PENGERTIAN
Kromatografi Gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponen-komponennya
dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati suatu lapisan serapan
(sorben) yang diam.
4. Detektor
Detektor berfungsi sebagai pendeteksi komponen-komponen yang telah
dipisahkan dari kolom secara terus-menerus, cepat, akurat, dan dapat
melakukan pada suhu yang lebih tinggi. Fungsi umumnya mengubah sifat-sifat
molekul dari senyawa organik menjadi arus listrik kemudian arus listrik
tersebut diteruskan ke rekorder untuk menghasilkan kromatogram. Detektor
yang umum digunakan:
a. Detektor hantaran panas (Thermal Conductivity Detector_ TCD)
b. Detektor ionisasi nyala (Flame Ionization Detector_ FID)
c. Detektor penangkap elektron (Electron Capture Detector _ECD)
d. Detektor fotometrik nyala (Falame Photomertic Detector _FPD)
e. Detektor nyala alkali
f. Detektor spektroskopi massa
Detector, yang paling umum digunakan dalam GC adalah detector ionisasi nyala
(FID) dan detector kondutivitas termal (TCD). Kedunya peka terhadap berbagai
komponen dan dapat berfungsi pada berbagai konsentrasi. Sementara TCD pada
dasarnya universal dan dapat digunakan untuk mendeteksi setiap komponen
selain gas pembawa (selama konduktivitas mereka berbeda dari gas pembawa,
suhu detektor),dalam jumlah besar sensitif terutama untuk hidrokarbon.
Sedangkan FID tidak dapat mendeteksi air. TCD adalah detector non-destruktif,
sedangkan FID adalah detector destruktif. Biasanya detector ini akan
dihubungkan dengan Spektrokopi Masa, sehingga akan menjadi rangkaian alat
GC-MS. Adapun salah satu bentuk dari FID adalah sebagai berikut :
5. Oven kolom
Kolom terletak didalam sebuah oven dalam instrumen. Suhu oven harus diatur
dan sedikit dibawah titik didih sampel. Jika suhu diset terlalu tinggi, cairan
fase diam bisa teruapkan, juga sedikit sampel akan larut pada suhu tinggi dan
bisa mengalir terlalu cepat dalam kolom sehingga menjadi terpisah.
6. Recorder
Rekorder berfungsi sebagai pengubah sinyal dari detektor yang diperkuat
melalui elektrometer menjadi bentuk kromatogram. Dari kromatogram yang
diperoleh dapat dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif
dengan cara membandingkan waktu retensi sampel dengan standar. Analisis
kuantitatif dengan menghitung luas area maupun tinggi dari kromatogram.
Sinyal analitik yang dihasilkan detektor disambungkan oleh rangkaian
elektronik agar bisa diolah oleh rekorder atau sistem data.
Sebuah rekorder bekerja dengan menggerakkan kertas dengan kecepatan
tertentu. di atas kertas tersebut dipasangkan pena yang digerakkan oleh sinyal
keluaran detektor sehingga posisinya akan berubah-ubah sesuai dengan
dinamika keluaran penguat sinyal detektor. Hasil rekorder adalah sebuah
kromatogram berbentuk pik-pik dengan pola yang sesuai dengan kondisi
sampel dan jenis detektor yang digunakan.
Prinsip Kerja Kromatografi Gas
Gas pembawa (biasanya digunakan Helium, Argon atau Nitrogen) dengan tekanan
tertentu dialirkan secara konstan melalui kolom yang berisi fase diam. Selanjutnya
sampel di injeksikan kedalam injektor (Injection Port) yang suhunyan dapat diatur.
Komponen- komponen dalam sampel akan segera menjadi uap dan akan dibawa
oleh aliran gas pembawa menuju kolom. Komponen- komponen akan teradopsi
oleh fasa diam pada kolom kemudian akan merambat dengan kecepatan berbeda
sesuai dengan nilai Kd masing- masing komponen sehingga terjadi pemisahan.
Komponen yang terpisah menuju detektor dan akan terbakar menghasilkan sinyal
listrik yang besarnya proporsional dengan komponen tersebut. Sinyal lau
diperkuat oleh amplifier dan selanjutnya oleh pencatat (recorder) dituliskan
sebagai kromatogram berupa puncak. Puncak konsentrasi yang diperoleh
menggambarkan arus detektor terhadap waktu.
Pengertian
Kromatografi Kertas adalah teknik metode analisis untuk memisahkan dan
mengidentifikasi campuran yang bisa berwarna (terutama pigmen) yang terdiri
dari dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak.