Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

PERALATAN TEGANGAN TIGGI

Disusun oleh :
1. Muh Agam Setiawan 03.2015.1.07166

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya


Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri
2017
Jenis Pemutus Tenaga berdasarkan media.
Berdasarkan pada media pemadaman busur api tersebut, pemutus tenaga dapat
dibagi menjadi:
1 Pemutus tenaga dengan media minyak

2 Pemutus tenaga dengan media udar hembus (air circuit breaker)


3 Pemutus tenaga dengan udara magnetis (air magnetic circuit breaker)
4 Pemutus tenaga dengan media gas SF6 (sulfur hexafluoride)
5 Pemutus tenaga dengan media hampa udar ( vacuum circuit breaker)

1 Pemutus Tenaga dengan Media Minyak.


Pemutus tenaga dengan media minyak ini dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan
pada jumlah pemakaian minayk, yaitu :
a Pemutus tenaga dengan banyak menggunakan minyak
b Pemutus tenaga dengan sedikit menggunakan minyak.
Pemutus tenaga dengan banyak menggunakan minyak.
Pemutus tenaga dengan banyak menggunakan minyak secar umum diperlukan pada
system tegangan sampai 245 kV. Pada tipe ini minyak berfungsi sebagai:
a Peredam loncatan bunga api listrik selama pemutusan kontak kontak.
b Bahan isolasi antara bagian bagian yang bertegangan dengan badan.
Pemutus tenaga dengan sedikit menggunakan minyak.
Pada pemutus tenaga dengan sedikit minyak ini, minyak hanya digunakan sebagai
peredam loncatan bunga api listrik, sedangkan sebagai bahan isolasi dari bagian bagian
yang bertegangan digunakan porselin.
Pemutus arus dimasukkan dari tabung yang terbua dari bahan isolasi. Diantara
bagian pemutus dan tabung diisi minyak yang berfungsi untujk memadamkan busur api
listrik waktu pemutusan
Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 10 kA dan pada
rangkaian bertegangan sampai 500 kV. Pada PMT jenis ini, ketika kontak dipisahkan
(terbuka), busur api akan terjadi didalam minyak, sehingga minyak menguap dan
menimbulkan gelembung gas yang menyelubungi busur api (arc), karena panas
yang ditimbulkan busur api (arc). Gelembung ini membuat minyak terdekomposisi
sehingga menimbulkan gas hidrogen yang menghambat arc. Dengan adanya media
minyak ini, diharapkan busur api (arc) dapat segera dipadamkan. Oleh karena
itu pemadaman busur api tergantung pada pemanjangan dan pendinginan busur api
dan juga tergantung pada jenis gas hasil dekomposisi minyak.
Minyak yang berada diantara kontak sangat efektif memutuskan arus.
Kelemahannya adalah minyak mudah terbakar dan kekentalan minyak
memperlambat pemisahan kontak, sehingga tidak cocok untuk sistem yang
membutuhkan pemutusan arus yang cepat.
Kelemahan dari penggunaan PMT minyak ini adalah karena minyak mudah terbakar,
kekentalan minyak menghambat pemisahan kontak sehingga tidak cocok untuk
sistem yang membutuhkan pemutusan arus yang cepat dan dimensi PMT yang
terlalu besar, karena alasan inilah PMT jenis ini jarang dipergunakan untuk wilayah
yang hanya menyediakan tempat yang tidak cukup besar

2 Pemutusan tenaga dengan Udara Hembus


Pada pemutus tenaga dengan udara hembus, udara tekanan tinggi dihembuskan ke busur
api melalui nozzle pada kontak pemisah. Ionisasi media diantara kontak dipadamkan oleh
hembusan udara.
3 Pemutus Udara Dengan Udara magnetis
Pada pemutus tenaga dengan udara magnetis ini, mempunyai kemampuan ketahanan listrik
yang sangat tinggi dan tidak memerlukan perawatan. Busur api dihembuskan oleh medan
magnet yang dibangkitkan oleh arus yang akan diputus sendiri, kedalam ruang pemutus
busur api.
4 Pemutus Tenaga Dengan Media Gas SF6
Pada pemutus tenaga SF6 ada dua tipe, yaitu :
a Tipe tekanan tunggal (single preassure type)
b Tipe tekanan ganda (double preassure type), dimana pada saat ini tidak diproduksi
lagi.
Pada pemutus tenaga tipe tekanan tunggal, pemutus tenaga disini gas SF 6 dengan
tekanan kira kira 5 kg/cm2. Selama pemisahan kontak kontak, gas SF6 di tekan ke dalam
suatu tabung silinder yang menempel pada kontak yang bergerak. Pada waktu pemutusan
gas SF6 ditekan melalui nozzle dan tiupan ini yang mematikan busur api listrik.
Pada tipe tekanan ganda, gas dari tekanan tinggi dialirkan melalui nozzle ke gas
system tekanan rendah selama pemutusan busur api listrik.
Pada system gas tekanan ganda tekanan gas kurang lebih 12 kg/cm2 dan pada
system gas tekanan rendah, tekanan gas kurang lebih 2 kg/cm 2. Gas pada system tekanan
rendah kemudian dipompakan kembali ke system tekanan tinggi.

Beberapa kelebihan yang terdapat pada pemutus tenaga SF6 adalah :


1 instalasinya mudah
2 perawatannya sederhana
3 Kemampuan SF6 memadamkan busur api listrik dalam waktu yang singkat
menyebabkan erosi kontak sangat kecil. Kontak dapat dipakai pada
temperatur yang lebih tinggi tanpa terjadi penurunan kualitas.
4 Karena bersifat elektronegatif, terbentuknya kekuatan dielektrik sangat cepat.
5 Dengan tekanan tunggal system puffer dua aliran, membuat pemadaman
busur api lebih cepat.
6 Karena gaas SF6 murni tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun dan tidak
mudah terbakar, maka cocok digunakan sebagai PMT.
Sedangkan kekurangan pada pemutus tenaga gas SF 6 adalah :
a Pada ssaat penguraian gas SF6 ketika terjadi busur api, unsure SF4 jika
bercampur dengan air akan membentuk Hydrogen fluoride. Hydrogen
Fluoride ini mempunyai sifat korosif terhadap porcelain.
b Diperlukan gas SF6 yang berkuaitas baik.
c Konstruksi dari pemutus trenaga ini harus betul-betul rapat, bebas dari
kebocoran.

5 Pemutus tenaga dengan hampa udara

Pemutus tenaga jenis hampa udara belum banyak digunakan. Kontak kontak
pemutus tenaga ini terdiri atas kontak tetap dan kontak bergerak.
Keduanya ditempatkan dalam ruang hampa udara. Ruang hampa udara ini
mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi dan media pemadaman busur api listrik yang
baik. Pemadaman busur api listrik terjadi dengan sendirinya, karena ruangan pemutus
mempunyai kemampuan yang tinggi.
Pada masing masing jenis pemutus tenaga memliliki cara yang berbeda dalam
proses pemadaman busur api listrik. Dalam tulisan ini hanya akan dibahas jenis pemutus
tenaga dengan menggunakan gas SF6 dan hampa udara.

3.3 Prinsip Dasar Kapsitor


Kapasitor adalah suatu alat yang terdiri atas dua konduktor yang menpunyai jumlah
muatan yang sama tapi berlawanan polaritas. Juga didefinisikan bahwa kapasitor adalah
suatu komponen yang mempunyai kemampuan menyimpan energy listrik (elektro static)
berupa medan listrik yang dapat dilepaskan menurut keadaan tertentu.
Bila terminalnya dihubungkan dengan arus bolak balik (AC), akan menyebabkan
arus yang melaluinya terdahulu (leading) terhadap tegangan, arus ini disebut arus kapasitif.
Oleh karena itu kapasitor digunakan untuk mengkompensir arus induktif (lagging) yang
banyak dibutuhkan oleh peralatan peralatan dalam system tenaga listrik.
Bentuk kapasitor yang sering dijumpai dilapangan adalah kapasitor keeping (pelat)
parallel seperti dapat dilihat pada gambar 3.3. Besar kapasitor dari kapasitor ditentukan oleh
jarak konduktor/ lempenganyang parallel(d) dsn luas lempengannnya(A).

Gambar 3.3 Kapasitor keeping parallel

Jika antara lempengan tersebut tanpa hampa udara sebagai bahan dielektriknya, maka
besar kapasitansi dari kapsitor tersebut adalah [3] :

Dimana :
= 8,85 x 10-12 ( Coulomb/Nm)

D = jarak antara plat ( meter)


A = luas masing masing plat(m2)
C0 = kapasitansi kapasitor bila antara platnya hampa udara (farad).

Anda mungkin juga menyukai