Keterangan:
Qb = Muatan dasar
V = Kecepatan aliran
R = Jari-jari hidrolis
I = Kemiringan dasar saluran
D90 = Diameter butiran lolos 90 %
D50 = Diameter butiran lolos 50 %
w = Berat jenis air
s = Berat jenis butiran
g = Percepatan gravitasi
Dari pengukuran dilapangan dan pemeriksaan di laboratorium, untuk analisis
bed load transport (Qb) dan dimasukkan kedalam persamaan, didapat data-
data sebagai berikut:
2. HIDRAN UMUM
Hidran umum (HU) adalah bak penampung yang dilengkapi dengan kran
yang digunakan untuk pengambilan air. HU diletakkan di area pelayanan yang
dianggap padat penduduknya. Dimensi/ukuran bak HU disesuaikan dengan
kebutuhan pelayanan yang tergantung pada jumlah Kepala Keluarga (KK) yang
dilayani. Ukuran minimal HU sedikitnya dapat melayani 10-15 KK dengan
jarak jangkauan yang relatif dekat.
Tipe bangunan HU bermacam-macam tergantung pada keinginan
masyarakat setempat. Bangunan HU dapat berupa bak penampung yang terbuat
dari cor beton, bak plastik, fiber glass, dan sebagainya.
Gambar: Hidran Umum
Manfaat hidran umum yaitu memberikan suplai air untuk cuci, mandi dan
aktifitas masyarakat lainnya.
Keterangan :
1. Cawan
2. Alat Casagrande
3. Grooving Tool
4. Spatula
Buka leher sambung dan ratakan dengan alat perata. Tambal lubang-
lubang yang mungkin terjadi pada permukaan karena lepasnya butir-
butir kasar dengan bahan yang lebih halus. Keluarkan piringan
pemisah, balikkan dan pasang kembali cetakan berisi benda uji pada
keping alas dan timbang.
Untuk pemeriksaan CBR langsung, benda uji ini telah siap untuk
diperiksa.
Letakkan keping pemberat diatas permukaan benda uji seberat
minimal 4,5 kg (10 pound).
d lapangan
laboratorium, digunakan rumus = d laboratorium x 100% , dimana
tersebut lebih dari 95% maka hasil pemadatan tersebut telah memiliki
klasifikasi pemadatan untuk tubuh embung.
Dari tabel perhitungan debit diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan memper-
besar lebar spillway maka Q outflow yang didapat akan semakin kecil.
c. Urutan pelaksanaan
1. Pembersihan dan Pembuatan Jalan Masuk
Sebelum pekerjaan dimulai, lapangan pekerjaan harus dibersihkan
dari berbagai tanaman. Pada pekerjaan timbunan tubuh embung,
tanah bahan timbunan harus bersih dari humus dan di kupas setebal
minimum 20 cm.
2. Pemasangan Bouplank
Pada pekerjaan ini harus disediakan alat dan bahan yang
diperlukan.
5. Trial Embankment
Pada awal pekerjaan timbunan dilakukan pengujian pada trial
embankment untuk mendapatkan jumlah lintasan yang diperlukan
oleh vibro roller untuk mencapai kepadatan, kadar air dan
permeabilitas yang disyaratkan. Pada trial embankment harus
dilakukan pengujian sebagaimana pengujian pada timbunan tubuh
Embung antara lain :
Kepadatan Lapangan (field density)
Permeability lapangan (field permeability)
Berat Jenis (specific gravity)
Kadar Air (water content)
Konsistensi (consistency/Atterberg Limit)
Gradasi (gradation) Lapangan dan Laboratorium
Kepadatan Laboratorium (proctor compaction)
Untuk selanjutnya Pemadatan harus dilakukan sesuai dengan hasil
pemadatan pada trial embankment atau sesuai pada masing-masing
"strip" (yang sama lebarnya dengan panjang roda roller) lapisan
sehingga seluruh lebar lapisan dipadatkan sampai ke berat isi yang
betul-betul rata semuanya.
7. Penempatan
Distribusi dan gradasi material yang akan ditempatkan haruslah
lapisan-lapisan yang tidak membuat cekungan, goresan atau lapisan
material yang berbeda dengan susunan atau gradasi atau kadar air
material sekelilingnya. Sistim penggalian dan operasi
penempatannya sama seperti sistem pemadatan material, sehingga
memberikan tingkatan stabilitas dan kepadatan yang baik. Material
harus diletakkan secara kontinyu, yang tebalnya tidak lebih dari 30
cm sebelum dipadatkan. Pembebanan material yang berturut-turut
ditempatkan sedemikian rupa sehingga distribusi material
menjadi praktis.
Untuk mendapatkan pemadatan yang diinginkan, pembebanan,
operasi dan kecepatan roller harus seperti yang diperlukan. Bila
lebih dari 1 roller yang dipakai pada satu lapisan, semua roller yang
dipakai harus mempunyai tipe dan ukuran yang sama. Traktor yang
dipakai untuk menarik roller harus mempunyai kekuatan yang
cukup untuk manarik roller tersebut, bila bebannya penuh. Selama
pengoperasian roller, diharuskan memberi ruang antara ujung kaki
tamping atau roda dengan permukaan drum atau ban, dan bersih
dari tanah-tanah yang berkumpul, karena ini bisa menyebabkan
rodan roller tidak seimbang. Bila permukaan lapisan material yang
harus dipadatkan terlalu kering atau licin untuk bisa mengikat
material lapisan yang diletakkan disana dengan baik, permukaan
tersebut harus dikasarkan dan digaru, atau dengan alat-alat
lainnya dengan kedalaman cukup, agar permukaan bisa mengikat
sebelum urutan lapisan berikutnya diletakkan disana.
Bila permukaan lapisan material yang dipadatkan terlalu basah
untuk dipindahkan, harus dipindahkan dan dikeringkan atau
dibiarkan dengan digaru atau dengan alat lain untuk mengurangi
kadar air, sesuai dengan yang dikehendaki, dan bila perlu
dipadatkan lagi sebelum material lapisan berikutnya ditempatkan.
DISUSUN OLEH :
UTOMO ARYOWIBOWO NIM. 21010110120032
SEMARANG
2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB PERTANYAAN.............................................................................................1
BAB PEMBAHASAN...........................................................................................2
1. MENENTUKAN KADAR SEDIMEN DI SUNGAI.............................2
2.. HIDRAN UMUM..................................................................................5
3. TES TANAH YANG DILAKUKAN PADA BORROW AREA................6
4. TES KEPADATAN TUBUH EMBUNG DI LAPANGAN....................19
5. Q OUTFLOW PADA PELIMPAH...........................................................26
6.METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TUBUH EMBUNG...26