Anda di halaman 1dari 5

F.

SEJARAH DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN


SIPIL
KABUPATEN KARIMUN

I. Sejarah Singkat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Karimun.
Kabupaten Karimun dimulai dari sebuah Kota kecil dengan

nama Tanjung Balai Karimun dan berstatus Kecamatan dengan luas

daerah 275 km. Tanjung Balai Karimun, dari sisi sejarah tidak dapat

dipisahkan dari Kabupaten utamanya, Kepulauan Karimun.

Berdasarkan keputusan Pemerintah Republik Indonesia, Propinsi

Sumatra Tengah pada tanggal 18 Mei 1956 bergabung dengan

Republik Indonesia dan Kepulauan Riau diberi status otonomi daerah

tingkat II yang mengendalikan atas 4 (empat) Kecamatan, yaitu :


Kecamatan Tanjung Pinang terdiri atas Kelurahan Bintan

Selatan (menjadi Bintan Timur, Galang, Tanjung Pinang

Barat, dan Tanjung Pinang Timur sekarang).


Kecamatan Karimun terdiri atas Kelurahan Karimun, Kundur,

dan Moro.
Kecamatan Lingga terdiri atas Kelurahan Lingga, Singkep,

dan Senayang.
Kecamatan Pulau Tujuh terdiri atas Jemaja, Siantan, Midai,

Serasan, Tambelan, Bunguran Barat, dan Bunguran Timur.

Kecamatan Karimun yang terdiri atas Kelurahan Karimun,

Kundur, dan Moro, akhirnya dihapuskan berdasarkan keputusan

Gubernur Kepala Daerah tingkat I Riau tertanggal 09 Agustus 1964

No. UP/247/5/1965. Berdasarkan permintaan pada 01 Januari 1966

1
seluruh administrasi teritorial Kecamatan dalam Kabupaten Riau

dihapuskan.

Sebagaimana tertulis dalam sejarah kejayaan Kerajaan Riau

Lingga yang telah mengambil alih Kerajaan terkenal Joho, sebagian

besar bagian Kepulauan Riau adalah otoritas Kerajaan Riau Lingga.

Disebutkan bahwa kejayaan Riau dapat dibuktikan dengan aliran

kedatangan perdagangan internasional. Dimana banyak pedangan asing

tinggal di Bandar Riau. Selanjutnya dijelaskan pula kesejahteraan yang

telah dicapai Daerah Riau, khususnya sewaktu Sultan Muda Raja Ali

memegang kekuasaan, Riau memiliki pengalaman dalam mempercepat

pembangunan, sejarah tersebut telah membuktikan implikasinya pada

kondisi perekonomian daerah saat ini.

Dengan semangat otonomi daerah maka pada tanggal

12 Oktober 1999, bahwa Kecamatan Karimun bersama dengan

Kecamatan Kundur dan Kecamatan Moro digabungkan menjadi satu

Kabupaten dengan nama Kabupaten Karimun, yang posisinya sama

sederajat dengan Kabupaten lainnya di Indonesia.

Berdasarkan Perda No. 05 Tahun 2006 tanggal 30 November

2006 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah.

Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana

Kabupaten Karimun, dan berdasarkan Perda No.15 Tahun 2012 tanggal

2
28 Desember 2012,Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga

Berencana Kabupaten Karimun menjadi Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun adalah instansi daerah yang

dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati Karimun.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Karimun mempunyai tugas membantu tugas Bupati dalam

melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang

Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai bagian integral dari

Pemerintah Kabupaten Karimun. Visi yang disusun Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Kabupaten Karimun sepenuhnya

mendukung visi Pemerintah Kabupaten Karimun dalam menjalankan

peran strategisnya, sebagai Kepala Daerah Kabupaten Karimun yaitu

TERWUJUDNYA PELAYANAN ADMINISTRASI

KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN PENGELOLAAN

INFORMASI KEPENDUDUKAN YANG PROFESIONAL,.

Adapun misi dari Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil

Kabupaten Karimun adalah

MENINGKATKAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

MENINGKATKAN PELAYANAN PENCATATAN SIPIL


MENINGKATKAN INFORMASI DAN DATA BASE KEPENDUDUKAN

3
II. Dasar dan Tujuan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Karimun.

Penduduk merupakan bagian dari pembangunan, selain sebagai


sasaran pembangunan, penduduk juga berperan sebagai perilaku
pembangunan (subyek). Arah dan tujuan pembangunan adalah bagaimana
mendayagunakan seluruh penduduk untuk dapat terlibat aktif serta ikut
menikmati hasil-hasil pembangunan. Dengan demikian kualitas kehidupan
penduduk semakin baik merupakan indikator keberhasilan pembangunan.

Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh Dinas


Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun, penduduk
Kabupaten Karimun sampai dengan tahun 2013 berjumlah 280,949 jiwa,
yang terdiri dari 145.283 laki-laki dan 135.666 perempuan. Penduduk
Kabupaten Karimun berasal dari berbagai suku bangsa (heterogen) namun
lebih didominasi oleh suku melayu.

Walaupun secara absolute pertambahan penduduk Kabupaten


Karimun dari tahun ke tahun cukup tinggi, namun secara rata-rata laju
pertumbuhannya relative cukup rendah. Rata-rata laju pertumbuhan
penduduk Kabupaten Karimun selama tiga tahun terakhir berada pada
kisaran 3,35 persen.

Persebaran penduduk di Kabupaten Karimun secara geografis dapat


dikatakan belum merata sehingga mengakibatkan penumpukan konsentrasi
penduduk pada beberapa wilayah tertentu. Ketidakmerataan ini disebabkan
oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah potensi wilayah yang
dimiliki.

Walaupun Kabupaten Karimun masih tergolong sebagai kota kecil,


namun melihat fungsi daerah ini sebagai daerah transit maka akan
menimbulkan berbagai permasalahan mendasar terkait dengan
kependudukan. Migrasi penduduk yang masih saja berlangsung serta
besarnya prosentase usia produktif di Kabupaten Karimun dapat

4
menyebabkan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk yang pada
akhirnya akan memberikan tekanan yang besar terhadap sumber daya dan
daya dukung alam yang tersedia. Kedekatan Kabupaten Karimun dengan
Negara tetangga, Singapura dan Malaysia serta kota Batam sebagai pusat
industri ditambah lagi dengan telah ditetapkannya Karimun sebagai
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, semakin menimbulkan
permasalahan-permasalahan kependudukan. Oleh karena itu perlu adanya
Strategi khusus dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang
mungkin timbul, dengan menyusun Rencana Strategis yang relevan dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun dari
tahun ke tahun.

Anda mungkin juga menyukai