Anda di halaman 1dari 7

TRIBUNJATENG.

COM, KENDAL - Sejumlah wilayah lain di Jateng juga


membutuhkan pembangunan jembatan karena kondisinya rusak atau belum
ada jembatan sejak dulu.

Karsidi warga Dusun Jemlung, Desa Sejomerto, Kecamatan Gemuh,


Kabupaten Kendal sudah tidak bisa ke kebun dengan melintasi Kali Jemlung
sejak tiga tahun lalu. Jembatan penghubung antara Dusun Jemlung
(Kecamatan Gemuh) dan Dusun Karanggantung (Sukorejo) putus diterjang
banjir. Sejak saat itu warga sekitar yang hendak menuju dusun tetangga atau
memotong jalan harus berputar lebih jauh.

Jembatan dengan lebar 6 meter yang dimaksud Karsidi memang sudah


ambles. Sisa ambrolnya jembatan masih tampak. Separuh jembatan
melintang di sungai. Kemudian potongan jembatan bergeser sekitar 20 meter
dari lokasi jembatan berdiri. Sungainya pun cukup lebar dengan jarak
antarterpian sekitar 30 meter.

"Ini lihat, dulu aspalnya bagus banget. Sekarang kayak gini (aspal sudah
mengelupas sehingga menyerupai jalan setapak biasa). Dulu dibangun Bu
Kesi (Nurmakesi mantan bupati Kendal)," jelasnya sembari menunjuk jalan
sebelum lokasi jembatan.

Jembatan Jemlung itu memang cukup vital bagi masyarakat Sejomerto. Tidak
hanya itu, untuk menuju Dusun Jemlung butuh waktu minimal 30 menit dari
pusat Kota Kendal. Akses jalan menuju ke sana pun cukup berat karena
banyak jalan yang rusak.
Jarak dari arah pusat Kecamatan Gemuh yang dekat dengan pusat Kota
Kendal cukup jauh. Masyarakat harus melewati beberapa desa mulai dari
Desa Gemuh, Sedayu, Galih, Triharjo, Tapak hingga Sejomerto.

Informasi yang dihimpun Tribun dari warga sekitar, jembatan itu menjadi jalan
tersingkat dari Kecamatan Gemuh menuju Kecamatan Sukorejo (berada di
lereng Gunung Prau). Putusnya jembatan itu membuat warga harus memutar
lebih jauh melewati hutan yang menanjak yang hanya bisa diakses satu
sepeda motor.

Sebelum putus, jembatan itu sering dilewati anak-anak sekolah dari dua
wilayah itu. Bahkan, anak-anak sekolah di Desa Sejomerto yang hendak
bersekolah di pusat kota Kendal atau sebaliknya lewat jembatan. Sekarang
mereka harus memutar lebih jauh.

"Sekarang kalau berangkat harus lebih pagi karena muter lewat jembatan
gantung, lalu lewat hutan (jaraknya 500 meter dari jembatan putus)," kata
Agus (14), warga sekitar.

Putusnya jembatan membuat akses jalan ikut rusak karena tidak dirawat.
Sekarang sudah tidak ada aspal sehalus dulu. Jalan menuju jembatan yang
dulu halus kini rusak dan bergelombang.

Dulu lebar jembatan pun memungkinkan untuk dilewati mobil atau angkutan
desa. Kini mobil harus menempuh jarak memutar yang lebih jauh untuk ke
dusun seberang atau kecamatan tetangga.

"Saya dulu mau ke wilayah Curug (Patean) hanya butuh 20 menit sampai
(naik mobil). Sekarang 30 menit belum tentu sampai," jelas warga lainnya,
Tejo.

Ia mengatakan sebenarnya warga sudah mengajukan pembangunan


jembatan itu. Namun hingga kini belum ada realisasinya.
Di Desa Triharjo juga ada warga yang membutuhkan jembatan, tepatnya di
atas Sungai Blukar. Meski hanya berlebar 5 meter, tapi sungai Blukar tersebut
sering dilewati warga menuju jalan raya utama desa.

"Kalau lagi asat gini sepeda motor pun nyeberang sungai, airnya sedengkul
daripada muter 2 kilometer," tuturnya.

Saat ini ia berharap ada jembatan yang dibangun oleh pemerintah. Paling
tidak ada akses yang mempersingkat waktu warga sekitar Sungai Blukar
untuk ke jalan raya. (tribun jateng cetak)
Jarak dri kantor bupati kendal ke desa kaliputih

Desa Kaliputih merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal.
Desa Kaliputih secara geografis memiiki batas batas wilayah sebagai berikut :

Utara : Desa Banyuringin, Desa Ngalian, Desa Duren


Timur : Desa Banyringin, Desa Getas
Selatan : Desa Cening, Desa Muncar
Barat : Desa Duren, Desa Sukodadi
Secara astronomis titik tengah Desa Kaliputih pada titik x : 411353 dan y : 9211704
Desa Kaliputih memiliki luas 15,39 km2 atau 12.90% dari total luas Kecamatan Singorojo. Jarak Desa
kaliputih dengan Kecamatan Singorojo adalah 13,00 km.

Menghubungkan desa kali putih dan slento

Anda mungkin juga menyukai