Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha pertanian modern termasuk dalam usaha kehutanan semakin
tergantung pada pemakaian pupuk. Hal ini sejalan dengan usaha
peningkatan produksi pertanian melalui penggunaan varietas unggul
yang membutuhkan pupuk lebih banyak. Produksi pertanian yang
tinggi dapat diperoleh tanpa penggunaan pupuk yang merupakan ciri-
ciri dari sistem pertanian intensif.
Kotoran ayam adalah jenis pupuk kandang yang dapat menambah
unsur hara yang relatif tinggi disbanding pupuk kandang jenis lain.
Dalam menggunakan kotoran ayam harus dengan cara yang tepat.
Seperti jenis pupuk kandang lainnya, kotoran ayam memiliki sejumlah
kelebihan seperti kemampuannya untuk merangsang aktivitas biologi
tanah dan memperbaiki sifat fisik tanah.
Jagung merupakan salah satu komuditas utama yang banyak
dibudidayakanoleh masyarakat terutaman di Indonesia. Jumlah jagung
yang di produksi oleh masyarakat belum cukup untuk memenuhi
permintaan pasar karena masih banyak masyarakat yang belum
mengetahui tentang bagaimana cara membudidayakan jagung yang
benar dan baik. Jagung juga sebagai makanan pokok disuatu daerah
tertentu dan diubah menjadi beberapa makanan ringan yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat sehingga kebutuhan akan jagung
meningkat di masyarakat.
Menurut Subroto (2009:01) bahwa pemberian pupuk kotoran ayam
dapat memperbaiki struktur tanah yang sangat kekurangan unsur
organik serta dapat memperkuat akar tanaman jagung. Itulah sebabnya
pemberian pupuk organic ke dalam tanah sangat di perlukan agar
tanaman yang tumbuh di tanah itu dapat tumbuh dengan baik.

1 | AGRO E KO T E K NO LO GI
Pupuk kotoran ayam dapat memperbaiki struktur tanah karena
kotoran ayam banyak mengandung unsur-unsur hara yang sangat
diperlukan tanaman khususnya tanaman jagung yang tumbuh pada
tanah tersebut. Sehingga setelah tanah diberikotoran ayam maka
tanaman jagung yang tumbuh di tanah tersebut dapat tumbuh dengan
subur dan cepat tinggi. Keingintahuan keterkaitan antara kotoran ayam
dengan pertumbuhan tanaman jagung inilah yang membuat saya
mengadakan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh kotoran ayam
terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pembahasan latar belakang masalah di atas masalah
ini dapat di identifikasi beberapa masalah membentuk pertanyaan
sebagai berikut.
1. Apa dampak pemberian pupuk kotoran ayam terhadap
pertumbuhan tanaman jagung?
2. Bagaimana pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan
tanaman jagung?
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, seberapa besar
pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung?.
D. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam karya tulis ini
yaitu:
Penelitian ini bertujuan untuk mrngetahui lebih jauh tentang pengaruh
pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
E. Manfaat Penelitian
Dalam manfaat penelitian memuat tentang manfaat yang dapat
diperoleh oleh sejumlah individu setelah membaca/mempelajari
karya tulis dengan kepentingan yang berbeda-beda. Adapun yang
menjadi manfaat penelitian dalam karya tulis ini yaitu:
1. Manfaat Bagi Pembaca

2 | AGRO E KO T E K NO LO GI
pembaca dapat mengetahuintentang manfaat kotoran ayam
terhadap pertumbuhan tanaman jagung,selain itu dapat mengetahu
cara pembuatan pupuk kompos dari kotoran ayam sampai
pemberian pupuk kotoran ayam pada tanaman jagung.

2. Manfaat bagi penulis

Dengan dibuatnya laporan penelitian ini membuat penulis


menjadi mengerti bagaimana membuat laporan penelitian yang
baik,serta dengan dibuatnya laporan penelitian ini akan dijadikan
penulis sebagai acuan dalam pembuatan tugas laporan penelitian
berikutnya untuk menjadi yang lebih baik.

3. Manfaat Bagi Masyarakat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat dapat


mengetahui manfaat pupuk kompos/organik dari kotoran ayam dan
segera beralih dari pupuk buatan ke pupuk kompos/organik karena
pupuk buatan dapat merusak unsur-unsur hara dalam tanah.

3 | AGRO E KO T E K NO LO GI
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Jagung

1. Defenisi Jagung
Menurut Prambudi (2008:01) jagung yang masuk pada Ordo
Poales, Family Poaceae, dan Genus Zea merupakan salah satu tanaman
pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai
sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga
menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk
beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara)
juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok.

2. Manfaat Jagung
Menurut Lutfi (2009:03) selain sebagai sumber karbohidrat, jagung
juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya),
diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan
istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari
tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan
pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung
yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai
penghasil bahan farmasi.

3. Ciri-ciri tanaman jagung


Menurut Astuti (2008:02) tinggi tanaman jagung sangat bervariasi.
Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai
3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa
diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan.

4 | AGRO E KO T E K NO LO GI
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai
kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m.
Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari
buku-buku batang bagian bawah.Batang jagung tegak dan mudah
terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau
gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga
tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah
daun yang muncul dari buku.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang.
Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar
dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang
berambut. Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang
terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum
bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut
floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal:
gluma).

4. Kandungan Gizi Pada Jagung


Menurut Lutfi (2009:03) biji jagung kaya akan karbohidrat.
Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat
dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam
bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada
jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan
amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan
gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan.
Jagung manis tidak mampu memproduksi pati sehingga bijinya terasa
lebih manis ketika masih muda.
5. Daerah Asal Jagung
Menurut Lutfi (2009:03) berdasarkan bukti genetik, antropologi,
dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika

5 | AGRO E KO T E K NO LO GI
Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di
daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke
Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai
daerah pegunungan di selatan Peru pada 4000 tahun yang lalu. Kajian
filogenetik menunjukkan bahwa jagung (Zea mays ssp. mays)
merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp.
parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling
tidak 7000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari
subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte
sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam
genusZea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan
jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat
hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung,
baik ras lokal maupun kultivar.

b. Kotoran Ayam

1. Defenisi Kotoran Ayam


Menurut Ali (1991:394) kotoran ayam merupakan kotoran yang
di keluarkan oleh ayam sebagai proses makanan yang disertai urine
dan sisa-sisa makanan lainnya.

2. Manfaat Kotoran Ayam


Menurut Widodo (2008:05) kotoran ayam atau bahan organik
merupakan sumber nitrogen tanah yang utama, serta berperan cukup
besar dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanah serta
lingkungan. Di dalam tanah, pupuk organik akan dirombak oleh
organisme menjadi humus atau bahan organik tanah.
Bahan organik berfungsi sebagai pengikat butiran primer tanah
menjadi butiran sekunder dalam pembentukan agregat yang mantap.
Keadaan ini berpengaruh besar pada porositas, penyimpanan dan

6 | AGRO E KO T E K NO LO GI
penyediaan air serta aerasi dan temperatur tanah. Bahan organik
dengan C/N tinggi seperti jerami dan sekam memberikan pengaruh
yang lebih besar pada perubahan sifat-sifat fisik tanah dibanding bahan
organik yang telah terdekomposisi seperti kompos.

3. Kandungan Kotoran Ayam


Menurut Haesono (2009:01) kandungan kotoran ayam terdiri dari:
2.79% N, 0.52% P2O5, 2.29% K2O. Maka dalam 1000 kg (1 ton)
kompos akan setara dengan 62 kg urea, 14.44 kg SP 36, dan 38.17 kg
MOP. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
Hara N= (%N Kompos x 1000 kg)/%N Urea = (2.79% x 1000 kg)/45%
= 62 kg
Hara P= (%P2O5 x 1000 kg)/%P2O5 SP-36 = (0.52% x 1000 kg)/36%
=14.44 kg
Hara K= (%K2O kompos x 1000 kg)/%K2O MPO = (2.29% x 1000
kg)/60% = 38.17 kg

B. Kerangka Berpikir
kotoran ayam dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk
berbagai komoditas tanaman.salah satunya adalah tanaman jagung
karena dapat merangsang pertumbuhan tanaman jagung serta
menambah kesuburan tanah yang akan berdampak pada kesuburan
tanaman itu sendiri.

7 | AGRO E KO T E K NO LO GI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang saya gunakan dalam penelitian ini yaitu metode


eksperimen(kualitatif). Metode eksperimen yaitu salah satu metode
penelitian yang dilakukan dengan berbagai percobaan untuk
mengetahui hasil dari penelitian tersebut. Melalui percobaan
diharapkan sasaran yang menjadi penelitian pada akhirnya dapat
diketahui hasilnya secara lengkap. Untuk mengetahui keberhasilan
metode ini dengan memanfaatkan dua variabel yaitu variabel yang
yang diteliti dan variable yang di control.
Tujuan dari penggunaan metode eksperimen yaitu:
Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian
Untuk memprediksi kejadian/peristiwa dalam eksperimen
Untuk menyimpulkan secara genevalisasi hubungan antar variabel
Alasan kami menggunakan metode ini yaitu karena obyek yang kami
amati dapat kami teliti secara langsung dan hasil pengamatannya juga
lebih terlihat nyata. Sealin itu hasil dari pengamatan kami akan lebih
detail serta lebih akurat. Sehingga hasil laporan yang kami susun ini
menjadi lebih berbobot dan ada bukti bukti yang akurat.

B. Lokasi dan Waktu

1. Lokasi
Tempat/lokasi di mana saya melakukan penelitian ini yaitu: Desa
Nagatimbul Kec.Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, Prov. Sumatera
Utara.
2. Waktu

8 | AGRO E KO T E K NO LO GI
Waktu yang saya perlukan untuk melakukan penelitian ini mulai
dari awal sampai akhir kegiatan, yaitu selama 7 hari mulai tanggal 26
Desember 2016 2 Januari 2017.

C. Data dan Sumber Data


Yang dimuat dalam teknik pengumpulan data yaitu langkah-
langkah atau cara-cara dalam melakukan eksperimen. Adapun
Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Menyiapkan Alat dan Bahan
1. Alat
- 4 buah gelas plastic
- 1 buah sendok makan
- 1 buah gunting
- Beberapa alat tulis (buku, bolpoin, stipo, dan penggaris)
- 1 buah plaster
- 1 ember plasti
2. Bahan
- 16 sendok makan tanah
- 2 sendok makan kotoran ayam kering
- 8 biji jagung
- Air secukupnya
b. Cara Melakukan Eksperimen
Langkah yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Melubangi bagian pojok bawah 4 galas plastik dengan


menggunakan gunting.

2. Mencampur 8 sendok makan tanah dengan 2 sendok makan


kotoran ayam kering di dalam ember plastic.

3. Memasukkkan tanah yang telah dicampur dengan kotoran ayam


ke dalam 2 gelas plastic. Masing-masing gela plastic 4 sendok
makan.

9 | AGRO E KO T E K NO LO GI
4. Memasukkan 8 sendok tanah ke dalam 2 gelas plastic. Masing-
masing gelas plastik 4 sendok makan.

5. Menanam 8 biji jagung ke dalam 4 gelas plastic. Masing-


masing gelas plastik 2 biji jagung.

6. Menyiram masing-masing tanaman biji jagung dengan air


secukupnya.

7. Memberi label pada masing-masing gelas plastik, A diberi


kotoran ayam , B diberi kotoran ayam , C tidak diberi kotoran
ayam , D tidak diberi kotoran ayam.

8. Mencatat pertumbuhan masing-masing tanaman jagung selama


7 hari dan memasukkannya ke dalam tabel laporan hasil
pengamatan pengaruh kotoran ayam terhadap pertumbuhan
tanaman jagung.

10 | A G R O E K O T E K N O L O G I
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Penyajian Data
Penyajian data yaitu sejumlah data-data yang diperoleh dari hasil
penelitian. Adapun data-data dari hasil penelitian yang diperoleh kami
sajikan dalam bentuk tabel hasil pengamatan pengaruh kotoran ayam
terhadap pertumbuhan tanaman jagung sebagai berikut:
Table hasil pengamatan pengaruh kotoran ayam terhadap
pertumbuhan tanaman jagung

No

Tinggi jagung ( cm )

Media tanam Kode Keterangan


tanah label

Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari


ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7

1 Diberi koyoran A 0 0 0,8 2 5 9 12


ayam

2 Diberi kotoran B 0 0 O,6 1 4 6 8


ayam

3 Tidak diberi C 0 0 0 0,4 3 5 6


kotoran ayam

4 Tidak diberi D 0 0 0 0,3 2 4 6

11 | A G R O E K O T E K N O L O G I
kotoran ayam

B. Analisis Data
Dari data yang kami sajikan dalam bentuk tabel di atas dapat kami
analisis yaitu :
1. Media tanam tanah yang diberi kotoran ayam dengan kode
label A tingkat pertumbuhanya selama satu minggu adalah: hari
ke-1 o cm, hari ke-2 0 cm, hari ke-3 0,8 cm, hari ke-4 2 cm,
hari ke-5 5 cm, hari ke-6 9 cm, dan hari ke-7 12 cm.
2. Media tanam tanah yang diberi kotoran ayam dengan kode
label B tingkat pertumbuhanya selama satu minggu adalah: hari
ke-1 0 cm, hari ke-2 0 cm, hari ke-3 0,6 cm, hari ke-4 1 cm,
hari ke-5 4 cm, hari ke-6 6 cm, dan hari ke-7 8 cm.
3. Media tanam tanah yang tidak diberi kotoran ayam dengan
kode label C tingkat pertumbuhanya selama satu minggu
adalah: hari ke-1 0 cm, hari ke-2 0 cm, hari ke-3 0 cm, hari
ke-4 0,4 cm, hari ke-5 3 cm, hari ke-6 5 cm, dan hari ke-7 6
cm.
4. Media tanam tanah yang tidak diberi kotoran ayam dengan
kode label D tingkat pertumbuhanya selama satu minggu
adalah: hari ke-1 0 cm, hari ke-2 0 cm, hari ke-3 0 cm, hari
ke-4 0,3 cm, hari ke-5 2 cm, hari ke-6 4 cm, dan hari ke-7 6
cm.
Jadi tingkat perbandingan antara pertumbuhan tanaman jagung
yang diberi kotoran ayam dengan yang tidak diberi kotoran ayam
menurut hasil penelitian kami mencapai 5:3 cm.

12 | A G R O E K O T E K N O L O G I
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang saya lakukan, dapat saya simpulkan


bahwa hipotesis yang diajukan diterima karena ada pengaruh positf
kotoran ayam terhadap proses pertumbuhan tanaman jagung yaitu
kotoran ayam dapat mempercepat pertumbuhan tanaman jagung.

13 | A G R O E K O T E K N O L O G I
DAFTAR PUSTAKA

Ali. 1991. Penggunaan Pupuk Organik. Surabaya: Gramedia.


Astuti. 2008. Spesifikasi Tanaman Jagung. Jakarta: Bumi Aksara.
Haesono, Aryanto. 2009. Kandungan dalam Pupuk Organik. Bogor:
IPB.
Lutfi, Achmad. 2009. Mengenal Lebih Dekat Tanaman Jagung.
Bandung: ITB.
Prambudi, Agus. 2008. Budidaya Tanaman Jagung. Yogyakarta: UGM
Press.
Subroto. 2009. Berbagai Jenis Pupuk Organik. Bandung: Gramedia
Widodo, Rudi. 2008. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik. Jakarta:
Bumi Aksara.

14 | A G R O E K O T E K N O L O G I

Anda mungkin juga menyukai