Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Umur Biakan Acetobacter Cylinum terhadap Rendemen Nata Aren 65

Pengaruh Umur Biakan Acetobacter Cylinum terhadap Rendemen Nata Aren

Influence Old Age The Breeding Of Acetobacter Cylinum To Rendemen Nata Sugar
Palm

Hartati dan Muhiddin Palennari


Dosen Jurusan Biologi FMIPAUNM

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur starter
terhadap rendemen nata nira aren. Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan
yaitu perlakuan A1 (umur biakan 4 hari), A2 (umur biakan 6 hari), A3
(umur biakan 8 hari). Data yang diperoleh dengan variasi (uji F) untuk
melihat pengaruh pada taraf kepercayaan = 0,01. Bila hasil penelitian
menunjukan adanya pengaruh perlakuan maka pengujian dilanjutkan
dengan uji BNT = 0.01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur
starter berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen nata yang dihasilkan
dengan rendemen tertinggi pada perlakuan A1 (umur starter 4 hari) =
34,64 %. Sedangkan A2 dan A3 menghasilkan rendemen lebih rendah
masing-masing 24,45% dan 26,19%. Hasil penelitian ini diharapkan
memberi informasi kemasyarakat khususnya yang memiliki potensi
daerah pohon aren, agar dapat membuat nata dengan bahan dasar aren.
Jadi aren yang diperoleh bukan hanya sebagai minuman segar atau dibuat
gula tapi dapat dihasilkan nata aren dalam rangka peningkatan
pendapatan petani aren.
Kata kunci; Umur biakan, Acetobacter cylinum, Nata

ABSTRACT
This research aim to know the influence old age the starter to
rendemen nata nira of sugar palm. This research is consisted of 3
treatment that is treatment A1 (breeding age 4 day), A2 (breeding age 6
day), A3 (breeding age 8 day). Data obtained with the variation of test F
to see the influence of at belief level = 0,01. If result of research
showing is existence of treatment influence hence examination continued
with the test BNT = 0,01. Result of research indicate that the starter age
have an effect on very real to rendemen nata yielded by rendemen is
highest at treatment A1 (starter age 4 day) = 34,64 %. While A2 and A3
yield the lower rendemen each 24,45 % and 26,19 %.Result if this
research is expected to give the information to society specially which
owning of potency of area of sugar palm tree, so that be can make the
nata with the elementary substance of sugar palm. So the sugar palm
obtained not merely as pick me up or made a sugar but can be yieled by
nata of sugar palm in order to increase of earnings os sugar palm farmer.
Key word: Old age the breeding, Acetobacter cylinum, nata

Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 1 Juni 2010, 65 -70


Pengaruh Umur Biakan Acetobacter Cylinum terhadap Rendemen Nata Aren 66

PENDAHULUAN Nira sebagai bahan dasar dalam


Aren (Arenga pinnata, Merr) pembuatan gula merah merupakan bahan
merupakan salah satu jenis pohon dari yang mudah mengalami fermentasi dan
keluarga palma yang cukup dikenal peningkatan kadar keasaman yang
dikawasan tropik oleh karena ragam berdampak menurunkan mutu gula merah
manfaatnya. Mulai dari akar, batang, atau menyebabkan nira tidak dapat lagi
pelepah, daun, buah, ijuk sampai dengan dibuat menjadi gula merah. Sebaliknya
pucuk pohon. Tandan bunganya dapat pada pembuatan nata dibutuhkan nira
menghasilkan nira untuk bahan baku yang tingkat keasamannya tinggi
pembuatan gula merah maupun sebagai (Delima, 2003).
minuman segar. Di Indonesia tanaman Saat ini nata yang banyak
aren tersebar diseluruh wilayah diproduksi dari air buah kelapa maupun
nusantara, khususnya di daerah-daerah nira kelapa. Secara fisik, nira aren tidak
perbukitan yang lembab (Anonim, 2006). jauh berbeda dengan nira air kelapa
Walaupun aren memiliki berbagai sehingga ada peluang untuk
manfaat, namun yang banyak diusahakan menghasilkan nira aren menjadi produk
petani adalah niranya. Pengelolaan nira fermentasi nata yang bernilai ekonomi
masih sangat sederhana dan bersifat sehingga dapat meningkatkan pendapatan
tradisional, misalnya nira diolah menjadi petani (Anonim, 2006).
gula merah atau langsung diminum Masyarakat pada umumnya lebih
sebagai minuman segar. mengenal nata yang dibuat dari air kelapa
Penganekaragaman produk aren (nata de coco). Meskipun demikian,
merupakan upaya untuk meningkatkan produk nata juga dapat dibuat dari aneka
pendapatan petani dan salah satu buah seperti nenas, bahkan dari air tahu
alternatif yang dapat diragamkan dan cairan lendir kakao bisa digunakan
produknya adalah nira aren. Nira sebagai bahan baku untuk pembuatan
merupakan cairan yang rasanya manis nata, yang penting bahan itu mengandung
dan komponen utamanya adalah air, gula, protein dan mineral yang cukup.
sedang komponen lainnya adalah Umur biakan starter pada
karbohidrat dalam bentuk sukrosa, serta pembuatan nata sangat mempengaruhi
protein, lemak, vitamin dan mineral. rendemen dan ketebalan nata yang
Susunan dan komposisi tersebut diperoleh karena umur biakan ini
memungkinkan nira diolah lebih lanjut berkaitan erat dengan aktivitas bakteri
menjadi berbagai macam produk seperti pembentuk nata. Media fermentasi yang
pembuatan nata. sudah tua mudah mengalami kontaminasi
Nata adalah bahan menyerupai sehingga menghasilkan nata; yang tipis
gel (agar-agar) yang terapung pada (Atyh, 1979 dalam Delima, 2003).
medium yang mengandung gula dan Mengingat bahwa nata aren
asam hasil bentukan mikroorganisme sebetulnya merupakan folikel dari bakteri
Acetobacter xylinum. Nata pada dasarnya Acetobacter xylinum, maka rendemen
merupakan selulosa. Apabila dilihat nata yang terbentuk dari proses
dibawah mikroskop akan tampak sebagai pembuatan tergantung pada aktivitas dari
suatu massa fibril tidak beraturan yang bakteri dalam media inkubasi. Seperti
menyerupai benang atau kapas halnya bakteri lain, aktivitas bakteri
(Sutarminingsih, 2004). Acetabacter xylinum dipengaruhi oleh

Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 1 Juni 2010, 65 -70


Pengaruh Umur Biakan Acetobacter Cylinum terhadap Rendemen Nata Aren 67

kondisi inkubasi yakni umur bakteri mikroorganisme terutama bakteri dan


(Pasa, 2003). khamir (Lutony,1993).
Saat ini nata yang banyak Pada dasarnya komposisi nira
diproduksi dari air buah kelapa maupun aren, nira lontar dan nira kelapa tidak
nira. Secara fisik, nira aren tidak jauh jauh berbeda jika dibandingkan dengan
berbeda dengan nira air kelapa sehingga air kelapa. Menurut Warisno (2004) air
ada peluang untuk menghasilkan nira kalapa mengandung air 91,27%, protein
aren menjadi produk fermentasi nata 0,29%, lemak 0,15%, karbohidrat 7,29%
yang bernilai ekonomi sehingga dapat serta abu 0,6%.
meningkatkan pendapatan petani .
Umur biakan starter pada METODE PENELITIAN
pembuatan nata sangat mempengaruhi A. Pembuatan larutan starter
rendemen dan ketebalan nata yang Botol-botol yang akan digunakan
diperoleh karena umur biakan ini (9 botol), disterilkan terlebih dahulu
berkaitan erat dengan aktivitas bakteri dengan autoklaf selama 15-30 menit.
pembentuk nata. Mengingat bahwa nata Pertama-tama nira yang masih segar
aren sebetulnya merupakan folikel dari disaring, kemudian nira aren dipanaskan
bakteri Acetobacter xylinum, maka sampai mendidih. Kedalam larutan
rendemen nata yang terbentuk dari proses tersebut ditambahkan gula 0,1 % (b/v),
pembuatan tergantung pada aktivitas dari (NH4)2SO4 0,1 % (b/v), asam asetat
bakteri dalam media inkubasi. Seperti glasial sebanyak 5 ml atau pH cairan
halnya bakteri lain, aktivitas bakteri sampai dengan 4 dan diaduk sampai
Acetabacter xylinum dipengaruhi oleh homogen. Kemudian dituangkan kedalam
kondisi inkubasi yakni umur bakteri. botol sebanyak 400 ml/botol, kemudian
Acetobacter xylinum digunakan sebagai ditutup dengan almunium foil dan
pembentuk nata karena kemampuannya didinginkan selama 24 jam. Setelah
mengubah gula menjadi selulosa. dingin tutup botol dibuka kemudian
Acetobacter xylinum dapat merubah 19% diinokulasikan starter air kelapa 20 %
gula menjadi selulosa. Selulosa yang (v/v) atau sebanyak 30 ml dan diinkubasi
terbentuk dalam media tersebut berupa sampai terbentuk starter nira. Kemudian
benang-benang bersama-sama dengan starter nira yang terbentuk diperbanyak
polisakarida membentuk jalinan yang dan diinkubasi sesuai perlakuan selama 4,
terus menerus menebal menjadi lapisan 6, dan 8 hari sebelum starter digunakan
(Suryani, dkk.2005). dalam proses fermentasi.
Komponen utama yang terdapat B. Fermentasi nata
dalam nira selain air adalah karbohidrat Nira aren yang masih segar
dalam bentuk sukrosa. Sedangkan disaring, kemudian dipanaskan. Setelah
komponen lainnya ialah protein, lemak, mendidih kedalam larutan ditambahakan
vitamin dan mineral. Susunan atau gula 0.1 % (b/v), (NH4)2SO4 0,1 % (b/v),
komponen tersebut memungkinkan nira MgS04 0.2 % (b/v) K2 HP04 0,1 % (b/v)
untuk diubah lebih lanjut untuk menjadi dan asam asetat sebanyak 5 ml asam
berbagai produk baru, seperti aneka asetat glasial sebanyak 5 ml atau cairan
pemanis, minuman ringan (tuak, anggur sampai dengan pH 4. Kemudian diaduk
dan nata) asam cuka, alkohol, dan juga supaya rata dan dibiarkan mendidih.
sebagai media tumbuh yang baik bagi Setelah 15 menit mendidih larutan
dituangkan kedalam wadah/botol selai

Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 1 Juni 2010, 65 -70


Pengaruh Umur Biakan Acetobacter Cylinum terhadap Rendemen Nata Aren 68

masing-masing dengan volume 150 ml, Tabel 1 . Rata-rata Rendemen nata aren
kemudian ditutup dengan aluminium foil (%) pada hari ke- 14 fermentasi
dan di dinginkan selama 24 jam, setelah Perla Rendemen (%)
dingin tutup botol dibuka kemudian kuan Jml Rerata
I II III
diinokulasikan starter yang telah
diinkubasi selama 4, 6 dan 8 hari A1 35,44 37,47 31,03 103,94 34,64b
sebanyak 30 ml. Kemudian difermentasi A2 25,29 24,50 23,57 73,36 24,45a
selama 14 hari. Adapun perlakuan yang A3 27,06 26,62 24,89 78,57 26,19a
digunakan dalam penelitian ini yaitu : 87,79 88,59 79,49 255,87
A1 = Umur starter 4 hari, A2 = Umur Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh
starter 6 hari, dan A3=Umur starter 8 hari. huruf yang sama pada kolom yang sama berarti
berbeda tidak nyata pada taraf = 0,01 (BNT =
C. Teknik Pengumpulan Data 6,28)
Parameter yang diukur dalam Berdasarkan hasil uji BNT =
penelitian ini adalah rendemen nata yang 0,01 pada tabel diatas menunjukkan
dihasilkan nata. bahwa Perlakuan A1 (umur starter 4 hari)
1. Rendemen nata diukur dengan cara berbeda nyata dengan perlakuan A2
menimbang berat nata yang (umur starter 6 hari) dan A3 (umur starter
terbentukyang terlebih dulu telah 8 hari). Perlakuan A2 (umur starter 6
ditiriskan selama 1 jam kemudian dibagi hari) tidak berbeda nyata dengan
dengan volume nira yang digunakan. perlakuan A3 (umur starter 8 hari).
Hubungan antara perlakuan umur
starter dengan rendemen nata yang
dihasilkan menunjukkan bahwa
perlakuan umur starter 4 hari
memberikan rendemen nata tertinggi,
D. Analisis Data selanjutnya perlakuan umur starter 6 dan
Data yang diperoleh dianalisis 8 hari memberikan hasil rendemen nata
dengan uji F pada taraf kepercayaan = lebih rendah.
0,01. Bila hasil penelitian menunjukan Hubungan antara perlakuan
adanya pengaruh perlakuan maka dengan rendemen nata yang dihasilkan
pengujian dilanjutkan dengan uji BNT setelah 14 hari difermentasi dapat dilihat
= 0.01. pada Gambar 1.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Rata-rata rendemen Nata (%)

35
30
Hasil penelitian yang diperoleh 25
dapat dilihat dalam tabel hasil 20
15
pengamatan dari parameter yang diamati 10
yaitu rendemen nata Tabel 1. 5
0
A1 A2 A3

Perlakuan

Keterangan: Perlakuan Umur starter


(A1:4 hari, A2: 6 hari dan A3: 8 hari)

Gambar 1. Rata-rata rendemen nata (%)


14 hari fermentasi.

Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 1 Juni 2010, 65 -70


Pengaruh Umur Biakan Acetobacter Cylinum terhadap Rendemen Nata Aren 69

B. PEMBAHASAN Tingginya rendemen nata hari ke


Berdasarkan hasil analisis data 14 inokulasi yang dihasilkan pada
yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan A1 (umur starter 4 hari) diduga
umur starter mempengaruhi pembentukan disebabkan umur starter yang berada
nata nira aren. Hal ini dapat dilihat dari pada fase eksponensial yaitu fase yang
rendemen nata yang dihasilkan setelah ditandai dengan pertumbuhan yang
inokulasi 14 hari. Nata yang terbentuk sangat cepat Disamping itu mikrobia
merupakan senyawa selulosa polisakarida dalam media fermentasi berada dalam
ekstraseluler hasil aktivitas dari keadaan fisiologis bagi proses fermentasi
Acetobacter xylinum. nata. Menurut Pambayun (2002), setelah
Acetobacter xylinum dapat diinokulasi, bibit nata (starter) akan
membentuk asam dari glukosa, etil segera berkembang dan tumbuh dengan
alkohol, dan propil alkohol dan perkembangan sangat pesat hingga hari
mempunyai kemampuan mengoksidasi kelima. Pada puncak perkembangan ini,
asam asetat menjadi C02 dan H20. Sifat Acetobacter xylinum mengeluarkan
yang paling menonjol dari bakteri ini enzim ekstraseluler yang mampu
adalah memiliki kemampuan untuk menyusun satuan gula (glukosa) menjadi
mempolimerasi glukosa hingga menjadi senyawa selulosa hingga membentuk
selulosa. Selanjutnya, selulosa tersebut matriks menyerupai gel yang disebut
membentuk matriks yang disebut nata. nata. Fase ini sangat menentukan tingkat
Faktor fisiologis dalam pembentukan kecepatan suatu nata strain Acetobacter
nata adalah ketersediaan nutrisi, derajat xylinum dalam membentuk nata.
keasaman, temperatur, dan ketersediaan Menurut Sutarminingsih (2004),
oksigen (Pambayun, 2002). Tersedianya starter yang baik merupakan
Hasil penelitian menunjukkan faktor penting dalam produksi nata
bahwa umur starter mempengaruhi karena kualitas starter sangat menentukan
pembentukkan nata. Hal ini dapat dilihat hasil nata. Biasanya starter yang
dari rendemen nata yang dihasilkan digunakan adalah starter Acetobacter
setelah fermentasi 14 yang dilakukan xylinum yang telah disimpan selama 3 4
diperoleh rendemen tertinggi pada hari sejak inokulasi karena pada masa
perlakuan A1 (umur starter 4 hari). Untuk penyimpanan itu akan mencapai
rendemen terendah pada perlakuan A2 maksimal.
(umur starter 6 hari). Semua ulangan Rendemen nata terendah
pada setiap perlakuan nampak terbentuk diperoleh pada perlakuan umur starter A2
lapisan nata. Hal ini menunjukkan umur dan A3, diduga disebabkan oleh faktor
starter dapat mempengaruhi aktivitas umur starter dimana pertumbuhan
Acetobacter xylinum dalam membentuk diperlambat karena ketersediaan nutrisi
nata. telah berkurang dan umur sel telah tua
Berdasarkan hasil penelitian dapat menyebabkan pertumbuhan tidak stabil
dilihat bahwa folikel atau lapisan tipis walaupun jumlah sel yang tumbuh masih
mulai tampak dipermukaan 4 hari sejak lebih banyak dari pada jumlah sel yang
starter diinokulasikan. Ini menandakan mati. Menurut Delima (2003), proses
bakteri mulai menunjukkan aktivitas dan pembuatan nata tergantung pada aktivitas
lapisan nata mulai bertambah dari Acetobacter xylinum yang
ketebalannya. dipengatuhi oleh kondisi fermentasi
yakni meliputi kandungan nutrien serta

Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 1 Juni 2010, 65 -70


Pengaruh Umur Biakan Acetobacter Cylinum terhadap Rendemen Nata Aren 70

umur biakan starter. Makin tua umur Universitas Negeri Makassar.


biakan starter makin menurun hasilnya Makassar
(berat dan tebal). Media fermentasi yang Anonim, 2006. Tanaman Aren.
mengandung starter tua sangat mudah http//Arengasugar.multiply.com/jur
mengalami kontaminasi sehingga nal/. Htm12 Desember 2006.
menghasilkan nata yang tipis. Anonim, 2006. Pengelolaan Nira Aren
Rendemen nata pada perlakuan Menjadi Produk Nata Pinnata.
umur starter A2 dan A3 tidak berbeda Balai Penelitian dan Pengembangan
nyata diduga disebabkan oleh karena Kehutanan Sulawesi. Makassar.
umur starter masih dalam fase yang sama Delima, Y. 2003. Pengaruh penyimpanan
yaitu fase pertumbuhan lambat yang nira lontar terhadap nata yang
ditandai dengan pertumbuhan yang mulai dihasilakan. Skripsi Fakultas
melambat. Menurut Pembayun (2003), Pertanian Universitas Hasanuddin.
Fase pertumbuhan lambat, terjadi Makassar.
perumbuhan yang diperlambat karena Lutony, L. 1993. Tanaman Sumber
ketersediaan nutrisi, terdapat metabolit pemanis. Penebar Swadaya.
yang bersifat toksik yang dapat Jakarta.
menghabat pertumbuhan bakteri dan Pasa, F. 2003. Pemanfaatan Nira aren
umur sel telah tua. Pada fase ini (Arenga pinnata Merr) Untuk
pertumbuhan tidak lagi stabil. Menurut Produk Fermentasi Nata. Skripsi
Ali, dkk(2004), Fase transisi antara fase Fakultas Pertanian Universitas
stasioner (pertumbuhan tetap) dengan Hasanuddin. Makassar.
fase eksponensial merupakan periode Pambayun, R. 2002. Teknologi
pertumbuhan tak seimbang karena laju Pengelolaan Nata De Coco.
sintesis berbagai komponen seluler tidak Kanisius. Yogyakarta.
sama. Akibatnya sel-sel pada fase ini Suryani, A.; E. Hambali; P. Suryadarma.
memiliki komposisi kimia berbeda 2005. Membuat Aneka Nata.
dengan fase eksponensial. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sutarminingsih, L. 2004. Peluang Usaha
KESIMPULAN Nata De Coco. Kanisius.
A. Kesimpulan Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian dan Warisno. 2004. Mudah Dan Praktis
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: Membuat Nata De Coco.
Umur starter berpengaruh sangat nyata Agromedia Pustaka. Jakarta.
terhadap rendemen nata yang dihasilkan
dengan rendemen tertinggi pada
perlakuan A1 (umur starter 4 hari) =
34,64 %. Sedangkan A2 dan A3
menghasilkan rendemen lebih rendah
masing-masing 24,45% dan 26,19%.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, A; Y. Hala; M. Junda. 2004.
Mikrobiologi Dasar. Jurusan
Biologi Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam

Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 1 Juni 2010, 65 -70

Anda mungkin juga menyukai