Studi AMDAL Pembangunan Terminal Penumpang Bandar Raya
Payung Sekaki dilaksanakan secara paralel, sedangkan untuk keperluan informasi deskripsi usaha dan/atau kegiatan mengacu pada studi kelayakan teknis, ekonomis dan pra desain. Kawasan yang akan dijadikan sebagai terminal penumpang memiliki luas wilayah kurang lebih 15 Ha adalah kawasan berkembang . Status kawasan saat ini adalah sebagai kawasan berkembang untuk didirikannya terminal penumpang atau terminal barang. Sebelum pembangunan dilaksanakan, dilakukan telaah mengenai kegiatan tersebut, lingkup pekerjaan tersebut meliputi :
a. Kajian ulang terhadap pembangunan terminal penumpang;
b. Pengumpulan data dan informasi rencana pengembangan wilayah pemerintah kota Pekanbaru; c. Identifikasi kondisi wilayah studi yang mencangkup kondisi ruang fisik, kondisi ekonomi dan kondisi kultural masyarakat setempat; d. Sosialisasi kepada masyarakat untuk mengetahui persepsi dan pendapat dari masyarakat setempat.
1.2 Ringkasan Dampak Penting Hipotetik
Untuk menentukan prioritas dampak penting hipotetik yang
ditimbulkan oleh rencana kegiatan pembangunan Terminal Terminal Bandar Raya Payung Sekaki dilakukan proses pelingkupan. Dampak Penting Hipotetik, pada bagian ini penyusun dokumen amdal menguraikan dampak penting hipotetik terkait dengan rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan. Proses untuk menghasilkan dampak penting hipotetik dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode penentuan dampak penting hipotetik dalam Amdal. Proses untuk menghasilkan dampak penting hipotetik tersebut pada dasarnya diawali melalui proses identifikasi dampak potensial. Esensi dari proses identifikasi
Teknik Lingkungan-UR / ANDAL ( Terminal Bandar Raya Payung Sekaki) I-1
dampak potensial ini adalah menduga semua dampak yang berpotensi terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan dilakukan pada lokasi tersebut. Langkah ini menghasilkan daftar dampak potensial. Pada tahap ini kegiatan pelingkupan dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup (primer, sekunder, dan seterusnya) yang secara potensial akan timbul sebagai akibat adanya rencana usaha dan/atau kegiatan.
Pembangunan Terminal Terminal Bandar Raya Payung Sekaki yang
direncanakan di bangun di Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru ini akan berdampak penting pada komponen lingkungan di sekitar lokasi proyek dan beberapa dampak penting lainnya yang berada di radius proyek. Dampak penting hipotetik yang dikaji dalam ANDAL ini adalah sebagi berikut ;
1. Tahap Konstruksi
Pada tahap konstruksi berlangsung hal-hal yang akan berdampak pada
lingkungan sekitar lokasi proyek yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut :
a. Penurunan Kualitas Udara. Hal ini disebabkan oleh kegiatan
pembangunan kontruksi yang berasal dari bahan-bahan atau material dari semen, pasir yang menghasilkan partikulat dan debu. b. Perubahan Kesehatan Masyarakat. Hal ini sangat mengkhawatirkan masyarakat sekitar proyek dimana debu dan partikulat sangat membahayakan kesehatan masyarakat. Debu dan partikulat diatas apabila masuk kedalam tubuh manusia melebihi baku mutu atau ambang batas dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan seperti ISPA. 2. Tahap Operasi
Pada tahap operasi berlangsung hal-hal yang akan berdampak pada
lingkungan sekitar lokasi proyek yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut :
a. Pengendalian Pencemaran Udara terhadap Kesehatan
Masyarakat. Dalam tahap operasi ini dilakukan pengendalian
Teknik Lingkungan-UR / ANDAL ( Terminal Bandar Raya Payung Sekaki) I-2
pencemaran udara guna untuk menjaga kesehatan masyarakat sekitar daerah proyek dengan melakukan pembatasan usia kendaraan dengan masa pakai 10 tahun, melakukan uji emisi secara berkala dan melakukan pemungutan pajak bagi kendaraan bermotor yang ada di terminal penumpang tersebut. b. Kriminalitas. Kejahatan-kejahatan yang mungkin terjadi saat terminal penumpang beroperasi adalah premanisme. Kegiatan yang dilakukan pemuda-pemuda di terminal tersebut adalah berkumpul-kumpul saja dikarenakan tidak memiliki pekerjaan (pengangguran). Hal ini menimbulkan keresahan masyarakat, dimana pemuda dapat melakukan kejahatan pencopetan, penjambretan bahkan pencurian.
1.3. Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian
Tahap akhir proses pelingkupan adalah penentuan klasifikasi dampak penting hipotetik, melalui metode yang memprakirakan peluang terjadinya dampak (probability) dan memprakirakan besarnya akibat atau konsekuensi (consequences) yang mungkin terjadi. Kemudian penentuan batas wilayah studi dilakukan agar masalah yang akan dihadapi dapat dibatasi sejauh yang dapat dikelola (maneagble size) dengan memperhatikan komponen dampak besar dan penting lingkungan yang perlu ditelaah secara cermat dan mendalam serta potensi persebaran dampak terhadap lingkungan. Oleh karena itu dalam menentukan batas wilayah Studi ANDAL. Kegiatan pembangunan terminal penumpang perlu mempertimbangkan batas proyek/kegiatan, batas ekologis,batas sosial dan batas administratif.
1.3.1. Batas Proyek
Batas proyek adalah batas dimana kegiatan pembangunan terminal penumpang akan dilaksanakan, batas proyek adalah seluas tampak rencana kegiatan pada areal seluas 15 hektar.
Teknik Lingkungan-UR / ANDAL ( Terminal Bandar Raya Payung Sekaki) I-3
Dari sisi administratif pemerintahan, daerah lahan rencana proyek termasuk dalam wilayah di Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru lahan rencana proyek terdiri dari satu hamparan dengan batas sebagai berikut :
1. Sebelah Timur berbatasan dengan Jl. Garuda Sakti
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. Sudirman 3. Sebelah Utara berbatasan dengan Jl. Air Hitam 4. Sebelah barat berbatasan dengan Lahan Kosong
Lingkup wilayah studi ANDAL dimaksudkan untuk menentukan
batas-batas penelitian dengan memperhatikan pelingkupan dampak penting serta keterbatasan sumber daya, waktu dan tenaga. Batas proyek merupakan ruang dari suatu rencana kegiatan untuk melakukan kegiatan dari tahap persiapan sampai tahap operasi Dari ruang rencana usaha dan/atau kegiatan inilah bersumber dampak terhadap lingkungan hidup disekitarnya. Batas proyek secara mudah dapat diplotkan pada peta, karena lokasi-lokasinya dapat diperoleh langsung dari peta-peta pemrakarsa. Lingkup wilayah studi ANDAL dimaksudkan untuk menentukan batas- batas penelitian dengan memperhatikan pelingkupan dampak penting serta keterbatasan sumber daya, waktu dan tenaga. Batas proyek merupakan ruang dari suatu rencana kegiatan untuk melakukan kegiatan dari tahap persiapan sampai tahap operasi. batas kegiatan ini sepanjang 2 km/segi. Dari ruang inilah sumber dampak yang dihasilkan terhadap komponen lingkungan ( Permen LH No.16 TH 2012 ).
Teknik Lingkungan-UR / ANDAL ( Terminal Bandar Raya Payung Sekaki) I-4
Lokasi Proyek
Gambar 1.1 Batas Proyek
1.3.2. Batas Ekologis
Batas ekologis, yaitu ruang terjadinya sebaran dampak-dampak lingkungan dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dikaji, mengikuti media lingkungan masing-masing (seperti air dan udara), dimana proses alami yang berlangsung dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Batas ekologis akan mengarahkan penentuan lokasi pengumpulan data rona lingkungan awal dan analisis persebaran dampak. Penentuan batas ekologis harus mempertimbangkan setiap komponen lingkungan biogeofisikkimia yang terkena dampak (dari daftar dampak penting hipotetik). Untuk masing-masing dampak, batas persebarannya dapat diplotkan pada peta sehingga batas ekologis memiliki beberapa garis batas, sesuai dengan jumlah dampak penting hipotetik ( Permen LH No.16 TH 2012 ).
Batas ekologis yakni batasan berdasarkan petimbangan skala
berlangsungnya berbagai berbagai bentuk proses interaksi antara kegiatan
Teknik Lingkungan-UR / ANDAL ( Terminal Bandar Raya Payung Sekaki) I-5
kegiatan dengan komponen lingkungan di areal kegiatan dan sekitarnya, namun luasnya tetap memperhitungkan sejauh mana penyebaran dampak yang signifikan. Secara ekologis, dampak lingkungan yang terjadi pada ekosistem darat dapat berupa perubahan sifat fisik-kimia dan biologi dan ekosistem tersebut.
Batas Ekologis
Gambar 1.2 Batas Ekologis
1.3.3 Batas Sosial
Batas sosial, yaitu ruang disekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungsnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dan dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Batas ini pada dasarnya merupakan ruang di mana masyarakat, yang terkena dampak lingkungan seperti limbah, emisi atau kerusakan lingkungan, tinggal atau melakukan kegiatan. Batas sosial akan mempengaruhi identifikasi
Teknik Lingkungan-UR / ANDAL ( Terminal Bandar Raya Payung Sekaki) I-6
kelompok masyarakat yang terkena dampak sosial-ekonomi-kesehatan masyarakat dan penentuan masyarakat yang perlu dikonsultasikan ( Permen LH No.16 TH 2012 ).
Batas wilayah sosial adalah ruang disekitar rencana kegiatan yang
merupakan tempat berlangsungnya interaksi sosial yang mengandung norma-norma dan nilai tertentu yang sudah mapan termasuk sistem dan struktur sosial yang dijadikan sebagai batas sosial. Batas sosial ditetapkan dengan memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut: 1) Lokasi komunitas sosial kegiatan ekonomi dan fasilitas umum/sosial yang berada di luar batas proyek dan batas ekologis, yang akan mengalami perubahan mendasar akibat rencana usaha atau kegiatan seperti : penyerapan tenaga kerja, pembangunan fasilitas umum dan sosial. 2) Batas-batas pemilikan sumberdaya alam baik yang besifat formal maupun yang diakui/diatur oleh adat setempat (hak ulayat), yang - akan berubah mendasar sebagai akibat adanya rencana usaha atau kegiatan. 3) lnteraksi dan hubungan sosial di kalangan kelompok-kelompok 4) masyarakat rencana usaha atau kegiatan.
Teknik Lingkungan-UR / ANDAL ( Terminal Bandar Raya Payung Sekaki) I-7
Batas Sosial
Gambar 1.3 Batas Sosial
Berdasarkan survey lapangan yang dilakukan oleh tim penyusun AMDAL, dengan memperhatikan 4 kategori diatas ditentukan batas sosial meliputi 1 km dari batas kegiatan. Karena dilokasi untuk batas sosial sendiri terdapat sarana kegiatan lain .
1.3.4. Batas Administratif
Batas administratif, yaitu wilayah administratif terkecil yang relevan (seperti desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi) yang wilayahnya tercakup tiga unsur batas diatas. Dengan menyatukan (overlay) batas administratif wilayah pemerintahan dengan tiga peta batas seperti tersebut di atas, maka akan terlihat desa/keluruhan, kecamatan, kabupaten dan/atau provinsi mana saja yang masuk dalam batas proyek, batas ekologis dan batas sosial. Batas administratif sebenarnya diperlukan untuk mengarahkan pemrakarsa dan/atau penyusun Amdal untuk dapat berkoordinasi ke lembaga pemerintah daerah yang relevan, baik untuk koordinasi administratif (misalnya penilaian Amdal dan pelaksanaan
Teknik Lingkungan-UR / ANDAL ( Terminal Bandar Raya Payung Sekaki) I-8
konsultasi masyarakat), pengumpulan data tentang kondisi rona lingkungan awal, kegiatan di sekitar lokasi kegiatan, dan sebagainya ( Permen LH No.16 TH 2012 ).
Batas Administrasi
Gambar 1.4 Batas Administratif
1.3.5. Batas Wilayah Studi
Pemprakarsa kegiatan pembangunan Terminal Terminal Bandar Raya Payung Sekaki harus menetapkan batas-batas wilayah studi sebagaimana lazimnya dilakukan di dalam suatu studi ANDAL untuk memastikan pelaksanaan studi yang fokus dan tepat serta efektif. Batas- batas studi kemudian digunakan untuk memilih titik-titik sampel untuk keperluaan pengambilan data primer dan sekunder guna kebutuhan penelitian dan pengkajian serta prediksi dampak. Selain mengacu kepada defenisi batas-batas wilayah studi yang berlaku, setiap penarikan garis- garis pada peta dengan skala yang memadai harus dilengkapi dengan alasan yang tepat dan rasional. Alasan serta penilaian tersebut harus juga
Teknik Lingkungan-UR / ANDAL ( Terminal Bandar Raya Payung Sekaki) I-9
dilakukan pada saat menentukan titik-titik sampel yang berada di dalam resultan batas wilayah studi yang dimaksud.
Batas Wilayah Studi
Gambar 1.5 Batas Wilayah Studi
Keterangan:
Batas Proyek
Batas Sosial
Batas Ekologis
Batas Adiministrasi
Teknik Lingkungan-UR / ANDAL ( Terminal Bandar Raya Payung Sekaki) I - 10