Anda di halaman 1dari 5

TUGAS LEADERSHIP

Nama : Abdullah Azman

Kelas : KA P 01

Mata Kuliah : Leadership

SOAL !

1. Cari Informasi dari literatur terpercaya tentang profil kepemimpinan lokal


2. Buat Analisa dari pendekatan :
a. Kualitas Pemimpin
b. Kriteria Kepemimpinan
c. Gaya Kepemimpinan

Jawaban

1. PROFILE
Nama Asli Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ. Habibie)
Nama Panggilan Nama Populer BJ. Habibie Tempat/Tanggal Lahir Parepare, Sulawesi
Selatan, Indonesia, 25 Juni 1936

BIOGRAFI
Bacharuddin Jusuf Habibie atau lebih dikenal dengan nama BJ. Habibie merupakan Presiden
Republik Indonesia yang ketiga. Sebelum menjabat Presiden (21 Mei 1998 - 20 Oktober
1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 - 21 Mei 1998) dalam Kabinet
Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto. Sehingga, ia menggantikan Soeharto yang
mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998.

Pada pemilu 1999, jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih
sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR. Dengan demikian, ia menjabat selama 2
bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie
merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.

Sebelum menjadi Presiden, beliau pernah bekerja di Messerschmitt-Blkow-Blohm, sebuah


perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman. Puncak karier di perusahaan
tersebut sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi.

Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan mantan presiden Suharto.
Kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai
Maret 1998.

Saat menjabat sebagai menteri, Ia diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia).
Organisasi

Pendiri dan Ketua Dewan Pembina The Habibie Center

Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.1990 - 1998

Tanda Jasa/Kehormatannya :

Gelar Doktor Kehormatan (Doctor of Honoris Causa) dari Cranfield Institute of


Technology dan Chungbuk University

Ganesha Prajamanggala Bakti Kencana dari ITB

Theodore van Karman Award

Karya proyek pembuatan pesawat terbang :

VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31

Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130

Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif )

Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )

CN \u2013 235N-250

dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:

Helikopter BO-105

Multi Role Combat Aircraft (MRCA)

Beberapa proyek rudal dan satelit

Karya Habibie :

Proceedings of the International Symposium on Aeronautical Science and Technology


of Indonesia / B. J. Habibie; B. Laschka [Editors]. Indonesian Aeronautical and
Astronautical Institute; Deutsche Gesellschaft fr Luft- und Raumfahrt 1986
Eine Berechnungsmethode zum Voraussagen des Fortschritts von Rissen unter
beliebigen Belastungen und Vergleiche mit entsprechenden Versuchsergebnissen,
Presentasi pada Simposium DGLR di Baden-Baden,11-13 Oktober 1971

Beitrag zur Temperaturbeanspruchung der orthotropen Kragscheibe, Disertasi di


RWTH Aachen, 1965

Sophisticated technologies : taking root in developing countries, International journal


of technology management : IJTM. - Geneva-Aeroport : Inderscience Enterprises Ltd,
1990

Einfhrung in die finite Elementen Methode,Teil 1, Hamburger Flugzeugbau GmbH,


1968

Entwicklung eines Verfahrens zur Bestimmung des Rifortschritts in


Schalenstrukturen, Hamburger Flugzeugbau GmbH, Messerschmitt-Blkow-Blohm
GmbH, 1970

Entwicklung eines Berechnungsverfahrens zur Bestimmung der


Rifortschrittsgeschwindigkeit an Schalenstrukturen aus A1-Legierungen und
Titanium, Hamburger Flugzeugbau GmbH, Messerschmitt-Blkow-Blohm GmbH,
1969

Detik-detik Yang Menentukan - Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi, 2006


(memoir mengenai peristiwa tahun 1998)

Karier
Karier Politik Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar. (1993)

Karier Kerja Mantan Presiden Republik Indonesia ketiga (1998)

Karier Kerja Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung
(1967)

Karier Kerja Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus merangkap
sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) (1978)

Karier Kerja Wakil Presiden RI ke-7 (1998)

Karier Kerja Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat
Terbang di Messerschmitt-B\u00f6lkow-Blohm atau MBB Hamburg (1965)

Karier Kerja Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang
komersial dan militer di MBB (1969)

Karier Kerja Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB (1973)


Karier Kerja Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978)

Karier Kerja Ketua Dewan Riset Nasional (0)

Karier Kerja Vice President sekaligus Senior Advicer di perusahaan high-tech Jerman
(0)

Karier Kerja Pendiri PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan menjadi industri
pesawat terbang pertama di Kawasan Asia Tenggara. Berganti naman menjadi Industri
Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) (1985)

Karier Kerja Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN (1976)

Karier Kerja Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero) (1978)

Karier Kerja Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip
Batam. (1978)

Karier Kerja Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (1980)

Karier Kerja Direktur Utama, PT Pindad (Persero) (1983)

Karier Kerja Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis. (1988)

Karier Kerja Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS. (1989)

Karier Kerja memimpin Divisi Advanced Technology Pertamina (1974)

Karier Kerja Penasehat Pemerintah Indonesia di Bidang Pengembangan Teknologi


dan Pesawat Terbang (1974)

2. Analisa Pendekatan Kepemimpinan adalah sebagai berikut :


a. Kualitas Pemimpin
Kualitas yang dimiliki BJ.Habibie dalam kepemimpinannya adalah
Pertama Habibie adalah tipe orang yang demokratis. Habibie didalam
kepemimpinannya habibi tidaklah seorang yang otoriter segala sesuatu yang
berhubungan dengan kepentingan negara, beliau memusyawarahkan dengan orang-
orang yang terdekat dengannya atau lembaga-lembaga yang berkaitan persoalan
tertentu, seperti
1. beliau menyerahkan persoalan Timor Leste kepada rakyat Timor Leste
sehingga adanya proses demokrasi menjadikan Timor Leste negeri yang
merdeka.
2. Dia mampu menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan politik, hal
ini terlihat ketika beliau menyerahkan keputusan presiden berikutnya kepada
DPR tanpa memperlihatkan ambisi untuk menjadi presiden kembali walaupun
beliau berada pada posisi yang berpengaruh didalam kepengurusan partai
politik (Golkar).
3. Beliau juga tidak terlalu tertarik dengan hal materialistis atau tertarik dengan
harta, dan beliau lebih suka taat beribadah dengan cara mengajak puasa senin
kamis.

b. Kriteria Kepemimpinan
Kriteria yang dimiliki BJ. Habibie adalah Tipe Paternalistik, Tipe ini adalah kriteria
seorang pemimpin yang bersifat dewasa tidak egois, berfikir matang untuk masa
depan, tidak suka dengan kontroversi dan aksi anarkis, tipe ini lebih suka dengan
musyawarah dan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. BJ. Habibi lebih
memiliki keseimbangan emosional, sehingga dalam kepemimpinannya tidak terlalu
lama dan jarang terjadi perdebatan atau demo-demo.

c. Gaya Kepemimpinan

The Paticipative Leader


Apabila seseorang pemimpin menggunakan gaya partisipasi ia
menjalankan kepemimpinan dengan konsultasi. Ia tidak
mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir
dan untuk memberikan pengarahan tertentu kepada bawahanya.
Tetapi ia mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari pada
bawahanya mengenai keputusan yang akan diambil. Ia akan
secara serius mendengarkan dan menilai pikiran pikiran para
bawahanya dan menerima sumbangan pikiran mereka .Sejauh
pemikiran tersebut bisa dipraktekan .Pemimpin dengan gaya
partisipatif akan mendorong kemampuan mengambil keputusan
dari pada bawahanya sehingga pikiran pikiran mereka akan selalu
meningkat dan makin matang . Para bawahanya juga didorong
agar meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dan menerima
tanggung jawab yang lebih besar. Pemimpin akan lebih
Supportive dalam kontak dengan para bawahan dan bukan
menjadi bersikap diktator. Meskipun tentu saja. Wewenang terakhir
dalam penganbilan keputusan terletak pada pimpinan.
Hasil analisanya Gaya kepemimpinan BJ.Habibie yang lebih menggunakan gaya
pertisipasi dalam kepemimpinanya, dan lebih suka bekerja tim untuk mencapai
tujuan yang sama. BJ. Habibie mempunyai gaya kepemimpinan yang lebih
supportive, dan tidak egois dalam memimpin.

Anda mungkin juga menyukai