GIZI MASYARAKAT
OLEH :
ROBERT TJINDUR
NIM : 16.01.01.001
Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat USM- Indonesia beri kepercayaan untuk
melakukan suatu penelitian berbasis gizi masyarakat sehubungan dengan masih
tingginya masalah gizi dikabupaten/ kota Sumatera utara. Saudara sebagai civitas
academica turut ambil dalam penelitian dimaksud.
JAWABAN :
1. Kabupaten / kota asal saya : Medan, Sumatera Utara
2. Masalah masalah gizi dikabupaten /kota Medan berdasarkan riset kesehatan 2010
dan 2013 adalah :
a. Gizi buruk / kurang
b. Stunting
c. Wasting
d. Obesitas
e. Anemia
3. Salah satu masalah gizi yang ada dikabupaten / Kota Medan, Sumatera Utara yang
saya pilih adalah Masalah Gizi kurang karena :
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Depkes RI, 2009).
Setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan yang
artinya harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab
semua pihak baik Pemerintah maupun masyarakat.
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah
meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang
ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu,
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di
seluruh wilayah Republik Indonesia (Depkes RI, 2009).
Peningkatan kemajuan dan kesejahteraan bangsa sangat tergantung pada
kemampuan dan kualitas sumberdaya manusianya. Ukuran kualitas sumberdaya
manusia dapat dilihat pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sedangkan ukuran
kesejahteraan masyarakat antara lain dapat dilihat pada tingkat kemiskinan dan status
gizi masyarakat (Depkes RI, 2009).
Gizi merupakan faktor penting bagi kesehatan dan kecerdasan anak. Gizi
penting bagi anak tidak hanya dimulai semenjak anak lahir, tetapi sejak dalam
kandungan. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, cacat
bawaan, dan melahirkan bayi dengan berat badan rendah yang dapat menyebabkan
kelainan di masa mendatang.
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak dipergunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta
menghasilkan energi. (Proverawati, 2009)
Tubuh membutuhkan gizi dalam jumlah dan ragam yang sesuai untuk dapat
tumbuh optimal. Ukuran umum kebutuhan gizi dikenal dengan istilah Angka
Kecukupan Gizi (AKG), yang berbeda-beda pada setiap orang karena perbedaan
umur dan berat badan. Pemenuhan gizi yang tepat adalah gizi seimbang, yaitu
terpenuhinya bermacam-macam zat gizi sesuai jumlah yang dibutuhkan. (Widodo,
2009)
Pada umumnya kekurangan gizi sering diidentikkan dengan konsumsi
makanan yang tidak mencukupi kebutuhan atau anak sulit untuk makan.
Sebenarnya, ada berbagai penyebab yang menjadikan seorang anak dapat
mengalami kekurangan gizi. Berikut ini penyebab kekurangan gizi yang biasa
terjadi. (Widodo, 2009)
a. Konsumsi makanan yang tidak mencukupi
b. Peningkatan penngeluaran gizi dari dalam tubuh
c. Kebutuhan gizi yang meningkat pada kondisi tertentu
d. Penyerapan makanan dalam sistim pencernaan yang mengalami
gangguan
e. Gangguan penggunaan gizi setelah diserap
Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau
ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir
dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan. Kekurangan zat gizi adaptif
bersifat ringan sampai dengan berat. Gizi kurang banyak terjadi pada anak usia
kurang dari 5 tahun. (Afriyanto, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Atikah Proverawati,. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Afriyanto, (2010) Keperawatan Keluarga dengan Kurang Gizi
Ayu Bulan Febry,. 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi Kesehatan., Yogyakarta : Graha Ilmu
_____________, 2010, Riskesdas 2010, , Badan Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
_____________,2013, riskesdas 2013 Prov. Sumatera Utara, Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
_____________,2013, Pokok-Pokok Hasilriset Kesehatan Dasar Prov. Sumatera Utara,
Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Jakarta
_____________, 2013, Riskesdas 2013, , Badan Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
Depkes RI, 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.
Mustapa, Y, dkk, jurnal Analisis Faktor Determinan Kejadian Masalah Gizi Pada Anak
Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten
Gorontalo Tahun 2013,
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5682/JURNAL
%20MKMI%20YUSNA.pdf;sequence=1
Profil langkat, http://www.langkatkab.go.id/page/23/kecamatan
Rahayu Widodo,. 2010. Pemberian Makanan, Suplemen dan Obat Pada Anak. Jakarta :
EGC.