Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pada dasarnya Tuhan menciptakan alam beserta isinya penuh dengan
kesempurnaan. Kesempurnaan itu tidak lain demi memenuhi kebutuhan hidup
manusia khusunya. Semua kekayaan baik benda hidup maupun benda tak hidup
yang ada di bumi dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Indonesia yang notabene merupakan negara yang cukup luas dan memiliki
sumber daya alam yang berlimpah. Hal itu didasarkan pada letak Indonesia yang
berada tepat digaris yang dilalui khatulistiwa sehingga menyebabkan Indonesia
memiliki iklim tropis dan hal itu juga kiranya yang berpengaruh terhadap
suburnya alam di negeri ini. Begitu pula secara geologis Indonesia berada pada
pertemuan tiga lempeng yang mana itu semua memungkinkan munculnya deretan
gunung api yang secara otomatis akan mendukung pertumbuhan tanaman dan
kaya akan barang tambang galian.
Kaitannya dengan barang tambang galian atau yang sumber daya mineral
tentunya hal itu bukan hal yang tabu. Sebab, sebagaimana yang kita ketahui
bersama bahwa sumber daya mineral ini memiliki peran yang cukup penting bagi
kehidupan manusia sebab dalam hidupnya manusia tidak pernah lepas dari sumber
daya tersebut. Oleh karena itu, dengan semua kecakapan yang dimiliki serta
dengan semakin majunya IPTEK maka manusia sudah sepatutnya untuk
melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan nilai guna sehingga bisa lebih
bermanfaat. Dan dalam pengelolaannya, tentu harus memperhatikan
keseimbangan antara produksi dan proteksi artinya dalam pemanfaatannya
manusia harus mampu memperthatikan pelestarian. Akan tetapi, yang lebih
penting dari itu semua kita harus tetap mengedepankan prinsip sustainable
development yaitu prinsip dimana apa yang kita nikmati sekarang harus juga
mampu untuk dinikmati oleh generasi yang akan datang.
Pada dasarnya dalam pemanfaatan sumber daya mineral kita harus
mengutamakan prinsip sustainable development. Mengingat sumber daya mineral
tersebut sangatlah terbatas jumlahnya dan tidak terbarukan, sekalipun
memulihkannya tentu memerlukan waktu yang lama hingga jutaan tahun
sehingga, dalam pemanfaatannya kita sebagai manusia dituntut untuk seefisien
mungkin menggunakannya. Karena hal itu, diharapkan akan mampu menopang
bagi kelancaran dan kelangsungan hidup manusia khusunya
Sumber daya mineral merupakan kebutuhan yang sifatnya esensial bagi
kehidupan manusia. Sungguh ironi limpahan sumber daya mineral yang
terkandung dan tersebar secara merata tak lantas menjadikan masyarakat di negeri
ini dapat mencicipi manisnya kesejahteraan. Hal itu, ditengarai oleh minimnya

1
sumber daya manusia yang berkualitas sehingga semua kekayaan alam ini belum
mampu tereksplorasi secara maksimal. Karena sebagaimana yang kita ketahui
bersama bahwa kita kalah bersaing dengan bangsa lain maka tak heran banyak
perusahaan yang dimiliki oleh pihak asing sedangkan kita sebagai bangsa pribumi
hanya bagaikan budak di negeri sendiri.
Kita semua tentunya tahu bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh sang
pencipta mempunyai nilai kegunaannya masing-masing begitupun halnya dengan
sumber daya mineral ini tentunya memiliki manfaat tersendiri akan tetapi untuk
menjadikan sesuatu yang bermanfaat itu perlu pengolahan terlebih dahulu. Dan
kita pun harus memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah ini dengan sebaik
mungkin dengan tidak mengeksploitasinya secara berlebihan yang tidak menutup
kemungkinan justru berdampak negatif terhadap kehidupan manusia.

I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui potensi persebaran mineral diindonesia
2. Untuk mengetahui fungsi dan keguaan mineral
3. Untuk mengetahui persebaran batubara diindonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Sumber Daya Mineral

Sumber daya mineral atau yang lebih dikenal dengan bahan galian mengandung
arti bahan yang dijumpai di dalam baik berupa unsur kimia, mineral, bijih ataupun
segala macam batuan. Berdasarkan bentuknya bahan galian dibedakan menjadi
tiga yaitu bahan galian berbentuk padat (misalnya emas, perak dan gamping,
lempung dll), bahan galian berbentuk cair (misalnya minyak bumi, yodium dll),
maupun bahan galian yang berbentuk gas (misalnya gas alam).

Barang tambang di Indonesia terdapat di darat dan di laut. Untuk mengolah


barang tambang tersebut tentunya kita harus memiliki banyak modal, tenaga ahli
dan penguasaan tekhnologi yang cukup mumpuni. Kekayaan alam Indonesia
dapat dikelola oleh perusahaan swasta maupun asing dengan syarat bahwa mereka
telah mendapatkan konsensi resmi dari Pemerintah Indonesia. Konsensi ini
merupakan surat izin yang dikeluarkan pemerintah terhadap perusahaan yang
berminat untuk mengolah barang tambang yang ada di Indonesia dengan
peraturan sistem bagi hasil.

Usaha pertambangan bahan galian merupakan semua usaha yang dilakukan oleh
seseorang atau badan hukum/ badan usaha untuk mengambil bahan galian dengan
tujuan untuk dimanfaatkan lebih lanjut bagi kepentingan manusia. Usaha
pertambangan bahan galian yang dimaksudkan dalam Undang-Undang meliputi
kegiatan:

Penyelidikan Umum

Penyelidikan umum ini bertujuan untuk mengetahui jumlah cadangan barang


tambang yang terkandung di dalamnya.

Eksplorasi

Usaha penyelidikan geologi pertambangan untuk menetapkan lebih teliti adanya


sifat dan letak bahan galian.

Eksploitasi pengolahan dan pemurnian

Usaha pertambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan


memanfaatkannya.

3
Pengangkutan

Usaha pemindahan bahan galian dari daerah eksplorasi, eksploitasi atau dari
tempat pengolahan ke tempat lain.

Penjualan

Usaha penjualan dari hasil pengolahan ataupun pemurnian bahan galian.

Pertambangan secara besar-besaran di Indonesia dengan menggunakan peralatan


modern, terutama untuk pertambangan energi dan mineral logam. Usaha
pertambangan dan bahan galian dalam pembangunan Indonsia mempunya peranan
diantaranya:

a. Menambah pendapatan negara/devisa negara.

b. Memperluas lapangan pekerjaan.

c. Memajukan bidang transfortasi dan komunikasi.

d. Memajukan industri dalam negeri.

Usaha pertambangan tentunya memiliki suatu perencanaan yang sangat matang


baik untuk hal-hal yang menyakut modal, tekhnologi ataupun sumber daya
manusia yang benar-benar terampil dan memiliki keahlian yang sangat baik.
Terlepas dari itu semua yang paling pokok adalah kita harus tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup sehingga pengelolaan ini tidak merugikan banyak
pihak.

II.2 Potensi Sumber Daya Alam Tambang di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan bahan
tambang. Beraneka bahan tambang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri maupun luar negeri. Aktivitas pertambangan telah menghasilkan banyak
devisa bagi Indonesia. Seberapa besarkah potensi sumber daya tambang di
Indonesia? Di manakah jenis dan lokasi pertambangan di Indonesia? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, perhatikanlah peta berikut ini.

a. Minyak Bumi dan Gas

Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak
dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah
dikembangkan sumber energi alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis
tumbuhan dan sumber energi lainnya, seperti energi matahari, angin, dan

4
gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih terbatas
jumlahnya.Cadangan minyak bumi Indonesia terus berkurang seiring dengan
pengambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan. Ada yang memperkirakan
dalam kurun waktu 14 tahun ke depan, cadangan tersebut akan habis dan
Indonesia terpaksa harus membeli atau mengimpor dari negara lain. Hal itu tidak
akan terjadi dengan cepat jika ditemukan cadangan baru yang diperkirakan masih
besar. Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan masih cukup besar. Adapun
sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia sebagai potensi
sumber daya tambang di Indonesia dapat dilihat pada data berikut ini. Sumatra :
Pereula dan Lhokseumawe (Aceh Darussalam), Sungai Pakning dan Dumai
(Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra Selatan) Jawa : Jati
Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur), Cepu,
Cilacap (Jawa Tengah). Kalimantan : Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu
dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai
(Kalimantan Selatan). Maluku : Pulau Seram dan Tenggara Papua : Klamono,
Sorong, dan Babo Lebih lengkapnya daerah-daerah penghasil minyak bumi dan
gas dapat dilihat di artikel ini

b. Batubara

Batubara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang
telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang
menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.
Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi
yang dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk
keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau
genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain.
Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan batu bara dunia. Namun,
dilihat dari produksinya, cadangan batu bara Indonesia merupakan yang ke-6
terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat
dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara
sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia di kedua pulau tersebut sangat
besar. Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur
(Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan
Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).

c. Bauksit

Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium.


Bauksit bermanfaat untuk industri keramik, logam, kimia, dan matulergi.
Indonesia memiliki bauksit sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia
yang cukup besar dengan produksi mencapai 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil

5
pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian
lainnya diekspor. Bauksit ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan
Kalimantan Barat (Singkawang).

d. Pasir Besi

Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas
penambangan pasir besi sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia dapat
ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung
Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku
(Kalimantan Selatan).

e. Emas

Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM,


produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Emas
ditambang di Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika),
Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi
Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang
Lebong).

f. Timah

Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan
lain-lain. Aktivitas penambangan timah sebagai potensi sumber daya tambang di
Indonesia terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung),
dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.

g. Tembaga

Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri


konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-
mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain. Aktivitas penambangan
tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.

h. Nikel

Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam.
Nikel sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah
Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel adalah
Papua dan Maluku.

6
i. Aspal

Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan. Aspal sebagai
potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Pulau Buton, Sulawesi
Tenggara.

j. Mangan

Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai
kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai potensi sumber daya
tambang di Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan
(Yogyakarta),danMartapura(KalimantanSelatan).

II.3 Manfat dan kegunaan mineral

a. Minyak bumi & Gas alam

Minyak bumi ini setelah diolah dihasilkan minyak gas (avigas), bensol (avtur),
gasoline (bensin, premium dan super 98), karosin (minyak tanah dan minyak
lampu), minyak solar, diesel dan minyak bakar, vaselin dan paraffin (untuk
industry batik dan korek api) dan aspal. Hasil olahan tersebut dapat digunakan
untuk penerangan rumah, tenaga penggerak dan mesin pabrik, bahan bakar
kendaraan bermotor, bahan bakar pesawat terbang dan pemanfaatan lainnya. Gas
alam ini biasanya digunakan untuk bahan bakar rumah tangga dan keperluan
industri lainnya.

b. Batu bara

Batu bara biasanya digunakan sebagai bahan bakar pemberi tenaga dan
bahan mentah cat, obat-obatan, wangi-wangian dan bahan bakar peledak.

c. Bauksit

Untuk pembuatan almunium,sebagai bahan dasar pembuatan besi,keramik,dll.

d. Pasir besi

Pasir besi biasanya digunakan untuk membuat besi tuang.

e. Emas

Untuk perhiasan dan bernilai jual tinggi

7
f. Timah

Timah sebagai bahan untuk membuat pipa ledeng, logam patri dan kawat telepon.

g. Tembaga

Tembaga dapat digunakan untuk membuat bahan kapal dan industry barang-
barang perunggu dan kuningan.

h. Nikel

Nikel dapat digunakan untuk bahan campuran dalam industry besi baja agar kuat
dan tahan karat.

i.Aspal

Aspal berguna untuk pembuatan jalan untuk kendaraan beroda, seperti


mobil,motor,dll.

j.Mangan

Manfaat dan kegunaan mangaan: Sekitar 90% mangan dunia digunakan untuk
tujuan metalurgi, yaitu untuk proses produksi besi-baja,Penggunaan mangan
untuk tujuan non-metalurgi antara lain untuk produksi baterai kering, keramik dan
gelas, kimia, dan lain-lain,Sebagai depolariser,Sebagai sel kering baterai,Untuk
menghilangkan warna hijau pada gelas,bahan dasar industri baterai,bahan dasar
indutri korek api.

II.4 Batubara

Batubara adalah sumber energi terpenting untuk pembangkitan listrik dan


berfungsi sebagai bahan bakar pokok untuk produksi baja dan semen. Namun
demikian, batubara juga memiliki karakter negatif yaitu disebut sebagai sumber
energi yang paling banyak menimbulkan polusi akibat tingginya kandungan karbon.
Sumber energi penting lain, seperti gas alam, memiliki tingkat polusi yang lebih
sedikit namun lebih rentan terhadap fluktuasi harga di pasar dunia. Dengan demikian,
semakin banyak industri di dunia yang mulai mengalihkan fokus energi mereka ke
batubara. Dengan tingkat produksi saat ini (dan apabila cadangan
baru tidak ditemukan), cadangan batubara global diperkirakan
habis sekitar 112 tahun ke depan. Cadangan batubara terbesar
ditemukan di Amerika Serikat, Russia, Republik Rakyat Tiongkok
(RRT), dan India.

8
BATUBARA DI INDONESIA
Produksi dan Ekspor Batubara Indonesia

Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di


dunia. Sejak tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia
kemudian menjadi eksportir terdepan batubara thermal. Porsi signifikan dari
batubara thermal yang diekspor terdiri dari jenis kualitas menengah (antara 5100
dan 6100 cal/gram) dan jenis kualitas rendah (di bawah 5100 cal/gram) yang
sebagian besar permintaannya berasal dari Cina dan India. Berdasarkan informasi
yang disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia,
cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis kira-kira dalam 83 tahun
mendatang apabila tingkat produksi saat ini diteruskan. Berkaitan dengan
cadangan batubara global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-10 dengan
sekitar 3.1 persen dari total cadangan batubara global terbukti berdasarkan BP
Statistical Review of World Energy. Sekitar 60 persen dari cadangan batubara
total Indonesia terdiri dari batubara kualitas rendah yang lebih murah (sub-
bituminous) yang memiliki kandungan kurang dari 6100 cal/gram.

Sejumlah kantung cadangan batubara yang lebih kecil terdapat di pulau Sumatra,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, namun demikian tiga daerah dengan
cadanganterbesar:

1. Sumatra selatan

2. Kalimantan selatan,dan

3. Kalimantan timur

9
Industri batubara Indonesia terbagi dengan hanya sedikit produsen besar dan
banyak pelaku skala kecil yang memiliki tambang batubara dan konsesi tambang
batubara (terutama di Sumatra dan Kalimantan).

Sejak awal tahun 1990an, ketika sektor pertambangan batubara dibuka kembali
untuk investasi luar negeri, Indonesia mengalami peningkatan produksi, ekspor
dan penjualan batubara dalam negeri. Penggunaan batubara dalam negeri secara
relatif masih rendah. Ekspor batubara Indonesia berkisar antara 70 sampai 80
persen dari total produksi batubara, sisanya dijual di pasar domestik.

PROSPEK MASA DEPAN SEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA


INDONESIA
Boom komoditas pada era 2000-an menghasilkan keuntungan yang signifikan
untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di dalam ekspor batubara. Kenaikan
harga komoditas ini - sebagian besar - dipicu oleh pertumbuhan ekonomi di
negara-negara berkembang. Kendati begitu, situasi yang menguntungkan ini
berubah pada saat terjadi krisis keuangan global pada tahun 2008 ketika harga-
harga komoditas menurun begitu cepat. Indonesia terkena pengaruh faktor-faktor
eksternal ini karena ekspor komoditas (terutama untuk batubara dan minyak
sawit) berkontribusi untuk sekitar 50% dari total ekspor Indonesia, sehingga
membatasi pertumbuhan PDB tahun 2009 sampai 4,6% (yang boleh dikatakan
masih cukup baik, terutama didukung oleh konsumsi domestik). Pada semester 2
tahun 2009 sampai awal tahun 2011, harga batubara global mengalami rebound
tajam. Kendati begitun, penurunan aktivitas ekonomi global telah menurunkan
permintaan batubara, sehingga menyebabkan penurunan harga batubara yang
dimulai dari awal tahun 2011.

Selain dari lambatnya pertumbuhan ekonomi global (dan penurunan besar-besaran


perekonomian RRT), penurunan permintaan komoditas, ada pula faktor lain yang
berperan. Pada era boom komoditi 2000-an yang menguntungkan, banyak
perusahaan pertambangan baru yang didirikan di Indonesia sementara perusahaan-
perusahaan tambang yang sudah ada meningkatkan investasi untuk memperluas
kapasitas produksi mereka. Hal ini menyebabkan kelebihan suplai yang sangat
besar dan diperburuk oleh antusiasme para penambang batubara di tahun 2010-
2013 untuk memproduksi dan menjual batubara sebanyak mungkin - karena
rendahnya harga batubara global - dalam rangka menghasilkan pendapatan dan
keuntungan.

Walaupun kesadaran global telah dibangun untuk mengurangi ketergantungan


pada bahan bakar fosil, perkembangan sumber energi terbarukan tidak menujukan
indikasi bahwa ketergantungan pada bahan bakar fosil (terutama batubara) akan

10
menurun secara signifikan dalam waktu dekat, sehingga batubara terus menjadi
sumber energi vital. Kendati begitu, teknologi batubara bersih dalam
pertambangan batubara akan sangat diperlukan di masa mendatang (sebagian
karena faktor komersil) dan Indonesia diharapkan akan terlibat secara aktif di
dalam proses tersebut sebagai salah satu pelaku utama di sektor pertambangan
batubara. Teknologi batubara bersih ini difokuskan untuk mengurangi emisi yang
dihasilkan oleh pembangkit listrik bertenaga batubara namun teknologi ini belum
berkembang cukup baik. Kegiatan-kegiatan hulu yang terkait dengan
pertambangan batubara, seperti pengembangan waduk-waduk coalbed
methane (CBM) yang potensinya banyak dimiliki oleh Indonesia, telah mulai
mendapatkan perhatian belakangan ini.

Kebijakan Pemerintah Indonesia akan mempengaruhi industri pertambangan


batubara nasional. Untuk memperoleh suplai dalam negeri, Kementerian Energi
dan Sumberdaya Mineral Indonesia meminta para produsen batubara untuk
mencadangkan jumlah produksi tertentu untuk konsumsi dalam negeri. Selain itu,
Pemerintah dapat menggunakan pajak ekspor untuk mengurangi ekspor batubara.
Pemerintah ingin meningkatkan konsumsi domestik batubara sehingga batubara
mensuplai sekitar 30% dari pencampuran energi nasional pada tahun 2025

11
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Dari isi pembahasan diatas saya menarik kesimpulan kalau potensi mineral
diindonesia masih cukup banayak terutama di pulau kalimatan dan di sumatra.

Mineral yang ditambang cukup banyak kegunaannya bagi berbagai aspek


kehidupan manusia tiap tiap mineral punya manfaat masing masing untuk
kehidupan manusia. Seperti aspal berguna untuk pembuatan jalan, emas untuk
perhiasan yang bernilai jual tinggi,batubara yang berguna sebagai bahan bakar,dll.

III.1 Saran

Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca isi makalah ini, saya
memohon ,maaf apabila ada kesalahan dalam pembuatan isi makalah ini jadi saya
butuh saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.

12
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................... i

KATA PENGANTAR....................................................................... ii

DAFTAR ISI . ................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang....................................................... 1

I.2 Tujuan..................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Pengertian sumberdaya mineral............................ 3

II.2 Potensi Sumber Daya Alam Tambang di Indonesia......... 4

II.3 Manfaat dan kegunaan mineral.............................. 7

II.4 Batubara ................................................................ 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................ 12

3.2 Saran..................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

13
KATA PENGANTAR

iii

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha


Kuasa atas berkat, kasih, dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah pengolahan bahan galian ini dengan tepat
pada waktunya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
menambah ilmu pengetahuan, khususnya bagi para pembaca.
Penyusun juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun dari semua pihak demi sempurnanya makalah ini
semaksimal mungkin.

Palangka Raya, Mei 2016

MAULANA

DBD 115 024

14

ii

Anda mungkin juga menyukai