Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS NOVEL

JENDELA-JENDELA BY FIRA BASUKI

Nama : Mahes Sandra


Kelas : XII TKJ 2
1. Penokohan
a. June Subagio
b. Jigme Tshering
c. Aji Saka
d. Joe
e. Mr. Stone
f. Papa June
g. Saskia
h. Ariel
i. Didit

2. Perwatakan
a. June Subagio
1. Teliti
Setelah memastikan semua terkunci rapat (hlm.10).
2. Ceroboh
Aku juga tidak berhenti untuk beristirahat di Fredonia, kota antara Wichita dan
Pittsburg, seperti biasanya. Sampai-sampai, tanpa sadar mobilku bergerak terlalu
ke kanan atau terlalu ke kiri dan tidak jarang klakson kendaraan lain tertuju
kepadaku (hlm.37)
3. Boros
Mama benar, selalu benar. Mama bilang aku boros tidak memikirkan masa
depan (hlm.26).
4. Pemaaf
Saat itu aku memutuskan tidak mau menjadi pacarnya lagi. Aji meratap,
mengikutiku pulang, dan berdiri di depan pintu apartemenku seharian
penuh. Hatiku luluh dan memaafkannya (hlm.33-34).
5. Ramah
Aku tidak bisa menjelaskannya, tapi kamu tampak berbeda dari luar. Namun satu
yang jelas, kamu tetap ramah (hlm.62)
b. Jigme Tshering
1. Penyayang
Sayang, I love you sooo much (hlm.1).
2. Peduli
Take care, sayang (hlm.2).
3. Cuek
Jigme tidak peduli penampilan (hlm.13).
4. Pekerja keras
Terkadang aku merasa Jigme kerja terlalu keras tanpa bayaran yang
berarti(hlm.22)
5. Perbendirian Teguh
aku sebenernya tidak keberatan, tapi Jigme bersikeras bahwa kami harus
mandiri (hlm.52)

c. Aji Saka
1. Royal
Ia memberiku banyak hadiah mahal, termasuk jam tangan Gucci yang aku idam-
idamkan. Jadilah aku pacarnya (hlm.28).
2. Kasar
Pernah suatu kali ketika bertikai, Aji mendorong tubuhku kuat-kuat (hlm. 33)
3. Pencemburu
Aji juga mudah cemburu. Aku tidak bisa menyapa teman priaku jika ia berada di
sisiku (hlm.29)
4. Berkepribadian ganda
Ada kalanya ia baik dan manis. Pada dasarnya mungkin Aji baik, entah mengapa
ia selalu berubah begitu cepat (hlm.35)

d. Joe
1. Peduli
Joe datang, aku sudah tidak bisa berkata apa-apa, ia memelukku dan berusaha
menggosok-gosokkan tangannya ke sekujur tubuhku (hlm.33)
2. Perhatian
Aku ingat Joe mengutuk Aji berkali-kali. Walaupun mereka berteman, Joe tidak
pernah suka melihat kelakuan Aji kepadaku (hlm.33)

e. Mr. Stone
1. Peduli
Saya ingin membantunya dulu June, saya penasihatnya, bukankah kamu peduli?
Tolonglah June. Kamu pasti peduli pada temanmu bukan? (hlm.36)

f. Papa June
1. Berpendirian teguh
Tapi aku takut dan papa bersikeras menyuruh aku membersihkan
utangku (hlm.44)
2. Peduli
Papa khawatir jika aku lari dari utang, pemerintah Amerika terus mencariku, atau
jika aku pulang, aku tidak dapat masuk ke negeri paman sam ini lagi (hlm.44)

g. Saskia
1. Sombong
belum sih. Tapi aku memiliki banyak teman dari Eropa. Para musisi yang ku
wawancarai juga banyak yang berasal dari Eropa dan aku sering menelepon
mereka (hlm.54)

h. Ariel
1. Perhatian
June, kamu kenapa lemes banget? Tanya Ariel melongok kearahku. (hlm. 58)

i. Didit
1. tidak dapat menerima kenyataan
Aku tidak bisa menerima perbedaan apapun.(hlm.62)
2. pendiam
Didit memang pendiam, ia memang pintar dan kutu buku, tapi ia tidak
kaku. (hlm.66)

3. Latar
1. Suasana
a. Romantis
Sayang, I love you sooo very much, kata Jigme setiap pagi. (hlm.1)
b. Mengerikan
Memang sih, terkadang di malam hari kami mendengar suara teriakan, pernah
juga suara piring dilempar. Atau suara kucing menjerit kesakitan. (hlm.11)
c. Marah
Aji yang sedang menyetir menengok kearahku dan mulai menaikkan alisnya,
tanda marah (hlm.30)
d. Sedih
Aku sungguh ingat, air mataku yang terasa hangat membasahi wajahku yang
nyaris beku. (hlm.33)
e. Gembira
Betapa bahagia hatiku ketika Miss Ann Ray berkata,Selamat menjadi keluarga
Internasional Voice.(hlm.51)
f. Ketakutan
Aku gemetar, kedua tangannya mengelus-elus tangan kananku. Berbeda dengan
Jigme, sapuannya menggetarkan sekali. Dean, Cuma itu yang kuucapkan
dengan rasa takut. (hlm.104)

2. Tempat
a. Pitsburg
Aku sendiri waktu itu tinggal di Pittsburg sebuah kota di Kansas yang tidak
tercantum di peta saking kecil. (hlm.4)
b. Jakarta
Aku bosan tinggal di kota metropolitan seperti Jakarta. (hlm.4)
c. Singapura
Belum lagi jika mereka tahu aku tinggal di apartemen HBD atau Housing
Development Board, alias rumah susun yang dibangun pemerintah
Singapura.(hlm.9)
d. Amerika
Aku kenal Jigme saat sekolah di Amerika. (hlm.4)
e. New York
Setiap liburan kami mengunjungi kedua adiknya menempati rumah di New
York. (hlm.28)
f. Wichita
Sementara itu, enam bulan di Wichita hidupku menjadi normal. (hlm.35)
g. Apartemen
Di tambah lagi, apartemen ini sudah komplet (hlm.48)
h. International Voice
Dua minggu menunggu hari pertamaku untuk bekerja di International
Voice. (hlm.52)

3. Waktu
a. Pagi hari
Selamat pagi Singapura! Teriakku sambil merentangkan kedua lengan dan
mengulurkan kepala keluar jendela. (hlm.1)
b. Musim dingin
Winter atau musim dingin berarti salju yang ibarat kapas-kapas putih yang
berguguran dan juga suasana liburan dengan lampu dan kertas beraneka ragam
disekeliling kota. (hlm.24)
c. Malam hari
Di suatu malam, aku meneleponnya. Ia tidak ada dirumah, jadi aku hanya
meninggalkan pesan di teleponnya. (hlm.35)
d. Musim gugur
Selain Little Balkans Day di musim gugur juga ada Halloween.(hlm.25)

4. Alur
a. Orientasi/pengenalan
Tahap pengenalan digambarkan oleh pengarang pada saat June tinggal di Singapura.
June tinggal bersama suaminya yaitu Jigme. Dengan kebiasaan June yang selalu
melihat ke arah luar jendela.

b. Munculnya konflik
Pada tahap ini digambarkan ketika June berpikir bahwa nasib ia tidak sama seperti
Ayano-san. Jika Ayano-san memiliki suami lalu melakukan hal yang terlarang karena
ia benar menyukai lelaki lain sedangkan June berbuat hal terlarang namun ia tidak
ada perasaan lebih kepada Dean.

c. Klimaks
Tahap Klimaks digambarkan saat June merasa bersalah atas perbuatannya dan
mengakui kesalahan bahwa ia telah berbuat hal yang terlarang dengan Dean,
sahabatnya sendiri.

d. Penyelesaian konflik
Pada tahap ini digambarkan saat Jigme berlapang dada menerima apa yang telah
dilakukan oleh istri dan sahabatnya. Baginya, suatu kejahatan tidak perlu dibalas
dengan kejahatan pula tetapi, mereka yang melakukan kejahatan suatu saat akan
menerima karma. Dan ketika June memeluk Jigme dan menyesali apa yang telah ia
lakukan. June menyadari dan berpikir Jigme adalah laki-laki yang baik, dan ia
memutuskan untuk memperbaiki kehidupan rumah tangganya dengan Jigme.

Anda mungkin juga menyukai