Anda di halaman 1dari 2

PENYIMPANAN REAGEN

No. Dokumen :
No Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Wiwik Muninggar
Nama Puskesmas PUSKESMAS BATU PUTIH NIP. 19741119 199303 2 002

Penyimpanan reagen adalah prosedur tetap untuk menyimpan reagen laboratorium.


1. Pengertian

Penyimpanan reagen laboratorium bertujuan untuk menghindari kerusakan dan


2. Tujuan
menjaga stabilitas reagen.
Sk kepala puskesmas
3. Kebijakan

1. KEPMENKES No.835 tahun 2009 tentang Pedoman Keselamatan dan


Keamanan Laboratorium Mikrobiologik dan Biomedik
4. Referensi
2. PERMENKES No. 411 tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik
3. Penuntun Laboratorium Klinik oleh R. Gandasoebrata
4. Pedoman Teknik Dasar untuk Laboratorium Kesehatan oleh Widya Ananda
5. Prosedur Laboratorium Dasar untuk Bakteriologi Klinis oleh J. Vandepite
1. Sarung tangan
2. Sepatu karet
3. Jas laboratorium
4. Wadah plastik dan baskom
5. Prosedur 5. Kaca mata Google
6. Sikat tabung
7. Dry Oven
8. Larutan Chlorin 0,5 %
9. Sabun cair / detergent
1. Periksa kemasan boks/kotak reagen dan perhatikan adanya kebocoran atau
kerusakan pada boks/kotak.
2. Lihat keterangan suhu pada label boks bagian luar. Jika tidak terdapat keterangan
pada label boks bisa dibuka dan dilihat pada brosur yang terdapat didalamnya.
3. Sesuaikan penyimpanan reagen pada kit/brosur. Sebagian besar reagen untuk
pemeriksaan kimia klinik dan immuno serologi disimpan pada refrigerator dengan
suhu 2- 8C.
6. Langkah-langkah 4. Reagen yang tidak memerlukan penyimpanan pada refrigerator disimpan pada
suhu ruangan 15- 25C (Hemoglobin, Diluent, Lyse, Bilirubin, Zat warna, dll)
5. Periksa temperatur refrigerator setiap hari untuk memastikan stabilitas suhu
penyimpanan.
PEMELIHARAAN
1. Hindarkan reagen dari cahaya langsung dan kontaminasi.
2. Jangan menyimpan reagen pada freezer

Loket
Poli Umum
7. Unit terkait
Rawat Inap
IGD

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan


8. Rekaman
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai