Pengolahan Bahan Galian
Pengolahan Bahan Galian
PENDAHULUAN
1
sumber daya manusia yang berkualitas sehingga semua kekayaan alam ini belum
mampu tereksplorasi secara maksimal. Karena sebagaimana yang kita ketahui
bersama bahwa kita kalah bersaing dengan bangsa lain maka tak heran banyak
perusahaan yang dimiliki oleh pihak asing sedangkan kita sebagai bangsa pribumi
hanya bagaikan budak di negeri sendiri.
Kita semua tentunya tahu bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh sang
pencipta mempunyai nilai kegunaannya masing-masing begitupun halnya dengan
sumber daya mineral ini tentunya memiliki manfaat tersendiri akan tetapi untuk
menjadikan sesuatu yang bermanfaat itu perlu pengolahan terlebih dahulu. Dan
kita pun harus memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah ini dengan sebaik
mungkin dengan tidak mengeksploitasinya secara berlebihan yang tidak menutup
kemungkinan justru berdampak negatif terhadap kehidupan manusia.
I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui potensi persebaran mineral diindonesia
2. Untuk mengetahui fungsi dan keguaan mineral
3. Untuk mengetahui persebaran batubara diindonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber daya mineral atau yang lebih dikenal dengan bahan galian mengandung
arti bahan yang dijumpai di dalam baik berupa unsur kimia, mineral, bijih ataupun
segala macam batuan. Berdasarkan bentuknya bahan galian dibedakan menjadi
tiga yaitu bahan galian berbentuk padat (misalnya emas, perak dan gamping,
lempung dll), bahan galian berbentuk cair (misalnya minyak bumi, yodium dll),
maupun bahan galian yang berbentuk gas (misalnya gas alam).
Usaha pertambangan bahan galian merupakan semua usaha yang dilakukan oleh
seseorang atau badan hukum/ badan usaha untuk mengambil bahan galian dengan
tujuan untuk dimanfaatkan lebih lanjut bagi kepentingan manusia. Usaha
pertambangan bahan galian yang dimaksudkan dalam Undang-Undang meliputi
kegiatan:
Penyelidikan Umum
Eksplorasi
3
Pengangkutan
Usaha pemindahan bahan galian dari daerah eksplorasi, eksploitasi atau dari
tempat pengolahan ke tempat lain.
Penjualan
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan bahan
tambang. Beraneka bahan tambang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri maupun luar negeri. Aktivitas pertambangan telah menghasilkan banyak
devisa bagi Indonesia. Seberapa besarkah potensi sumber daya tambang di
Indonesia? Di manakah jenis dan lokasi pertambangan di Indonesia? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, perhatikanlah peta berikut ini.
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak
dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah
dikembangkan sumber energi alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis
tumbuhan dan sumber energi lainnya, seperti energi matahari, angin, dan
4
gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih terbatas
jumlahnya.Cadangan minyak bumi Indonesia terus berkurang seiring dengan
pengambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan. Ada yang memperkirakan
dalam kurun waktu 14 tahun ke depan, cadangan tersebut akan habis dan
Indonesia terpaksa harus membeli atau mengimpor dari negara lain. Hal itu tidak
akan terjadi dengan cepat jika ditemukan cadangan baru yang diperkirakan masih
besar. Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan masih cukup besar. Adapun
sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia sebagai potensi
sumber daya tambang di Indonesia dapat dilihat pada data berikut ini. Sumatra :
Pereula dan Lhokseumawe (Aceh Darussalam), Sungai Pakning dan Dumai
(Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra Selatan) Jawa : Jati
Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur), Cepu,
Cilacap (Jawa Tengah). Kalimantan : Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu
dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai
(Kalimantan Selatan). Maluku : Pulau Seram dan Tenggara Papua : Klamono,
Sorong, dan Babo Lebih lengkapnya daerah-daerah penghasil minyak bumi dan
gas dapat dilihat di artikel ini
b. Batubara
Batubara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang
telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang
menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.
Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi
yang dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk
keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau
genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain.
Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan batu bara dunia. Namun,
dilihat dari produksinya, cadangan batu bara Indonesia merupakan yang ke-6
terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat
dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara
sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia di kedua pulau tersebut sangat
besar. Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur
(Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan
Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).
c. Bauksit
5
pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian
lainnya diekspor. Bauksit ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan
Kalimantan Barat (Singkawang).
d. Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas
penambangan pasir besi sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia dapat
ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung
Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku
(Kalimantan Selatan).
e. Emas
f. Timah
Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan
lain-lain. Aktivitas penambangan timah sebagai potensi sumber daya tambang di
Indonesia terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung),
dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.
g. Tembaga
h. Nikel
Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam.
Nikel sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah
Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel adalah
Papua dan Maluku.
6
i. Aspal
Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan. Aspal sebagai
potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Pulau Buton, Sulawesi
Tenggara.
j. Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai
kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai potensi sumber daya
tambang di Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan
(Yogyakarta),danMartapura(KalimantanSelatan).
Minyak bumi ini setelah diolah dihasilkan minyak gas (avigas), bensol (avtur),
gasoline (bensin, premium dan super 98), karosin (minyak tanah dan minyak
lampu), minyak solar, diesel dan minyak bakar, vaselin dan paraffin (untuk
industry batik dan korek api) dan aspal. Hasil olahan tersebut dapat digunakan
untuk penerangan rumah, tenaga penggerak dan mesin pabrik, bahan bakar
kendaraan bermotor, bahan bakar pesawat terbang dan pemanfaatan lainnya. Gas
alam ini biasanya digunakan untuk bahan bakar rumah tangga dan keperluan
industri lainnya.
b. Batu bara
Batu bara biasanya digunakan sebagai bahan bakar pemberi tenaga dan
bahan mentah cat, obat-obatan, wangi-wangian dan bahan bakar peledak.
c. Bauksit
d. Pasir besi
e. Emas
7
f. Timah
Timah sebagai bahan untuk membuat pipa ledeng, logam patri dan kawat telepon.
g. Tembaga
Tembaga dapat digunakan untuk membuat bahan kapal dan industry barang-
barang perunggu dan kuningan.
h. Nikel
Nikel dapat digunakan untuk bahan campuran dalam industry besi baja agar kuat
dan tahan karat.
i.Aspal
j.Mangan
Manfaat dan kegunaan mangaan: Sekitar 90% mangan dunia digunakan untuk
tujuan metalurgi, yaitu untuk proses produksi besi-baja,Penggunaan mangan
untuk tujuan non-metalurgi antara lain untuk produksi baterai kering, keramik dan
gelas, kimia, dan lain-lain,Sebagai depolariser,Sebagai sel kering baterai,Untuk
menghilangkan warna hijau pada gelas,bahan dasar industri baterai,bahan dasar
indutri korek api.
II.4 Batubara
8
BATUBARA DI INDONESIA
Produksi dan Ekspor Batubara Indonesia
Sejumlah kantung cadangan batubara yang lebih kecil terdapat di pulau Sumatra,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, namun demikian tiga daerah dengan
cadanganterbesar:
1. Sumatra selatan
2. Kalimantan selatan,dan
3. Kalimantan timur
9
Industri batubara Indonesia terbagi dengan hanya sedikit produsen besar dan
banyak pelaku skala kecil yang memiliki tambang batubara dan konsesi tambang
batubara (terutama di Sumatra dan Kalimantan).
Sejak awal tahun 1990an, ketika sektor pertambangan batubara dibuka kembali
untuk investasi luar negeri, Indonesia mengalami peningkatan produksi, ekspor
dan penjualan batubara dalam negeri. Penggunaan batubara dalam negeri secara
relatif masih rendah. Ekspor batubara Indonesia berkisar antara 70 sampai 80
persen dari total produksi batubara, sisanya dijual di pasar domestik.
10
menurun secara signifikan dalam waktu dekat, sehingga batubara terus menjadi
sumber energi vital. Kendati begitu, teknologi batubara bersih dalam
pertambangan batubara akan sangat diperlukan di masa mendatang (sebagian
karena faktor komersil) dan Indonesia diharapkan akan terlibat secara aktif di
dalam proses tersebut sebagai salah satu pelaku utama di sektor pertambangan
batubara. Teknologi batubara bersih ini difokuskan untuk mengurangi emisi yang
dihasilkan oleh pembangkit listrik bertenaga batubara namun teknologi ini belum
berkembang cukup baik. Kegiatan-kegiatan hulu yang terkait dengan
pertambangan batubara, seperti pengembangan waduk-waduk coalbed
methane (CBM) yang potensinya banyak dimiliki oleh Indonesia, telah mulai
mendapatkan perhatian belakangan ini.
11
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dari isi pembahasan diatas saya menarik kesimpulan kalau potensi mineral
diindonesia masih cukup banayak terutama di pulau kalimatan dan di sumatra.
III.1 Saran
Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca isi makalah ini, saya
memohon ,maaf apabila ada kesalahan dalam pembuatan isi makalah ini jadi saya
butuh saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.
12
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
I.2 Tujuan..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan............................................................ 12
3.2 Saran..................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
13
KATA PENGANTAR
iii
MAULANA
14
ii