Anda di halaman 1dari 19

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

SISTEM SELOKAN HIDRO FILTER DENGAN SENSOR WATER FLOW


SEBAGAI UPAYA PELANCARAN ALIRAN AIR SELOKAN

BIDANG KEGIATAN :
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh :

Muhammad Rifai Arif (2114100124) Angkatan 2014

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2016
1
DAFTAR ISI
JUDUL PROGRAM.................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................5
1.1. Latar Belakang..........................................................................................5
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................6
1.3. Tujuan........................................................................................................6
1.4. Manfaat......................................................................................................6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
2.1. Pencemaran Air.............................................................................................6
2.2. Drainase........................................................................................................7
2.3. Selokan Hidrofilter........................................................................................7
2.4. Sensor Water Flow........................................................................................7
2.4.1. Spesifikasi Sensor Water Flow0m.........................................................7
2.4.2. Sensor Alarm..........................................................................................8
2.4.3. Speaker dan Lampu Indikator................................................................8
2.5. Aliran Air.......................................................................................................8
2.6. Mikrokontroler..............................................................................................9
2.7. Motor Listrik.................................................................................................9
2.7.1. Motor Listrik Arus Searah (DC)............................................................9
2.7.2. Motor Listrik Arus Bolak-Balik (AC)....................................................9
2.8. Lengan Robot..............................................................................................10
BAB 3. METODE PELAKSANAAN...................................................................10
3.1. Studi Literatur.............................................................................................10
3.2. Identifikasi dan Pemodelan Sistem.............................................................10
3.3. Pembuatan Alat...........................................................................................11
3.4. Pengujian dan Analisis Alat........................................................................11
3.5. Pembuatan Laporan.....................................................................................12
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.......................................................12
4.1. Anggaran Biaya...........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12
2
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................14
Lampiran 1. Biodata ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing..........................14
1. Identitas Diri Ketua..................................................................................14
2. Identitas Anggota Pertama.........................................................................15
3. Identitas Anggota Kedua............................................................................16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.......................................................17
Lampiran 3. Gambaran Teknologi yang Hendak Diperkembangkan.................19
Lampiran 4. Diagram Alir Pengujian.................................................................20

DAFTAR TABE

Tabel 4.1 Anggaran Biaya......................................................................................12


Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan....................................................................................12

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Sebaran Kejadian Bencana dan Korban Meninggal....................1


Gambar 6.1. Diagram Alir Pengujian dan Analisis Alat........................................20

3
ABSTRAK

Banjir dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu penyebab banjir
adalah sistem drainase yang tidak lancar. Akibat dari drainase yang tidak lancar,
air menjadi terhambat alirannya sehingga air hanya berada pada tempat tertentu
dan tergenang. Sehingga, ketika terjadi hujan deras pada suatu daerah yang
memiliki sistem drainase tidak lancar akan menyebabkan air dalam selokan
semakin tinggi dan meluap. Air selokan yang meluap tersebut kemudian akan
menyebabkan banjir pada daerah tersebut.
Dalam kasus ini kami memiliki solusi untuk mengatasi terjadinya banjir
yang sering terjadi didaerah perkotaan, yaitu sistem selokan hidro filter dengan
sensor water flow sebagai upaya pelancaran aliran air selokan. Pada sistem ini, air
selokan akan dialirkan melalui penyaring atau filter yang bertahap. Penyaring
tersebut adalah penyaring berukuran besar serta penyaring endapan. Pada hidro
filter ini, digunakan sensor water flow yang berfungsi untuk pendeteksi kecepatan
aliran air di selokan tersebut. Dengan adanya sensor ini, maka jika terdapat
hambatan atau alirannya berada di bawah kecepatan rata-rata akan terdeteksi dan
alarm berbunyi sehingga akan mempercepat adanya perbaikan.
Oleh karena itu, pada program kreativitas mahasiswa ini diajukan sebuah
ide untuk menanggulangi permasalahan sistem drainase yang tersumbat dengan
menggunakan sistem hidro filter dan sensor water flow. Sistem selokan ini lebih
efektif dan efisien jika dibandingkan dengan sistem biasa dikarenakan bekerja
pada waktu yang tertentu dan yang benar-benar dibutuhkan.

4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi dan memakan korban di
Indonesia. Data Sebaran Kejadian Bencana dan Korban Meninggal per Jenis Bencana yang
dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa bencana yang
tertinggi dan terbesar memakan korban adalah bencana banjir. Dari tahun 1815 hingga 2016,
bencana banjir telah terjadi sebanyak 6.848 kali. Sedangkan jumlah korban akibat bencana
banjir yakni kurang dari 34.000 jiwa.

Gambar 1.1 Data Sebaran Kejadian Bencana dan Korban Meninggal per Jenis
Kejadian Bencana 1815-2016
Berdasarkan Peneliti dari Pusat Studi Bencana Alam (PSBA), Indonesia masuk dalam
kategori negara yang rawan terjadinya banjir. Indonesia menempati posisi ke-3 setelah India
dan China (Viva, 2009). Hal tersebut disebabkan oleh Indonesia yang memiliki iklim tropis.
Iklim tropis ini memiliki 2 musim, yakni musim hujan dan musim kemarau yang terjadi
akibat perbedaan suhu, cuaca, dan arah angin yang ekstrim di berbagai wilayah. Faktor lain
yang menyebabkan Indonesia rawan banjir adalah berkurangnya daerah penahan air seperti
hutan dikarenakan beralih fungsinya penggunaan tanah menjadi pemukiman dan jalan raya.
Banjir dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu penyebab banjir adalah sistem
drainase yang tidak lancar. Akibat dari drainase yang tidak lancar, air menjadi terhambat
alirannya sehingga air hanya berada pada tempat tertentu dan tergenang. Sehingga, ketika
terjadi hujan deras pada suatu daerah yang memiliki sistem drainase tidak lancar akan
menyebabkan air dalam selokan semakin tinggi dan meluap. Air selokan yang meluap
tersebut kemudian akan menyebabkan banjir pada daerah tersebut.
Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut
adalah dengan melakukan normalisasi dan pemeliharaan saluran drainase secara rutin
(Cahyani, 2012). Namun, cara ini merupakan cara yang kurang efektif dikarenakan kegiatan
normalisasi dan pemeliharaan tersebut hanya dilakukan pada periode tertentu. Jika
5
penyumbatan pada drainase terjadi sebelum periode kegiatan normalisasi dan pemeliharaan,
maka akan hanya ditimbun dan menunggu hingga waktu kegiatan tiba.
Oleh karena itu, pada program kreativitas mahasiswa ini diajukan sebuah ide untuk
menanggulangi permasalahan sistem drainase yang tersumbat dengan menggunakan sistem
hidro filter dan sensor water flow. Pada sistem ini, air selokan akan dialirkan melalui
penyaring atau filter yang bertahap. Penyaring tersebut adalah penyaring berukuran besar
serta penyaring endapan. Pada hidro filter ini, digunakan sensor water flow yang berfungsi
untuk pendeteksi kecepatan aliran air di selokan tersebut. Dengan adanya sensor ini, maka
jika terdapat hambatan atau alirannya berada di bawah kecepatan rata-rata akan terdeteksi dan
alarm berbunyi sehingga akan mempercepat adanya perbaikan. Sistem selokan ini lebih
efektif dan efisien jika dibandingkan dengan sistem biasa dikarenakan bekerja pada waktu
yang tertentu dan yang benar-benar dibutuhkan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dari program kreativitas
mahasiswa ini adalah bagaimana cara kerja dari sistem selokan hidro filter dengan sensor
water flow sebagai upaya pelancaran aliran air selokan?
1.3. Tujuan
Tujuan dari program kreativitas mahasiswa ini antara lain adalah mengetahui cara kerja
dari sistem selokan hidro filter dengan sensor water flow sebagai upaya pelancaran aliran air
selokan.
1.4. Manfaat
Manfaat dari program kreativitas mahasiswa ini adalah sebagai berikut :
1. Secara Sosial: Meningkatkan kebermanfaatan selokan sebagai jalan air supaya
tidak terdapat genangan air, mengatasi permasalahan banjir yang diakibatkan oleh
terhambatnya sistem drainase sehingga aliran air lancar, menggunakan teknologi secara
tepat guna untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat.
2. Secara ekonomi: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan teknologi
aplikatif tepat guna, memudahkan masyarakat mendaur ulang sampah hasil sampah yang
tertimbun di selokan.
3. Secara Lingkungan: Membantu memelihara lingkungan sekitar, membantu
program pemerintah untuk mencintai lingkungan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Pencemaran Air
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Bab I Pasal 1 ayat (11),
definisi pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan
atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukkannya. Komponen pencemar air akan menentukan besarnya indikator pencemar air.
Pembuangan limbah industri, rumah tangga, kegiatan masyarakat akan berpotensi menyebabk
an pencemaran air.
6
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 Tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Bab I Pasal 1 ayat (16) yang dimaksud dengan limbah
adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa
suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan lingkungan hidup.
2.2. Drainase
Drainase secara umum didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha
untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu konteks pemanfaatan tertentu. Drainase
perkotaan adalah ilmu yang diterapkan mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan
yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan sosial yang ada di kawasan kota. Drainase
perkotaan / terapan merupakan sistem pengiringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan
yang meliputi pemukiman, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum.
Kriteria desain drainase perkotaan memiliki kekhususan, sebab untuk perkotaan ada
tambahan variable desain seperti keterkaitan dengan tata guna lahan, keterkaitan dengan
masterplan drainase kota, keterkaitan dengan masalah sosial budaya (H.A. Halim Hasmar:
2012).
2.3. Selokan Hidrofilter
Selokan hidro filter adalah alat dalam saluran air yang digunakan untuk mengalirkan dan
menyalurkan air pembuangan dan/atau air hujan untuk mengatasi masalah bagi lingkungan.
Hidrofilter yang merupakan teknik penyaringan bertahap yang terdiri dari penyaringan kasar
yang dipasang di atas selokan untuk menyaring sampah berukuran besar. Kemudian air akan
masuk ke dalam penyaringan endapan di dasar selokan, sehingga air yang dihasilkan dari
proses ini dapat mengalir lebih lancar.
2.4. Sensor Water Flow
Sensor water flow merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah volume
penggunaan air. Di banyak negara maju, sensor ini digunakan untuk mengukur volume air
yang digunakan oleh bangunan perumahan dan komersial. Dapat digunakan pada beberapa
sumber air, seperti sumur, atau seluruh sistem air untuk menentukan aliran. Ada beberapa
jenis sensor water flow yang sering digunakan. Seleksi didasarkan pada metode pengukuran
aliran yang berbeda, jenis pengguna akhir, laju alir yang dibutuhkan, dan persyaratan akurasi
(Fadilah Mazidah: 2012).
2.4.1. Spesifikasi Sensor Water Flow0m
Berikut ini yang termasuk spesifikasi sensor water flow:
a. Bekerja pada tegangan 5V DC-24VDC
b. Arus Maksimum saat ini 15 mA(DC5V)
c. Berat sensor 43 g
d. Tingkat Aliran rentang 0,5~ 60L / menit
e. Suhu Pengoperasian 0C~ 80
f. Operasi kelembaban35%~ 90% RH
g. Operasi tekanan bawah 1.75Mpa
h. Store temperature -25C~+80
i. Store humidity 25%~90%RH
7
Water flow sensor ini terdiri atas katup plastik, rotor air, dan sebuah sensor hall - effect.
Prinsip kerja sensor ini adalah dengan memanfaatkan fenomena efek Hall. Efek Hall ini
didasarkan pada efek medan magnetik terhadap partikel bermuatan yang bergerak. Ketika ada
arus listrik yang mengalir pada divais efek Hall yang ditempatkan dalam medan magnet yang
arahnya tegak lurus arus listrik, pergerakan pembawa muatan akan berbelok ke salah satu sisi
dan menghasilkan medan listrik. Medan listrik terus membesar hingga gaya Lorentz yang
bekerja pada partikel menjadi nol. Perbedaan potensial antara kedua sisi divais tersebut
disebut potensial Hall. Potensial Hall ini sebanding dengan medan magnet dan arus listrik
yang melalui divais. Alat penunjang dari sensor water flow sendiri bisa menggunakan sebuah
alarm dan alat penedeteksi cahaya.
2.4.2. Sensor Alarm
Sistem sensor alarm memiliki dua fungsi utama, yaitu untuk mendeteksi tindakan
pencurian dan kebakaran yang sering terjadi pada gedung atau rumah. Rangkaian sistem
sensor alarm mempunyai dua sensor utama. Sensor gerak (maling) dengan phototransistor
sinar laser dan sensor kebakaran (api) dengan resistor peka cahaya (LDR). Sensor maling
dipasang pada pintu atau jendela gedung dan sensor api dipasang pada tiap-tiap ruangan.
Disediakan tombol panik manual untuk untuk mengaktifkan alarm jika sensor otomatis
mendadak tidak bekerja. Pengujian dilakukan dengan mengukur besarnya arus dan tegangan
pada rangkaian, serta waktu tanggap sensornya. Jadi, sistem sensor alarm dikatakan bekerja
dengan baik jika memiliki perbedaan sekecil mungkin antara kenyataan dan teori terutama
waktu tanggap sensor yang cepat dalam merespon gejala fisis terkait.
2.4.3. Speaker dan Lampu Indikator
Loudspeaker atau speaker adalah transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi
frekuensi audio (sinyal suara) yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan cara
mengetarkan komponen membran pada Speaker tersebut sehingga terjadilah gelombang suara
(Waluyanti, dkk: 2008).
Sistem kontrol lampu detektor otomatis dengan memakai mikrokontroler AT89S51
terdiri atas 2 bagian utama, yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan
perangkat lunak (software). Perancangan perangkat keras terdiri atas rangkaian minimum
mikrokontroler, rangkaian catudaya, dan rangkaian relay. Sementara perancangan perangkat
lunak (software) menggunakan bahasa C (Galoeh Otomo, Wildian: 2013).
2.5. Aliran Air
Aliran air adalah jumlah atau volume air yang mengalir pada suatu titik per detik atau per
jam, dinyatakan dalam m3 per detik atau m3 per jam. Laju aliran permukaan dikenal juga
dengan istilah debit. Debit adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati
suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI, besarnya debit
dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m 3/dt). Dalam laporan teknis, debit aliran
biasanya ditunjukkan dalam bentuk hidrograf aliran. Hidrograf aliran adalah suatu perilaku
debit sebagai respon adanya perubahan karakteristik biogeofisik yang berlangsung dalam
suatu DAS (oleh adanya kegiatan pengelolaan DAS) dan atau adanya perubahan (fluktuasi
musiman atau tahunan) iklim lokal (Asdak, 1995).
8
2.6. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu IC (Integrated Circuit) dengan kepadatan yang sangat
tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas dalam
satu keping, biasanya terdiri dari:
CPU (Central Processing Unit) mulai dari processor 4-bit yang sederhana hingga pro
cessor kinerja tinggi 64-bit
RAM (Random Access Memory) untuk menyimpan data
EEPROM/EPROM/PROM/ROM untuk menyimpan program di computer
I/O, Serial & Parallel
Timer
Interupt Controller untuk sambungan sistem
2.7. Motor Listrik
Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Merup
akan mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak
mekanik, dimana energi mekanik tersebut berupa putaran dari motor (Sumanto, 1995). Motor
listrik dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
2.7.1. Motor Listrik Arus Searah (DC)
Jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber tenaganya. Dengan
memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan
berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran
motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal
menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal
menentukan kecepatan motor.
2.7.2. Motor Listrik Arus Bolak-Balik (AC)
Motor AC/arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara
teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik AC memiliki beberapa jenis, diantaranya:
a. Berdasarkan Prinsip Kerja:
Motor sinkron dan asinkron
Motor induksi (Squirel cage & slip ring).
Motor komutator (Seri, terkompensasi, shunt, repulasi)
b. Berdasarkan Macam Arus:
Fase tunggal
Tiga fase
c. Berdasarkan Kecepatan:
Kecepatan konstan
Kecepatan berubah
Kecepatan diatur
2.8. Lengan Robot
Bagian tangan robot dikenal sebagai manipulator tangan, yaitu sistem gerak yang
berfungsi untuk manipulasi (memegang, mengambil, mengangkat, memindahkan, mengolah)
obyek. Untuk melakukan pengambilan objek lengan robot ini dilengkapi dengan griper
(pemegang). Lengan robot ini di desain agar dapat mengikuti gerak sesuai dengan gerakan
yang dilakukan oleh 9 gerakan lengan manusia yang merupakan control manual terhadap
lengan robot.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1. Studi Literatur
Kegiatan studi literatur ini merupakan kegiatan untuk mencari referensi mengenai sistem
hidro filter serta sensor water flow. Studi literatur diperlukan untuk memperkuat gagasan pada
sistem hidro filter serta sensor water flow sehingga gagasan ini memiliki dasar yang jelas.
3.2. Identifikasi dan Pemodelan Sistem
Identifikasi dan pemodelan sistem pada alat ini dilakukan untuk mendapatkan sistem
serta penggabungan yang baik untuk menghasilkan sistem yang dapat bekerja secara
optimum. Tentunya pada proses indentifikasi dan pemodelan diperlukan banyak
pertimbangan. Perancangan identifikasi dan pemodelan juga telah mempertimbangkan
banyak faktor atas jalannya sistem itu sendiri, dari mulai bahan yang akan dipakai, efektifitas
sistem, hingga urgensitas tiap komponen alat yang dimasukkan kedalam sistem yang
diharapkan mampu menghasilkan alat dengan sitem yang efektif dan efisien.
Pemodelan sistem alat hidrofilter dengan sensor water flow seperti pada Lampiran 3
yang terdiri dari komponen utama dan pendukung. Komponen utama pada alat ini antara lain
sensor waterflow sebagai komponen utama pada sistem yang berfungsi sebagai pendeteksi
kecepatan aliran air pada selokan, penyaring air ukuran besar yang berfungsi sebagai penahan
sampah yang masuk pada selokan, lalu penyaring air ukuran kecil yang fungsinya sebagai
penahan sampah sampah yang ikut teralir pada aliran air selokan. kemudian speaker dan
lampu indikator sebagai output respon dari sensor yang terbaca jika aliran air dianggap tidak
ideal. Lalu ada komponen pendukung antara lain, plastik penutup tanpa warna yang berfungsi
untuk melindungi sensor dari air agar tidak masuk, kemudian ada tiang lampu jalan yang
dimanfaatkan sebagai tempat menempelnya speaker dan lampu indikator. Pemanfaatan lampu
jalan sebagai sistem digunakan karena mayoritas adanya lampu jalan di sepanjang jalan raya
maupun pemukiman penduduk.
Pemodelan sistem ini pada komponen-komponen didalamnya difungsikan untuk saling
melengkapi. Penyaring besar sebagai penahan adanya objek yang masuk dalam selokan
menjadikan selokan bersih dari sampah. Penyaring kecil sebagai penahan objek yang telah
masuk pada selokan sehingga sampah tidak ikut mengalir sepanjang selokan. Sampah yang
tertahan menimbulkan pengurangan kecepatan aliran air yang nantinya kecepatan aliran air
akan dibaca oleh sensor water flow dan diolah oleh microcontroller. Jika kecepatan aliran air
dianggap tidak ideal, lampu indikator dan speaker akan menyala yang memberi tahu bahwa
selokan terindikasi adanya benda yang menghambat saluran air serta microcontroller akan
memerintahkan motor untuk berputar sehingga katup akan terbuka dan benda-benda yang
berada di penyaring besar akan keluar dari selokan. Untuk pengurai sampah yang menyumbat
secara otomatis, digunakan mekanisme pemungut sampah. Mekanisme pemungut sampah ini
berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan oleh Darmadi dan Prabowo pada tahun 2011
yang menggunakan mikrokontroller atmega 8535.
Alat pengangkut sampah terdiri dari mikrokontroller, 2 motor penggerak, dan catu daya.
Mikrokontroler yang digunakan adalah mikrokontroler dengan jenis atmega 8535 yang
10
digunakan untuk mengendalikan motor penggerak berdasarkan data yang didapat dari sensor.
Motor penggerak yang digunakan pada alat ini adalah motor DC yang berfungsi sebagai
pengambil sampah. Motor penggerak pertama menggerakkan penyaring besar, sedangkan
motor penggerak kedua menggerakkan penyaring kecil. Motor penggerak bergerak
mengeluarkan sampah dimulai dengan motor penggerak pertama memutar penyaring besar
sehingga penyaring besar menyentuh dasar selokan dan membuka celah untuk mengeluarkan
sampah. Lalu, motor penggerak kedua berputar sebesar 180 sehingga penyaring kecil naik
dan keluar selokan melalui celah yang telah terbuka sebelumnya.
3.3. Pembuatan Alat
Pembuatan sistem alat hidrofilter serta dengan sensor waterflow ini, untuk bahan
hidrofilter akan menggunakan bahan seng yang tersusun persegi. Bahan tersebut didapat dari
pembelian di toko bangunan sehingga nantinya bahan hanya dipotong dan disambung
sedemikian rupa dengan menyesuaikan selokan. Untuk bahan penyaring ukuran besar
maupun kecil adalah sama, yang membedakan adalah dari jarak antar penyusun penyaring
tersebut, lubang persegi pada penyaring ukuran besar akan terlihat lebih besar daripada
lubang persegi pada penyaring ukuran kecil. Kemudian, untuk alat sensor waterflow,
microcontroller, satu speaker, dan lampu indikator yang merupakan satu set alat akan didapat
dari pembelian atau pemesanan. sensor ini bekerja dalam pendeteksi kecepatan aliran air
yang terbaca otomatis dari sinar inframerah pada sensor. Sensor waterflow akan ditempatkan
bersama dengan microcontroller di tepi bawah selokan yang tertutup oleh penutup berbahan
plastik sehingga sensor tidak ada kontak langsung dengan air selokan dan keduanya
dihubungkan dengan kabel. Speaker dan lampu indikator akan ditempatkan menyesuaikan
pada lampu jalan yang ada, dimana microcontroller dengan speaker dan lampu indikator akan
dihubungkan dengan kabel listrik. Penyaring besar dan kecil keduanya dihubungkan dengan
motor yang mana motor tersebut dihubungkan dengan microcontroller menggunakan kabel
untuk membuka dan menutup penyaring sekaligus mengeluarkan benda-benda yang tertahan
oleh penyaring besar.
3.4. Pengujian dan Analisis Alat
Kerja pada sistem alat hidrofilter dengan sensor waterflow ini utamanya terletak pada
sensor waterflow itu sendiri sedangkan untuk penyaring, adalah untuk antisipasi agar objek
tidak mudah masuk ke dalam selokan. Pada sensor waterflow ketika sistem dihidupkan,
sensor secara otomatis memancarkan sinar inframerah dan akan dihitung secara otomatis
kecepatan aliran air pada selokan. Sensor sebelumnya akan di-setting terlebih dahulu
kecepatan dan waktu toleransi minimal kecepatan aliran airnya. Jika kecepatan aliran air
kurang dari 0,1 m/s maka secara otomatis speaker dan lampu indikator menyala sebagai
pemberitahuan bahwa aliran air tidak ideal, jika kecepatan aliran air lebih dari 0,1 m/s maka
lampu indikator tidak akan menyala dan akan berlanjut pada pembacaan toleransi waktu. Jika
dalam dari 5 jam kecepatan aliran air berkurang hingga kurang dari 0,1 m/s, maka lampu dan
alarm akan menyala, serta penyaring akan terbuka. Namun, jika kecepatan aliran air stabil
dalam 5 jam maka dianggap alira selokan normal. Sistem nantinya dapat diaktifkan atau
dimatikan secara manual. Dapat diketahui diagram alir jalannya sistem seperti pada gambar
6.1. pada Lampiran 4.
11
3.5. Pembuatan Laporan
Setelah dilakukan uji dan analisis alat yang baik, dilakukan pembuatan laporan. Pembuat
an laporan mengenai keseluruhan pembuatan alat melalui data-data yang telah didapatkan
dari proses-proses yang sudah dilakukan.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Penunjang (Komponen Alat) 2.800.000,00
2. Bahan habis pakai (Komponen Alat) 50.000,00
3. Perjalanan (Membeli Alat, ke Tempat Uji, 2.000.000,00
Percetakan, Publikasi)
4. Lain-lain (Percetakan) 60.000,00
Total 4.945.000,00
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan
Bulan
No. Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
Perencanaan Desain dan Model
2
Sistem
3 Perencanaan Alat
4 Pembuatan Alat
5 Pengujian dan Evaluasi
6 Pembuatan Laporan

DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, dkk. 2007. Analisis Proses Geomorfologi Melalui SIG untuk
Pengelolaan Lahan Pertanian Daerah Kabupaten Klaten Jawa Tengah
Penelitian PHK A-2 Fakultas Geografi UMS. Surakarta: UMS Press.
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Sebaran Kejadian Bencana Per Kabupaten / Kota
1815 S/D 2016. http://dibi.bnpb.go.id/DesInventar/dashboard.jsp?
countrycode=id&continue=y&lang=ID (diakses pada tanggal 22 Oktober 2016 pukul
21.05 WIB).
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Alat Pengolah Air Limbah Rumah Tangga Semi
Komunal "Kombinasi Biofilter Anaerob dan Aerob".
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrt/limbahrt.html diakses tanggal 14
September 2016.
12
Darmadi, L. dan Prabowo, A. 2011. Robot Pemungut Sampah. Semarang: Universitas Stikuba
nk Semarang Press.
Departemen Pekerjaan Umum. 2008. Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Gedung. Jakarta: Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah. 2014. Prinsip Dasar drainase
perkotaan. https://Pplp-dinciptakaru.jatengprov.go.id.
Hasmar, H.A. Halim. 2012. Drainase Terapan. Yogyakarta: UII Press.
Kristiana, S. dan Andriani, F. 2012. Pembuatan Limbah Drainase Sebagai Pupuk Organik.
Ponorogo: SMARTHCLEV.
Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta.
Mazidah, F. 2012. The Main Water Flow Sensor. Sriwijaya: Politeknik Negeri Sriwijaya
Press.
National Geographic Indonesia. 2013. Indonesia, Negara dengan Sanitasi Terburuk Kedua di
Dunia!. http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/10/indonesia-negara-dengan-
sanitasi-terburuk-kedua-di-dunia diakses tanggal 21 September 2016.
Otomo G., Wildian. 2013. Sistem Kontrol Penyalaan Lampu Ruang Berdasarkan
Pendeteksian Ada Tidaknya Orang di Dalam Ruangan. Padang: Universitas Andalas.
Suharjono. Amin. 2015. Aplikasi Sensor Flow Water untuk Mengukur Penggunaan Air
Pelanggan secara Digital serta Pengiriman Data secara Otomatis pada PDAM Kota
Semarang. Semarang : Politeknik Negeri Semarang.
Sumanto. 1995. Mesin Arus Searah. Jakarta: UGM Press.
Toha, M. 2010. Sistem Alarm Anti Maling dan Anti Kebakaran untuk Keamanan Gedung.
Jakarta: Universitas Gunadarma Press.
Viva. 2009. Indonesia Negara Rawan Banjir Ketiga Dunia.
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/117004-
indonesia_negara_rawan_bajir__ketiga_di_dunia diakses pada tanggal 1 Desember
2016.
Waluyanti, dkk. 2008. Sistem Suara. Yogyakarta: Direktorat Pembinaan SMK.
World wide Fund for Nature. 2012. Air Bersih dan Kehidupan
Manusia.https://www.wwf.or.id diakses tanggal 12 september 2016.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
1. Identitas Diri Ketua
1. Nama Lengkap Ardita Elliyanti
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Kimia
4. NIM 1415100026
5. Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 01 Desember 1996
6. E-mail arditaelliyantii@gmail.com
13
7. Nomor Telepon/Hp 081333605802
2. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri Kertajaya SMP Negeri 4 SMA Negeri 1
XII Surabaya Surabaya Surabaya
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Lulus
3. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
N Jenis penghargaan Institusi Pemberi Tahu
o. Penghargaan n
1. Juara II Lomba Gerak Jalan SMP Putri Pemerintah Kota Surabaya 2010
2. Peraih Nilai UN Tertinggi Program SMA Negeri 1 Surabaya 2015
IPA
4. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
N Nama Pertemuan Ilmiah / Waktu dan
Judul Artikel Ilmiah
o Seminar Tempat
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah Social Enterpreneurship (SE).
Surabaya, 06 Desember 2016
Pengusul

(Ardita Elliyanti)

2. Identitas Anggota Pertama


1. Nama Lengkap Reni Rahayu
2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi Kimia S1
4. NIM 1414100062
5. Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 11 Februari 1996
6. E-mail renir6@gmail.com
7. Nomor Telepon/Hp 081334318960
2. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
14
Nama SDN 04 Bandulan SMPN 09 SMAN 05 Malang
Institusi Malang Malang
Jurusan - - IPA
Tahun 2002-2008 2008-2011 2011-2014
Masuk-Lulus
3. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis penghargaan Institusi Pemberi Tahun


Penghargaan
1. Juara 1 Olimpiade Agro Industri Universitas Brawijaya 2013
Malang
4. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
N Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
o Seminar Ilmiah Tempat
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah Social Enterpreneurship (SE).

Surabaya, 06 Desember 2016


Pengusul

(Reni Rahayu)
3. Identitas Anggota Kedua
1. Nama Lengkap Muhammad Rifai Arif
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi S-1 Teknik Mesin
4. NIM 2114100124
5. Tempat dan Tanggal Lahir Tangerang, 15 Desember 1995
6. E-mail rifai.arif11@yahoo.co.id
7. Nomor Telepon/Hp 081252761250
2. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama MI Hidayatul SMP Negeri 3 SMA Negeri 1 Tuban
Institusi Mubtadiin
15 Tuban
Jurusan IPA
Tahun 2002-2008 2008-2011 2011-2014
Masuk-Lulus
3. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

N Jenis penghargaan Institusi Pemberi Tahun


o. Penghargaan
1. -
1. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
N Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
o Seminar Ilmiah Tempat
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah Social Enterpreneurship (SE).

Surabaya, 06 Desember 2016


Pengusul

(Muhammad Rifai Arif)

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Justifikasi
Material Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Pemakaian
Sensor Komponen 50.000,00 50.000,00
1
waterflow hidrofilter
Komponen 5
Saringan besar 50.000,00 2.500.000,00
hidrofilter 0
Komponen
Saringan kecil 1 80.000,00 80.000,00
hidrofilter
Komponen
Alarm 1 30.000,00 30.000,00
hidrofilter
Motor Penggera Komponen
16 M
1 140.000,00 140.000,00
k DC ekanisme
Mikrokontroler Komponen M 1 35.000,00 35.000,00
ATMega 8535 ekanisme
SUB TOTAL (Rp) 2.835.000,00

2. Bahan Habis Pakai


Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian
(Rp)
Lain-lain Komponen
(Kabel, hidrofilter
penutup, 1 50.000,00 50.000,00
plastik)

SUB TOTAL (Rp) 50.000,00

3. Perjalanan
Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan Jumlah (Rp)
Perjalanan
(Rp)
Perjalanan ke Untuk uji coba
5 kali 100.000 500.000
Tempat Uji sistem
Perjalanan ke Untuk mencetak
tempat kebutuhan 5 kali 50.000 250.000
percetakan administrasi
Perjalanan ke Untuk membeli
Toko komponen alat 5 kali 150.000 750.000
Peralatan penunjang
Perjalanan ke Untuk publikasi
tempat karsa cipta 5 orang 100.000 500.000
publikasi
SUB TOTAL (Rp) 2.000.000,00
4. Lain - lain
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Print Digunakan dalam 60.000,00
3 20.000,00
proposal membuat proposal
SUB TOTAL (Rp) 60.000,00
Total (Keseluruhan) 4.945.000,00

17
Lampiran 3. Gambaran Teknologi yang Hendak Diperkembangkan

Deskripsi :
Demi tercapainya tujuan tujuan dan manfaat dari permasalahan air selokan ini
dibutuhkan gagasan baru yang ditawarkan untuk merombak sistem selokan sehingga aliran
air akan lancar kembali dan bebas dari sampah.
Pertama, adalah dengan hidro filter yang merupakan teknik penyaringan bertahap
yang terdiri dari penyaringan kasar yang dipasang di atas selokan untuk menyaring sampah
berukuran besar. Kemudian air akan masuk ke dalam penyaringan endapan di dasar selokan
sehingga air yang dihasilkan dari proses ini dapat mengalir lebih lancar.
Kedua, dengan menggunakan Sensor Pendeteksi Kecepatan Aliran Air Selokan.
Sensor Pendeteksi Kecepatan Aliran Air Selokan adalah alat berupa sensor yang dipasang di
beberapa titik di selokan untuk mendeteksi kecepatan aliran air selokan dan apabila kecepatan
aliran selokan terlalu rendah alat akan memberitahukan warga sekitar akan rendahnya
kecepatan aliran selokan karena hal tersebut mengindikasikan tersumbatnya saluran air. Alat
ini dapat memberitahukan warga dengan alarm berupa lampu dan suara.

18
Lampiran 4. Diagram Alir Pengujian

Gambar 6.1. Diagram Alir Pengujian dan Analisis Alat

19

Anda mungkin juga menyukai