Anda di halaman 1dari 16

Tanggapan Mahasiswa pada Pembelajaran Pemodelan Matematika

dengan Program Maple


(Studi Kasus: Pembelajaran Pemodelan Gerak Osilasi)

Yugowati Praharsi dan Benyamin Ardi Kusnanto

yougo_281@yahoo.com, benyaminak@uksw.edu

Abstrak:

Kemajuan ilmu dan teknologi saat ini makin menuntut penyesuaian dalam hal
pembelajaran. Dalam paper ini, dibahas survei pembelajaran pemodelan matematika
dengan bantuan program Maple. Modul pembelajaran didesain dengan lembar kerja
clear space dan uji coba mandiri untuk program Maple dalam penyelesaian model
matematika. Hasil survei menunjukkan bahwa lembar kerja clear space dan uji coba
mandiri dapat membantu mahasiswa dalam penguasaan materi. Demikian juga dengan
program Maple. Program Maple membantu mahasiswa dalam proses penyelesaian
model dan dalam menampilkan grafik untuk interpretasi hasil, serta dalam mempelajari
karakteristik dari pengamatan berbagai model yang dibangun.

Latar Belakang

Kemajuan ilmu dan teknologi makin menuntut penyesuaian dalam hal pembelajaran
termasuk didalamnya matakuliah Pemodelan Matematika. Teknologi dapat menyediakan
mekanisme yang berkelanjutan untuk guru-guru matematika untuk mengimplementasikan
perubahan pendidikan matematika ke arah yang lebih baik di dalam kelas (Wilson, 2000). Ada
sebuah penekanan yang meningkat dalam topik matematika seperti Pemodelan Matematika pada
pendekatan numerik dan kualitatif. Teknologi esensial untuk memampukan mahasiswa
membangun ide-ide mereka secara visual dan simbolik dan menjadi bagian dalam proses
pemecahan masalah.

1
Ada beberapa metode penggunaan teknologi dalam pembelajaran matematika, misalnya (1)
mendesain tutorial sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran interaktif. Paper ini
menyajikan 2 desain lembar kerja yaitu lembar kerja clear-space dan uji coba mandiri, dimana
sebelumnya desain lembar kerja ini digunakan oleh Cheung et al (1996) untuk implementasi
Kalkulus Peubah Banyak menggunakan Maple, dan (2) menggunakan program komputer yang
tersedia seperti bahasa pemrograman C++, Pascal dan program komputer aplikasi matematika
seperti Maple dan Matlab sebagai alat bantu penyelesaian. Disini dipilih program Maple, karena
dibandingkan dengan Pascal dan Excel-spreadsheet, Maple interaktif dan sintak yang fleksibel
dalam Maple memberikan pengguna kebebasan untuk mengekspresikan ide-ide mereka
(Majewski, 2002). Maple menurut Heal et al (1998) adalah sistem penghitungan simbolik atau
sistem komputer aljabar. Maple ideal untuk merumuskan, menyelesaikan dan memeriksa model
matematika.
Fenomena-fenomena alam maupun hal-hal yang terjadi dalam kehidupan manusia sehari-hari
sangat erat kaitannya dengan bidang fisika. Sebagai contoh: roda keseimbangan arloji, ayunan
di taman kanak-kanak, alat penahan goncangan pada kendaraan bermotor (shock breaker),
ayunan bandul, dan katrol. Beberapa hal yang dapat diamati antara lain simpangan, kecepatan
dan percepatan dari aktivitas geraknya. Jika suatu partikel dalam gerak periodik (gerak yang
berulang dalam selang waktu yang sama) bergerak bolak-balik menempuh lintasan yang sama,
geraknya disebut gerak osilasi atau vibrasi. Gerak osilasi meliputi gerak osilasi sederhana/linear
dan nonlinear. Topik-topik tersebut diberikan sebagai contoh kasus dalam matakuliah
Pemodelan Matematika di Fakultas Sains Matematika untuk tahun ajaran 2002/2003.

Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Bagaimana implementasi lembar kerja clear space untuk pembelajaran pemodelan
gerak osilasi?
2) Bagaimana implementasi lembar kerja uji coba mandiri untuk pembelajaran
pemodelan gerak osilasi?
3) Bagaimana peran lembar kerja clear space dalam pembelajaran pemodelan gerak
osilasi?

2
4) Bagaimana peran lembar kerja uji coba mandiri dalam pembelajaran pemodelan gerak
osilasi?
5) Bagaimana peran program Maple dalam penyelesaian model matematika untuk gerak
osilasi?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1) Mengimplementasikan lembar kerja clear space dalam gerak osilasi linier massa-
pegas.
2) Mengimplementasikan lembar kerja uji coba mandiri dalam gerak osilasi linier
ayunan bandul 2 dimensi.
3) Menginterpretasikan pendapat mahasiswa tentang peran lembar kerja clear space
dalam pembelajaran pemodelan gerak osilasi
4) Menginterpretasikan pendapat mahasiswa tentang peran lembar kerja uji coba
mandiri dalam pembelajaran pemodelan gerak osilasi
5) Menginterpretasikan pendapat mahasiswa tentang penggunaan Maple sebagai alat
bantu penyelesaian model matematika.

Manfaat Penelitian/Survei
1) Memberikan sumbangan informasi tentang desain modul yang dapat membantu
mahasiswa dalam pembelajaran pemodelan gerak osilasi.
2) Desain modul ini dapat dikembangkan untuk modul pembelajaran matematika
sejenis di aras SMU.
3) Memberikan sumbangan informasi tentang penggunaan program Maple sebagai alat
bantu penyelesaian model matematika.

3
Metode Penelitian

1) Sampel

Sampel diambil dari mahasiswa matematika yang mengambil mata kuliah Pemodelan
Matematika (MS 401) semester I/2002-2003. Para mahasiswa diminta mengisi kuisioner
tentang peran lembar kerja clear-space dan uji coba mandiri dalam pembelajaran pemodelan
gerak osilasi serta peran Maple dalam penyelesaian model matematika.

2) Teknik Pengumpulan Data dan Analisis


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup dan terbuka.
Analisis pengamatan dilakukan berdasarkan jawaban-jawaban umum dari angket yang
diberikan dan beberapa pertanyaan pada lembar kerja. Pengolahan data secara deskriptif
dengan program SPSS 10.0 untuk menentukan persentasenya.

3) Modul dan Lembar Kerja


Modul adalah satuan program pembelajaran, yang dapat dipelajari mahasiswa secara mandiri
dengan bantuan yang minimal dari dosen. Karena merupakan satuan program pembelajaran
maka modul terdiri atas beberapa komponen, yaitu bahan belajar, tujuan instruksional, kegiatan
belajar mengajar, evaluasi, remedial dan pengayaan (Sunardi, 2002). Kegiatan belajar mengajar
disajikan melalui lembar kerja clear space dan lembar kerja uji coba mandiri. Lembar kerja clear
space merupakan lembar kerja yang menguraikan langkah-langkah penyelesaian pemodelan
dengan memberikan sebagian jawaban. Lembar kerja ini bertujuan membawa mahasiswa untuk
mulai berpikir dan mulai dapat menyelesaikan berbagai permasalahan dengan bantuan sebagian
jawaban yang diberikan. Sedangkan lembar kerja uji coba mandiri merupakan lembar kerja yang
tidak memberikan jawaban. Lembar kerja ini menekankan mahasiswa untuk mencoba sendiri
membuat pemodelan berdasar permasalahan yang ada, sehingga dapat memahami konsep dan
mengembangkannya. Semua lembar kerja diatas dilengkapi dengan penyajian grafik sebagai
pendukung interpretasi hasil.
Aliran implementasi desain lembar kerja dalam modul, ditampilkan dalam bentuk diagram
alir/flow chart sebagai berikut:

4
Mulai

Modul Pengenalan Maple:


1. Fungsi dan Ekspresi
2. Derivatif dari Fungsi dan Ekspresi
3. Teori Persamaan Diferensial Biasa
4. Pemrograman dengan Prosedur

Modul Pemodelan Gerak Osilasi:


5. Gerak Harmonk Sederhana Massa-Pegas Tanpa
Redaman
6. Gerak Harmonik Sederhana Massa-Pegas Teredam
7. Gerak Harmonik Sederhana Massa-Pegas Dengan
Sistem Gaya
(clear space version)

Modul Pemodelan Gerak Osilasi:


8. Gerak Harmonik Bandul Linear tanpa redaman
9. Gerak Harmonik Bandul Linear dengan redaman.
(Versi: uji coba mandiri)

Selesai

Diagram alir 1: Implementasi Desain Lembar Kerja

Pada tahap pertama mahasiswa diajar Maple dimana materinya disusun dalam 4 modul. Tahap
berikutnya adalah belajar pemodelan matematika dimana materinya disusun dalam 5 modul.
Modul 5,6, dan 7 diajarkan dengan mendesain modul dengan lembar kerja clear space. Modul 8
dan 9 diajarkan dengan mendesain modul dengan lembar kerja uji coba mandiri.

Identifikasi dan Pembatasan Masalah


1) Semua subyek menjawab pertanyaan pada jajak pendapat dengan jujur.
2) Pembahasan masalah gerak osilasi hanya pada massa-pegas teredam, tidak teredam dan
dengan sebuah sistem gaya serta ayunan bandul yang teredam dan tidak teredam.

5
Kajian Pustaka

1. Pemodelan Matematika

Menurut Kusnanto (2000) model didefinisikan sebagai bentuk sajian dari obyek atau situasi
nyata, abstraksi tertentu dari masalah dunia nyata, informasi utama tentang suatu sistem.
Pemodelan matematika merupakan proses berpikir dan diikuti dengan sederetan alasan logis.
Tahap-tahap utama dalam pemodelan matematika dari permasalahan dunia nyata ditunjukkan
dalam skema 1 berikut ini.

Formulasi variabel dan


Formulasi model
hubungan antar variabel dalam Asumsi-asumsi
permasalahan nyata
permasalahan nyata model

Validasi model Penyelesaian model


Interpretasi solusi
permasalahan

Model digunakan untuk


menjelaskan, meramalkan,
memutuskan

Skema 1: Tahap-Tahap Pemodelan Matematika

Garis putus-putus diatas menunjukkan bahwa apabila model tidak valid maka bisa ditinjau
kembali asumsi-asumsinya. Model matematika menggunakan simbol-simbol dan persamaan-
persamaan matematika untuk menggambarkan sistem. Pemodelan matematika penting untuk
mempelajari suatu tingkah laku sistem, karena dalam dunia nyata terdiri dari berbagai proses
saling berinteraksi. Pemodelan matematika mempunyai suatu keuntungan yaitu
mempertimbangkan hanya pada pengaruh yang pasti dari obyek yang sedang diamati dan

6
kemudian dimasukkan dalam penghitungan, sedangkan pengaruh yang tidak pasti dapat
diabaikan.

2. Osilasi

Setiap gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Gerak
periodik ini disebut gerak harmonik jika pergeseran partikel yang bergerak periodik itu dapat
dinyatakan dalam fungsi sinus dan cosinus. Jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak
bolak-balik melalui lintasan yang sama, geraknya disebut gerak osilasi atau vibrasi (getaran)
(Halliday dan Resnick, 1998). Hukum yang mendasari gerak osilasi yaitu hukum Newton II dan
hukum Hooke.

2.1 Hukum Newton II

Prinsip gerakan benda adalah berdasarkan hukum Newton II (Davis, 1992):

d2 x
F m.a m.x" (t) m.
dt 2

F = jumlah semua gaya yang bekerja pada benda


m = massa benda
a = percepatan
x = posisi

Hukum Newton II dapat dinyatakan sebagai perubahan kecepatan sebuah partikel per satuan
waktu, atau percepatannya adalah resultan semua gaya luar yang bekerja pada partikel itu dibagi
oleh massanya, dan arahnya sama dengan gaya resultan tersebut (Sears dan Zemansky, 1994).

2.2 Hukum Hooke

Menurut Sears dan Zemansky (1994) apabila suatu benda berubah bentuk, gaya yang
menyebabkannya adalah proporsional dengan besar perubahan, asalkan batas proporsional

7
elastisitas tidak dilampaui. Gaya yang dimaksud ialah dorongan atau tarikan dalam mana
perubahan bentuk yang terjadi hanya berupa perpindahan titik tangkap gaya, maka gaya dan
perpindahan dihubungkan berdasarkan hukum Hooke :

F = k.x
F = gaya yang dikerjakan terhadap suatu benda untuk menghasilkan perpindahan x.
k = konstanta proporsionalitas.
x = perpindahan dari posisi kesetimbangannya.

3. Peranan Teknologi Pada Pemodelan Matematika (Villers, 1994)

Proses pemodelan matematika pada dasarnya terdiri dari 3 tahap yaitu (1) konstruksi model
matematika (2) penyelesaian model dan (3) interpretasi dan evaluasi penyelesaian seperti yang
ditunjukkan dalam skema 2.

Masalah
(3) nyata (1)

Model
Penyelesaian
matematika
(2)

Skema 2: Dasar Proses Pemodelan Matematika

Selama proses penyelesaian, kita menerapkan teknik matematika secara jelas seperti
pemfaktoran, diferensiasi, penyelesaian persamaan dan lain-lain. Yang terakhir dalam
interpretasi dan evaluasi penyelesaian kita membutuhkan untuk mengecek apakah realistik
dengan membandingkan pada keadaan dunia nyata.
Perangkat lunak komputer (misal : program Maple) dapat membantu kita dengan
penghitungan terurut yang dilibatkan pada langkah kedua dalam model yang tepat yang telah
dikonstruksi. Akan tetapi, komputer biasanya sangat sedikit membantu dalam langkah pertama
dan terakhir. Disini kecerdikan/kepintaran dan pemahaman manusia secara mutlak penting. Jika

8
sebuah model tidak tepat, komputer mungkin menghasilkan jawaban yang secara lengkap tidak
ada gunanya. Komputer hanya dapat melakukan apa yang manusia perintahkan, dan bergantung
pada keakuratan data atau model yang dimasukkan kepadanya.
Adanya program Maple dapat membantu kita pada langkah kedua. Oleh karena itu secara
kuat merupakan tantangan bagi pendekatan tradisional yang menekankan keahlian teknik dan
manipulative pada pengembangan keahlian dalam interpretasi dan konstruksi model. Ini adalah
waktu untuk menjawab atau mengakui bahwa dalam pemodelan, langkah kedua hanya sebagai
alat untuk menuju langkah terakhir dan seharusnya tidak dianggap sebagai langkah terakhir.

4. Maple

Maple adalah sebuah program aplikasi yang berisi banyak prosedur dan fungsi di bidang
matematika. Selain itu, Maple berisi bahasa pemrograman yang terbatas hanya untuk
menyelesaikan masalah sesuai dengan prosedur dan fungsi yang ada. Maple merupakan
pemrograman terstruktur, sehingga memiliki rancang bangun yang testruktur dan jelas, sehingga
mudah ditelusuri, dipahami dan dikembangkan oleh setiap orang.
Maple menurut Heal et al (1998) adalah sistem penghitungan simbolik atau sistem komputer
aljabar. Keduanya mengacu pada kemampuan Maple untuk memanipulasi informasi secara
simbolik atau aljabar. Kemampuan simbolik digunakan untuk mendapatkan penyelesaian analitik
yang eksak dalam banyak masalah matematika seperti integral, sistem persamaan, persamaan
diferensial, dan masalah aljabar linear. Melengkapi operasi simbolik yaitu sekumpulan besar
grafik untuk memvisualisasi informasi yang rumit. Sedangkan algoritma numerik untuk
menyediakan estimasi dan menyelesaikan masalah dimana penyelesaian eksak tidak ada.
Maple ideal untuk merumuskan, menyelesaikan dan memeriksa model matematika.
Antarmuka (interface) grafiknya merupakan fasilitas yang paling diharapkan dalam software
aplikasi modern. Grafik dapat memuat banyak informasi. Para ilmuwan berpendapat bahwa
membuat grafik merupakan salah satu cara untuk mencari kaitan antara satu variabel dengan
variabel yang lain. Grafik memungkinkan para ilmuwan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas
yang sudah diakui dengan pola visual mereka yang sangat kuat untuk melihat kecenderungan-
kecenderungan dan titik-titik perbedaan yang sulit dideteksi, dan dengan itu kemampuan bekerja
dengan grafik merupakan kemampuan dasar ilmuwan (Ari Harseno dan Sutriyono, 2001).

9
Penggunaan Maple seperti penggunaan software lain yang konvensional. Kita dapat melakukan
operasi-operasi standar seperti membuka file, menyimpan, dan mencetak file. Semua perintah
yang kita ketik pada lembar kerjanya dan hasil yang ditampilkan, sesudah disimpan masih dapat
kita buka kembali.

Hasil Survei dan Pembahasannya

1. Apakah Lembar Kerja Clear Space dalam Pembelajaran Pemodelan Gerak Osilasi
Membantu Belajar Mahasiswa?

Persentase Peran L. K. Clear Space


dalam Pembelajaran Pemodelan Gerak Osilasi

tidak membantu
18.2% sangat membantu

27.3%

membantu

54.5%

Diagram Pie 1

Berdasarkan hasil survei, mahasiswa yang menyatakan lembar kerja clear space sangat
membantu ada 27,3%, yang menyatakan membantu ada 54,5%, dan yang menyatakan tidak
membantu ada 18,2%. Beberapa komentar yang menyatakan sangat membantu dan membantu
antara lain: bisa mengetahui mana yang salah dari jawaban kita sehingga bisa dibetulkan, bisa
mengoreksi bila model salah, dan memberikan gambaran model apa yang seharusnya diterapkan.

10
2. Apakah Lembar Kerja Uji Coba Mandiri dalam Pembelajaran Pemodelan Gerak
Osilasi Membantu Belajar Mahasiswa?

Persentase Peran L.K. Uji Coba Mandiri


untuk Pembelajaran Pemodelan Gerak Osilasi

tidak menjawab

10.0%

sangat membantu

20.0%

membantu
70.0%

Diagram Pie 2

Dari diagram pie 2, mahasiswa yang menyatakan lembar kerja uji coba mandiri sangat
membantu ada 20%, yang menyatakan membantu ada 70%, dan yang tidak menjawab ada 10%.
Beberapa komentar yang menyatakan sangat membantu dan membantu antara lain: lebih
memahami permasalahan, bisa mengamati perubahan model jika ada variabel model yang
berubah, dapat diajak berpikir kritis dan analitis, dengan mengamati dan menyimpulkan sendiri
jadi lebih memahami, dan bisa belajar membuat kesimpulan hubungan antar variabel.

3. Apakah Program Maple dalam Penyelesaian Pemodelan Matematika Membantu


Belajar Mahasiswa?

Tanggapan mahasiswa dalam menggunakan program Maple sebagai alat bantu penyelesaian
antara lain: sangat teliti/akurat; penyelesaian sangat cepat; mempermudah penghitungan;
pekerjaan cepat dan ringkas; dapat dibuat grafiknya sehingga interpretasinya lebih mudah;
gambar grafik bagus, apabila model berubah, maka cepat untuk ditampilkan; dan grafik lebih
tepat. Berikut ini contoh grafik hasil pemrograman Maple dengan prosedur pada pembelajaran
gerak osilasi sederhana massa-pegas yang teredam.

11
> mass(70,200,700);

Gambar 1: Simpangan, Kecepatan dan Percepatan Sistem Massa Pegas Teredam

Dengan memanggil prosedur mass maka dapat ditampilkan grafik simpangan, kecepatan dan
percepatan seperti di atas. Pada saat t = 0, amplitudo simpangan besarnya 0,05 m, amplitudo
kecepatan besarnya nol m/s, dan amplitudo percepatan besarnya 0,5 m/s2 dimana arahnya
berlawanan dengan arah simpangan.

> Interpretasi Hasil

Dengan massa 70 kg, gesekan udara 200 v, dan konstanta pegas 700 N/m, sistem pada gambar 1
menunjukkan teredam. Hal ini ditunjukkan oleh grafik simpangan, kecepatan dan percepatan
semakin lama semakin mengecil. Adapun besarnya simpangan, kecepatan dan percepatan
diperoleh dengan memanggil ekspresi simpangan, kecepatan, dan percepatan dimana semua
ekspresi tersebut sudah didefinisikan di dalam prosedur mass.

> simpangan;
1 ( 10/7 t ) 1 1 ( 10/7 t ) 1
x( t ) 390 e sin 390 t e cos 390 t
780 7 20 7
> kecepatan;
7 ( 10/7 t ) 1
x( t ) 390 e sin 390 t
t 780 7
> percepatan;
2
1 ( 10/7 t ) 1 1 ( 10/7 t ) 1
x( t ) 390 e sin 390 t e cos 390 t
t 2 78 7 2 7

12
Berikut ini contoh grafik hasil pemrograman Maple pada pembelajaran gerak osilasi sederhana
massa-pegas yang tidak teredam.

> mass(70,700);

Gambar 2: Simpangan, Kecepatan, dan Percepatan Sistem Massa Pegas Tidak Teredam

Dengan memanggil prosedur mass maka dapat ditampilkan grafik simpangan, kecepatan dan
percepatan seperti di atas. Pada saat t = 0, amplitudo simpangan besarnya 0,05 m, amplitudo
kecepatan besarnya nol m/s, dan amplitudo percepatan besarnya 0,5 m/s2 dimana arahnya
berlawanan dengan arah simpangan.

> Interpretasi Hasil

Dengan massa 70 kg dan konstanta pegas 700 N/m, sistem diatas bergerak terus menerus tanpa
redaman. Simpangan dan percepatan sama dengan nol pada saat kecepatan maksimum atau
minimum. Adapun besarnya simpangan, kecepatan dan percepatan diperoleh dengan memanggil
ekspresi simpangan, kecepatan, dan percepatan dimana semua ekspresi tersebut sudah
didefinisikan di dalam prosedur mass.

> simpangan;
1
x( t ) cos( 10 t )
20
> kecepatan;
1
x( t ) sin( 10 t ) 10
t 20

13
> percepatan;
2
1
x( t ) cos( 10 t )
t 2 2

Kesimpulan

Lembar kerja clear space dan uji coba mandiri yang merupakan bagian dari kegiatan
belajar mengajar dalam modul pembelajaran pemodelan gerak osilasi dapat membantu
mahasiswa dalam penguasaan materi. Lembar kerja clear space yang diimplementasikan
pada modul pemodelan gerak harmonik sederhana massa-pegas: tanpa redaman, dengan
redaman, dengan sistem gaya dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa akan model
matematika yang seharusnya diterapkan. Sedangkan lembar kerja uji coba mandiri yang
diimplementasikan pada modul pemodelan gerak harmonik bandul linier: tanpa redaman,
dengan redaman dapat membantu mahasiswa untuk berpikir secara kritis dan analitis dan
mahasiswa dapat belajar membuat kesimpulan hubungan antar variabel. Demikian juga
dengan program Maple. Program Maple membantu mahasiswa dalam proses penyelesaian
model dan dalam menampilkan grafik untuk interpretasi hasil, serta dalam mempelajari
karakteristik dari pengamatan berbagai model yang dibangun.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk penelitian lebih lanjut antara lain: Pembuatan
model matematika pada gerak osilasi dapat dikembangkan pada masalah yang lebih
kompleks, yaitu pada aplikasi dunia nyata dan pemrograman dengan Maple dapat
dikembangkan lebih lanjut, misalnya dengan menampilkan gerakan massa-pegas dan ayunan
bandul 3D secara animasi.

14
Referensi

Ari Harseno dan Sutriyono. 2001. Kemampuan siswa dalam membaca grafik
kecepatan (v) waktu (t) untuk menentukan jarak. Satya Widya. Vol 14, No 2. 103-
114.

Cheung, C.K., Tim Murdoch, G.E. Keough. 1996. Exploring Multivariable Calculus
with Maple. John Wiley & Sons, Inc. United States.

Davis, P.W. 1992. Differential Equations for Mathematics, Science, and Engineering.
Prentice-Hall International Inc.

Halliday, D dan R. Resnick. 1998. Fisika. Jilid 1. Edisi ke-3. Erlangga., Jakarta.
(Diterjemahkan oleh Pantur Silaban dan Erwin Sucipto).

Heal, K.M., M.L. Hansen and K.M. Rickard. 1998. Maple V : Learning Guide.
Waterloo Maple Inc. Canada.

Kusnanto, B.A. 2000. Diktat Mata Kuliah Pemodelan Matematika. Fakultas Sains
dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Majewski, M. 2002. Using Basic Maple Programming in Elementary Mathematics


Courses. Inter-University Institute of Macau. http://www.iium.edu.mo/mirek/

Sears, F.W dan M.W. Zemansky. 1994. Fisika untuk Universitas 1: Mekanika, Panas,
Bunyi. Edisi ke-8. Binacipta, Jakarta. (Diterjemahkan oleh Soedarjana dan Amir
Achmad).

Sunardi, H. 2002. Pengaruh sistem pengajaran dengan modul terhadap hasil belajar
dan kaitannya dengan status pekerjaan mahasiswa pendidikan matematika universitas
PGRI Adi Buana Surabaya. Hal 421-426. Jurnal Matematika atau Pembelajarannya :
Prosiding Konferensi Nasional Matematika XI bagian I, edisi khusus, Juli 2002.
Universitas Negeri Malang Press, Malang.

Villers, M. 1994. The role of technology in mathematical modelling. Phytagoras,


35:34-42.

Wilson, J. 2000. Technology in Mathematics Teaching and Learning: National


Prespective in Mathematics Education, The University of Georgia.

15
16

Anda mungkin juga menyukai