1
III. Pemeriksaan untuk Menilai Deformitas
Adanya deformitas rotasi dapat dinilai dari posisi patela yang dalam
keadaan normal merupakan satu garis lurus dari spina iliaka anterior superior,
pertengahan patela dan jari kedua. Apabila terdapat rotasi baik ke dalam
maupun keluar maka konfigurasi garis ini berubah. Pemeriksaan adanya
deformitas menetap dalam dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
Deformitas adduksi yang menetap
Deformitas ini dapat diketahui dengan menilai hubungan antara pelvis
dan panggul. Apabila terdapat kelainan maka aksis tranversal panggul
yaitu garis yang menghubungkan kedua spina iliaka anterior superior
tidak dapat diletakkan dalam garis tegak lurus terhadap anggota gerak
yang terkena.
Deformitas abduksi yang menetap
Sama dengan diatas, tetapi sudut antara pelvis dan tungkai melebihi 90.
Deformitas fleksi yang menetap
Deformitas ini dapat diketahui melalui uji Thomas. Prinsip pelaksanaan
uji Thomas yaitu bilamana penderita mengalami deformitas fleksi
menetap pada panggul, maka penderita berusaha
mengkompensasikannya sehingga terjadi lordosis pada tulang belakang.
Untuk mengukur derajat deformitas ini, penderita dalam keadaan
berbaring dan lordosis dihilangkan dengan melakukan fleksi pada
tungkai. Sudut antara tungkai atas dan garis horisontal yang terbentuk
merupakan derajat besarnya deformitas fleksi.
2
Grade 4 : Terdapat osteofit dan deformitas ujung tulang serta disertai
hilangnya celah sendi.