TENTANG
KEBIJAKAN RISIKO PASIEN JATUH
MENETAPKAN :
Ditetapkan di : Malang
Pada Tanggal : 20 Mei 2015
DIREKTUR RS PERMATA BUNDA
Kebijakan Umum:
1. Semua pasien rawat jalan dan rawat inap harus dilakukan identifikasi minimal dengan dua
parameter, yaitu nama lengkap dan nomor rekam medis.
2. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional
yang berlaku, dan etika profesi serta menghormati hak pasien.
3. Setiap bulan wajib membuat laporan kegiatan pelayanan keselamatan pasien.
Kebijakan Khusus:
1. Semua pasien rawat jalan dan rawat inap dinilai risiko jatuh saat asesmen awal dan
dilakukan asesmen ulang jika terjadi perubahan kondisi atau pengobatan, meliputi pasien
dewasa, anak, dan geriatri.
2. Semua pasien neonatus dikategorikan berisiko jatuh.
3. Pengkajian risiko jatuh untuk pasien dewasa menggunakan skala Morse Fall Risk, pasien
anak menggunakan skala Humpty Dumty, dan pasien geriatri menggunakan Ontario
Modified Stratify Sidney Scoring.
4. Hasil pengukuran dimonitor dan ditindaklanjuti sesuai derajat risiko jatuh.
5. Pakaikan stiker kuning pada gelang identitas pada pasien rawat inap dengan kategori risiko
tinggi.
6. Pakaikan pita kuning pada pasien rawat jalan dengan kategori risiko tinggi.
7. Lakukan intervensi sesuai hasil penilaian sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan
(risiko ringan, sedang dan tinggi).
8. Pita tanda risiko jatuh dan stiker risiko jatuh dilepas jika skor pada pasien risiko jatuh
adalah ringan dan sedang.
9. Lakukan asesmen ulang risiko jatuh pada pasien setelah mendapatkan obat atau tindakan
yang menimbulkan risiko jatuh.
10. Kebijakan termasuk langkah-langkah pencegahan risiko pasien jatuh.
11. Pencegahan risiko jatuh di rawat inap dilakukan dengan menggunakan pedoman
pencegahan risiko jatuh dan di monitor.
Di tetapkan di : Malang
Pada Tanggal : 20 Mei 2015
DIREKTUR RS PERMATA BUNDA