BAB IV
Negeri 2 Majalengka. Dibentuk pada hari rabu, 31 januari 2007 dalam Rapat
Rapat dihadiri Kepala Sekolah, Wakasek dan Perwakilan Guru. Terbentuk dengan
Smandaka dari Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Majalengka pada
2. Misi
1. Menyelenggarakan Perkoperasian sesuai dengan ketentuan
2. Menyelenggarakan Perkoperasian dengan memanfaatkan teknologi
Kabupaten Majalengka
Pengurus dan Pengawas Koperasi Smandaka seluruhnya adalah siswa yang
dipilih secara demokratis dalam Rapat Anggota Tahunan. Pengurus dan Pengawas
Tahun 2012 terpilih dalam Rapat Anggota Tahunan hari Selasa, 7 Februari 2012.
Bakal calon pengurus dipilih dari anggota yang terbaik melalui pemilihan
PENASEHAT
PENGAWAS
PEMBINA PENGURUS
46
dan kritik umtuk kegiatan koperasi saat beroperasi dan saat kegiatan Rapat
Anggaran Tahunan
2. Pengawas Koperasi
Pengawas adalah siswa yang dipilih melalui Rapat Anggota untuk masa
yang diperlukan yang ada pada Koperasi. Dalam hal-hal tertentu Pengawas
3. Pembina Koperasi
Pembina Koperasi adalah 2 (dua) orang guru yang ditunjuk/diberi
masa jabatan Pembina tersebut tidak berakhir pada waktu yang bersamaan.
antara lain:
4) Membantu Pengawas dalam melakukan pengawasan dengan
evaluasi.
h. Penataan organisasi dan manajemen, Koperasi siswa Smandaka dalam rangka
bulan.
3. Melayani pinjaman barang konsumsi, maksimal 1 bulan tanpa bunga.
4. Memperluas Waserda ( Barang Konsumsi ) dengan jalan menambah barang-
barang konsumsi.
5. Pemupukan Modal.
Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal luar/pinjaman/utang.
a. Modal sendiri dapat berasal dari:
a. simpanan pokok
b. simpanan wajib
c. Modal Usaha Kantin
d. Modal kerja kantin
d. hibah/donasi.
b. Modal luar/pinjaman/utang berasal dari:
a. anggota.
b. dana pendidikan, sosial dan kegiatan siswa
c. sumber dan lainnya yang sah.
c. Anggota
a. Setiap anggota harus menyimpan atas namanya sendiri pada Koperasi
berakhir
4.2 Analisis Data dan Uji Hipotesis
4.2.1 Rancangan Analisis Data
4.2.1.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk
modal koperasi atau perusahaan tidak akan bisa berjalan sebagaimana mestinya
tetapi dengan adanya modal yang cukup maka koperasi atau perusahaan akan
kantin kejujuran, modal usaha kantin kejujuran, donasi pemda Kab Majalengka
dan hibah selain dari itu modal sendiri pada Koperasi Siswa SMA Negeri 2
51
Majalengka berasal dari modal luar yaitu simpanan sukarela anggota, dana
kegiatan siswa, dana pendidikan, dana sosial, titipan simpanan khusus, simpanan
yang diambil dari neraca pada Koperasi Siswa SMA Negeri 2 Majalengka dari
Tahun
Keterangan
2012 2013 2014 2015 2016
Simpana pokok 9.508.086 10.000.000 11.230.000 12.240.000 13.140.000
Simpanan wajib 69.542.598 64.900.000 80.052.832 110.786.416 154.963.895
Modal kerja kantin 5.000.000 5.00.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Modal usaha kantin 1.159.475 1.159.475 1.159.475 1.159.475 1.159.475
Donasi Pemda 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000
Hadiah, Sumbangan
45.475.060 47.580.060 47.580.060 47.580.060 47.580.060
dan donasi lainnya
Modal sendiri 173.422.435 234.822.171 220.522.877 253.949.905 323.648.627
Sumber : Neraca Koperasi siswa Smandaka Kabupaten Majalengka tahun 2012
2016.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perkembangan modal sendiri pada
tahunnya mengalami peningkatan. Modal sendiri yang paling besar adalah pada
tahun 2016 yaitu sebesar Rp 323.648.627 sedangkan modal sendiri yang paling
Tabel 4.2
Perkembangan Modal Sendiri
Koperasi Siswa SMA Negeri 2 Majalengka Kabupaten Majalengka
Pada Tahun 2012 2016
Peningkatan / Penurunan
Tahun Modal Sendiri
Rp %
2012 173.422.435
2013 234.822.171 58.279.736 33%
2014 220.522.877 14.299.294 6%
2015 253.949.905 33.427.028 15%
2016 323.648.627 69.698.722 27%
Sumber : Neraca Koperasi Siswa SMA Negeri 2 Majalengka Kabupaten
Majalengka tahun 2012-2016 (diolah kembali)
mengalami peningkatan pada tahun 2012 sampai tahun 2013 sebesar 33%, karena
semua komponen modal sendiri mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 sampai
dengan 2014 mengalami penurunan sebesar 6%, karena komponen utang yaitu
smandaka). Kemudian pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 mengalami
peningkatan dan pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 mengalami
peningkatan yang tinggi yaitu menjadi 27%, karena simpanan pokok dan wajib
mengalami peningkatan.
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal
sendiri merupakan modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan,
laba) atau berasal dari pengambil bagian, peserta atau pemilik modal. Maka dari
itu modal sendiri harus lebih ditingkatkan daripada modal pinjaman karena modal
atau rugi sedangkan modal pinjaman harus dikembalikan sesuai dengan batas
sendiri.
Untuk lebih jelasnya di bawah ini penulis sajikan jumlah modal pinjaman
yang diambil dari neraca pada Koperasi Siswa SMA Negeri 2 Majalengka dari
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perkembangan modal pinjaman pada
pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp 164.009.916 sedangkan modal pinjaman yang
54
paling kecil di dapat oleh Koperasi Siswa SMA Negeri 2 Majalengka Kabupaten
Peningkatan / Penurunan
Tahun Modal Pinjaman
Rp %
2012 134.531.147
2013 136.444.354 1.913.207 1,42%
20,20
2014 164.009.916 27.565.562 %
2015 152.565.667 11.444.249 6,97%
2016 160.323.422 7.757.755 5,08%
Sumber : Lapora Keuangan Koperasi Siswa SMA Negeri 2 Majalengka
Kabupaten Majalengka tahun 2012-2016 (diolah kembali)
mengalami peningkatan pada tahun 2012 sampai tahun 2013 sebesar 1,42%,
Kemudian pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 mengalami penurunan
menjadi 6,97%, karena simpanan sukarela mengalami penurunan dan pada tahun
55
2015 sampai dengan tahun 2016 mengalami penurunan yaitu menjadi 5,08%,
4.2.1.1.3 Perkembangan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Siswa SMA Negeri
waktu satu tahun setelah di kurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban
hasil usaha, sisa hasil usaha yang di peroleh mencakup hasil usaha dengan
anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota. Perhitungan Sisa Hasil
usaha digunakan untuk mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata
di ukur dari hasil usaha atau laba tetapi lebih di tentukan pada manfaat bagi
koperasi.
Sisa Hasil Usaha yang di dapat oleh Koperasi Siswa SMA Negeri 2
persentase kenaikan atau penurunannya ada kenaikan dan penurunan Sisa Hasil
Usaha yang di peroleh untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel perkembangan
sisa hasil usaha pada Koperasi Siswa SMA Negeri 2 Majalengka Kabupaten
Tabel 4.5
Perkembangan Sisa Hasil Usaha
Koperasi Siswa SMA Negeri 2 Majalengka Kabupaten Majalengka
Tahun 2012 2016
Peningkatan / Penurunan
Tahun Sisa Hasil Usaha
Rp %
2012 30.737.216
2013 94.122.636 60.265.420 196%
2014 63.500.510 30.622.126 32,5%
2015 65.183.954 1.683.444 2,65%
56
Usaha pada tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 196%,
Pada tahun 2013 sampai dengan 2014 mengalami penurunan sebesar 32,5%,
karena jasa simpanan sukarela dan dana kegiatan, pendidikan dan sosial
peningkatan. Kemudian pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 mengalami
kenaikan menjadi 2,65%, dan pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016
mengalami kenaikan yang tinggi yaitu menjadi 37,7%, karena pendapatan dan
4.2.1.1.4 Pengaruh Modal Sendiri dan Modal Pinjaman terhadap Sisa Hasil
Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Siswa SMA Negeri 2 Majalengka dalam kurun
waktu 5 tahun yaitu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. Penulis
antara Modal Sendiri, modal pinjaman dan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada
hubungan Modal Sendiri dan modal pinjaman terhadap Sisa Hasil Usaha.
57
koefisien korelasi.
Seperti yang telah dijelaskan di atas maka uraian tahapan analisisnya
koefisien determinasi, serta uji hipotesis yaitu uji F dan uji t. Data-data yang
diperoleh melalui kuesioner untuk seluruh variabel berskala ordinal sehingga data
ke skala interval. Teknik yang digunakan adalah metode interval berurutan dengan
bantuan microsoft excel 2007 dan hasil pengkonversian dapat dilihat di lampiran.
Dengan demikian semua data yang sudah dinaikan dari skala ordinal ke skala
interval ini dapat digunakan sebagai data input untuk analisis data.
keduanya mempunyai distribusi normalatau tidak. Data yang baik dan layak
digunakan adalah data yang memiliki distibusi normal. Dalam penelitian ini
menggunakan aplikasi SPSS 21 untuk pengujian data sampel setiap variabel. Uji
Tabel 4.6
58
Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
MODAL MODAL
SENDIRI PINJAMAN SHU
N 5 5 5
Normal Parametersa Mean 2.41E8 1.50E8 6.87E7
Std. Deviation 5.482E7 1.352E7 2.536E7
Most Extreme Differences Absolute .209 .234 .219
Positive .209 .234 .158
Negative -.153 -.188 -.219
Kolmogorov-Smirnov Z .466 .524 .490
Asymp. Sig. (2-tailed) .982 .947 .970
a. Test distribution is Normal.
Dilihat dari tabel 4.6 tersebut bahwa K-S untuk semua variabel baik
dependen (Sisa Hasil Usaha) dan independen (modal sendiri dan modal pinjaman)
variabel nodal sendiri adalah 0,982, variabel modal pinjaman adalah 0,947
kemudian variabel sisa hasil usaha adalah 0,970 dan ketiga variabel tersebut lebih
besar dari nilai = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam
grafik histogram. Berikut ini adalah gambar grafik histogram uji normalitas data
sebagai berikut :
59
Gambar 4.2
Grafik Histogram
Uji Normalitas Modal sendiri (X1)
grafik histogram menunjukan bentuk simetris atau tidak condok ke kiri maupun
ke kanan.
Gambar 4.3
Grafik Histogram
Uji Normalitas Modal Pinjaman (X2)
60
grafik histogram menunjukan bentuk simetris atau tidak condok ke kiri maupun
ke kanan.
Gambar 4.4
Grafik Histogram
Uji Normalitas Sisa Hasil Usaha (Y)
grafik histogram menunjukan bentuk simetris atau tidak condok ke kiri maupun
ke kanan. Selanjutnya uji normalitas data dapat dilihat pada gambar grafik P-plot
berikut :
61
Gambar 4.5
Grafik p-plot hasil uji normalitas
Sumber : Data pengolahan SPSS 17, 2017
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
dan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya keeratan hubungan antara variabel
antara Modal Sendiri dan Modal Pinjaman dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada
Tabel 4.6
Data Pengujian
Modal Sendiri dan Modal Pinjaman Terhadap Sisa Hasil Usaha
62
Pinjaman dan Sisa Hasil Usaha dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi
17.0.
Tabel 4.7
Hasil Koefisien Korelasi
Koperasi Siswa SMA Negeri 2 Majalengka Kabupaten Majalengka
Tahun 2012-2016
Correlations
MODAL MODAL
SENDIRI PINJAMAN SHU
MODAL SENDIRI Pearson Correlation 1 .583 .758
Sig. (2-tailed) .012 .013
N 5 5 5
MODAL PINJAMAN Pearson Correlation .583 1 .276
Sig. (2-tailed) .012 .063
N 5 5 5
SHU Pearson Correlation .758 .276 1
Sig. (2-tailed) .013 .063
N 5 5 5
Sumber : hasil SPSS 17, 2017
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dengan menggunakan korelasi Pearson
Product Moment (PPM), diketahui nilai n atau jumlah data adalah 5 dan korelasi
(r) variabel X1 (Modal Sendiri) sebesar 0,758 dan korelasi (r) variabel X2 (Modal
0,60 0,799 dan tingkat hubungan kuat, yang artinya bahwa Modal
0,40 0,599 dan tingkat hubungan sedang, yang artinya bahwa Modal
Tabel 4.9
Hasil Koefisien Korelasi Secara Simultan
Model Summaryb
Change Statistics
Adjusted R Std. Error of Sig. F
Model R R Square Square the Estimate R Square Change F Change df1 df2 Change
a
1 .785 .616 .232 2.223E7 .616 1.603 2 2 .384
a. Predictors: (Constant), MODAL PINJAMAN, MODAL SENDIRI
b. Dependent Variable: SHU
Sumber : hasil SPSS 17, 2017
secara simultan antara modal sendiri, modal pinjaman secara simultan terhadap
sisa hasil usaha yaitu sebesar 0,785. Koefisien tersebut memiliki korelasi
kontribusi atau sumbangan secara simultan variabel modal sendiri dan modal
pinjaman terhadap sisa hasil usaha adalah sebesar 61,6 % sedangkan 38,4%
variabel terikat yaitu hubungan antara Modal Sendiri (variabel X1) dan Modal
Pinjaman (variabel X2) dengan perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) (Variabel Y)
Model Summary
Sisa Hasil Usaha di peroleh nilai r sebesar 0,758 selanjutnya untuk nilai koefisien
KD = r2 x 100%
= (0,758)2 x 100%
= 57,45 %
Dengan demikian dapat diketahui besarnya variasi dari variabel Sisa Hasil
Usaha dapat diterangkan oleh variabel modal sendiri yaitu sebesar 57,45%
Pengaruh modal pinjaman dengan Sisa Hasil Usaha diperoleh 0,583.
Usaha dapat diterangkan oleh variabel modal pinjaman yaitu sebesar 33,98%
1. Pengaruh secara simultan
Berdasarkan tabel 4.16 terlihat bahwa pengaruh pengendalian internal dan
rumus:
KD = r2 x 100%
= (0,785)2 x 100%
= 61,62%
Dengan demikian dapat diketahui besarnya variasi dari variabel
dependen (Ghozali, 2012). Uji hipotesis ini digunakan untuk menguji hipotesis
modal sendiri (X1) dan modal pinjaman (X2) terhadap sisa hasil usaha (Y).
Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis secara parsial yang digunakan
atau dengan sementara maka dilakukan uji hipotesis dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Hipotesis pertama
b. Hipotesis kedua
67
Jika thitung ttabel maka Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh secara signifikan
antara X terhadap Y
Jika thitung< ttabel maka Ho diterima. Artinya tidak dapat pengaruh secara signifikan
antara X terhadap Y.
sebagai berikut :
^
= a + bX
Y
Dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 17.0 maka di peroleh
koefisien regresi linier sederhana seperti yang tertera pada tabel berikut :
Tabel 4.11
Uji Parsial (t)
Koperasi Siswa SMA Negeri 2 Majalengka Kabupaten Majalengka
Tahun 2012 sampai dengan tahun 2016
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.823E7 1.265E8 .302 .791
MODAL SENDIRI .014 .006 .904 6.280 .008
MODAL PINJAMAN .001 .000 .251 4.466 .038
a. Dependent Variable: SHU
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 17, 2017
68
Berdasarkan dari tabel 4.11 di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai
Sisa Hasil Usaha (SHU) sebelum adanya modal sendiri dan faktor faktor lain
yang tidak penulis teliti adalah Rp 3,823 setelah adanya Modal Sendiri berubah
Modal Sendiri maka akan berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha sebesar 0,014.
Gambar 4.6
Ho ditolak Ho ditolak
Ha diterima
Berdasarkan gambar diatas dan tabel 4.11 nilai THitung untuk variabel modal
sendiril sebesar 6.280 sedangkan Ttabel 4,303 dengan tingkat signifikan 0,008 oleh
karena itu Thitung> Ttabel yaitu 6,280>4,303 dan nilai signifikannya 0,008<0,05 maka
69
Ho ditolak, yang artinya ada pengaruh signifikan dari variabel modal sendiri (X1)
Berdasarkan dari tabel 4.11 di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai
Sisa Hasil Usaha (SHU) sebelum adanya modal pinjaman dan faktorfaktor lain
yang tidak penulis teliti adalah Rp 1,265 setelah adanya Modal pinjaman berubah
Modal pinjaman maka akan berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha sebesar 0,001.
Gambar 4.7
Ho ditolak Ho ditolak
Ha diterima
Berdasarkan gambar diatas dan tabel 4.11 nilai THitung untuk variabel modal
pinjaman sebesar 4,466 sedangkan Ttabel 4,303 dengan tingkat signifikan 0,038
oleh karena itu Thitung> Ttabel yaitu 4,466>4,303 dan nilai signifikannya 0,008<0,05
70
(sig) 0,05. Pengujian ini juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai
Apabila Fhitung Ftabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh variabel X1 dan X2
Apabila Fhitung< Ftabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh variabel
Tabel 12
Uji Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.584E15 2 7.920E14 13.382 .000a
Residual 9.883E14 2 4.941E14
Total 2.572E15 4
a. Predictors: (Constant), MODAL PINJAMAN, MODAL SENDIRI
b. Dependent Variable: SHU
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 17, 2017
untuk Ftabel ialah sebesar 9,28. Dari tabel di atas, mengungkapkan bahwa nilai F
perhitungan, diketahuilah bahwa F hitung > F tabel yaitu 13.382> 9,28 dan nilai
variabel modal sendiri dan modal pinjaman secara simultan atau bersama-sama
Gambar 4.8
Hasil Perhitungan Kurva Uji Dua Pihak Modal Sendiri dan Modal Pinjaman
Terhadap Sisa Hasil Usaha
Sumber : diolah sendiri 2017
Dari gambar 4.8 dapat dilihat bahwa thitung yaitu 13,382 berada dalam
daerah penolakan Ho, artinya modal sendiri dan modal pinjaman secara simultan
4.3 Pembahasan
Modal sendiri yang paling besar adalah pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp
323.648.627 sedangkan modal sendiri yang paling kecil di dapat oleh Koperasi
Siswa SMA Negeri 2 Majalengka Kabupaten Majalengka yaitu pada tahun 2012
sampai tahun 2013 sebesar 33%, karena semua komponen modal sendiri
meningkat menjadi sebesar Rp. 73.307.903. Kemudian pada tahun 2014 sampai
pokok dan wajib mengalami peningkatan dan pada tahun 2015 sampai dengan
tahun 2016 mengalami peningkatan yang tinggi yaitu menjadi 27%, karena
dan pada tahun 2008 dana resiko mengalami penurunan, tetapi tingkat kenaikan
dalam persentasenya sedikit dan tingkat kenaikan yang paling tinggi yaitu pada
Modal pinjaman yang paling besar adalah pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp
164.009.916 sedangkan modal pinjaman yang paling kecil di dapat oleh Koperasi
Siswa SMA Negeri 2 Majalengka Kabupaten Majalengka yaitu pada tahun 2012
2012 sampai tahun 2013 sebesar 1,42%, karena semua komponen modal pinjaman
meningkat sebesar Rp. 73.307.903. Kemudian pada tahun 2014 sampai dengan
mengalami penurunan dan pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016
mengalami penurunan.
sukarela dan beban utang mengalami peningkatan dan pada tahun 2014 dana
tinggi. Tingkat kenaikan yang paling rendah yaitu pada tahun 2012 sebesar 1,42%.
4.3.3 Perkembangan Sisa hasil Usaha pada Koperasi Siswa SMA Negeri 2
Perhitungan Sisa Hasil Usaha menyajikan hasil akhir yang di sebut sisa
hasil usaha, sisa hasil usaha yang di peroleh mencakup hasil usaha dengan
anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota. Perhitungan Sisa Hasil
usaha digunakan untuk mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata
di ukur dari hasil usaha atau laba tetapi lebih di tentukan pada manfaat bagi
koperasi. Sisa Hasil Usaha pada tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami
peningkatan sebesar 196%, karena hampir semua pendapatan dan anggaran biaya
penurunan sebesar 32,5%, karena jasa simpanan sukarela dan dana kegiatan,
pendidikan dan sosial peningkatan. Kemudian pada tahun 2014 sampai dengan
tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 2,65%, dan pada tahun 2015 sampai
dengan tahun 2016 mengalami kenaikan yang tinggi yaitu menjadi 37,7%, karena
Jadi, perkembangan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Siswa SMA Negeri 2
penurunan jasa simpanan sukarela dan beban utang lainnya dengan peningkatan
4.3.4 Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi
(r) sebesar 0,758 hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh Modal Sendiri
75
terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Siswa SMA Negeri 2 Majalengka
Kabupaten Majalengka sangat kuat yang artinya makin tinggi Modal Sendiri maka
sebesar 0,9293 atau 92,93% maka dapat disimpulkan bahwa 92,93% dari Modal
Sendiri mempunyai hubungan dengan Sisa Hasil Usaha dan sisanya 7,07% di
pengaruhi oleh variabel lain yang tidak penullis teliti. Jadi, hipotesis penelitian
telah teruji bahwa Modal Sendiri mempunyai pengaruh dengan variabel Sisa Hasil
Usaha.
thitung sebesar 6,280 dan ttabel dengan menggunakan uji dua pihak diperoleh nilai
sebesar 3,182 dengan demikian maka nilai thitung = 6,280 > ttabel = 3,182. Maka
dapat disimpulkan bahwa terima ha dan tolak ho, kemudian dapat disimpulkan
bahwa Modal Sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha