Abstrak
Makalah ini membahas tentang desain sistem kendali router berbasis computer numerical control (CNC)
menggunakan personal computer (PC), untuk diimplementasikan di flame cutting machine (FCM). NC-Code yang
diinputkan ke komputer diterjemahkan menjadi sinyal perintah yang dikirimkan PC ke microcontroller untuk
mengendalikan gerakkan end effector mesin pada sumbu X dan sumbu Y secara simultan berdasarkan hasil
perhitungan interpolasi linier dan interpolasi sirkular pada PC. Sistem kendali ini diimplementasikan pada FCM
dengan menghubungkan output kendali dari microcontroller dengan driver aktuator FCM berupa motor DC. Hasil
yang diperoleh berupa suatu prototipe sistem kendali router CNC untuk diimplementasikan di FCM dan mampu
melakukan interpolasi linier dan interpolasi sirkular.
Abstract
This paper focuses on design of router control systems based on computer numerical control (CNC) using
personal computer (PC) implemented in flame cutting machine (FCM). NC-Code entered into the computer
translated to be a command signal sent by the PC to a microcontroller to control the end effectors movement along
the X and Y axis simultaneously based on linear and circular interpolations calculation on the PC. This control
system is implemented on FCM by connecting the output control of the microcontroller with the driver actuator of
the FCM in the form of a DC motor. The obtained result is in the form of a CNC router control system prototype to
be implemented in the FCM which is capable to perform linear interpolation and circular interpolation.
machine. Adapun tujuan dari penulisan makalah arah putar dan posisi relatif pusat lingkaran
ini adalah untuk melaporkan unjuk kerja dari terhadap titik awal (i,j). Maka busur lingkaran
hasil desain sistem kendali diatas dengan yang dimaksud ditunjukkan pada Gambar 1a [6].
melakukan eksperimen di laboratorium Nilai a merupakan posisi sudut titik awal
(x1,y1) terhadap titik pusat busur lingkaran. Nilai
II. TEORI b merupakan posisi sudut titik akhir (x2,y2)
Pada perancangan ini, mesin yang terhadap titik pusat busur lingkaran. Nilai
dikendalikan berupa mesin CNC flame cutting merupakan posisi sudut titik-titik sepanjang busur
machine dengan geometri kartesian yang (xn,yn) terhadap titik pusat busur.
memiliki gerakan end effector mesin dalam dua Busur lingkaran pada Gambar 1 didekati
arah yang independen, yaitu arah x, dan arah y. dengan poligon bersegi banyak seperti pada
Untuk mengatur gerakan kedua aktuator secara Gambar 1b [6]. Pada Gambar 1b diperlihatkan
simultan dilakukan dengan interpolasi linear bahwa untuk mendapatkan busur lingkaran yang
untuk membentuk garis lurus, dan interpolasi mulus dapat dilakukan dengan membuat segmen
sirkular untuk membentuk busur lingkaran garis sekecil mungkin sedemikian rupa sehingga
nilai t yang diperoleh berupa toleransi. Untuk
A. Interpolasi Linear membuat segmen garis poligon dari busur
Untuk menghasilkan garis lurus, digunakan lingkaran dilakukan dengan membagi busur
pendekatan dengan runtutan gerakan-gerakan lingkaran dengan sudut menjadi juring-juring
pendek yang terkoordinasi oleh sistem dengan sudut g. Maka akan dihasilkan segmen-
pengendali. Metode runtutan gerakan-gerakan ini segmen garis dimana segmen garis ke-n memiliki
dinamakan quasi continuous movement [6]. koordinat titik awal (xn-1, yn-1) dan koordinat
Untuk menggerakkan end effektor membentuk titik akhir (xn,yn). Setelah diperoleh titik awal
garis lurus dari titik (x1,y1) ke titik (x2,y2), end dan titik akhir segmen garis poligon tersebut,
effektor digerakkan nx step dalam arah sumbu x kemudian dilakukan interpolasi linier [6].
dan ny step dalam arah sumbu y [6]. Untuk nilai
gradien positif, apabila koordinat posisi end C. Pengendalian Mesin Menggunakan NC-
effector saat ini berada diatas kurva, maka step Code
gerakan berikutnya adalah ke kanan, dan apabila Mesin CNC bekerja untuk memotong benda
kooordinat posisi alat potong saat ini berada di kerja dengan lintasan pemotongan sesuai dengan
bawah kurva, maka step gerakan motor kode-kode numerical control yang telah diberikan
berikutnya adalah ke atas. Untuk gradien garis yang dikenal dengan NC-Code. NC-Code yang
negatif, gerakan end effector ke arah sebaliknya. digunakan pada perancangan sistem kendali pada
Metode yang dijelaskan pada bagian ini disebut penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 1 [6].
dengan metode Direct Function Estimation
Method (Metode DFE) [7]. III. PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini terdiri dari tahap perancangan
B. Interpolasi Sirkular sistem pengendali router CNC yang terdiri dari
Interpolasi sirkular digunakan untuk perangkat keras dan perangkat lunak, pengujian
membentuk busur lingkaran. Proses pembuatan linieritas, pengujian repeatabilitas, pengujian
busur lingkaran ditunjukkan pada Gambar 1. interpolasi linear, dan pengujian interpolasi
Busur lingkaran dapat dinyatakan dengan sirkular. Diagram blok dari sistem kendali yang
menentukan titik awal (x1,y1), titik akhir (x2,y2), dibuat, ditunjukkan pada Gambar 2.
(a) (b)
Gambar 1. Proses pembuatan busur lingkaran(a) Parameter-parameter pada busur lingkaran, (b) Poligon pendekatan
busur lingkaran.
42
Journal of Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology e-ISSN 2088-6985
Vol. 02, No 1, pp 41-50, 2011 p-ISSN 2087-3379
Tabel 1.
Daftar NC-Code.
Kode Eksekusi yang dilakukan
G00 Interpolasi linear tanpa pemotongan
G01 Interpolasi linear dengan pemotongan dengan
dimensi normal
G02 Interpolasi sirkular cw dengan pemotongan
dengan dimensi normal
G03 Interpolasi sirkular ccw dengan pemotongan
dengan dimensi normal Gambar 2. Diagram blok rancangan sistem pengendali
G04 Waktu penundaan dengan lamanya waktu router CNC.
ditentukan dengan nilai F
G10 Interpolasi linear dengan pemotongan dengan A. Perancangan Perangkat Keras
dimensi panjang (10x) Perangkat keras sistem pengendali router
G11 Interpolasi linear dengan pemotongan dengan CNC ini berupa PC dan rangkaian elektronika
dimensi pendek yang terintegrasi untuk melakukan pengendalian
G20 Interpolasi sirkular cw dengan pemotongan aktuator. Aktuator yang dikendalikan berupa dua
dengan dimensi panjang(10x) motor DC yang masing-masing menggerakkan
G21 Interpolasi sirkular cw dengan pemotongan sumbu X dan sumbu Y. Rangkaian elektronika
dengan dimensi pendek pada sistem ini berupa rangkaian sistem
G30 Interpolasi sirkular ccw dengan pemotongan microcontroller untuk komunikasi dengan PC
dengan dimensi panjang (10x) sebagai pengendali, rangkaian penggerak motor
G31 Interpolasi sirkular ccw dengan pemotongan
DC, dan rotary encoder untuk feed back posisi.
dengan dimensi pendek Gambar 3 menunjukkan skema keseluruhan
rangkaian elektronika sistem pengendali router
G90 Pemrograman dimensi absolut
CNC.
G91 Pemrograman dimensi inkrimental Microcontroller menerima data posisi dari PC.
M00 Program berhenti sampai ditekan kembali Kemudian microcontroller mengaktifkan aktuator
tombol jalankan. agar end effector bergerak ke posisi yang
M30 Akhir dari program diperintahkan. Sinyal feed back dari rotary
43
Desain dan Implementasi Sistem Kendali CNC Router Menggunakan PC untuk Flame Cutting Machine
(Roni Permana Saputra, Anwar M., Arif S., Teguh P.P.) JMEV 02 (2011) 41-50
Hitung nilai R
Tidak X > 0 => geser kanan
X < 0 => geser kiri
x&y0?
Y < 0 geser atas
Y < 0 geser bawah Hitung nilai
Ya
Hitung nilai
Hitung nilai =
Tidak
Gradien > 0 ? Hitung nilai
Ya Hitung jumlah
Ya Tidak Ya Tidak segmen poligon
x > 0 ? x > 0 ? n = /
Estimasi > 0 Estimasi > 0 Estimasi > 0 Estimasi > 0 Hitung koordinat
=> geser kanan => geser bawah => geser bawah => geser kiri segmen
estimasi < 0 estimasi < 0 estimasi < 0 estimasi < 0 (xn,yn)
=> geser atas => geser kiri => geser kanan => geser atas
Interpolasi Linier
(xn,yn)
Selesai Selesai
(a) (b)
Gambar 5. Diagram alir perangkat lunak kendali di PC(a) Diagram alir interpolasi linier (b) Diagram alir interpolasi
sirkular.
44
Journal of Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology e-ISSN 2088-6985
Vol. 02, No 1, pp 41-50, 2011 p-ISSN 2087-3379
tersebut dihitung nilai jari jari R [6]. Selanjutnya akan melakukan gerakkan sesuai progam yang
dihitung nilai dan [6]. Nilai merupakan diinputkan. Selanjutnya pergerakan end effector
selisih dari dan seperti pada Gambar 4. mesin yang tergambar di whiteboard diukur
Selanjutnya untuk membagi busur menjadi panjang gerakkan aktual yang terbentuk
poligon, nilai dihitung sebagai sudut pembagi berdasarkan gambar tersebut, kemudian dihitung
[6]. Setelah didapat poligon segi-n, dihitung nilai koefisien regresi linier dari nilai-nilai terukur
koordinat tiap-tiap ruas garis poligon tersebut tersebut.
(xn,yn) [6]. Setelah didapat koordinat masing-
masing ruas garis poligon tersebut, tinggal C. Pengujian Repeatabilitas
dilakukan interpolasi linier sesuai diagram alir Pengujian repeatabilitas dilakukan dengan
pada Gambar 5a. menginputkan program gerakan lurus sepanjang
Selain sebagai kendali utama, PC juga 100 mm berulang-ulang sebanyak seratus kali.
digunakan sebagai sarana perantara antara Selanjutnya pergerakan end effector mesin yang
operator dengan sistem pengendali, dimana tergambar di white board diukur panjang
operator akan menginputkan program NC-Code gerakkan aktualnya, kemudian dihitung
untuk menggerakkan mesin ke PC. Maka dibuat simpangan standar deviasi dari nilai terukur
tampilan User Interface di PC. Tampilan user tersebut.
interface dirancang sedemikian hingga dapat
menampilkan layar yang memuat NC-Code yang D. Pengujian Interpolasi Linier
diimputkan, hasil kompile, dan gambar simulasi Pengujian kemampuan interpolasi linear
pergerakan mesin dari program yang diinputkan. dilakukan dengan menginputkan program NC-
Selain layar tersebut, user interface juga Code untuk membentuk suatu pola yang terdiri
dirancang agar panel kendali yang terdapat dari garis-garis lurus. Kemudian, NC-Code ang
didalamnya mudah untuk mengoperasikan mesin. telah diinputkan tersebut disimulasikan dan
dieksekusi untuk kemudian diamati hasilnya.
B. Pengujian Linieritas
Pengujian linieritas dilakukan dengan E. Pengujian Interpolasi Sirkular
menginputkan program gerakan lurus sepanjang Pengujian kemampuan interpolasi sirkular
50 mm sampai dengan 200 mm secara bertahap dilakukan dengan menginputkan program NC-
pada sistem kendali untuk gerakkan arah sumbu x Code untuk membentuk suatu pola yang terdiri
dan sumbu y. Gambar 6 menunjukkan proses dari busur-busur lingkaran.Kemudian, NC-Code
pengujian gerakan end effector mesin. yang telah diinputkan tersebut disimulasikan dan
Setelah mesin dijalankan, end effector mesin dieksekusi untukkemudian diamati hasilnya.
yang telah dipasangi spidol dan diletakkan white
board di bawahnya seperti terlihat pada Gambar 6 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari penelitian ini, dihasilkan sistem
pengendali router berbasis CNC untuk
diimplementasikan di flame cutting machine.
Pada Gambar 7 ditunjukkan tampilan user
interface sistem kendali di PC.
Tampilan layar utama sistem kendali (Gambar
7a) terdiri dari layar input yang berfungsi untuk
memasukan input program NC-Code yang akan
disimulasikan ataupun dieksekusi, dan layar
output berfungsi untuk menampilkan baris
program yang sedang dieksekusi. Jika program
NC-Code yang telah diinputkan disimulasikan,
maka akan muncul tampilan layar simulasi
(Gambar 7b) yang menunjukkan simulasi
gerakan end effector mesin sesuai dengan NC-
Code yang diinputkan.
Fungsi dari tombol-tombol yang terdapat pada
tampilan utama sistem kendali ditunjukkan pada
Tabel 2. Selanjutnya, hasil pengujian linearitas
positioning end effector mesin ditunjukkan pada
Gambar 6. Pengujian gerakan end effector mesin. Tabel 3 dan Gambar 8.
45
Desain dan Implementasi Sistem Kendali CNC Router Menggunakan PC untuk Flame Cutting Machine
(Roni Permana Saputra, Anwar M., Arif S., Teguh P.P.) JMEV 02 (2011) 41-50
(a)
(b)
Gambar 7. Tampilan user interface sistem kendali di PC (a) Tampilan layar utama, (b) Tampilan layar simulasi.
Tabel 2.
Fungsi tombol-tombol pada tampilan utama sistem kendali.
Tombol Fungsi Tombol Fungsi
Kelompok tombol ini berfungsi Tombol simulasi berfungsi untuk
untuk proses input data program melakukan simulasi program NC-Code
NC-Code ke dalam PC. yang diinputkan.
Option button ini berfungsi untuk Kelompok tombol ini berfungsi untuk
memilih metode pemrograman yang menggerakkan end effector secara manual
digunakan antara sistem inkrimental (tanpa NC-Code)ke empat arah yaitu arah
dan sistem absolut. X+, X-, Y+, dan Y-.
46
Journal of Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology e-ISSN 2088-6985
Vol. 02, No 1, pp 41-50, 2011 p-ISSN 2087-3379
Tabel 3.
Data hasil pengujian linearitas.
Sumbu x Positif (mm) Sumbu x Negatif (mm) Sumbu y Positif (mm) Sumbu y Negatif (mm)
Setting Nilai terukur Setting Nilai terukur Setting Nilai terukur Setting Nilai terukur
50 52,63 50 52 50 51,5 50 52
75 77,12 75 76 75 77 75 77
100 102 100 101 100 101 100 103
125 128 125 126 125 126 125 127
150 155 150 150 150 150 150 151
175 178 175 175 175 175 175 177
200 202 200 201 200 201 200 202
250 250
y = 1.004x + 2.308 y = 0.991x + 1.928
Nilai aktual (mm)
250
250 y = 0.997x + 2.357
Nilai aktual (mm)
y = 0.990x + 2.089
Nilai aktual (mm)
200 200
R = 0.999 R = 0.999
150 150
100 100
sumbu y positif sumbu y negatif
50 50
0 0
0 100 200 0 100 200
Nilai setting (mm) Nilai setting (mm)
(c) (d)
Gambar 8. Grafik hasil pengujian linearity (a) Pengujian sumbu x positif, (b) Pengujian sumbu x negatif, (c)
Pengujian sumbu y positif, (d) Pengujan sumbu y negatif.
Hasil perhitungan regresi linier menunjukkan masing persamaan terlihat adanya nilai konstanta
bahwa untuk gerakan end effector pada arah sebesar 2,308 untuk sumbu x positif, 1,928 untuk
sumbu x positif (Gambar 8a), sumbu x negatif sumbu x negatif, 2,089 untuk sumbu y positif,
(Gambar 8b), sumbu y positif (Gambar 8c), dan dan 2.357 untuk sumbu y negatif. Nilai ini
sumbu y negatif (Gambar 8d) dikatakan linier menunjukkan adanya rata-rata pergeseran dari
dengan koefisien regresi linier r = 0,999. Untuk nilai setting pada masing-masing sumbu sebesar
kondisi ideal, persamaan regresi linier untuk 2 mm. Hal ini dikarenakan oleh error sistemik
masing-masing arah gerakan ialah y = x, atau dari pembacaan rotary encoder sebagai feed back
dengan kata lain gerakan aktual yang dilakukan posisi oleh microcontroller. Untuk memperbaiki
end effector mesin harus sama dengan nilai yang akurasi gerakan end effector, nilai ini bisa
diinputkan ke program. Dari grafik menunjukkan dimasukkan sebagai nilai koreksi.
koefisien x pada masing-masing persamaan Untuk hasil pengujian positioning
sudah mendekati 1. Nilai ini menunjukkan repeatability pada end effector mesin ditunjukkan
perbandingan antara nilai setting, sudah sama pada Gambar 9.
dengan nilai aktualnya. Namun pada masing-
47
Desain dan Implementasi Sistem Kendali CNC Router Menggunakan PC untuk Flame Cutting Machine
(Roni Permana Saputra, Anwar M., Arif S., Teguh P.P.) JMEV 02 (2011) 41-50
109 109
Panjang gerakkan (mm)
14
27
40
53
66
79
92
1
14
27
40
53
66
79
92
1
Gambar 9. Grafik hasil pengujian repeatability (a) Pengujian sumbu x positif, (b) Pengujian sumbu x negatif, (c)
Pengujian sumbu y positif, (d) Pengujan sumbu y negatif.
Dari Gambar 9, bisa dilihat hasil pengukuran ketelitian positioning end effector mesin dengan
aktual pergerakan end effector mesin pada menggunakan sistem kendali ini rata-rata sebesar
pengujian repeatabilitas. Nilai yang diinputkan 1,82 mm.
pada pengujian ini adalah 100 mm untuk masing- Selanjutnya, pada Gambar 10 ditunjukkan
masing arah sumbu. Nilai pergerakkan aktual hasil dari pengujian kemampuan interpolasi linier
diukur dan dirata-ratakan dari semua dengan menguji kemampuan sistem untuk
pengulangan. Dari hasil perhitungan nilai rata- membentuk pola linier berbentuk bintang segi
rata tersebut didapat pergeseran nilai rata-rata delapan.
terhadap nilai setting sebesar 2,31 mm pada Pola linier (Gambar 10a) diujikan dengan
sumbu x positif (Gambar 9a), 2,63 mm pada menginputkan NC-Code untuk pergerakan linier
sumbu x negatif (Gambar 9b), 2,59 mm pada dan koordinatnya ke sistem kendali (Gambar
sumbu y positif (Gambar 9c), dan 2,27 mm pada 10b). Setelah program di-running, bentuk yang
sumbu y negatif (Gambar 9d). Seperti pada diujikan dapat disimulasikan dan dieksekusi
pengujian linieritas, pergeseran nilai rata-rata ini dengan baik. Hasil simulasi pada layar simulasi
menunjukkan adanya error sistemik. Semua nilai (Gambar 10c) dan hasil gambar pergerakan
pengukuran berada di atas nilai setting aktual end effector mesin (Gambar 10d)
menunjukkan kemungkinan error sistemik menunjukkan bentuk yang sesuai dengan
diakibatkan belum adanya kontrol pengereman program yang diinputkan. Hal ini menunjukkan
yang baik dari kontrol motor, sehingga ketika algoritma perangkat lunak di PC untuk
kontrol memerintahkan untuk berhenti aktuator perhitungan interpolasi linier sudah berfungsi
tidak dapat langsung berhenti seketika sehingga dengan baik dan dapat diimplementasikan dengan
menimbulkan kelebihan pergerakan dari yang baik untuk positioning end effector mesin. Efek
diinputkan. Dari hasil perhitungan statistik dari error sistemik yang didapat dari pengujian
didapat nilai Standar deviasi 1,82 mm pada linearitas tidak terlihat pada eksekusi intepolasi
sumbu xpositif, 1,84 mm pada sumbu x negatif, linier ini. Hal ini dikarenakan nilai error pada
1,66 mm pada sumbu y positif, dan 1,42 mm semua sumbu sama sehingga nilai error
pada sumbu y negatif. Nilai ini menunjukkan terkompensasi.
48
Journal of Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology e-ISSN 2088-6985
Vol. 02, No 1, pp 41-50, 2011 p-ISSN 2087-3379
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 10. Hasil pengujian interpolasi linear(a) Pola linier yang diujikan, (b) Input NC-Code (c) Hasil simulasi di
komputer, (d) Hasil gerakan aktual end effector.
Kemudian pada Gambar 11 ditunjukkan hasil (Gambar 11b). Hasil simulasi dari program yang
dari pengujian kemampuan interpolasi sirkular diinputkan menunjukkan bentuk yang sesuai dan
dengan menguji kemampun sistem untuk sempurna (Gambar 11c). Hal ini menunjukkan
membentuk pola sirkular berbentuk cakra. Pola algoritma perangkat lunak di PC untuk
sirkular (Gambar 11a) diujikan dengan perhitungan interpolasi sirkular sudah berjalan
menginputkan NC-Code ke sistem kendali dengan baik.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 11. Hasil pengujian interpolasi sirkular (a) Pola sirkular yang diujikan, (b) Input NC-Code, (c) Hasil
simulasi di komputer, (d) Hasil gerakan aktual end effector.
49
Desain dan Implementasi Sistem Kendali CNC Router Menggunakan PC untuk Flame Cutting Machine
(Roni Permana Saputra, Anwar M., Arif S., Teguh P.P.) JMEV 02 (2011) 41-50
50