Kelompok 1 :
Ahmad Iswantoro
Baeti
Basir Setiadi
Desi Malasari
Nurfahmi Yusuf
Revita
Sri Hidayati
Komunikasi telah dilakukan manusia, sejak bayi berada dalam kandungan sampai
dengan kematian, sehingga bisa dikatakan komunikasi mempunyai umur yang sama tuanya
dengan umur kehidupan manusia.
Semua tingkah laku merupakan komunikasi (verbal maupun non verbal) dan semua
komunikasi akan mempengaruhi tingkah laku, sehingga komunikasi pada dasarnya dapat
menjadi suatu alat untuk memfasilitasi hubungan terapeutik atau malahan dapat berfungsi
sebagai penghalang terhadap tumbuhnya hubungan yang terapeutik. Fasilitas komunikasi
bertujuan untuk memulai, membangun dan membina keterlibatan dan hubungan saling
percaya (Wilson & Kneist, 1983).
A. Hakekat komunikasi
B. Pengertian Komunikasi
C. Komponen Komunikasi
Media
Encoding Decoding
Feedback
Proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor (Potter & Perry, 1993):
1. Perkembangan
Agar dapat berkomunikasi efektif dengan perawat harus mengerti pengaruh
perkembangan usia baik dari sisi bahasa, maupun proses berpikir dari orang
tersebut. Cara berkomunikasi pada usia remaja dengan usia balita tentunya
berbeda, pada usia remaja Anda barangkali perlu belajar bahasa gaul mereka
sehingga remaja yang kita ajak bicara akan merasa kita mengerti mereka dan
komunikasi diharapkan akan lancar.
2. Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau
peristiwa. Persepsi ini. dibentuk oleh harapan atau pengalaman. Perbedaan
persepsi dapat mengakibatkan terhambatnya komunikasi.
Profesi STIKes AISYAH 2016
3. Nilai
Nilai adalah bandar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting bagi perawat
untuk menyadari nilai seseorang. Perawat perlu berusaha untuk mengetahui dan
mengklarifikasi nilai sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi yang tepat
dengan klien. Dalam hubungan profesionalnya diharapkan perawat tidak
terpengaruh oleh nilai pribadinya.
5. Emosi
Emosi merupakan perasaan subyektif terhadap suatu kejadian, seperti marah,
sedih, seriang akan dapat mempengaruhi perawat dalam berkomunikasi dengan
orang lain. Perawat perlu mengkaji emosi klien dan keluarganya sehingga
perawat mampu memberikan asuhan keperawatan dengan tepat. Selain itu
perawat juga perlu mengevaluasi emosi pada dirinya agar dalam memberikan
asuhan keperawatan tidak terpengaruh oleh emosi dibawah sadarnya.
6. Jenis Kelamin
Setiap jenis kelamin mempunyai gaya komunikasi yang berbeda-beda. Tanned
(1990) menyebutkan bahwa wanita dan laki-laki mempunyai perbedaan gaya
komunikasi. Dari usia 3 tahun wanita ketika bermain dalam kelompoknya
menggunakan bahasa untuk mencari kejelasan, meminimalkan perbedaan, serta
membangun dan mendukung keintiman, sedangkan laki-laki menggunakan
bahasa untuk mendapat kemandirian diri aktivitas bermainnya, di mana jika
mereka ingin berteman maka mereka melakukannya dengan bermain.
7. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan akan mempengaruhi komunikasi yang dilakukan. Seseorang
yang tingkat pengetahuannya rendah akan sulit merespon pertanyaan yang
mengandung bahasa verbal dibanding dengan tingkat pengetahuan tinggi.
Perawat perlu mengetahui tingkat pengetahuan klien sehingga perawat dapat
berinteraksi dengan baik dari akhirnya dapat memberikan asuhan keperawatan
yang tepat pada klien.
9. Lingkungan
Lingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi yang efektif. Suasana
bising, tidak ada privacy yang tepat akan menimbulkan kerancuan, ketegangan
dan ketidaknyamanan.
10. Jarak
Jarak dapat mempengaruhi komunikasi. Jarak tertentu menyediakan rasa aman
dan kontrol. Dapat dimisalkan dengan individu yang merasa terancam ketika
E. Jenis Komunikasi
1. Komunikasi Verbal
Hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi Verbal (Leddy, 1998) : a.
Masalah tehnik seberapa akurat komunikasi tersebut dapat mengirimkan symbol
dari komunikasi.
b. Masalah semantic seberapa tepat symbol dalam
mengirimkan pesan yang dimaksud
c. Masalah pengaruh seberapa efektif arti yang diterima
mempengaruhi tingkah laku
Menurut Ellis dan Nowlis (1994) hal yang diperhatikan dalam komunikasi
verbal : a. Penggunaan bahasa : kejelasan, keringkasan, dan sederhana.
b. Kecepatan
c. Voice tone : menunjukkan gaya dari ekspresi yang digunakan dalam bicara
dan dapat merubah arti dari kata.
b. Paralanguage
Kualitas suara : irama, volume, kejernihan.
Vokal tanpa bahasa : suara tanpa adanya struktur linguistik, misalnya sedu sedan,
tertawa, mendengkur, mengerang, merintih, hembusan nafas, nafas panjang.
c. Proxemics
d. Sentuhan
Sentuhan penting dilakukan pada situasi emosional. Sentuhan dapat
menunjukkan arti saya peduli. Bentuk bentuk sentuhan :
Fungsional professional
Social sopan
Sahabat hangat
Cinta keintiman
Sexual arousal
e. Cultural artifact
Hal-hal yang ada dalam interaksi seseorang dengan orang lain yang mungkin
bertindak sebagai rangsang non verbal misalnya :baju, kosmetik, parfum/bau
badan, perhiasan, kacamata, dll.
f. Gaya berjalan
Beberapa gaya berjalan menunjukkan pesan tertentu, antara lain cara berjalan
yang bersemangat dan gembira akan menunjukkan seseorang tersebut dalam
keadaan sehat.
Kuadran 1 Kuadran 2
Kuadran 3 Kuadran 4
A B
1
2
1 2
3 4
3 4
2. Eksplorasi perasaan,
Eksplorasi perasaan dilakukan thd hubungan seseorang dengan lingkungan
luar/interaksinya dengan org lain. Dengan menyadari perasaan kita sebelum
bertemu dengan org lain kita akan menyadari bahwa kita mungkin merasa cemas,
bahwa nanti kecemasan itu akan membuat kita berkeringat sangat banyak,
sehingga kita perlu mengantisipasinya dengan membawa sapu tangan misalnya.
Bagi perawat, eksplorasi perasaan merupakan hal yang perlu dilakukan agar
perawat terbuka dan sadar terhadap perasaannya sehingga dia dapat mengontrol
perasaanya agar ia dapat menggunakan dirinya secara terapeutik
3. Klarifikasi nilai.
Nilai adalah konsep dimana seseorang memiliki standar mengenai hal-hal yg
pantas dilakukan (Stuart&Sundeen, 1995). Klarifikasi nilai perlu dilakukan
karena nilai itu bermacam-macam, dan dari sinilah seorang yang proaktif
mendasarkan pemilihan responnya. Pemilihan respon perlu didasarkan pada nilai,
nilai/standar perilaku yg pantas tersebut bila ditetapkan sebagai prinsip maka
nilai akan menjadi pusat kehidupan.
2. Mendengar pasif
Adalah kegiatan mendengar dengan kegiatan non verbal untuk klien.
Misalnya dengan kontak mata, menganggukkan kepala dan juga keikutsertaan
secara verbal, misalnya uh huuh, mmhumm, yeah
.
3. Penerimaan
Adalah mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang
menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai. Penerimaan bukan berarti
persetujuan. Menunjukkan penerimaan berarti kesediaan mendengar tanpa
menunjukkan keraguan atu ketidaksetujuan.
Dikarenakan hal tersebut, perawat harus sadar terhadap ekspresi non verbal.
Bagi perawat perlu menghindari : memutar mata keatas, menggelengkan kepala,
menurut/memandang dengan muka masam pada saat berinteraksi dengan klien.
4. Klarifikasi
Klarifikasi sama denga validasi yaitu menanyakan pada klien apa yang tidak
dimengerti perawat terhadap situasi yang ada.
Misalnya :
Klien :Saya seperti patung saja disini.
Perawat :Mari kita lihat apakah saya mengerti apa yang bapak maksud
dengan patung.
Profesi STIKes AISYAH 2016
5. Focusing adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membatasi area diskusi
sehingga percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti (Stuart & Sundeen,
1995).
6. Observasi
Observasi merupakan kegiatan mengamati klien, kegiatan ini dilakukan
sedemikian rupa sehingga klien tidak menjadi malu atau marah.
7. Menawarkan informasi
Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon
lebih lanjut. Keuntungan dari tehnik ini adalah akan memfasilitasi komunikasi,
mendorong pendidikan kesehatan dan memfasilitasi klien untuk mengambil
keputusan. Perawat sebaiknya menghindari pemberian nasehat pada saat
pemberian informasi.
9. Assertive
Kemampuan dengan secara meyakinkan dan nyaman mengekspresikan pikiran
dan perasaan diri dengan tetap menghargai hak orang lain.
Komunikasi assertive (Smith, 1992) :
a. Mampu menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk mengekspresikan
pikiran dan perasaan diri dengan tertentu yang secara terus menerus
melindungi hak diri dan orang lain.
b. Memiliki perilaku yang positif mengenai komunikasi dengan jujur/terus
terang dan adil.
c. Merasa nyaman dalam mengontrol perasaan negatif misalnya cemas, tegang,
malu atau takut.
d. Merasa yakin bahwa anda dapat melakukan sendiri dengan jalan tetap
menghormati diri dan orang lain.
e. Menjaga hak diri dan orang lain sama pentingnya. Tahap tahap menjadi
lebih assertive :
Menggunakan kata tidak sesuai kebutuhan
Mengkomunikasikan maksud dengan jelas
Mengembangkan kemampuan mendengar
Pengungkapan komunikasi disertai bahasa tubuh yang tepat
Meningkatkan kepercayaan diri dan gambaran diri
Menerima kritik dengan ramah
Belajar terus menerus
10. Menyimpulkan
a. Membawa poin poin penting dari diskusi untuk meningkatkann
pemahaman
12. Offering self (menawarkan diri) adalah menyediakan diri tanpa respon bersyarat atau
respon yang diharapkan (Schult Videbeck,1998).
Misalnya, Perawat : Aku akan duduk menemanimu selama 15 menit.
Prinsip yang harus diterapkan oleh perawat pada komunikasi ini adalah: