Anda di halaman 1dari 11

PAPPER

PERMASALAHAN AMDAL YANG ADA DI BALI

Disusun Oleh :

Ari Radina Suari 1505505008

Windar Arya Wiguna 1505505018

Rai Semarayasa 1505505027

Mia Kurniawati 1505505037

Ega Eliantika 1505505050

ARSITEKTUR PERTAMANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

BALI

2017

6
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha
Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Denpasar, Maret 2017

Penulis

6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI 4

I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 2
1.2 Rumusan Masalah 2

II PEMBAHASAN 4
2.1 Definisi Vegetasi Dan fungsinya

III PENUTUP 1
3.1 Kesimpulan 2
3.2 Saran 2

6
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari


beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme
kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik diantara sesama
individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya
sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis
(Marsono, 1977).

Secara umum vegetasi adalah berbagai macam jenis tumbuhan atau tanaman
yang menempati suatu ekosistem. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, vegetasi
di definisikan sebagai suatu bentuk kehidupan yang berhubungan dengan
tumbuh-tumbuhan atau tanam-tanaman. Istilah vegetasi dalam ekologi adalah
istilah yang digunakan untuk menyebut komunitas tumbuh-tumbuhan yang hidup
di dalam suatu ekosistem.

Pengertian Vegetasi Vegetasi dapat juga di definisikan sebagai tumbuhan


penutup permukaan bumi. Vegetasi seperti ini dapat berbeda berdasarkan lokasi
dan waktu serta bergantung pada komposisi penyusunnya. Vegetasi yang ada di
suatu tempat akan berubah seiring dengan perubahan iklim. Berdasarkan lokasi
dan keluasannya vegetasi dapat di bedakan kedalam banyak formasi.

Vegetasi haampir berada di setiap tempat, namun tidak sedikit vegetasi di


tebang untuk kepentingan tertentu, baik itu pembangunan kawasan perumahan
maupun untuk kepentingan lainnya. Di kampus Bukit Jimbaran tentunya ada
banyak vegetasi tumbuhan yang dapat di pelajari, baik itu mengenal jenis-jenis
vegetasi sampai mengukur jari-jari tanaman.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis atau nama tanaman pada area yang telah di amati?

2. Berapa saja luas jari-jari pada tanaman yang telah diamati?

3. Bagaiman keadaan topografi disana?

1.3. Tujuan Penulisan

Agar kita dapat mengetahui dan memahami vegetasi tanaman yang ada
dibukit, serta keadaan topografinya.

6
II. PEMBAHASAN

2.1 Definisi Vegetasi dan Fungsinya

Vegetasi adalah berbagai macam jenis tumbuhan atau tanaman yang


menempati suatu ekosistem. Vegetasi di definisikan sebagai suatu
bentuk kehidupan yang berhubungan dengan tumbuh-tumbuhan atau
tanam-tanaman. Istilah vegetasi dalam ekologi adalah istilah yang
digunakan untuk menyebut komunitas tumbuh-tumbuhan yang hidup
di dalam suatu ekosistem.

Vegetasi yang terbentuk dari kumpulan tumbuh-tumbuhan di suatu


tempat dapat di analisa komposisinya. Analisa vegetasi adalah cara
mempelajari susunan (komponen jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi
dalam suatu ekosistem. Analisa vegetasi berfungsi untuk mengukur
dan menentukan komposisi jenis tumbuhan, dominansi spesies,
kerapatan tumbuhanmaupun keadaan penutupan tajuknya. Analisa
vegetasi dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:

Metode analisa vegetasi

Metode Kuadran,

Metode garis,

Metode tanpa plot dan

metode kwarter

Fungsi Vegetasi

Tumbuhan hijau (vegetasi) memiliki berbagai manfaat untuk


kawasan perkotaan. Berbagai manfaat tumbuhan hijau dapat
dikategorikan dalam 4 fungsi utama, yaitu : (1) fungsi ekologis; (2)
fungsi estetis dan arsitektural; (3) fungsi ekonomi; dan (4) fungsi
sosial.

6
Fungsi ekologis

Fungsi ekologis tumbuhan, meliputi :

1. Mereduksi polutan dan memproduksi oksigen

- Struktur batang, cabang, ranting, dan daun tumbuhan dapat


mereduksi kebisingan, debu, dan view yang mengganggu.

- Melalui proses-proses fisiologis, tumbuhan melakukan


evapotranspirasi dan fotosintesis. Proses ini dapat menetralisir
karbondioksida (CO2), memproduksi oksigen (O2), dan
meningkatkan kadar uap air yang mendinginkan udara disekitarnya
pada siang hari.

2. Memperbaiki kualitas iklim lokal

Pada permukaan tanah yang diberikan pengerasan akan


menyebabkan : (a) peningkatan suhu, (b) penurunan muka air
tanah; dan (c) pengurangan pergerakan udara (angin); sedangkan
permukaan tanah yang ditutupi dengan penghijauan akan
berdampak pada : (a) suhu lebih sejuk, (b) pergerakan udara lebih
baik, dan (c) debu berkurang.

Selain itu vegetasi juga dapat memberikan efek : (1)


Pembayangan. Efek bayangan vegetasi bisa menahan 70% panas
matahari yang jatuh ke tanah, dan (2) Penurunan suhu. Suhu
udara bisa diturunkan 5,5 11C, ketika suhu rata-rata udara 32C,
dan ketika suhu rata-rata udara 21C, bisa turun 2,5 5,5C. Pada

6
hutan lebat, 80% radiasi matahari bisa di tangkap daun, cabang
dan ranting pepohonan, dan yang mencapai tanah bisa kurang dari
5% sepanjang hari. Permukaan berumput lebih dingin 33%
daripada paving, karena rumput dapat menjaga agar suhu konstan,
sedangkan paving lebih banyak memantulkan panas. Vegetasi
mempunyai efek mendinginkan, hal ini dapat diketahui bahwa
sampai siang hari, dibawah pohon lebih dingin 25 oC daripada diatas
pohon. Ketika malam hari, suhu 1,3 oC lebih dingin dari lingkungan
sekitarnya. Jadi vegetasi mampu membuang atau mengurangi
radiasi sinar matahari dengan baik.

3. Pengontrol radiasi sinar matahari

Tipe vegetasi yang digunakan akan mempengaruhi derajat


pengontrolan radiasi sinar matahari, antara lain : (1) tanaman hijau
mereduksi sampai 80% penetrasi cahaya, (2) pohon yang berdaun
lebat dapat mereduksi penetrasi cahaya antara 51 54% dan
melindungi dari sinar matahari langsung sepanjang hari, (3) semak
dan groundcover (penutup tanah dari rerumputan/soft material)
mereduksi suhu dengan absorbsi radiasi dan evaporasi, dan (4)
pada siang hari yang panas, rumput bisa mereduksi 5.5 7,8 oC
lebih dingin dari tanah terbuka.

Fungsi Estetis dan Arsitektural

Manfaat arsitektural dan estetika, antara lain : (1) penegasan


ruang, (2) pemberi suasana dan karakter bangunan, tapak dan
lingkungan, (3) peralihan skala, (4) pengendali view, dan (5)
pengontrol silau

Fungsi Ekonomi

6
Keberadaan vegetasi dapat membantu dan meningkatkan
aktivitas perekonomian masyarakat. Vegetasi juga memberikan
kenyamanan dan keteduhan, terutaman pada siang hari, kepada
masyarakat yang memanfaatkan vegetasi untuk menunjang
aktivitas perekonomian mereka.

Fungsi Sosial

Berbagai ruang terbuka hijau (RTH) yang bernilai sejarah bila


dilestarikan dapat meningkatkan potensi turisme dan ekonomi.

6
2.2 Analisis Vegetasi Strata Pohon Dan Stara Tiang

Kita memiliki 2 tapak yang memiliki ukuran 20 x 20 m2 dalam tapak


itu kita mengukur lagi tapak dengan ukuran 10 x 10, di dalam tapak
itu ada strata pohon dan strata tiang.

Strata tiang berkisaran < 75cm dan strata pohon > 75 cm.

Dalam tapak itu kita memiliki 11 pohon dan 7 strata tiang .

Masing- masing di analisis lewat tabel di bawah.

HASIL ANALISIS VEGETASI STRATA POHON

Nama Nama Blok (@400m2) Jumla F FR K KR Rerat


Lokal Latin h (% (% a
) )

A B C D E F G H I Lingkung
an

I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Jati Tectona 2 3 9 2 5 3 2 3 4 4 4 2 1 2 - 8 - - 54 0,83 83 0,6 64 105,93
grandis % 4 %

Angsan Pterocarpu - - - - - - 2 2 - - - - 1 - - - - - 3 0,16 16 0,0 5% 88,75


s indicus % 5
a
Mahoni Swietenia - - - - - - 3 1 - - 3 1 - - - - - - 12 0,22 22 0,1 14 88,92
mahagoni % 4 %
Kedondo Spondias 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 0,11 11 0,0 2% 107,2
ng dulcis % 2
Flamboy Delonix 1 - - - - - - - - - - - - - - - 2 1 4 0,16 16 0,0 4% 95,65
an regia % 4
Bungur Lagerstroe - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2 0,05 5% 0,0 2% 96,5
mia 2
Intaran Azadiracht - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 1 0,05 5% 0,0 1% 80
a indica 1
Bila Aegle - - - - 1 2 - - - - - - - - - - - - 4 0,16 16 0,0 4% 114,58
marmelos % 4

HASIL ANALISIS VEGETASI STRATA TIANG

FR KR
Juml
Blok (@400m2) F (% K (% Rerata Jari2
ah
) )
Nama Nama
Lingkung 2x
Lokal Latin A B C D E F G H I an 3,14

I I I I I I I I I
I I I I I I I I
I I I I I I I I I I

6
Tectona 0,3 33 0,2 28 10,
Jati grandis 2 4 - - 2 - - - - 6 - - 1 - - 2 - - 16 3 % 8 % 64,81 32

Flambo Delonix 0,2 22 0,1 14 8,7


yan regia - - 1 5 - - - - - - - - - - - - 1 1 8 0 % 4 % 54,91 4

Swieteni
a
mahago 0,1 16 0,1 17 10,
Mahoni ni - - - - - - 1 - - - 2 4 - - - - - - 7 6 % 2 % 66,75 62

Pterocar
Angsan pus 0,1 16 0,0 10,
a indicus - - - - - - 2 1 - - - - - 1 - - - - 4 6 % 7 7% 68,5 90

Azadirac
hta 0,0 0,0 7,6
Intaran indica - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 1 5 5% 1 1% 50 9

Aegle
marmelo 0,1 11 0,0 10,
Bila s - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - 2 1 % 3 3% 66 50

0,0 0,0 10,0


Akasia Acacia - - - - - 1 - - - - - - - - - - - - 1 5 5% 1 1% 63 3

6
III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa secara morfologis,


tanaman jati memiliki tinggi yang dapat mencapai sekitar 30-45 m. Kulit kayu jati
berwarna kecoklat-coklatan atau abu-abu dan sifatnya mudah terkelupas. Daun
jati berbentuk opposite. Kayu jati memiliki kadar selulosa 46,5 %, lignen 29,9%,
pentosan 14,4%, abu 1,4%, dan silika 0,4%, serta nilai kalor 5,081 kal/gr
(Suryana, 2001). Kekuatan kayu sesuai uji terhadap rayap dan jamur tergolong
kelas II. Dengan demikian, kayu jati dapat terserang rayap dengan kapasitas
rendah pada kondisi kayu yang dipengaruhi oleh umur pohon, semakin tua umur
kayu semakin sulit terserang rayap.

Flamboyant memiliki Daun pohon 6-8 m tinggi dengan mahkota


berbentuk Parasol dan batang sangat sedikit bengkok dengan kulit abu-abu, agak
kasar. Bunga-bunga merah, muncul ketika pohon tidak memiliki daun, dan cluster
disusun di sisi. Setiap bunga ukuran 10-12 cm dan memiliki kelopak berbulu
dengan 5 sepal, mahkotadengan 5 kelopak yang tidak setara dan androecium
dengan 10 benang sari panjang, ramping, merah.

3.2. Saran

Penulis memberikan saran agar pemateri tetap mau berbagi ilmu dengan
mahasiswa-mahasiswanya mengenai Ekologi Lansekap,tetap membimbing agar
penulis dapat memperbaiki kesalahan yang terdapat pada karya tulis sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai