Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari strategi pembelajaran?

2. Apa definisi dari pembelajaran?

3. Apa definisi dari belajar?

C. Tujuan
Berdasarkan rumus masalah, maka tujuan dari makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan definisi dari strategi pembelajaran

2. Untuk mengetahui apa itu pembelajaran sebenarnya

3. Untuk menjelaskan definisi dari belajar


BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien.Pendidikan bagi masyarakat Indonesia sangat
penting sekali, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut
penduduk dunia untuk mengenyam ilmu setinggi-tingginya agar tidak
ketinggalan zaman.Begitupun dengan masyarakat Indonesia, program
wajib belajar 9 tahun yang dikeluarkan oleh pemerintah diharapkan dapat
mengurangi anak yang putus sekolah.
Pemerintah berupaya untuk mengurangi jumlah anak yang putus
sekolah melalui berbagai hal, mulai dari penyediaan fasilitas sekolah
sampai sumbangan buku-buku pelajaran.Hal tersebut dilakukan untuk
mengurangi biaya pendidikan sekarang ini sangat mahal.Apabila seorang
anak sudah mau sekolah, maka system pembelajarannya juga perlu
dibenahi agar menghasilkan anak didik yang pintar dan cerdas.
Dengan banyaknya generasi muda yang pintar dan cerdas, maka
dapat membantu mengembangkan Negara ini.Hal tersebut tentu saja perlu
dukungan dari semua pihak, mulai dari orang tua, pengajar sampai
masyarakat sekitarnya.Keberhasilan seorang anak dalam belajarnya, selain
dukungan semua pihak, juga dari system belajarnya juga.Untuk itu,
seorang pengajar harus mengetahui karakter anak didiknya.
Anak yang satu dengan anak yang lainnya berbeda karakternya, ada
yang mudah menerima materi, ada juga anak yang susah menerima materi,
dan itu menjadi sebuah masalah bagi pengajar, bagaimana menerapkan
strategi pembelajaran. Dalam strategi ini terkandung makna perencanaan,
maksudnya pada dasarnya strategi masih bersifat konseptual mengenai
keputusan yang akan diambil dalam pelaksanaan pembelajaran.
Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan.Dalam dunia pendidikan, strategi dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi mengenai rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.Dari pengertian tersebut, bisa
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu rencana atau
tindakan (rangkaian kegiatan) yang didalamnya termasuk penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran.
Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari
semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan sehingga
penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai
fasilitas, dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian
tujuan, akan tetapi sebelumya, perlu dirumuskan suatu tujuan yang jelas
yang bisa diukur keberhasilannya.

Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli:

Hamzah B. Uno (2008:45)


Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam
proses pembelajaran.
Dick dan Carey (2005:7)
Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi
termasuk aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik
yang merupakan prosedur pembelajaran yang digunakan kegiatan
selanjutnya.
Suparman (1997:157)
Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan,
dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Hilda Taba
Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk
menampung semua variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan
sistematis.

Gerlach dan Ely (1990)

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk


menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran
tertentu.

Kemp (1995)
Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien.

Beberapa strategi pembelajaran antara lain:


1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi Pembelajaran Ekspositori adalah pembelajaran yang
memfokuskan pada proses penyampaian materi secara verbal dari
seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa
dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi ini
merupakan bentuk dari pendekatan dari pembelajaran yang
berorientasi kepada guru.Hal tersebut disebabkan dalam strategi ini
guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan.
Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Ekspositori:
Keunggulan:
- Dengan strategi pembelajaran ekspositori, guru bisa mengontrol
urutan dan keluasan materi pembelajaran.
- Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila
materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sedangkan
waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
- Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat
mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi
pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi
(melalui pelaksanaan demonstrasi).
- Keuntungan lain adalah strategi ini bisa digunakan untuk jumlah
siswa dan ukuran kelas yang besar.

Kelemahan:

- Strategi ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang


memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.
- Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap
individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, bakat,
serta perbedaan gaya belajar.
- Karena strategi ini diberikan melalui ceramah, kemampuan siswa
dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta
kemampuan berpikir kritis akan sulit berkembang.
- Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung
terhadap apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan,
antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan lainnya.

2. Strategi Pembelajaran Inquiry


Strategi Pembelajaran Inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
yang memfokuskan pada proses berpikir secara kritis dan analisis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan. Proses berpikir itu biasanya dilakukan melalui
tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran inquiry
termasuk bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi
kepada siswa (student centered approach). Hal tersebut karena dalam
strategi ini siswa memiliki peran yang sangat dominan dalam proses
pembelajaran.
Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran inquiry:
Keunggulan:
- Strategi pembelajaran inquiry menekankan pada pengembangan
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang
- Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka
- Strategi pembelajaran inquiry dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern
- Strategi ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan diatas rata-rata.

Kelemahan:
- Strategi pembelajaran inquiry sulit mengontrol kegiatan dan
keberhasilan siswa.
- Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena
terbentuk dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
- Untuk mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang
sehingga guru akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan
dengan waktu yang telah ditentukan.
- Selama keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, strategi pembelajaran inquiry akan
sulit diimplementasikan.
3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalah bisa diartikan sebagai
rangkaian aktivitas pembelajaran yang memfokuskan pada proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Dalam strategi
pembelajaran berbasis masalah, terdapat 3 ciri utama, yaitu sebagai
berikut:
Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian
aktivitas pembelajaran. Maksudnya dalam strategi ini tidak
mengharapkan siswa hanya sekadar mendengarkan, mencatat
dan menghafal materi pembelajaran. Akan tetapi melalui
strategi pembelajaran berbasis masalah, siswa diajak untuk
aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, serta
menyimpulkannya.
Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan
masalah. Strategi pembelajaran berbasis masalah memposisikan
masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya
tanpa masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran.
Pemecahan masalah dilakukan dengan pendekatan berpikir
ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah
merupakan proses berpikir deduktif dan induktif, proses
berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis
artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan
tertentu. Sementara empiris artinya proses penyelesaian
masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.

Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran berbasis masalah:

Keunggulan:

- Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk


memahami isi pelajaran
- Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi
siswa
- Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran
siswa

Kelemahan:
- Ketika siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
- Keberhasilan strategi pembelajaran melalui pemecahan masalah
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
- Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar
apa yang mereka ingin pelajari.

4. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir


Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan
strategi yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam
strategi pembelajaran ini, materi pelajaran tidak disajikan begitu saja
kepada siswa, tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri
konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus
dengan memanfaatkan pengalaman siswa. Strategi pembelajaran ini
merupakan model pemblajaran yang bertumpu pada pengembangan
kemampuan berpikir siswa.Pengembangan berpikir siswa dilakukan
dengan menelaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan
untuk memecahkan masalah yang diajarkan.
5. Strategi pembelajaran koperatif
Model pembelajaran koperatif merupakan rangkaian kegiatan belajar
yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.Ada empat
unsur penting dalam strategi pembelajaran koperatif, yaitu adanya
peserta dalam kelompok, adanya aturan kelompok, adanya upaya
belajar setiap kelompok dan adanya tujuan yang harus dicapai dalam
kelompok belajar.

6. Strategi pembelajaran kontekstual


CTL atau Contextual Teaching and Learning adalah suatu strategi yang
menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat
menerapkannya dalamkehidupan mereka.
7. Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif berhubungan dengan nilai yang sulit
diukur , oleh sebab itu menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh
dari dalam diri siswa.

B. Pembelajaran
Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan
belajar, di mana pihak yang mengajar adalah guru dan yang belajar adalah
siswa yang berorientasi pada kegiatan mengajarkan materi yang
berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
siswa sebagai sasaran pembelajaran. Dalam proses pembelajaran akan
mencakup berbagai komponen lainnya, seperti media, kurikulum, dan
fasilitas pembelajaran.
Darsono (2002: 24-25) secara umum menjelaskan pengertian
pembelajaran sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih
baik.
Trebuchet MS, sans-serif;">Teori Behavioristik, mendefinisikan
pembelajaran sebagai usaha guru membentuk tingkah laku yang
diinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus). Agar terjadi
hubungan stimulus dan respon (tingkah laku yang diinginkan) perlu
latihan, dan setiap latihan yang berhasil harus diberi hadiah dan atau
reinforcement (penguatan).
Teori Kognitif, menjelaskan pengertian pembelajaran sebagai cara
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar dapat
mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari.
Teori Gestalt, menguraikan bahwa pembelajaran merupakan usaha
guru untuk memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa, sehingga
siswa lebih mudah mengorganisirnya (mengaturnya) menjadi suatu gestalt
(pola bermakna).
Teori Humanistik, menjelaskan bahwa pembelajaran adalah
memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan
cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Arikunto (1993: 12) mengemukakan pembelajaran adalah suatu kegiatan
yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan,
keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Lebih lanjut
Arikunto (1993: 4) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah bantuan
pendidikan kepada anak didik agar mencapai kedewasaan di bidang
pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Sedangkan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional


Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.Dari berbagai pendapat pengertian pembelajaran di
atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan
suatu proses kegiatan yang memungkinkan guru dapat mengajar dan siswa
dapat menerima materi pelajaran yang diajarkan oleh guru secara
sistematik dan saling mempengaruhi dalam kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada suatu lingkungan belajar.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, yaitu proses
penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke
penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/ media dan penerima pesan
adalah komponen-komponen proses komunikasi. Proses yang akan
dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam
kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis
buku dan media. Demikian pula kunci pokok pembelajaran ada pada guru
(pengajar), tetapi bukan berarti dalam proses pembelajaran hanya guru
yang aktif sedang siswa pasif. Pembelajaran menuntut keaktifan kedua
belah pihak yang sama-sama menjadi subjek pembelajaran.Jadi, jika
pembelajaran ditandai oleh keaktifan guru sedangkan siswa hanya pasif,
maka pada hakikatnya kegiatan itu hanya disebut mengajar.Demikian pula
bila pembelajaran di mana siswa yang aktif tanpa melibatkan keaktifan
guru untuk mengelolanya secara baik dan terarah, maka hanya disebut
belajar.Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menuntut keaktifan guru
dan siswa.

C. Belajar
Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan
proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling
pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan.Belajar adalah
proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan
maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk
mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Kegiatan
belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat
lain seperti di museum, di laboratorium, di hutan dan dimana saja. Belajar
merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan
maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri dan akan menjadi penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.

Menurut Vernon S. Gerlach & Donal P. Ely dalam bukunya teaching


& Media-A systematic Approach (1971) dalam Arsyad (2011: 3)
mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku, sedangkan
perilaku itu adalah tindakan yang dapat diamati. Dengan kata lain perilaku
adalah suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan oleh
tindakan atau beberapa tindakan yang dapat diamati.

Sedangkan Menurut Gagne dalam Whandi (2007) belajar di


definisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya akibat suatu pengalaman. Slameto (2003: 5) menyatakan
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.

Lebih lanjut Abdillah (2002) dalam Aunurrahman (2010 :35)


menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan
oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan
pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.
Dengan demikian dapat disimpulkan Belajar adalah perubahan
tingkah laku pada individu-individu yang belajar.Perubahan itu tidak
hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga
berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat,
watak, penyesuaian diri.Jadi, dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai
rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia
seutuhnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Strategi pembelajaran dapat dimaknai secara sempit dan luas. Secara
sempit strategi mempuanyai kesamaan dengan metoda yang berarti
cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Secara luas
strategi dapat diartikan sebagai suatu cara penetakapan keseluruhan
aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran,
teramasuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.
2. Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan
belajar, di mana pihak yang mengajar adalah guru dan yang belajar
adalah siswa yang berorientasi pada kegiatan mengajarkan materi
yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran akan mencakup berbagai komponen lainnya, seperti
media, kurikulum, dan fasilitas pembelajaran.
3. Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Belajar adalah
proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman
untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.

B. Saran
Diharapkan pada makalah ini, pembaca mampu mengambil pelajaran
didalamnya terkait perkembangannya dan mampu memahami dirinya
sebagai pembaca/peserta yang diajarkan. Selain itu, dapat juga menambah
khasanah ilmu pengetahuan didalam pembelajaran pada umumnya dan
perkembangan strategi belajar dan mengajar
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta :
Rineka Cipta.
Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: AlfabetaSlameto
Dedi, 2012. Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli. (online).
dedi26.blogspot.com/2012/06/pengertian-strategi-pembelajaran.html
Ichal, Muhammad Faisal, 2013.Pengertian Belajar & Pengertian Pembelajaran.
(online)ichaledutech.blogspot.com/2013/03/pengertian-belajar-
pengertian.html
www.anneahira.com/strategi-pembelajaran.html

Anda mungkin juga menyukai