TEORI
Banyak bidang usaha saat ini yang tertarik kepada pembentukan ulang
prosedur dan proses internal mereka. Proses adalah sistem administrasi atau
operasional yang merubah input menjadi output yang mempunyai nilai, khususnya
orang.
Sc.D, 1856-1915)
Brain storming.
8
2
Analisa dan perancangan dari alur kerja dan proses yang ada di dalam dan
Process innovation, dimana melihat bisnis bukan sebagai fungsi, divisi, atau
produk, tetapi sebagai suatu proses yang dirancang ulang dengan menggunakan
tehnologi yang sekarang ini ada, untuk menghasilkan penghematan sumber daya
Pemikiran kembali secara mendasar dan perancangan ulang secara radikal dari
bisnis proses untuk mendapatkan perbaikan yang dramatis pada saat kritis dan
saat sekarang ini dalam pengukuran kinerja, seperti: biaya, kualitas, jasa, dan
Organisasi yang logis dari orang, bahan, tenaga, peralatan, dan prosedur menjadi
kegiatan bekerja yang dirancang untuk membuat hasil akhir yang ditentukan atau
Sekumpulan dari kegiatan yang menggunakan satu jenis atau lebih input dan
antara lain :
Dramatis yaitu rekayasa ulang tidak membuat perubahan secara marjinal atau
Proses yaitu sekumpulan dari kegiatan yang menggunakan satu jenis atau lebih
input dan menghasilkan suatu output yang memberikan nilai kepada konsumen.
ulang yang cepat dan radikal terhadap proses bisnis yang strategis dan mempunyai
nilai tambah dalam proses bisnis yang didukung oleh sistem, kebijakan, dan struktur
Aktivitas proses yang mendukung sistem, dimulai dari pemrosesan data dan
manajemen sistem informasi di satu sisi dengan sistem sosial budaya di sisi
lainnya.
Aktivitas proses yang mendukung kebijakan, meliputi batasan dan aturan yang
tehnik untuk merancang ulang proses operasional yang dapat mencerminkan bisnis
(Business Improvement)
dari perbaikan bisnis atau business improvement. Pada rekayasa ulang proses bisnis
perbaikan bisnis hanya dilakukan perbaikan pada proses yang sudah ada.
Dalam Tabel 2.1 dijelaskan secara lengkap perbedaan antara rekayasa ulang
Tabel 2.1 How Business Process Reengineering Differs From Business Improvement
Business Improvement Business Reengineering
Definition Incrementally improving existing Radically redesigning business
processes processes
Target Any process Strategic business processes
Primary Enabler IT and work simplification IT and organizational redesign
Potential Payback 10%-50% improvements 10-fold improvements
What Changes ? Same jobs, just more efficient Big job cuts; new jobs; major job
redesign
Risk of Failure and Low High
Level of Disruption
Ada beberapa pandangan mengenai rekayasa ulang atau biasa dikenal dengan
The Re-engineering Spectrum (Gambar 2.1), yang menurut Champy, James (1995)
dibedakan menjadi:
proses bisnis)
Penilaian yang sedikit kritis atas proses secara keseluruhan atau analisa
proses bisnis)
keseluruhan.
proses bisnis)
bisnis.
dalam batasan yang sempit sampai kepada transformasi dalam batasan bisnis yang
luas dan tingkat resiko yang tinggi terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
Transformation
Business
Reengineering
Gains
Mindset Change
Process
Reengineering
Process
Incremental
None
Local Scope Business Wide
antara rekayasa ulang dengan perbaikan yang terus menerus, seperti dalam Tabel 2.2.
lebih kepada tingkat perubahan, partisipasi dari karyawan, batasan, resiko, dan jenis
Tujuan, proses, dan hasil dari rekayasa ulang proses bisnis merupakan
strategis akan memusatkan pada peningkatan produktivitas, rasio dari input terhadap
Tujuan utama dari rekayasa ulang proses bisnis, menurut Colin Armistead dan Philip
daya, perancangan ulang yang strategis, cepat dan radikal, menambah nilai
proses bisnis dan merubah sistem, kebijakan dan struktur yang mendukung
proses bisnis serta mengoptimalisasi alur kerja dan produktivitas dalam suatu
organisasi.
Untuk mencapai tujuan utama dari rekayasa ulang proses bisnis perlu dilakukan
Memperbaiki alur kerja dengan menekankan pada fungsi yang memberikan nilai
tambah.
Rekayasa ulang harus memberikan perubahan yang radikal terhadap hasil yang
diharapkan.
Rekayasa ulang harus melakukan perancangan ulang dengan memperhatikan
pada identifikasi dan perbaikan aktivitas yang memberikan nilai tambah dan
Rekayasa ulang berbeda dengan perbaikan dan perubahan secara perlahan dalam hal:
Menurut Hammer dan Champy (1993), ada beberapa kesamaan atau karakteristik
bahwa kebutuhan konsumen terpenuhi tepat waktu dan tidak ada kerusakan,
karyawan yang sudah diberikan kuasa untuk mencari penemuan baru dan cara
kreatif untuk menurunkan waktu yang dibutuhkan dan biaya dalam memproduksi
barang dan jasa yang bebas dari kerusakan. Memperbaiki pengawasan adalah
keuntungan lainnya dari proses yang terintegrasi, karena juga melibatkan sedikit
pengawasan kinerja.
Pekerja membuat keputusan.
proses secara horisontal; dimana pekerja atau sebuah tim melakukan pekerjaan
Proses vertikal berarti bahwa satu tahap dalam proses dimana pekerja dapat
mengambil keputusan sendiri dan tidak meminta nasihat atau petunjuk dari
merupakan bagian dari pekerjaan. Pekerja sekarang dapat melakukan satu bagian
biaya overhead yang rendah, respon konsumen yang semakin baik, dan kualitas
delinearizing adalah suatu proses yang terdiri dari 2 tahap, yaitu banyak
pekerjaan dilakukan secara bersamaan dan pengurangan waktu kerja antara tahap
Karakteristik lainnya dari rekayasa ulang proses adalah akhir dari standarisasi.
Tradisional proses adalah suatu bentuk untuk memenuhi semua proses yang
Proses dengan banyak cara sangat jelas dan mudah, karena setiap cara kerja
Setelah rekayasa ulang proses, hubungan antara proses dan organisasi berbeda
dari sebelumnya. Pekerjaan berpindah dari satu divisi ke divisi lain untuk
meningkatkan proses.
secara ekonomis.
Rekonsiliasi dikurangi.
Proses rekonsiliasi dikurangi dengan cara mengurangi jumlah pihak ketiga yang
Manager bertindak seperti konsumen dan bertanggung jawab atas seluruh proses.
Tingkatan dalam rekayasa ulang proses bisnis, menurut Champy, James (1995)
sebagai berikut:
ulang proses bisnis, dan memutuskan proses yang akan di rekayasa ulang dan
penyimpanan, dan pengiriman, yang merupakan sub sistem dari suatu proses
pemesanan.
Pengajuan arah kinerja dan target yang memungkinkan untuk setiap proses
Penentuan pemilik dan tim proyek rekayasa ulang proses bisnis (Appoint BPR
Sebelum membuat rancangan proses baru, tim rekayasa ulang proses bisnis
sekarang dan tujuannya. Jika rekayasa ulang dilihat dari sudut pandang
Tim yang memusatkan perhatian pada rekayasa ulang proses bisnis dan
proses yang ada sekarang dengan proses yang akan diajukan maupun dengan
proses yang ada di perusahaan lain, baik yang ada di industri yang sama dan
Proses baru harus dicontohkan dan diuji coba, melalui prototype. Tim rekayasa
ulang harus meyakinkan mereka yang bekerja dengan metode yang lama, bahwa
Bentuk-bentuk implementasi:
menyeluruh.
2. Parallel running.
Menjalankan proses baru secara parallel atau bersamaan dengan proses lama.
Cara ini mahal, karena harus ada duplikasi staff, peralatan, dsb. Kehilangan
integritas data dapat terjadi ketika proses yang lama dan baru harus dipakai
Resiko tinggi, tetapi cukup layak dipergunakan untuk sistem yang secara
4. Post-Cut-over
Pengawasan dan evaluasi. Sekali proses yang baru sudah di implementasi dan
Menurut Davenport dan Short, ada 5 langkah dalam rekayasa ulang proses bisnis,
yaitu:
Menurut Davenport (1993), ada 5 langkah dalam rekayasa ulang proses bisnis, yaitu:
bisnis, yaitu:
1. Stimulus 13. Agree design principles
2. Sponsor(s) 14. What can be achieved ?
3. Capability check 15. Dont rush into detail
4. Organisational goals 16. Remember learning/refinement
5. Core BPR team 17. Economic case
6. Select area/process 18. Detailed design
7. Establish portfolio 19. Phased implementation ?
8. Encourage re-think 20. Pilot test
9. Identify customer 21. Full roll-out
10. Re-examine policies 22. Review learning
11. Environmental scan 23. Monitoring
12. Specific vision
Rekayasa ulang proses bisnis lebih mudah dilakukan pada organisasi yang sudah
dapat meningkatkan efisiensi dari proses bisnis, sebaik komunikasi dan kerja sama
perusahaan, yang melakukan rekayasa ulang proses dengan bantuan dari tehnologi
informasi.
Business Processes
Commitment Configuration Credit Delivery Billing Collections
Proposal
Checking
perusahaan.
dan ekstranet.
Knowledge-based systems.
Menurut Davenport dan Short, ada beberapa peluang dari tehnologi informasi, yaitu:
kekayaan intelektual.
yaitu:
4. Melihat rekayasa ulang proses bisnis secara tehnik dari pada pemusatan
orang.
2. Belum berani bertanya kepada konsumen mengenai apa yang belum bisa
diberikan.
2. Mencoba untuk melakukan rekayasa ulang langkah dari proses atau fungsi
sudah terjadi.
kuasa.
staff.
departemen.
Stakeholder
Aspects
Organizational Control
Aspects Aspects
rekayasa ulang.
2. Pengukuran hanya pada rencana dan tidak pada implementasi proses aktual.
sudah ada.
daya yang harus diidentifikasi terlebih dahulu dan dipergunakan untuk mencapai
sebagai berikut:
Objectives
Control
Mechanism
Gambar 2.6 Component Parts of a System That Can Control Its Own Operations
Definisi operasi atau kerja, adalah kegiatan bisnis sehari-hari dari perusahaan
untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh manajemen, dimana setiap fungsi
dipergunakan oleh perusahaan untuk melakukan aktivitas bisnisnya setiap hari yang
dapat menunjang setiap fungsi yang ada dalam memenuhi kebutuhan dari konsumen.
Elemen tersebut dapat berupa kebijakan, prosedur, alur kerja, aplikasi sistem
operation adalah hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan dan tahun ke tahun
adalah bagian dari organisasi yang menghasilkan secara phisik barang dan jasa.
Random
Adjustment Fluctuations Monitor
Needed ? Output
Outputs
Inputs
Services
Labor Mgt. Process
Comparison:
Actual vs
Desired
Feedback
Conversion process adalah proses yang merubah input seperti: tenaga kerja,
modal, tanah, dan manajemen menjadi output seperti: barang dan jasa.
Value added terjadi ketika mengolah input menjadi barang dan jasa
menimbulkan peningkatan nilai dari output dibandingkan dengan sejumlah nilai dari
input.
atau tidak dapat di control, seperti: kerusuhan, dan banjir, yang menyebabkan
Pengukuran kinerja.
dari sistem produksi yang menghasilkan barang dan jasa bagi perusahaan. Strategi
kelompok staff.
Alignment
Operation Strategy
Core
Competencies
Decisions
2. Journeyman.
No 1
Judul : REKAYASA ULANG PROSES BISNIS UNTUK MEMBANGUN SISTEM
INFORMASI PERIJINAN PADA UNIT PELAYANAN TERPADU KABUPATEN
GIANYAR
No 2
Judul : ANALISIS BUSINESS PROCESS REENGINEERING UNTUK
MENGEVALUASI, MEREKAYASA ULANG, DAN MEMPERBAIKI MONITORING
KONTRAK PADA PT PLN (PERSERO) DIST. JATIM AREA MALANG.
Hasil : Dengan menggunakan Rancangan Proses Bisnis Baru dapat mencapai penghematan
waktu pada Proses Bisnis Monitoring Kontrak 31,39 % - 44,51%
Teori :