MOLEKUL
Disusun oleh :
Kelompok 4
Yudin Wahyudin
Yanto
2013
Hukum-Hukum Gas
Gas adalah suatu fase benda dalam ikatan molekul, bisa berbentuk cairan,
benda padat, ikatan molekul akan terlepas pada suhu titik uap benda. Gas
mempunyai kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk. Namun
berbeda dari cairan yang mengisi pada besaran volume tertentu, gas selalu
mengisi suatu volume ruang, mereka mengembang dan mengisi ruang di manapun
mereka berada. Tenaga gerak/energi kinetis dalam suatu gas adalah bentuk zat
terhebat kedua (setelah plasma). Karena penambahan energi kinetis ini, atom-
atom gas dan molekul sering memantul antara satu sama lain.
Dalam hal ini yang disebut gas ideal adalah gas yang memenuhi asumsi-
asumsi sebagai berikut :
1. Terdiri atas partikel dalam jumlah yang banyak dan tidak ada gaya tarik
menarik antarpatikel
2. etiap partikel gas selalu bergerak dengan arah acak(sembarang)
3. Ukuran partikel diabaikan terhadap ukuran wadah
4. Setiap tumbukan yang terjadi secara lenting sempurna.
5. Partikel-partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruang dalam wadah.
6. Gerak partikel gas memenuhi hukum newton tentang gerak.
PV T
demikian juga dengan massa system gas setelah divariasi dengan tekanan, volum,
dan suhu terdapat kesebandingan yaitu sebagai berikut :
PV MT
pv=nrt
Dengan:
p=tekanan gas (atm atau n/m2)
v = volum gas (m3 atau liter)
n = jumlah mol gas (mol)
r = tetapam gas universal (8,31 j/mol k)
t = suhu gas (k)
Oleh karena n = N/Na maka persamaan keadaan gas ideal dapat dinyatakan dalam
jumlah molekul.
N
Pv = NA rt
Pv = nkt
R
dengan k = na = tetapan boltzman (1,38 10-
p = tekanan gas (n/m2)
v = volum gas (m3)
n = jumlah molekul
t = suhu gas (k)
RUMUS:
P1V1 = selalu konstan
Atau , jika P1 dan V1 adalah tekanan awal dan volume awal,sedangkan P2 dan V2
adalah tekanan dan volume akhir, maka :
RUMUS:
P1V1 = P2V2= konstan.
Syarat berlakunya hukum Boyle adalah bila gas berada dalam keadaan
ideal (gas sempurna), yaitu gas yang terdiri dari satu atau lebih atom-atom dan
dianggap identik satu sama lain. Setiap molekul tersebut tersebut bergerak secara
acak, bebas dan merata serta memenuhi persamaan gerak Newton. yang dimaksud
gas sempurna (ideal) dapat didefinisikan bahwa gas
yang perbangdingannya PV/nT nya dapat idefinisikan sama dengan R pada setiap
besar tekanan. Dengan kata lain, gas sempurna pada tiap besar tekanan bertabiat
sama seperti gas sejati pada tekanan rendah.
Persaman gas sempurna :
P.V = n.R.T
Keterangan :
P : tekanan gas
V : volume gas
n : jumlah mol gas
T : temperatur mutlak ( Kelvin)
R : konstanta gas universal
(0,082liter.atm.mol-1.K-1)
Pernyataan lain dari hukum boyle adalah bahwa hasil kali antara tekanan
dan volum akan bernilai konstan selama massa dan suhu gas dijaga konstan.
secara matematis dapat di tulis.
pv=c
keterangan :
p = tekanan gas (n/ m2 atau pa)
v = volum gas (m3)
c = tetapan berdimensi usaha
C. Hukum Charles
Hukum Charles berbunyi volum gas berbanding lurus dengan suhu mutlak,
selama massa dan tekanan gas dijaga konstan, dikemukakan oleh Jacques Charles
tahun 1787. dengan demikian volum dan suhu suatu gas pada tekanan konstan
adalah berbanding lurus dan secara matematis kesebandingan tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut.
kemudian untuk gas dalam suatu wadah yang mengalami perubahan volum dan
suhu dari keadaan 1 ke keadaan 2 saat tekanan dan massa dijaga konstan, dapat
dirumuskan berikut :
V 1 V2
=
T1 T 2
Keterangan :
v1 = volum gas mula-mula (m3)
v2 = volum gas akhir (m3)
t1 = suhu gas mula-mula (k)
t2 = suhu gas akhir (k)
P T V konstan atau
p =c.t
P
=C V =tetap
T
untuk gas dalam suatu wadah yang mengalami pemanasan dengan volum dijaga
tetap, pada proses 1 dan 2 hukum gey lussac dapat ditulis seperti berikut :
P1 P2
= V =tetap
T1 T2
keterangan :
p1 = tekanan mula-mula (atm)
p2 = tekanan akhir (atm)
t1 = suhu mutlak mula-mula (k)
t2 = suhu akhir (k)
E. Hukum Avogadro
Kuantitas atom, molekul dan ion dalam suatu zat dinyatakan dalam satuan
mol. Misalnya, untuk mendapatkan 18 gram air maka 2 gram gas hidrogen
direaksikan dengan 16 gram gas oksigen.
2H2O + O2 2H2O
Dalam 18 gram air terdapat 6,0231023 molekul air. Karena jumlah
partikel ini sangat besar maka tidak praktis untuk memakai angka dalam jumlah
yang besar. Sehingga iistilah mol diperkenalkan untuk menyatakan kuantitas ini.
Satu mol adalah jumlah zat yang mangandung partikel (atom, molekul, ion)
sebanyak atom yang terdapat dalam 12 gram karbon dengan nomor massa 12
(karbon-12, C-12). Jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram karbon-12
sebanyak 6,021023 atom C-12. tetapan ini disebut tetapan Avogadro.
Tetapan Avogadro (L) = 6,021023 partikel/mol
Jumlah partikel = n x L
suatu rumus turunan dari perkembangan dari hukum boyle dan gay lussac
yaitu persamaan keadaan gas yang lebih umum yang menghubungkan besaran
tekanan, volum, dan suhu dalam berbagai keadaaa, sehingga memperoleh
persamaan berikut :
PV
=c
T
P1v 1 P2v 2
=
T1 T2
Keterangan :
p1 = tekanan gas mula-mula (n/m2)
v1 = volum gas mula-mula (m3)
t1 = suhu mutlak gas mula-mula (k)
p2 = tekanan gas akhir (n/m2)
v2 = volum gas akhir (m3)
t2 = suhu mutlak gas akhir (k)
1. Suatu gas terdiri dari partikel-partikel yang disebut molekul yang sangat
banyak dan jarak antar meolukul lebih besar daripada ukurannya.
1 Hukum Boyle
Apabila suhu gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan,
maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumnya.
PV = konstan
Untuk gas yang berada dalam dua keadaan kesejanganya berbeda pada suhu
konstan, maka diperoleh
P1V1 = P2V2
2 Hukum Charles
Apabila tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan,
maka volum gas sebanding dengan suhu mutlaknya.
Untuk gas yang berada dalam dna keadaan keseimbangan yang berbeda pada
tekanan konstan, maka diperoleh
Apabila volum gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan,
maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya.
Untuk gas yang berada dalam dua keadaan keseimbangan yang berbeda pada
volum konstan, maka diperoleh
Apabila hubungan antara tekanan, volum, dan suhu gas dalam Persamaan Boyle,
Charles, dan Gay Lussac digabungkan, maka diperoleh hubungan:
1. Massa atom relatif (Ar) adalah perbandingan massa atom suatu unsur
terhadap massa atom unsur lain.
2. Massa molekul relatif (Mr) adalah jumlah seluruh massa atom relatif (Ar)
dan atom-atom penyusun suatu senyawa.
3. Mol (n) adalah perbandingan massa (m) suatu partikel terhadap massa
relatifnya (Ar atau Mr)
Hubungan antara mol (n), massa (m), dan jumlah partikel (N):
PV = nRT
D. TEORI KINETIK GAS IDEAL
Tinjau suatu gas yang mengandung N molekul di dalam bejana tertutup berbentuk
kubus yang volumnya V dengan rusuk L.
Berdasarkan anggapan bahwa setiap molekul bergerak secara acak ke segala arah
dengan kelajuan tetap, maka rata-rata kuadrat kecepatan pada arah sumbu x, y,
dan z adalah sama besar
Sehingga:
Dengan :
Kecepatan efektif v (rms = root mean square) didefinisikan sebagai akar dan rata-
rata kuadrat.
Pada molekul gas monoatomik atau beratom tunggal, molekul gas hanya
melakukan gerak translasi sehingga energi yang ada masing-masing digunakan
untuk gerak translasi pada arah sumbu x, y, dan z ( mvx2, mvy2dan mvz2).
Oleh karena itu, molekul gas monoatomik dikatakan memiliki tiga derajat
kebebasan.
Untuk molekul gas diatomik atau beratom dua, di samping melakukan gerak
translasi, molekul juga melakukan gerak rotasi dan vibrasi.
Untuk gas diatomik pada suhu rendah ( 250 K), hanya terjadi gerak translasi
sehingga hanya memiliki 3 derajat kebebasan. Pada suhu sedang ( 500 K), terjadi
gerak translasi dan rotasi sehingga memiliki 5 derajat kebebasan. Sedangkan pada
suhu tinggi ( 1000 K) terjadi gerak translasi, rotasi, dan vibrasi sehingga
memiliki 7 derajat kebebasan..
Energi dalam suatu gas ideal didefinisikan sebagai jumlah energi (energi
kinetik translasi, rotasi, dan vibrasi serta energi potensial elastik) yang dimiliki
oleh selurub molekul gas dalam wadah tertentu. Apabila terdapat N molekul gas
dalam wadah, maka energi dalam gas ideal U merupakan hasil kali N dengan
energi rata-rata E setiap molekul yang memenuhi hubungan
Berdasarkan Persamaan (10-19) dapat dituliskan rumus energi dalam gas ideal
berdasarkan derajat kebebasannya sebagai berikut.
Struktur Molekul
Rumus Struktur
a. Aturan Oktet
c. Lambang Lewis
Sebenarnya hal ini dapat diterangkan bila kita ingat pada prinsip Hund, dimana
cara pengisian elektron dalam orbital suatu sub kulit ialah bahwa elektron-
elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi
dengan sebuah elektron.
1. Ikatan Ion
Ikatan ion sering disebut dengan ikatan elektrovalen atau heteropolar.
Ikatan ion terjadi akibat gaya tarik-menarik elektrostatik antara ion positif
dengan ion negatif. Ikatan ion dibentuk antara atom yang mudah melepaskan
elektron dengan atom yang mudah menangkap elektron. Apabila atom netral
melepaskan elektron, akan terbentuk ion positif. Sebaliknya bila atom netral
menerima atau menangkap elektron maka akan terbentuk ion negatif.
Misalnya pada garam meja (natrium klorida). Ketika natrium (Na) dan
klor (Cl) bergabung, atom-atom natrium kehilangan elektron, membentuk kation
(Na+), sedangkan atom-atom klor menerima elektron untuk membentuk anion
(Cl-). Ion-ion ini kemudian saling tarik-menarik dalam rasio 1:1 untuk membentuk
natrium klorida.
Ikatan kovalen polar tejadi jika pasangan elektron yang dipakai bersama, tertarik
lebih kuat ke salah satu atom berikatan.
Contoh :
Ikatan kovalen nonpolar tejadi jika pasangan elektron yang dipakai bersama,
tertarik ke semua atom berikatan
Contoh :
3. Ikatan Logam
Ikatan logam adalah ikatan antaratom dalam suatu unsur logam dengan
menggunakan interaksi antar elektron valensi. Unsur logam mempunyai
kecenderungan untuk menjadi ion positif karena energi potensial ionisasi yang
rendah dan mempunyai elektron valensi kecil.
Ikatan logam terjadi karena adanya saling meminjamkan elektron,
namun proses ini tidak hanya terjadi antara dua atau beberapa atom tetapi dalam
jumlah yang tidak terbatas. Setiap atom memberikan elektron valensinya untuk
digunakan bersama, sehingga terjadi ikatan atau tarik menarik antara atom-atom
yang saling berdekatan.
Jarak antar atom dalam ikatan logam tetap sama, jika ada atom yang
bergerak menjauh maka gaya tarik menarik akan menariknya kembali ke posisi
semula. Demikian pula jika atom mendekat kesalah satu atom maka akan ada gaya
tolak antar inti atom. Jarak yang sama disebabkan oleh muatan listrik yang sama
dari atom logam tersebut.
Contoh: ikatan logam pada magnesium (Mg)
Pada ikatan logam, inti-inti atom berjarak tertentu dan beraturan
sedangkan elektron yang saling dipinjamkan bergerak seperti mobil seolah-olah
membentuk kabut elektron atau lautan elektron. Hal ini yang meyebabkan
munculnya sifat daya hantar listrik pada logam.
Kenyataan ini dapat dipakai untuk menerangkan mengapa logam
merupakan pengahantar panas dan listrik yang baik. Kekuatan ikatan logam
bergantung pada banyaknya elektron valensi yang terdapat pada atom logam
tersebut.
4. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang terjadi akibat gaya tarik
antarmolekul antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan.
Ikatan hidrogen seperti interaksi dipol-dipol dari Van der Waals. Perbedaannya
adalah muatan parsial positifnya berasal dari sebuah atom hidrogen dalam sebuah
molekul. Sedangkan muatan parsial negatifnya berasal dari sebuah molekul yang
dibangun oleh atom yang memiliki elektronegatifitas yang besar, seperti atom Flor
(F), Oksigen (O), Nitrogen (N), Belerang (S) dan Posfor (P). Muatan parsial
negatif tersebut berasal dari pasangan elektron bebas yang dimilikinya. Muatan
parsial yang berasal dari atom yang memiliki pasangan elektron bebas.
Ikatan "hidrogen", sejenis ikatan lemah, memainkan peranan utama
dalam pembentukan materi yang sangat penting untuk kehidupan kita. Contoh: air,
sebagai dasar kehidupan, disatukan dengan ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen lebih
kuat dari gaya antarmolekul lainnya, namun lebih lemah dibandingkan dengan
ikatan kovalen dan ikatan ion, contoh ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul
air, dimana muatan parsial positif berasal dari atom H yang berasal dari salah satu
molekul air.
Ikatan hidrogen dapat terjadi inter molekul dan intra molekul. Jika
ikatan terjadi antara atom-atom dalam molekul yang sama maka disebut ikatan
hidrogen intramolekul atau didalam molekul, seperti molekul H2O dengan
molekul H2O. Ikatan hidrogen, juga terbentuk pada antar molekul seperti molekul
NH3, CH3CH2OH dengan molekul H2O, ikatan yang semacam ini disebut dengan
ikatan hidrogen intermolekul.
Sebagai gambaran, di apotik umumnya dijual alkohol 70% atau etanol,
digunakan untuk membersihkan bagian tubuh agar terbebas dari kuman. Tentunya
berbeda dengan etanol murni. Perbedaan berdasarkan komposisi larutan tersebut,
untuk yang murni hanya terdapat molekul etanol, sedangkan untuk etanol 70%
mengandung etanol 70 bagian dan 30 bagiannya adalah air. Untuk etanol murni
terjadi ikatan hidrogen antar molekul etanol, sedangkan yang 70% terjadi ikatan
antara molekul etanol dengan air. Perbedaan kedua ikatan tersebut ditunjukkan
pada Gambar di bawah ini.
D. Energi Ikatan
Energi ikatan didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk
memutuskan 1 mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas. Energi ikatan
dinyatakan dalam kilojoule per mol (kJ/mol atau kJ mol -1 ) atau bisa juga dalam
satuan kilokalori (kkal).
http://rahmikimia.wordpress.com/kimia-kelas-x/3-ikatan-kimia-2/b-ikatan-
kovalen/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ikatan-kimia/ikatan
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ikatan-kimia/ikatan-
Kovalen.html. on.html
Ningsih, S.R, dkk. 2007. Sains KIMIA 2 SMA/MA KELAS XI. Bumi Aksara:
Jakarta
Santosa, S.J,. 2005. KIMIA untuk Kelas X JILID 1A SMA. Intan Pariwara: Klaten
www.wikipedia_indonesia.com.
Contoh-contoh Soal
1) 2 liter gas oksigen (O2) bersuhu 30 oC pada tekanan 1 atm (1 atm = 105 Pa)
berada di dalam sebuah tabung. Jika konstanta gas umum, R = 8,314 J mol-1 K-1
dan jumlah molekul dalam 1 mol gas adalah 6,02 x 1023 molekul, maka jumlah
molekul gas oksigen (O2) dalam tabung tersebut adalah
Diketahui :
V O2 = 2 liter = 2 dm3 = 2 x 10-3 m3
T = 30 + 273 = 303 K
Patm = 105 Pa = 105 N/m2
NA = 6,02 x 1023 molekul/mol (Bilangan Avogadro)
R = 8,314 J mol-1 K-1
k = R/NA = 8,314/6,02 x 1023 = 1,38 x 10-23 J/K
Massa molekul O2 = 32 gram/mol = 32 kg/mol
Ditanyakan :
Jumlah molekul gas oksigen (O2)
Jawab :
PV = NkT
Keterangan : P = tekanan, V = volume, N = jumlah molekul, k = konstanta
Boltzmann
(105 N/m2)(2 x 10-3 m3) = N(1,38 x 10-23 J/K)(303 K)
200 = N (418,14 10 23
N = 0,478 10 23 molekul
N = 0,5 10 23 molekul
2) Volume 2 gram gas oksigen O2 (Mr = 32) pada keadaan normal (T = 0 oC dan P
= 1 atm) adalah. R = 8,314 J/mol K, 1 atm = 105 Pa) adalah
Diketahui :
Massa O2 = 2 gram
Massa molekul (Mr) O2 = 32 gram/mol
T = 0 + 273 = 273 K
P = 105 N/m2
R = 8.314 J/mol K
Ditanya :
Volume ?
Jawab :
PV = nRT
V = nRT / P
V = (0,0625)(8,314)(273)/105
V = 1,4 m3
3) Hitunglah kecepatan efektif gas bermassa jenis 10 kg/m3 yang berada dalam
5
tabung bertekanan 3 10 Pa?
Diketahui :
=10 kg/m3
P 3 105
vrms =
3p
=
3 ( 3 10 5 )
10
= 9 104 =300
m
s
m
300
jadi, kecepatan efektif gas adalah s
4) Kecepatan efektif suatu gas 400 m/s, jika berada pada wadah bertekanan 8 atm,
tentukan massa jenisnya !
5) 2 liter gas pada suhu 27C dan tekanannya 1 atm. Gas tersebut dimampatkan
volumenya menjadi 1 liter dan dipanaskan suhunya menjadi 127C. Tentukan
berapa tekanan akhir gas tersebut!
Jawab :
PV
konstan
T
P1 V1 P V2
2
T1 T2
1 2 P 1
2
300 400
2 P2
300 400
2 400
P2
300
P2 2,67 atm
Diketahui:
P1= 1 atm
V1= 2 L
V2= 1 L
T1 = 300 K
T2 = 400 K
Ditanyakan : P2 =.?
6) Gas dalam ruang tertutup bertekanan 7 atm dan suhunya 42oC memiliki volume
8 liter. Jika tekanan gas dijadikan 8 atm dan suhu 87oC maka tentukan volumenya
saat ini !
P1 .V1 P .V
2 2
T1 T2
7 . 8 8 .V 2
315 360
56 8 .V 2
315 360
56 . 360
V2
8 . 315
V 2 8 atm
Diketahui: Jawaban :
P1=7 atm
V1= 8 liter
P2= 8 atm
Ditanyakan:
V2= ?
7) Dalam ruang tertutup terdapat 2 mol gas monoatomik pada suhu 227C. jika
tetapan boltzman k = 1,38 x 10-23 J/K dan bilangan avogadro Na = 6 x 1023
partikel/mol, energi kinetik partikel gas tersebut adalah
Diketahui :
M = 2 mol
k = 1,38 x 10-23
Na = 6 x 1023
Ditanyakan :
Ek = ?
3
Ek x N x k x T
2
3
x (n x N a ) x k x T
2
3
x 2 x 6 x1023 x1,38 x 1023 x 500
2
3 x 6 x 1,38 x 500
12.420 J
Jawaban :