Anda di halaman 1dari 6

STUDI LITERATUR

DAMPAK DAN PENGENDALIAN HUJAN ASAM


DI INDONESIA
ERNI. M. YATIM *

PENDAHULUAN diencerkan. Daerah yang mempunyai banyak industri


atau / dan pusat pembangkit listrik perlulah
Dalam kehidupan modern dan industrialisasi diwaspadai, misalnya Banten bagian utara,
seperti sekarang ini, hampir semua sendi kehidupan Jabodetabek, Gresik, Cilacap dan Aceh (
selalu ditopang oleh teknologi canggih yang Soemarwoto, 1992 ). Dengan adanya rencana pengem
menjanjikan proses yang lebih efisien, hemat waktu bangan industri dijalur utara Jawa Barat dan
dan tenaga. Karena pada kenyataannya, dalam pembangunan jalan tol masalah pencemaran ini
kehidupan modern semua dituntut serba cepat, tapi perlulah diperhatikan sejak dini. Tidak pula tertutup
belum tentu sehat. Ini berlaku diseluruh sektor kemungkinan kita mendapatkan belerang dari luar
kehidupan. negri, misalnya dari RRC yang merupan produsen
* Staf Pengajar Jurusan Kesehatan Lingkungan SO2 terbesar setelah Rusia dan Amerika Serikat.
Politeknik Kesehatan Padang Belum ada data apakah SO2 dan asam yang terbentuk
Saat ini kita bertumpu pada kendaraan bermotor dapat sampai ke Indonesia terbawa oleh angin yang
dengan bahan bakar bensin, solar dan premix. menghembus dari daratan Asia ke Autralia pada
Memang kendaraan bermotor lebih bisa menjanjikan waktu daratan Asia mengalami musim dingin dan
proses yang lebih efisien, hemat waktu dan Australia musim panas ataukah sudah dideposisiskan
tenaga,ditam bah daya angkut yang lebih banyak. di laut Cina Selatan, misalnya sebelum sampai ke
Semua itu sesuai dengan tuntutan kebutuhan manusia Indonesia
dan kehidupan modern. Hanya satu yang tidak Pada tahun 1952, London menderita asbut
dijanjikan oleh teknologi modern yaitu proses yang (=asap + kabut, yaitu smog = smoke + Fog) yang
lebih sehat. berat yang disebutnya black fog (kabut hitam) dan
Sampai saat ini, kendaraan bermotor merupakan dilaporkan 4.000 orang meninggal karena asbut
salah satu penyebab pengotoran udara dengan tersebut. Yang terutama menghadapi risiko sakit dan
persentase terbesar, disamping pabrik. Sehingga sulit meninggal ialah mereka yang berumur lanjut dan
bagi kita sekarang ini, berharap bisa menghirup udara menderita penyakit kronik jantung dan paru-paru (
bersih. Achmadi, 1992 )
Gas buang kendaraan bermotor dan pabrik akan Sehubungan dengan hal tersebut, maka berikut
memberikan polutan seperti Sox, Nox, Co, Pb dan ini dibahas mengenai pengertian hujan asam, dampak
partikulat, serta pengaruh lain yaitu kebisingan. Gas hujan asam dan pengendalian hujan asam.
limbah Sox dan Nox
Jurnal Kesehatan Masyarakat HUJAN ASAM
di athmosfir mengalami reaksi kimia menjadi asam Istilah hujan asam pertama kali digunakan oleh
sulfat dan asam nitrat. Asam tersebut dapat turun Robert A. Smith ( 1872 ) dalam Kupchella ( 1989 )
kebumi sebagai hujan dan disebut Hujan Asam. yang menguraikan tentang keadaan di Manchester,
Jakarta, Singapura, Kuala lumpur, Bangkok dan sebuah daerah industri dibagian utara Inggris. Hujan
Manila, misalnya, adalah kota-kota yang potensial asam ialah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal
mendapatkan hujan asam. Potensi ini bersumber pada ini terjadi apabila asam di udara larut dalam butir-
perkembangan industri dan transportasi yang tinggi butir air di awan. Jika hujan turun dari awan itu, air
serta diperkuat oleh kondisi iklim, yaitu angin yang hujan bersifat asam. Asam itu terhujankan atau rain-
lemah, sehingga zat pencemar tidak disebar dan out. Hujan asam dapat pula terjadi karena hujan turun
melalui udara yang mengandung asam sehingga asam
*Staf Pengajar Politeknik Kesehatan Padang
itu terlarut kedalam air hujan dan turun kebumi. Asam

146
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, II (1)

itu tercuci atau wash-out. Hujan asam dapat terjadi biologik dan menghasilkan oksida N. Karena makin
di daerah yang sangat jauh dari sumber pencemaran. banyak digunakan pupuk N, makin tinggi pula
Masalah hujan asam terjadi dilapisan athmosfir produksi oksida tersebut. Di dalam udara sebagian
rendah, yaitu di troposfir. Asam yang terkandung dari oksida N itu berubah menjadi asam nitrat
dalam hujan asam ialah asam sulfat (H2SO4) dan asam (Achmadi, 1992).
nitrat (HNO)3, keduanya merupakan asam kuat. Asam Sumber asam nitrat yang lain adalah amoniak
sulfat berasal dari gas SO2 dan asam nitrat dari gas (NH3). NH3 sebenarnya bersifat basa, tetapi di dalam
NOx. tanah sebagian NH3 mengalami proses nitrifikasi
menjadi asam nitrat. Sumber utama NH3 adalah
SUMBER SOX DAN NOX pertanian dan peternakan, yaitu pupuk dan kotoran
Sekitar 50% SO2 yang ada dalam atmosfer ternak. NH3 ialah gas yang tercium menyengat hidung
di seluruh dunia adalah alamiah, antara lain, dari pada waktu kita masuk kedalam kandang ternak
letusan gunung dan kebakaran hutan yang alamiah. ataupun WC. Di negara maju, 80-90% emisi NH3
Yang 50% lainnya adalah antropogenik, yaitu berasal berasal dari sumber ini dan sisanya dari industri dan
dari kegiatan manusia, terutama dari pembakaran transpor, kotoran manusia dan hewan liar serta dari
bahan bakar fosil (BBF) dan peleburan logam. Di tanah. Kira-kira 35-45% nitrogen total dalam kotoran
daerah yang banyak mempunyai industri dan lalu hewan lepas ke udara sebagai NH3. Emisi dari kotoran
lintas berat bagian SO2 yang antropogenik lebih tinggi ternak diperkirakan 22-30 juta ton/tahun, (Ahmadi,
daripada 50 %. BBF terbentuk jutaan tahun yang lalu 1992).
dari makhluk hidup yang setelah mati mengalami Mengingat kotoran hewan merupakan
proses fosilisasi. Semua makhluk hidup mengandung sumber NH3 yang penting, dapatlah dikatakan bahwa
belerang dan belerang itu tinggal dalam BBF. Minyak makin banyak peternakan, makin tinggi pula produksi
mentah mengandung BBF antara 0,1% sampai 3% asam nitrat. Karena itu, disamping dari pembakaran
dan teroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan BBF untuk transpor dan industri, peternakan
lepas ke udara. Oksida belerang itu selanjutnya merupakan pula penyumbang hujan asam yang
berubah menjadi asam sulfat (Sumarwoto, 1992). penting.
Seperti halnya SO2, 50% NOx dalam atmosfer Pupuk N pun di dalam tanah mengalami
adalah alamiah dan 50% antropogenik. Pembakaran proses mikrobiologi dan kimia fisik. Sebagian dari
BBF juga merupakan sumber terbesar NOx sehingga pupuk itu menguap sebagai NH3. Di daerah iklim
di negara dengan industri maju bagian NOx yang sedang sampai 20% N urea dapat hilang sebagai NH3
antropogenik lebih besar daripada yang alamiah. dan amonium sulfat sampai 15%. Di daerah tropik,
Pada waktu pembakaran BBF, sebagian NOx sampai 40-60% N urea yang dipakai di sawah dapat
berasal dari nitrogen yang terkandung dalam BBF hilang sebagai NH3. Kehilangan N itu dipengaruhi
yang teroksidasi menjadi NOx. Sebagian lagi berasal oleh berbagtai faktor, antara lain, pH tanah yang
dari nitrogen yang terdapat dalam udara yang terdiri tinggi, kondisi kering dan panas serta angin yang kuat
dari 80% gas nitrogen. Pembakaran BBF memperbesar kehilangan N tersebut.
mengoksidasi 5-40% nitrogen dalam minyak berat Jurnal Kesehatan Masyarakat
dan 100% nitrogen dalam minyak ringan dan gas.
Makin tinggi suhu pembakaran, makin banyak NOx DAMPAK HUJAN ASAM
yang terbentuk (Soemarwoto, 1992). Hujan asam berdampak terhadap kesehatan,
Instalasi pembangkit listrik dan transpor hutan, pertanian, ekosistem akuatik dan material.
dengan kendaraan bermotor merupakan sumber a. Kesehatan
utama NOx. Di negara sedang berkembang transpor Hujan asam mempengaruhi kesehatan melalui
merupakan sumber NOx yang lebih besar daripada tiga cara, yaitu pertama efek jangka pendek karena
pusat pembangkit listrik (Saruji, 1995). menghirup udara yang tercemar berat; efek jangka
NOx juga berasal aktivitas jasad renik tanah panjang karena menghirup udara yang tercemar
yang untuk kehidupannya menggunakan senyawa sedang atau ringan; efek tidak langsung karena ter-
organik yang mengandung N. Oksida N itu exposed pada logam berat seperti alumunium dan
merupakan hasil samping aktifitas jasad renik itu. Di logam berat lain yang terbebaskan dari zarah tanah
dalam tanah pupuk N yang tidak terserap oleh pada pH yang rendah, akumulasi logam berat melalui
tumbuhan juga mengalami perombakan kimia-fisik, rantai makanan dan terlarutnya logam berat dari pipa

147
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, II (1)

air yang terbuat dari timbal atau tembaga. 4) Kekurangan magnesium


b. Hutan Pada analisis daun menunjukkan kadar
Dampak terhadap hutan dan pertanian sebagian magnesium yang rendah. Magnesium adalah sebuah
karena pH tanah turun. Penurunan pH tanah dan air unsur hara yang esensial sehingga kadar yang rendah
danau dipengaruhi kemampuan tanah dan air untuk dalam daun itu menunjukkan, pohon menderita
menetralisir asam tersebut. Daya netralisasi asam itu kekurangan magnesium. Kekurangan magnesium
ditentukan oleh adanya zat yang dapat menetralisir disebabkan oleh pencucian magnesium dari tanah
asam, misalnya, kalsium karbonat (CaCO3) dan karena pH yang rendah dan rusaknya daun. Kerusakan
humus. Jika ada kalsium karbonat ion H+ bereaksi daun menyebabkan pula tercucinya magnesium dari
dengan zat itu dan diubah menjadi air, karbonat dan daun.
CO2. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Kerusakan hutan oleh hujan asam gejalanya
berbeda dengan gejala kerusakan oleh kekeringan dan 5) Kelebihan hara
serangan hama atau penyakit. Kerusakan dan Udara yang tercemar juga mengandung unsur
kematian hutan disebut Forest Dieback atau hara sehingga dalam jangka waktu yang panjang
Waldsterben. terjadilah kelebihan unsur hara, terutama nitrogen.
Kematian hutan mengakibatkan naiknya resiko Kelebihan nitrogen memacu pertumbuhan yang
terjadinya tanah longsor dan juga kelonggaran salju berlebihan sehingga pohon membutuhkan lebih
pada musim dingin, yang sangat berbahaya bagi banyak unsur hara yang lain dan karena itu dapat
penduduk dan wisatawan. menyebabkan kekurangan unsur hara tertentu.
Proses terjadinya kerusakan dapat dikelompokan Kelebihan nitrogen juga menyebabkan penghambatan
menjadi enam, yaitu (1) stres umum, (2) penurunan atau nekrosis pada mikoriza; kenaikan kepekaan
pH tanah- keracunan aluminium, (3) peracunan oleh terhadap suhu dibawah titik beku; kenaikan
SO2, (4) kekurangan magnesium, (5) kelebihan hara kerentanan terhadap penyakit jamur pada akar;
atau nitrogen dan (6) zat organik pengatur tumbuh. perubahan dalam nitrifikasi dan penambatan nitrogen
dari udara.
1) Stres Umum
Pencemaran udara telah menghambat fotosintesis 6) Zat organik pengatur tumbuh
dan immobilisasi hasil fotosintesis dengan Contoh zat ini ialah etilen dan anilin. Pencemaran
pembentukan metabolit sekunder yang potensial ini berasal dari industri yang memproduksi berjenis
beracun. Sebagai akibatnya akar kekurangan energi, pestisida, herbisida dan zat pengatur tumbuh. Gejala
karena hasil fotosintesis tertahan di tajuk. Sebaliknya peracunan oleh zat itu ialah daun menjadi berwarna
tajuk mengakumulasi zat yang potensial beracun. coklat, rontoknya daun yang masih berwarna hijau
Dengan demikian pertumbuhan akar dan mikoriza dan kematian pohon dewasa.
(jamur yang tumbuh secara simbiotik dengan akar) Pengamatan menunjukkan adanya
terhambat serta daun menguning dan rontok. Pohon kandungan NH4 dan aluminium lebih tinggi di hutan
menjadi lemah dan mudah terserang oleh penyakit yang mengalami kerusakan daripada yang sehat dan
dan hama serta mudah ambruk terkena angin. kandungan Mg, Ca dan Kalium yang lebih rendah.
Dalam keadaan demikian hutan yang rusak
2) Penurunan pH tanah-Keracunan Aluminium mengalami kelebihan nitrogen sehingga
Penurunan pH menyebabkan terlepasnya pertumbuhannya dipacu, sedangkan unsur hara Mg,
alumunium dari zarah tanah dan menimbulkan Ca dan K tidak mencukupi untuk memenuhi laju
keracunan. Akar yang halus mengalami nekrosis pertumbuhan yang tinggi itu (ingat hukum minimum).
sehingga penyerapan hara dan air terhambat. Hal ini Hutan itu juga mengalami keracunan aluminium.
menyebabkan pohon kekurangan air dan hara serta
akhirnya mati. c. Pertanian
Hasil padi dapat turun sampai 30% karena hujan
3) Peracunan oleh Gas SO2 asam. Karena besarnya laju pertumbuhan industri dan
Gas ini menyebabkan daun menjadi kuning dan transpor, ada kemungkinan telah terjadi kenaikan
coklat. kadar SO2 sampai pada kadar yang menyebabkan
keracunan kronik dan penurunan hasil pertanian tanpa

148
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, II (1)

adanya gejala morfologik dan kasat mata pada Mengendalikan hujan asam ialah
tanaman. menggunakan bahan bakar yang mengandung sedikit
zat pencemar, menghindari terjadinya zat pencemar
d. Ekosistem akuatik pada waktu pembakaran, menangkap zat pencemar
Hujan asam yang berkepanjangan akan dari gas buangan dan penghematan energi.
mempengruhi pH air ekosistem akuatik (Kupchella,
1989). Karena kehidupan organisme hidup akuatik a.Bahan bakar dengan kandungan belerang
sangat dipengaruhi oleh pH air tempat hidupnya, rendah
hujan asam mempunyai pengaruh yang besar terhadap Kandungan belerang dalam bahan bakar
biologi ekosistem akuatik. bervariasi. 11% cadangan minyak dunia, mengandung
Hujan asam menurunkan populasi ikan, kandungan belerang yang tinggi antara 1,4-1,6%.
tumbuhan akuatik dan jasad renik. Menjadi asamnya Dengan demikian, dunia sebagian besar tergantung
air danau dapat juga menyebabkan kepunahan jenis. pada minyak yang mengandung kadar belerang yang
Di samping efeknya terhadap pH, hujan asam juga tinggi.
memperkaya danau dengan unsur hara, khususnya Penggunaan gas alam akan mengurangi emisi
nitrogen. Sebagai akibatnya dapatlah terjadi apa yang zat pembentuk asam, akan tetapi kebocoran gas ini
disebut eutrofikasi, yaitu penyuburan perairan. melalui pipa dan tempat lain menambah emisi metan,
Eutrofikasi menimbulkan kesulitan, karena terjadinya yang merupakan gas rumah kaca yang kuat. Usaha
pertumbuhan plankton yang berlebihan sehingga lain lagi ialah untuk menggunakan bahan bakar
plankton itu saling meneduhi dari sinar matahari dan alternatif yang tidak mengandung belerang dan
terjadilah kematian massal plankton (Odum, 1996). nitrogen, antara lain, metanol, etanol dan hidrogen.
Jika ini terjadi oksigen dalam air habis terpakai dalam Akan tetapi, penggantian haruslah dilakukan dengan
proses pembusukan biomassa yang mati itu dan hati-hati, karena penggantian itu dapat memecahkan
mengakibatkan kematian ikan dan organisme. satu masalah, tetapi menimbulkan masalah lain.
Contohnya ialah metanol yang pada pembakaran
e. Material menghasilkan dua sampai lima kali lebih banyak
Hujan asam mempunyai dampak penting formaldehide daripada pembakaran bensin. Zat ini
terhadap berbagai jenis material. Logam, bangunan diketahui mempunyai sifat karsinogenik (penyebab
baru, keramik dan gelas, cat, kertas, bahan fotografi, kanker). Apabila metanol itu diproduksi dari batu
tekstil, kulit dan karet terpengaruh oleh oksida bara, proses produksi dan pembakaran metanol
belerang, oksida nitrogen dan zat pencemar udara menghasilkan 20-160% lebih banyak CO2 daripada
lainnya. Sebagian kerusakan ini disebabkan oleh bensin, yang juga merupakan gas rumah kaca.
deposisi kering asam sulfat yang berasal dari transpor
b. Mengurangi kandungan belerang sebelum
dalam kota dan dari industri.
pembakaran
Kadar belerang dalam bahan bakar dapat
PENGENDALIAN HUJAN ASAM
dikurangi dengan menggunakan teknologi tertentu.
Usaha untuk menanggulangi pencemaran
Dalam proses produksi batubara, batubara biasa
dari pembakaran BBF di pabrik dan instalasi listrik
dicuci. Proses pencucian itu, yang bertujuan untuk
adalah dengan membangun cerobong asap yang
membersihkan batubara dari pasir, tanah dan kotoran
tinggi. Dengan cerobong yang tinggi itu daerah sekitar
lain, juga mengurangi kadar belerang yang berupa
pabrik dan pusat pembangkit listrik menderita sedikit
pirit (belerang dalam bentuk besi sulfida) sampai 50-
atau bahkan bebas dari pencemaran. Tetapi, zat
90%. Untuk mengurangi kadar belerang organik
pencemar itu terbawa oleh angin ke tempat yang jauh.
dalam batubara lebih sulit dan memerlukan teknologi
Jika jumlah zat pencemarnya sedikit, cara ini baik
yang lebih canggih.
karena dengan penyebaran itu terjadi pengenceran
zat pencemar. Akan tetapi, dengan makin banyaknya c. Pengendalian pencemaran selama pembakaran
zat pencemar yang diproduksi, efek pengenceran Beberapa teknologi untuk mengurangi emisi
tidak lagi cukup sehingga daerah yang jauh akhirnya SO2 dan NOx pada waktu pembakaran telah dikem
menderita juga. Jadi, cerobong tinggi sebenarnya bangkan. Salah satu teknologi itu ialah lime injection
mempunyai efek membuang zat pencemar ke halaman in multiple burners (LIMB). Dengan teknologi ini,
tetangga. emisi SO2 dapat dikurangi sampai 80% dan NOx 50%.

149
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, II (1)

Dalam teknologi ini, kapur diinjeksikan ke dalam Dengan alat ini emisi CO, HC, dan NOx dapat
dapur pembakaran dan suhu pembakaran diturunkan dikurangi sampai 90 %. Kelemahan pengubah ini
dengan menggunakan alat pembakar khusus. Kapur ialah alat itu rumit dan memerlukan pengendalian
akan bereaksi dengan belerang dan membentuk yang baik campuran udara/bahan bakar pada
gypsum (kalsium sulfrat dihidrat). Penurunan suhu pembakaran, dan alat ini juga cukup mahal.
mengakibatkan penurunan pembentukan NOx, baik
Penghematan energi
dari nitrogen yang ada dalam bahan bakar maupun
dari nitrogen udara. Semua pengendalian pencemaran seperti
diuraikan diatas mempunyai kelemahan yaitu hanya
Pengendalian setelah pembakaran
mempunyai efek terhadap SO2 dan NO2 dan tidak
Zat pencemar dapat pula dikurangi dari gas terhadap CO 2 yang merupakan gas rumah kaca yang
limbah hasil pembakaran. Teknologi yang sudah penting. Semua cara pengendalian pencemaran
banyak dipakai ialah flue-gas desulfurization (FGD). memerlukan biaya. Penghematan energi pun
Prinsip teknologi ini ialah untuk mengikat SO2 di memerlukan biaya. Tetapi penghematan energi
dalam gas limbah di cerobong asap dengan absorben, mempunyai keuntungan bahwa efeknya juga
yaitu yang disebut scrubbing. Dengan cara ini, 70- mengurangi emisi CO2. Biayanya sangat bervariasi
95% SO2 yang terbentuk dapat diikat. Kerugian cara dari yang murah sampai yang mahal sehingga terdapat
ini ialah terbentuknya limbah. Akan tetapi, limbah pilihan yang luas yang dapat dilakukan oleh rakyat
itu dapat pula diubah menjadi gipsum yang dapat kecil yang melarat sampai yang kaya. Pilihan tertentu
digunakan dalam berbagai industri. Sebuah cara lain bahkan menguntungkan rakyat kecil seperti
ialah untuk menggunakan amonia sebagai zat pengembangan transpot massal umum ( Budihardjo,
pengikatnya sehingga limbah yang dihasilkan dapat 1997 ) dengan bus dan kereta api serta transpot
digunakan sebagai pupuk. dengan sepeda dan jalan kaki untuk jarak dekat. Oleh
Cara khusus untuk mengurangi emisi NOx ialah karena itu penghematan energi untuk menanggulangi
dengan Reduksi Katalitik Selektif ( Selective pencemaran merupakan pilihan yang baik untuk
Catalytic Reduction = SCR ). Dengan cara ini 80 negara sedang berkembang, termasuk Indonesia.
90 % Nox diubah menjadi nitrogen elementer yang Yang dimaksud dengan penghematan energi
dapat dilepas ke udara dengan tidak menimbulkan bukanlah mengurangi penggunaan energi sehingga
masalah. Akan tetapi SCR lebih mahal dari pada menghambat laju pembangunan, melainkan menaikan
penggunaan pembakaran khusus dengan suhu rendah. efisiensi energi sehingga per-unit didapatkan
Perhatian juga harus diberikan pada pencemaran pelayanan yang lebih banyak.
yang disebabkan oleh transpor, karena transpor
Penutup
merupakan sumber 33 50 % dari pencemaran total.
Metode yang paling banyak digunakan ialah Pembakaran bahan bakar, terutama bahan
pengubahan katalitik ( Catalytic Converter ). Akan bakar fosil ( BBF ) mengakibatkan terbentuknya asam
tetapi alat ini hanya berguna pada kendaraan dengan sulfat dan asam nitrat. Asam itu dapat dideposisikan
BBM benzin dan tidak pada mesin diesel. Alat ini dalam bentuk hujan
juga tidak dapat digunakan pada benzin yang pada hutan, tanaman pertanian, danau, dan
mengandung timbal ( Pb ) sehingga tidak dapat gedung sehingga menyebabkan kerusakan dan
digunakan pada negara yang masih menggunakan kematian organisme hidup. Asam juga dicurigai
bensin ini, seperti di Indonesia. Namun karena Timbal mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan.
merupakan zat pencemar yang beracun, oleh negara bahan bakar sebelum dibakar,dan pilihan
maju kendala ini justru dimanfaatkan untuk yang paling baik adalah mengikat dan mengubah zat
mengurangi pencemaran Pb dengan memproduksi pencemar dari gas pembuangan yang berasal dari
benzin tanpa timbal. Beberapa negara malahan menggunakan bahan bakar yang. Untuk mengurangi
melarang penggunaan benzin dengan Pb. Pengubahan kerugian itu, perlu dilakukan usaha untuk
catalytic yang dipasang pada knalpot menggunakan mengurangi pencemaran udara dengan mempunyai
campuran platinum dan rhodium sebagai katalisator. kadar belerang rendah, mengurangi kadar belerang
Pengubah itu mengubah CO ( karbon monoksida ) dalam pembakaran BBF dengan menghemat energi,
dan HC ( hidrokarbon) menjadi Carbon dioksida dan seperti pengembangan transportasi masal umum.
air serta mereduksi NOx menjadi gas nitrogen.

150
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, II (1)

Daftar Pustaka
1. Sumarwoto, Otto, 1992, Indonesia dalam Kancah Isu Lingkungan
Global, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
2. Ahmadi, Umar Fahmi, 1992, (Pengaruh Perubahan Lingkungan
Akibat ) Pembangunan Terhadap Masalah Kesehatan Masyarakat,
Jakarta, Lingkungan dan Pembangunan
3. Kupchella, charles E, Hyland Margaret C, 1989, Environmental
Science, Living Withing The System Of Nature, Boston,
Alyn and Bacon.
4. Saruji, Didik, 1995, Pencemaran Udara (SO2, CO dan Pb) Oleh
Gas Buang Kendaraan Bermotor, Konferensi Nasional XII PSL di
Semarang 11 13 Januari 1995.
5. Odung, Eugene P, 1996, Dasar-dasar Ekologi (Indonesia Edition
Yogyakarta, Gajah Mada University Press
6. Wardana, Wisnu Arya, 1995, Dampak Pencemaran Lingkungan,
Yogyakarta, Andi Offset.
7. Budihardjo, Eko, 1997, Lingkungan Binaan dan Tata Ruang Kota,
Yogyakarta, Andi Offset

151

Anda mungkin juga menyukai