TFI
TFI
JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh :
DAFTAR TABE
DAFTAR GAMBAR
3
ABSTRAK
Banjir dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu penyebab banjir
adalah sistem drainase yang tidak lancar. Akibat dari drainase yang tidak lancar,
air menjadi terhambat alirannya sehingga air hanya berada pada tempat tertentu
dan tergenang. Sehingga, ketika terjadi hujan deras pada suatu daerah yang
memiliki sistem drainase tidak lancar akan menyebabkan air dalam selokan
semakin tinggi dan meluap. Air selokan yang meluap tersebut kemudian akan
menyebabkan banjir pada daerah tersebut.
Dalam kasus ini kami memiliki solusi untuk mengatasi terjadinya banjir
yang sering terjadi didaerah perkotaan, yaitu sistem selokan hidro filter dengan
sensor water flow sebagai upaya pelancaran aliran air selokan. Pada sistem ini, air
selokan akan dialirkan melalui penyaring atau filter yang bertahap. Penyaring
tersebut adalah penyaring berukuran besar serta penyaring endapan. Pada hidro
filter ini, digunakan sensor water flow yang berfungsi untuk pendeteksi kecepatan
aliran air di selokan tersebut. Dengan adanya sensor ini, maka jika terdapat
hambatan atau alirannya berada di bawah kecepatan rata-rata akan terdeteksi dan
alarm berbunyi sehingga akan mempercepat adanya perbaikan.
Oleh karena itu, pada program kreativitas mahasiswa ini diajukan sebuah
ide untuk menanggulangi permasalahan sistem drainase yang tersumbat dengan
menggunakan sistem hidro filter dan sensor water flow. Sistem selokan ini lebih
efektif dan efisien jika dibandingkan dengan sistem biasa dikarenakan bekerja
pada waktu yang tertentu dan yang benar-benar dibutuhkan.
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi dan memakan korban di
Indonesia. Data Sebaran Kejadian Bencana dan Korban Meninggal per Jenis Bencana yang
dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa bencana yang
tertinggi dan terbesar memakan korban adalah bencana banjir. Dari tahun 1815 hingga 2016,
bencana banjir telah terjadi sebanyak 6.848 kali. Sedangkan jumlah korban akibat bencana
banjir yakni kurang dari 34.000 jiwa.
Gambar 1.1 Data Sebaran Kejadian Bencana dan Korban Meninggal per Jenis
Kejadian Bencana 1815-2016
Berdasarkan Peneliti dari Pusat Studi Bencana Alam (PSBA), Indonesia masuk dalam
kategori negara yang rawan terjadinya banjir. Indonesia menempati posisi ke-3 setelah India
dan China (Viva, 2009). Hal tersebut disebabkan oleh Indonesia yang memiliki iklim tropis.
Iklim tropis ini memiliki 2 musim, yakni musim hujan dan musim kemarau yang terjadi
akibat perbedaan suhu, cuaca, dan arah angin yang ekstrim di berbagai wilayah. Faktor lain
yang menyebabkan Indonesia rawan banjir adalah berkurangnya daerah penahan air seperti
hutan dikarenakan beralih fungsinya penggunaan tanah menjadi pemukiman dan jalan raya.
Banjir dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu penyebab banjir adalah sistem
drainase yang tidak lancar. Akibat dari drainase yang tidak lancar, air menjadi terhambat
alirannya sehingga air hanya berada pada tempat tertentu dan tergenang. Sehingga, ketika
terjadi hujan deras pada suatu daerah yang memiliki sistem drainase tidak lancar akan
menyebabkan air dalam selokan semakin tinggi dan meluap. Air selokan yang meluap
tersebut kemudian akan menyebabkan banjir pada daerah tersebut.
Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut
adalah dengan melakukan normalisasi dan pemeliharaan saluran drainase secara rutin
(Cahyani, 2012). Namun, cara ini merupakan cara yang kurang efektif dikarenakan kegiatan
normalisasi dan pemeliharaan tersebut hanya dilakukan pada periode tertentu. Jika
5
penyumbatan pada drainase terjadi sebelum periode kegiatan normalisasi dan pemeliharaan,
maka akan hanya ditimbun dan menunggu hingga waktu kegiatan tiba.
Oleh karena itu, pada program kreativitas mahasiswa ini diajukan sebuah ide untuk
menanggulangi permasalahan sistem drainase yang tersumbat dengan menggunakan sistem
hidro filter dan sensor water flow. Pada sistem ini, air selokan akan dialirkan melalui
penyaring atau filter yang bertahap. Penyaring tersebut adalah penyaring berukuran besar
serta penyaring endapan. Pada hidro filter ini, digunakan sensor water flow yang berfungsi
untuk pendeteksi kecepatan aliran air di selokan tersebut. Dengan adanya sensor ini, maka
jika terdapat hambatan atau alirannya berada di bawah kecepatan rata-rata akan terdeteksi dan
alarm berbunyi sehingga akan mempercepat adanya perbaikan. Sistem selokan ini lebih
efektif dan efisien jika dibandingkan dengan sistem biasa dikarenakan bekerja pada waktu
yang tertentu dan yang benar-benar dibutuhkan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dari program kreativitas
mahasiswa ini adalah bagaimana cara kerja dari sistem selokan hidro filter dengan sensor
water flow sebagai upaya pelancaran aliran air selokan?
1.3. Tujuan
Tujuan dari program kreativitas mahasiswa ini antara lain adalah mengetahui cara kerja
dari sistem selokan hidro filter dengan sensor water flow sebagai upaya pelancaran aliran air
selokan.
1.4. Manfaat
Manfaat dari program kreativitas mahasiswa ini adalah sebagai berikut :
1. Secara Sosial: Meningkatkan kebermanfaatan selokan sebagai jalan air supaya
tidak terdapat genangan air, mengatasi permasalahan banjir yang diakibatkan oleh
terhambatnya sistem drainase sehingga aliran air lancar, menggunakan teknologi secara
tepat guna untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat.
2. Secara ekonomi: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan teknologi
aplikatif tepat guna, memudahkan masyarakat mendaur ulang sampah hasil sampah yang
tertimbun di selokan.
3. Secara Lingkungan: Membantu memelihara lingkungan sekitar, membantu
program pemerintah untuk mencintai lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, dkk. 2007. Analisis Proses Geomorfologi Melalui SIG untuk
Pengelolaan Lahan Pertanian Daerah Kabupaten Klaten Jawa Tengah
Penelitian PHK A-2 Fakultas Geografi UMS. Surakarta: UMS Press.
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Sebaran Kejadian Bencana Per Kabupaten / Kota
1815 S/D 2016. http://dibi.bnpb.go.id/DesInventar/dashboard.jsp?
countrycode=id&continue=y&lang=ID (diakses pada tanggal 22 Oktober 2016 pukul
21.05 WIB).
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Alat Pengolah Air Limbah Rumah Tangga Semi
Komunal "Kombinasi Biofilter Anaerob dan Aerob".
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrt/limbahrt.html diakses tanggal 14
September 2016.
12
Darmadi, L. dan Prabowo, A. 2011. Robot Pemungut Sampah. Semarang: Universitas Stikuba
nk Semarang Press.
Departemen Pekerjaan Umum. 2008. Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Gedung. Jakarta: Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah. 2014. Prinsip Dasar drainase
perkotaan. https://Pplp-dinciptakaru.jatengprov.go.id.
Hasmar, H.A. Halim. 2012. Drainase Terapan. Yogyakarta: UII Press.
Kristiana, S. dan Andriani, F. 2012. Pembuatan Limbah Drainase Sebagai Pupuk Organik.
Ponorogo: SMARTHCLEV.
Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta.
Mazidah, F. 2012. The Main Water Flow Sensor. Sriwijaya: Politeknik Negeri Sriwijaya
Press.
National Geographic Indonesia. 2013. Indonesia, Negara dengan Sanitasi Terburuk Kedua di
Dunia!. http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/10/indonesia-negara-dengan-
sanitasi-terburuk-kedua-di-dunia diakses tanggal 21 September 2016.
Otomo G., Wildian. 2013. Sistem Kontrol Penyalaan Lampu Ruang Berdasarkan
Pendeteksian Ada Tidaknya Orang di Dalam Ruangan. Padang: Universitas Andalas.
Suharjono. Amin. 2015. Aplikasi Sensor Flow Water untuk Mengukur Penggunaan Air
Pelanggan secara Digital serta Pengiriman Data secara Otomatis pada PDAM Kota
Semarang. Semarang : Politeknik Negeri Semarang.
Sumanto. 1995. Mesin Arus Searah. Jakarta: UGM Press.
Toha, M. 2010. Sistem Alarm Anti Maling dan Anti Kebakaran untuk Keamanan Gedung.
Jakarta: Universitas Gunadarma Press.
Viva. 2009. Indonesia Negara Rawan Banjir Ketiga Dunia.
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/117004-
indonesia_negara_rawan_bajir__ketiga_di_dunia diakses pada tanggal 1 Desember
2016.
Waluyanti, dkk. 2008. Sistem Suara. Yogyakarta: Direktorat Pembinaan SMK.
World wide Fund for Nature. 2012. Air Bersih dan Kehidupan
Manusia.https://www.wwf.or.id diakses tanggal 12 september 2016.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
1. Identitas Diri Ketua
1. Nama Lengkap Ardita Elliyanti
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Kimia
4. NIM 1415100026
5. Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 01 Desember 1996
6. E-mail arditaelliyantii@gmail.com
13
7. Nomor Telepon/Hp 081333605802
2. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri Kertajaya SMP Negeri 4 SMA Negeri 1
XII Surabaya Surabaya Surabaya
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Lulus
3. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
N Jenis penghargaan Institusi Pemberi Tahu
o. Penghargaan n
1. Juara II Lomba Gerak Jalan SMP Putri Pemerintah Kota Surabaya 2010
2. Peraih Nilai UN Tertinggi Program SMA Negeri 1 Surabaya 2015
IPA
4. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
N Nama Pertemuan Ilmiah / Waktu dan
Judul Artikel Ilmiah
o Seminar Tempat
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah Social Enterpreneurship (SE).
Surabaya, 06 Desember 2016
Pengusul
(Ardita Elliyanti)
SD SMP SMA
14
Nama SDN 04 Bandulan SMPN 09 SMAN 05 Malang
Institusi Malang Malang
Jurusan - - IPA
Tahun 2002-2008 2008-2011 2011-2014
Masuk-Lulus
3. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
(Reni Rahayu)
3. Identitas Anggota Kedua
1. Nama Lengkap Muhammad Rifai Arif
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi S-1 Teknik Mesin
4. NIM 2114100124
5. Tempat dan Tanggal Lahir Tangerang, 15 Desember 1995
6. E-mail rifai.arif11@yahoo.co.id
7. Nomor Telepon/Hp 081252761250
2. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama MI Hidayatul SMP Negeri 3 SMA Negeri 1 Tuban
Institusi Mubtadiin
15 Tuban
Jurusan IPA
Tahun 2002-2008 2008-2011 2011-2014
Masuk-Lulus
3. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
3. Perjalanan
Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan Jumlah (Rp)
Perjalanan
(Rp)
Perjalanan ke Untuk uji coba
5 kali 100.000 500.000
Tempat Uji sistem
Perjalanan ke Untuk mencetak
tempat kebutuhan 5 kali 50.000 250.000
percetakan administrasi
Perjalanan ke Untuk membeli
Toko komponen alat 5 kali 150.000 750.000
Peralatan penunjang
Perjalanan ke Untuk publikasi
tempat karsa cipta 5 orang 100.000 500.000
publikasi
SUB TOTAL (Rp) 2.000.000,00
4. Lain - lain
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Print Digunakan dalam 60.000,00
3 20.000,00
proposal membuat proposal
SUB TOTAL (Rp) 60.000,00
Total (Keseluruhan) 4.945.000,00
17
Lampiran 3. Gambaran Teknologi yang Hendak Diperkembangkan
Deskripsi :
Demi tercapainya tujuan tujuan dan manfaat dari permasalahan air selokan ini
dibutuhkan gagasan baru yang ditawarkan untuk merombak sistem selokan sehingga aliran
air akan lancar kembali dan bebas dari sampah.
Pertama, adalah dengan hidro filter yang merupakan teknik penyaringan bertahap
yang terdiri dari penyaringan kasar yang dipasang di atas selokan untuk menyaring sampah
berukuran besar. Kemudian air akan masuk ke dalam penyaringan endapan di dasar selokan
sehingga air yang dihasilkan dari proses ini dapat mengalir lebih lancar.
Kedua, dengan menggunakan Sensor Pendeteksi Kecepatan Aliran Air Selokan.
Sensor Pendeteksi Kecepatan Aliran Air Selokan adalah alat berupa sensor yang dipasang di
beberapa titik di selokan untuk mendeteksi kecepatan aliran air selokan dan apabila kecepatan
aliran selokan terlalu rendah alat akan memberitahukan warga sekitar akan rendahnya
kecepatan aliran selokan karena hal tersebut mengindikasikan tersumbatnya saluran air. Alat
ini dapat memberitahukan warga dengan alarm berupa lampu dan suara.
18
Lampiran 4. Diagram Alir Pengujian
19