Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

RESIN PENUKAR ION

Nama : Evi Fitriani


NRP : 143020378
Kelompok :O
Meja : 10 (Sepuluh)
Asisten : Angkeu Nur Rahmawati

LABORATORIUM KIMIA DASAR


JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2014
RESIN PENUKAR ION

Evi Fitriani
143020378
Asisten : Angkeu Nur Rahmawati

Tujan Percobaan
Tujuan percobaan resin penukar ion adalah untuk mengetahui ion-ion yang
dapat dipertukarkan dengan senyawa hidrokarbon terpolimerisasi serta untuk
mengetahui karakteristik dan kemampuan dari zat penukar ion tersebut.
Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan resin penukar ion adalah berdasarkan pengikatan ion-
ion, baik ion posiif maupun ion negatif oleh resin dengan reaksi:
Resin kation : MX(aq) + Res-H HX(aq) + Res-M
Resin anion : HX(aq) + Res-OH H2O(aq) + Res-X
Metode Percobaan

Sampel yang Sampel yang


mengandung anion mengandung kation

Resin anion Resin kation

Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatn Resin Penukar Ion
No. Pengamatan Hasil

Fe3+ Warna larutan tidak berubah, bebas Fe3+


1.
Indikator: KSCN Fe3+ + KSCN Fe(SCN)3 + 3K+
NaCl Terbntuk endapan, masih mengandung Cl-
2.
Indikator: AgNO3 NaCl + AgNO3 NaNO3 + AgCl
(Sumber: Evi Fitriani dan Rizki Dinda Heryansyah, Meja 10, Kelompok O, 2014).
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan resin penukar ion dapat diketahui bahwa
dari percobaan pemurnian larutan Fe3+ dialirkan kedalam resin penukar anion
dengan indikator KSCN dihasilkan larutan bening yang bebas Fe 3+, karena resin
penukar anion dipertukarkan dengan Fe3+. Dan pemurnian larutan NaCl dialirkan
kedalam resin penukar kation dengan indikator AgNO3 dihasilkan larutan keruh
yang masih mengandung Cl-, dikarenakan resin penukar kationnya jenuh, harus
dilakukan proses regenerasi. Faktor kesalahan pada resin penukar ion adalah
ketika resin ion kation dan resin ion anion tidak diregenerasi, maka akan
menimbulkan lewat jenuh pada resin, berdampak resin tidak bisa mengikat ion
dengan sempurna.
Resin penukar ion merupakan salah satu metode pemisahan menurut
perubahan kimia. Resin penukar ion ada dua macam yaitu resin penukar kation
dan resin penukar anion. Jika disebut resin penukar kation maka kation yang
terikat pada resin akan digantikan oleh kation pada larutan yang dilewatkan.
Begitupun pada resin penukar anion maka anion yang terikat pada resin akan
digantikan oleh anion pada larutan yang dilewatkan (Wahono,2007).
Larutan yang melalui kolom disebut influent, sedangkan larutan yang
keluar kolom disebut effluent. Proses pertukarannya adalah serapan dan proses
mengeluaran ion adalah desorpsi dan elusi. Mengembalikan resin yang sudah
terpakai kebentuk semula disebut regenerasi sedangkan proses pengeluaran ion
dari kolom disebut elusi dan pereaksinya disebut eluent (Hadyana,1994).
Dalam proses resin penukar ion larutan yang akan dimurnikan dimasukkan
kedalam kolom yang didalamnya terdapat resin dan glass woll. Glass woll sebagai
salah satu komponen untuk menjernihkan larutan, glass woll dapat digantikan
dengan bulu angsa namun harga bulu angsa yang relatif mahal, menyebabkan
glass woll banyak digunakan (Khopkar,1990).
Regenerasi adalah mengembalikan resin yang sudah terpakai kebentuk
semula. Langkah-langkah kerja regenerasi kolom tunggal diantaranya pemisahan
resin penukar kation dan resin penukar anion dengan klasifikasi menggunakan air
(pencucian kembali dari bawah ke atas). Dalam hal ini resin penukar anion yang
lebih ringan (berwarna lebih terang)akan berada diatas resi enukar kation yang
lebih berat ( berwarna lebih gelap). Larutan HCl encer dialirkan dari bawah ke
atas melewati resin penukar kation dan dikeluarkan dari kolom pada ketinggian
lapisan. Larutan NaOH dialirkan dari atas ke bawah melewati resin penukar anion,
juga dikeluarkan pada ketinggian lapisan pemisah. Kelebihan kedua reagen
kemudian dicuci dengan air (Hadyana,1994).
Aplikasi bidang pangan dari resin penukar ion adalahuntuk pemurnian air
atau larutan dan juga dapat menghilangkan kesadahan air.
Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamtan dapat disimpulkan bahwa pada percobaan


resin penuka ion didapatkan resin penukar kation influen berwarna kuning keruh
dengan reaksi Fe3+ + KSCN Fe(SCN)3 + K+ menghasilkan warna efluen
berwarna bening karena telah bebas Fe3+. Dan itu artinya resin masih berfungsi
dengan baik, Sedangkan untuk resin penukar anion influen berwarna bening
dengan reaksi NaCl + AgNO3 NaNO3 + AgCl menghasilkan efluen dengan
warna yang agak keruh, sehingga dapat dikatakan belum terbebas dari Cl.

DAFTAR PUSTAKA

Hadyana,A.Ir.Setiono.(1994). Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik 1. Jakarta.


Khopkar.(1990). Konsep Dasar Analitik. UI Press: Jakarta.
Wahono.(2007). Resin Penukar Ion. Balai Pustaka: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai