PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan
organik. Tanah sangat berperan dalam kehidupan makhluk hidup di bumi karena
tanah membantu pertumbuhan tumbuhan dengan menyediakan hara,air dan unsur-
unsur yang di perlukan tumbuhan untuk tumbuh sekaligus sebagai penopang
akar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan klasifikasi tanah?
2. Bagaimana klasifikasi tanah menurut PPT Bogor?
3. Bagaimana klasifikasi tanah menurut FAO/UNESCO?
4. Bagaimana pembagian taksonomi tanah menurut USDA?
5. Apa kelemahan dan kelebihan dari masing-masing klasifikasi?
C. Tujuan
D. Manfaat
5. Gleisol Tanah yang selalu jenuh air sehingga berwarna kelabu atau
menunjukkan sifat-sifat hidromorfik lain.
8. Arenosol Tanah bertekstur kasar dari bahan albik yang terdapat pada
kedalaman sekurang-kurangnya 50 cm dari permukaan atau
memperlihatkan ciri-ciri mirip horison argilik, kambik atau oksik, tetapi
tidak memenuhi syarat karena tekstur terlalu kasar. Tidak mempunyai
horisin penciri kecuali epipedon ochrik.
10. Latosol Tanah dengan kadar liat lebih dari 60 %, remah sampai
gumpal, gembur, warna tanah seragam dengan dengan batas-batas horison
yang kabur, solum dalam (lebih dari 150 cm), kejenuhan basa kurang dari
50 %, umumnya mempunyai epipedon kambrik dan horison kambik.
11. Brunizem Seperti Latosol, tetapi kejenuhan basa lebih dari 50 %.
12. Kambisol Tanah dengan horisin kambik, atau epipedon umbrik atau
molik. Tidak ada gejala-gejala hidromorfik (pengaruh air).
13. Nitosol Tanah dengan penimbunan liat (horison argilik). Dari horison
penimbunan liat maksimum ke horison-horison di bawahnya, kadar liat
turun kurang dari 20 %. Mempunyai sifat ortoksik (kapasitas tukar kation
kurang dari 24 cmol (+) / kg liat.
16. Planosol Tanah dengan horison albik yang terletak diatas horison
dengan permeabilitas lambat (misalnya horison argilik atau natrik) yang
memperlihatkan perubahan tekstur nyata, adanya liat berat atau fragipan,
dan memperlihatkan ciri-ciri hidromorfik sekurang-kurangnya pada
sebagian dari horison albik.
Sistem klasifikasi tanah ini dibuat dalam rangka pembuatan peta tanah
dunia dengan skala 1 : 5.000.000. Peta tanah ini terdiri dari 12 peta tanah. Sistem
ini terdiri dari 2 kategori. Kategori pertama setara dengan great soil group, dan
kategori kedua setara dengan sub group dalam Taksonomi Tanah (USDA).
Beberapa nama dan sifat tanah dalam kategori great group menurut
sistem FAO/UNESCO sebagai berikut :
Arenosol : Tanah dengan tekstur kasar (pasir), terdiri dari bahan albik yang
terdapat pada kedalaman 50 cm atau lebih, mempunyai sifat-sifat sebagai horison
argilik, kambik atau oksik, tetapi tidak memenuhi syarat karena tekstur yang kasar
tersebut. Tidak mempunyai horison penciri lain kecuali epipedon ochrik. Tidak
terdapat sifat hidromorfik, tidak berkadar garam tinggi.
Ranker : Tanah dengan epipedon umbrik yang tebalnya kurang dari 25 cm.
Tidak ada horison penciri lain.
Andosol : Tanah dengan epipedon mollik atau umbrik atau ochrik dan
horison kambik, serta mempunyai bulk density kurang dari 0,85 g/cc dan
didominasi bahan amorf, atau lebih dari 60 % terdiri dari bahan vulkanik vitrik,
cinder, atau pyroklastik vitrik yang lain.
Chernozem : Tanah dengan epipedon mollik berwarna hitam (kroma < 2) yang
tebalnya 15 cm atau lebih. Sdifat-sifat lain seperti Kastanozem.
Greyzem : Tanah dengan epipedon mollik yang berwarna hitam (kroma <
2), tebal 15 cm atau lebih, terdapat selaput (bleached coating) pada permukaan
struktur tanah.
Cambisol : Tanah dengan horison kambik dan epipedon ochrik atau umbrik,
horison kalsik atau gipsik. Horison kambik mungkin tidak ada bila mempunyai
epipedon umbrik yang tebalnya lebih dari 25 cm.
Podzoluvisol : Tanah dengan horison argillik, dan batas horison eluviasi dengan
Horison di bawahnya terputus-putus (terdapat lidah-lidah horison eluviasi =
tonguing).
Ferrasol : Tanah dengan horison oksik, KTK (NH4Cl) lebih 1,5 me/100 g
liat. Tidak terdapat epipedon umbrik.
Dalam tingkat sub group nama tanah terdiri dari dua patah kata seeprti
halnya sistem Taksonomi Tanah, dimana kata kedua menunjukkan nama great
group, sedangkan kata pertama menunjukkan sifat utama dari sub group tersebut.
Contoh :
1. Ordo
2. Subordo
4. Subgroup
5. Family
6. seri
Sistem klasifikasi tanah ini berbeda dengan sistem yang sudah ada
sebelumnya. Sistem klasifikasi ini memiliki keistimewaan terutama dalam hal:
1. Alfisol:
2. Aridisol:
4. Histosol:
Tanah yang termasuk ordo Inceptisol merupakan tanah muda, tetapi lebih
berkembang daripada Entisol. Kata Inceptisol berasal dari kata Inceptum yang
berarti permulaan. Umumnya mempunyai horison kambik. Tanah ini belum
berkembang lanjut, sehingga kebanyakan dari tanah ini cukup subur. Padanan
dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Aluvial, Andosol, Regosol,
Gleihumus, dan lain-lain.
6. Mollisol:
7. Oxisol:
8. Spodosol:
10. Vertisol:
Kekurangan :
Kelebihan :
Kekurangan :
Kelebihan :
Kekurangan :
Sistem ini lebih tepat disebut sebagai suatu sistem satuan tanah
daripada suatu sistem klasifikasi tanah karena tidak disertai dengan
pembagian kategori yang lebih terperinci hanya subgroup dan
greatgroup.
Dalam penamaan tidak secara langsung orang dapat mengetahui
sifat tanah tersebut.
A. Simpulan
Sistem yang dikaji dalam makalah ini meliputi PPT (pusat Penelitian
Tanah) Bogor, klasifikasi menurut FAO/ UNESCO dan klasifikasi menurut
USDA. Pada setiap klasifikasi mempunyai kelemahan dan kekurangan masing-
masing.
B. Saran
http://ighooditya.blogspot.com/2013/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
(diakses pada 26 Nopember 2013 pada jam 17:51 WIB).
http://almubahits.blogspot.com/2010/04/sistem-tanah-puslittanak.html