Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Filtrasi adalah salah satu metoda untuk memisahkan padatan dari larutan
suspense. Dalam hal ini larutan suspense dialirkan melalui medium filter (medium
berpori) sehingga padatan akan tertahan pada permukaan filter sementara filtratnya
akan mengalir melalui pori medium filter. Tentu saja kualitas filtrate hasil filtrasi sangat
bergantung dari pori medium filter yang dipakai.
Proses filtrasi akan mulai bekerja dengan efisien setelah adanya partikel-partikel
yang terkumpul pada medium penyaringnya. Dalam skala kecil, missal di laboratorium,
suspense hanya dituangkan ke kertas saring di atas corong dan gelas beaker. Disini
hanya gaya gravitasi bumi yang dipakai. Untuk mempercepat proses biasanya
digunakan corong Buchner yang menggunakan aliran air untuk menghasilkan vakum.
Dalam skala industry, bentuk-bentuk operasi yang lebih rumit akan dipakai untuk
mengatasi jumlah suspense yang besar dan beraneka ragam. Selama operasi
berlangsung, lapisan partikel padat akan terbentuk semakin tebal dan karenanya perlu
beda tekanan yang lebih besar serta bentuk modifikasi lainnya untuk mendapatkan laju
filtrasi yang tinggi.
Proses filtrasi dipakai mulai dari industry pertambangan sampai industry kimia
yang siap pakai. Pada banyak industry, partikel padatannya yang diperlukan, sedangkan
untuk pengolahan limbah industry, filtratnya yang harus diambil untuk selanjutnya
diolah lagi.
Proses filtrasi bertujuan memisahkan padatan dari campuran fasa cair dengan
driving force perbedaan tekanan sehingga mendorong fasa cair melewati lapisan suport
pada medium filter. Pada proses filtrasi, pemisahan padatan akan tertahan pada medium
penyaring. Sedangkan fasa cair yang melewati medium filter berupa limbah/ hasil
sampingnya. Prosedur filtrasi sederhana dapat diterapkan langsung pada benda padat
yang bentuknya tetap. Sebaliknya, diperlukan perlakuan-perlakuan khusus sebelum dan
sesudah proses filtrasi jika padatan yang akan dipisahkan berupa cairan yang mudah
terdeformasi atau berukuran kecil dan relatif sulit diambil dari suspensi cair.
Pada umumnya, penerapan teknologi filtrasi pada industri kimia telah banyak
mengalami modifikasi. Modifikasi ini terutama dilakukan untuk memperbaiki sifat dan
karakteristik fisika dan kimiawi cake yang terakumulasi pada medium filter. Padatan
cake umumnya dipisahkan dari medium filter dengan penambahan aditif tertentu.
Padatan cake akan membentuk ageregat yang semakin lama semakin besar sehingga
mudah dilepas dari medium filternya. Padatan lain yang biasa ditambahkan adalah filter
aid. Tanpa filter aid akumulasi cake pada medium filter akan sangat sedikit karena
terbawa aliran cross flow yang besar.Pemisahan dapat dilakukan karena adanya media
filtrasi seperti kain, kanvas, pasir.
b. Tipe padatan
Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan
dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya
sentrifugal. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih baik
daripada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti pasir.
Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui
peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang
padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak
dihentikan selama peralatan beroperasi.
1. Pada permulaan filtrasi pada penyaring kue beberapa partikel padat memasuki
medium pori dan ditahan, tetapi dengan segera mulai berkumpul di permukaan
septum.
2. Setelah periode awal ini padatan mulai terfiltrasi; padatan tersebut mulai
menebal di permukaan dan harus dibersihkan secara periodik.Kecuali dilengkapi
kantong penyaring untuk pembersih gas, penyaring umumnya hanya digunakan
untuk pemisahan padat-cair.
3. Penyaring dapat dioperasikan dengan tekanan di atas atmosfer pada aliran atas
medium penyaring atau tekanan vakum pada aliran bawah.
1. Filtration
Pemisahan dapat dilakukan karena adanya media filtrasi seperti kain, kanvas,
pasir. Pemilihan media filtrasi didasarkan atas :
b. Tipe padatan
Pada settling and sedimantation, partikel dipisahkan dari fluida dengan adanya
perbedaan gaya gravitasi dan densitas dari partikel tersebut.
Proses pemisahan partikel dari fluida karena adanya gaya sentrifugal pada
berbagai ukuran dan densitas fluida.
4. Centrifugal filtration
Proses pemisahan yang dilakukan dengan filtrasi tetapi gaya sentrifugal yang
digunakan menyebabkan perbedaan tekanan dapat diabaikan.
1. Filtrasi batch
Proses secara batch memerlukan waktu yang lebih lama dan memerlukan
biaya yang lebih mahal.
2. Filtrasi kontinu
Proses filtrasi secara kontinu banyak diterapkan pada industri kimia. Analisis
operasi filtrasi ini dibagi dalam 3 tahap, yaitu :
a. Pembentukan cake,
Jenis lain adalah rotary vacuum filter. Filter jenis ini banyak digunakan pada
industri skala besar dikarenakan dapat menangani padatan yang sulit difilter, dan
banyak dilengkapi sarana otomatis sehingga tenaga manual yang dibutuhkan tidak
banyak. Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bentuk dari filter jenis ini. Filter ini dilengkapi
drum yang terus berputar. Tekanan di luar drum adalah tekanan atmosferik, tetapi di
dalam drum mendekati vakum. Drum ini dimasukkan ke dalam cairan yang
mengandung suspensi padatan yang akan difilter, lalu drum diputar dengan kecepatan
rendah selama operasi. Cairan tertarik melewati filter cloth karena tekanan vakum,
sedangkan padatan akan tertinggal di permukaan luar drum membentuk cake. Jika cake
akan diambil dari drum, putaran drum dihentikan, drum dikeluarkan dari fasa cair, cake
dicuci, dikeringkan, dan kemudian diambil. Pengambilan padatan dari drum dilakukan
dengan sejenis pisau yang juga bermcam-macam jenis dan disainnya bergantung jenis
cake.
2. Media sekunder
1. Pressure filtration
2. Gravity filtration
3. Vacuum filtration
harus dapat menahan zat padat yang akan disaring dan menghasilkan
filtrat yang cukup jernih
harus tahan secara kimiawi dan kuat secara fisik dalam kondisi proses
tidak mahal.
Dalam industri medium filter yang banyak dipakai adalah kain kanvas. Masing-
masing jenis kanvas dengan ketebalan dan pola anyaman tertentu juga memiliki
kegunaan tertentu. Untuk zat cair yang bersifat korosi digunakan medium filter seperti
kain wol, tenunan logam monel atau baja tahan karat, tenunan gelas, atau kertas. Kain
sintesis seperti nilon, polipropilena, dacron juga tahan secara kimia.
1. Compressible cake
Compressible cake adalah cake yang mengalami perubahan struktur karena
adanya tekanan, sehingga ruang kosong dalam cake semakin kecil, akibatnya
penahanan semakin besar dan filtrasi semakin sulit dilakukan. Nilai koefisien
kompresibilitas (s) untuk cake jenis ini adalah 0,1 < s < 0,8. Untuk mengestimasi efek
faktor kompresibilitas, diasumsikan resistansi spesifik adalah fungsi dari P menurut
hubungan:
Nilai dan s mudah ditentukan dengan memplot log terhadap log P. Jika nilai
s besar umpan harus dipretreatment dengan penambahan filter aid.
1. Pada perbedaan tekanan konstan, antara P1 dan P2 konstan misalnya pada filter
press.
2. Pada volum konstan, jumlah filtrat yang dihasilkan konstan setiap waktu.
Umpan
Filter
P1 cake
Media filtrasi dL
P2
dV
A dt
v= .............................................................(2)
k1 = konstanta (4,17)
= porositas
Porositas merupakan ruang kosong antara tumpukan partikel, dan tanda negatif
pada perubahan tekanan menunujukkan terdapat penurunan tekanan antara kedua media
filtrasi.
L A (1-) p = Cs (V + L A)...............................................(4)
Pc
Pc
k (1 ) S 0 C s V
2
dV Cs V
A dt p 3 A
A
= = ...........................................(5)
dimana nilai adalah besarnya tahanan yang dihasilkan karena terjadi tumpukan
cake.
2
k (1 ) S 0
p 3
= ...............................................................................(6)
untuk tahanan pada media filtrasi (Rm) dapat dianalogkan persamaan (5),
sehingga :
dV Pc
A dt Rm
= .................................................................................(7)
P
dV Cs V
Rm
A dt A
= .............................................................(8)
P
dV Cs
(V Ve )
A dt A
= .............................................................(9)
Dari persamaan (8) kita dapat menentukan persamaan dasar untuk filtrasi pada
proses batch dengan kondisi tekanan konstan, yaitu :
dt Cs
V Rm
dV A ( P )
2
A ( P )
= ...............................................(10)
dt
dV
= Kp V + B............................................................................(11)
Cs
A2 (P )
Kp = .............................................................................(12)
Rm
A ( P )
B = ..............................................................................(13)
Slope = Kp/2
t/V
Intercept = B
dt
dV
= Kp V + B
t0 V0
dt = (Kp V + B ) dV
t = Kp/2 V2 + BV.....................................................................(14)
waktu bongkar pasang biasanya 20 menit dan waktu pencucian dihitung dengan
rumus:
10% V f
laju pencucian
Waktu pencucian = ...........................................(15)
Cx
1 m Cx
W = Cs V = V...............................................................(17)
Untuk keperluan optimasi jumlah air pencuci yang digunakan, maka ke dalam
slurry ditambahkan zat warna yang mempunyai sifat tidak berkaitan secara permanen
dengan padatannya sehingga mudah dihanyutkan oleh aair pencucinya. Kadar zat warna
dalam cucian yang keluar filter dianalisa untuk mengetahui seberapa jauh operasi
pencucian dilakukan. Operasi pencucian dihentikan jika kadar zat warna dalam air
cucian konstan. Jumlah air pencuci yang digunakan sampai titik ini dicatat sebagai
Vwopt.
Analisa kadar zat warna dalam air cucian dilakukan dengan membandingkan
warnanya dengan larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya. Dalam hal ini
mata berfungsi sebagai detektor warna.
Gambar 1.7 Analisa kadar zat warna secara visual
CS . A . h S = C W . A . h W
CS . h S = C W . h W
C W = C S . (h S h W )
..................................................................(18)
b. Pengenceran berulang
C S) C S1 C S2
Bila hs = 2 hs0
C s1 = 1 2 C S0
C s 2 = 1 4 C S0 = 1 2 C S1
C s n = (1 2) n C S0
, dimana n = 2x...................................................(19)
Sampel air cucian yang telah diambil didiamkan semalam. Warna air cucian
dibandingkan dengan warna larutan standar yang konsentrasinya telah diketahui.
Dilakukan pengenceran pada larutan standar sampai warnanya benar-benar sama
dengan larutan sampel. Larutan sampel pada tabung diukur 5 cm dari dasar tabung.
Tinggi larutan standar setelah pengenceran dicatat
Filtrasi adalah contoh khusus mengenai aliran melalui media berpori, khususnya
kasus di mana tahanan terhadap aliran konstan. Dalam filtrasi, tahanan aliran meningkat
sesuai dengan waktu, sesuai dengan pembentukan cake di atas medium filter atau filter
aid. Besaran-besaran utama yang penting adalah laju aliran melalui filter dan penurunan
tekanan melintasi unit tersebut. Dengan berjalannya waktu selama filtrasi, laju aliran
akan berkurang atau penurunan tekanan akan meningkat. Pada proses filtrasi tekanan
tetap, penurunan tekanan dibuat konstan dan laju aliran dibiarkan menurun sesuai
waktu.
Hukum Darcy
k . P
v
.L
dimana:
L = ketebalan pelat
= viskositas cairan
Analogi dengan Hukum Ohm, laju alir akan berbanding lurus dengan diriving
force berupa potensial P pressure drop, dan berbanding terbalik dengan penghambat
alirannnya (L/k). Namun, Hukum Darcy untuk filtrasi hanya berlaku pada kondisi:
d . v.
5
(1 - )
dimana,
d = ukuran partikel yang diasumsikan sama dengan diameter pori yang menahan filter
cake
= densitas cairan
INCOMPRESSIBLE CAKES
Incompressible Cakes adalah suspensi dengan zatzat padat yang berukuran
sama besar dan seragam yang hanya tertimbun di permukaan filter cake karena
memiliki porositas yang tidak berubah. Secara umum aliran di dalam poripori filter
cake adalah laminar.
Jika diandaikan bahwa porositas filter cake selama proses filtrasi tidak
berubah(walaupun kenyataannya tidak akan begitu) dan aliran di dalam poripori cake
tetap laminar, maka pressure drop yang terjadi pada saat terbentuk filter cake setebal l
dapat ditentukan berdasarkan persamaan CarmanKozeny sebagai berikut :
l dV
p C rc
A dt
Dengan :
Pc = pressure drop yang disebabkan oleh cake setebal l [ Pa ]
Rc = specific cake resistance [ m-2]
= viskositas dinamik dari filtrat
l = tebal filtrat cake
A = luas permukaan cake
dV/dt= laju alir filtrat
KOMPRESIBILITAS CAKE
Jika berlaku anggapan anggapan yang dibuat sebelumnya, bahwa :
aliran di dalam filter cake dan di dalam filter medum adalah aliran laminar.
Porositas dari filter cake konstan (penimbunan zat zat padat hanya terjadi
di / pada permukaan cake), yang mana berarti
Specific resistance juga konstan
Maka cake yang terbentuk dimasukkan dalam kategori incompressible cake.