115 23
Nov 598 119.6 120 24
Des 743 148.6 80 16
Total 7.605 1.521 970 194
Rerata 1.521 194
Jenis tanah di PT. Agra Masang Perkasa-1 (AMP-1) yang termasuk dalam
PT. Agra Masang Perkasa-1 (AMP-1) adalah salah satu perusahaan Swasta
Nasional. PT. Agra Masang Perkasa-1 (AMP-1) berdiri 5 April 1994. PT. AMP
12 Tanggal Maret 2004, Nomor 01 Tanggal Maret 2004, dengan luas tertanam
7.362 Ha. Dan insfratruktur 1.435 Ha dengan total luas lahan keseluruhan 8.797
Ha.
atas tanah seluas 200.900 M2 yang berlokasi di Jorong Tapian Kandis Kecamatan
PKS PT. AMP Plantation beroperasi sejak Bulan September 1996 untuk
pengolahan Buah Kelapa Sawit (CPO) dan dikembangkan untuk pengolahan inti
sawit dengan istilah Lain Kernel Crushing Plant (KCP) yang menghasilkan Palm
Kernel Oil (PKO) pada tahun 2005. Tata letak lahan pada AMP-1 adalah:
Perumahan staff : 5 Ha
Kantor : 2 Ha
Perumahan Plasma : 2 Ha
Luas areal yang dikelola Kebun Agra Masang Perkasa-1 (AMP-1) adalah
1.964,9 Ha yang terdiri dari 12 Ha areal pembibitan, 618,84 Ha areal TBM dan
Unit Kebun Agra Masang Perkasa-1 (AMP-1) ini terdiri dari 2 Phase yang
sebanyak 2000.
1. Pimpinan Unit
a. Tugas Pokok
manajemen mutu dan lingkungan dan RSPO serta sistem manajemen lainnya.
b. Tanggung Jawab
produksi (panen) TBS secara tepat, benar, efektif dan efisien dalam
hasilnya ke atasan.
2. Ka. Phase
a. Tugas Pokok
melakukan evaluasi dan analisa hasil kerja baik operasional lapangan maupun
manajemen mutu dan lingkungan dan RSPO serta sistem manajemen lainnya
produksi (panen) TBS secara tepat, benar, efektif dan efisien dalam
hasilnya ke atasan.
3. Field Conductor
a. Tugas Pokok
kegiatan pengelolaan kebuan seluas 500 ha dan membantu Officer dan Adm
sesuai petunjuk teknis yang dengan sistem manajemen mutu dan lingkungan dan
b. Tanggung Jawab
produksi (panen) TBS secara tepat, benar, efektif dan efisien dalam
hasilnya ke atasan.
4. Mandor
a. Tugas Pokok
penanaman, perawatan kebun dan panen dengan sistem manajemen mutu dan
b. Tanggung Jawab
Karyawan panen.
keselamatan.
5. Pemanen
a. Tugas Pokok
Memotong TBS yang masak dan mengutip brondolan yang tercecer mulai
dari pokok, piringan, pasar pikul sampai ke TPH dengan susuna yang rapi,
menyusun pelepah yang dipotong pada tempat yang ditetapkan dengan sistem
b. Tanggung Jawab
A. Sistem Penggajian/upah
Pada dasarnya ada dua sistem penggajian yang bisa digunakan, dimana
tergantung pada masing masing sifat pekerjaan, kondisi medan kerja kualitas
a) Sistem harian tetap, dipilih jika hasil kerja per hari dapat diukur dengan pasti
b) Sistem borongan, dipilih jika hasil kerja per hari tidak dapat diukur pasti dan
Tidak dibayar jika tidak bekerja baik pada hari kerja maupun hari libur.
rumah, listrik, mesjid, klinik, sekolah, bus untuk transportasi anak sekolah dan
sarana olah raga. Fasilitas khusus diberikan kepada staff berupa motor untuk
Karyawan yang sudah bekerja selama 12 (dua belas) bulan terus menerus,
terlebih dahulu selama 12 (dua belas) bulan terus menerus dan untuk itu
karyawan.
3. Pekerja yang akan mengambil hak cuti tahunan tersebut harus mengajukan
perusahaan.
perusahaan atau tanpa berita dianggap mangkir, kecuali dalam hal-hal yang
6. Pekerja yang menjalani cuti dan tidak kembali bekerja setelah lewat 5 (lima)
diri.
11. Hak atas istirahat/cuti tahunan gugur bilamana dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah lahirnya hak cuti tahunan itu pekerja ternyata tidak
kepada pengusaha.
berlaku.
5. Alat pelindung diri (APD) pada kegiatan panen seperti sepatu boot, helm,
Perekrutan pekerja pada PT. Agra Masang Perkasa-1 saat ini dengan cara
Transfer Karyawan tidak ada dilakukan di PT. Agra Masang Perkasa-1 ini.
4.6.1. Planning/Perencanaan
berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan panen dan pasca panen
untuk melihat blok rotasi yang akan dipanen selanjutnya dan merencanakan
jumlah tenaga kerja panen, jumlah tenaga kerja pemuat dan jumlah alat angkut
c. Budget per bulan merupakan hasil perkiraan produksi TBS yang akan dicapai
dalam satu bulan. Budget per bulan dijabarkan ke dalam perkiraan jumlah
d. Budget per tahun merupakan hasil perkiraan produksi TBS yang akan dicapai
Kepala Phase
Asisten Panen
` Mandor Transfort
Mandor Panen
Kerani Panen
Melakukan monitoring dan cross check terhadap kualitas mutu buah dan
hancak panen.
tenaga panen.
4. Mandor Panen
Melakukan monitoring dan cross check terhadap kualitas mutu buah dan
ancak panen.
pelindung diri.
TPH dengan mengisi Oil Palm Harvesting (OPH) yang selanjutnya OPH
berwarna merah muda diantarkan ke kantor fhase dan OPH yang berwarna
kuning sebagai pertinggal untuk kerani panen sebagai bukti jika ada
6. Mandor Transport
untuk mengangkut TBS. Maksimal muatan 1 buah truck yaitu 6 ton TBS
dan pengiriman TBS ke pabrik dibutuhkan dua kali trip per hari, maka
tersebut dapat ditentukan jumlah truck yang dibutuhkan yaitu dengan cara
sebagai berikut :
7. Karyawan panen
Memotong pelepah songgo tepat dibawah tandan buah sawit masak dan
4.6.3. Actuating/Pelaksanaan
Adapun teknik pengerjaan panen dan pasca panen yang dilakukan di PT.
1. Pagi hari jam 05.30 wib Asisten panen dan Kepala phase memberikan arahan
kerja pada mandor panen dan kerani buah melalui master pagi.
2. Setelah mendapatkan arahan dari Asisten dan Kaphase, mandor panen dan
3. Jam 06.30 wib pekerja panen langsung menuju hancak panen masing-masing
TPH, buah disusun rapi di TPH dengan gagang buah menghadap ke jalan
tandan buah.
5. Buah yang telah terkumpul di TPH dilakukan grading dan perhitungan buah
9. Buah yang terkumpul di peron dilakukan sortasi oleh petugas sortasi buah di
pabrik.
yaitu 10 hari. Alat keselamatan kerja yang digunakan dalam pekerjaan panen dan
pasca panen diantaranya yaitu sepatu boot, sarung tangan dan helm.
4.6.4. Controlling/Pengawasan
dilakukan oleh kerani buah harus benar dan tepat, melakukan perhitungan tandan
dan memperediksi berat TBS yang akan dikirim ke pabrik dengan BJR rata-rata,
mandor transport memastikan buah sampai ke PKS dengan jumlah yang benar,
kerani melakukan perhitungan berat janjang rata-rata tiap blok yang di panen
secara up to date, kerani memastikan buah tidak ada yang restan, mandor panen
memastikan agar buah tidak ada yang tertinggal di pokok, mandor transport
memastikan tidak ada buah yang tertinggal di TPH. Mandor transport memberikan
OPH dari pabrik ke asisten panen berdasarkan jumlah tandan yang dikirim dan
jumlah berat atau tonase dan menghitung berapa harga TBS dengan menghitung
panen dan pasca panen diantaranya mandor memastikan buah matang dipanen
semua, brondolan dikutip bersih dan dimasukkan ke dalam karung goni dan buah
kriteria 2 brondolan per kilogram-nya, gagang TBS di potong rapat, TBS disusun
rapi di TPH, brondolan bebas dari sampah, tanah dan batu, pelepah disusun rapi di
gawangan mati, tidak dibenarkan pelepah sengkleh, kerani buah memastikan buah
Menghitung berapa harga TBS yang setiap hari dikirim berdasarkan blok
tanam untuk mendapatkan berapa harga TBS yang akan diberikan perusahaan