Anda di halaman 1dari 18

B.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1. LATAR BELAKANG :
Jalan merupakan bagian dari sistem transportasi darat yang mempunyai peranan
penting terutama dalam mendukung ekonomi, sosial, budaya, lingkungan politik
serta pertahanan keamanan.
Dinas Prasarana Wilayah Prov. NAD adalah lembaga Pemerintah yang tanggung
jawab penyelenggaraan jalan, wewenang pemerintah dalam penyelenggaraan
jalan meliputi jalan secara umum dan penyelenggaraan jalan Provinsi.
Penyelenggaraan jalan Provinsi meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan,
dan pengawasan jalan. Pengawasan jalan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mewujudkan tertib pengaturan, pembinaan dan pembangunan jalan.
Pengawasan secara umum adalah melakukan evaluasi dan pengkanjian
pelaksanaan kegiatan, pengendalian fungsi dan manfaat, hasil penyelenggaraan
harus memenuhi standar pelayanan minimal yang ditetapkan. Pengawasan jalan
Provinsi adalah meliputi evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan Provinsi,
pengendalian fungsi dan manfaat hasil. Pembanguan jalan Provinsi dan ini harus
dapat mewujudkan melalui kegiatan pengawasan teknis jalan dan jembatan.
Oleh karena itu maka Pengawasan teknis jalan dan jembatan adalah melakukan
pengendalian pelaksanaan kegiatan terhadap mutu biaya dan waktu serta
melakukan pemantauan dan mendata kerusakan jalan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN:


Maksud : Untuk memberikan arahan dan sebagai pedoman dasar bagi penyedia
jasa dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan jalan dan jembatan.

Tujuan : Untuk melaksanakan tertib administrasi baik secara administrasi proyek


(fisik dan keuangan), pengendalian mutu pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi
teknis yang telah diisyaratkan dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Kontrak.

SASARAN :
1. Melakukan pengawasan jalan
2. Melakukan pengawasan jembatan
3. Melakukan pengawasan terhadap konstruksi lainnya yang diperuntukkan
untuk jalan dan jembatan.

3. NAMA DAN : KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN ORGANISASI TEKNIS


JALANJEMBATAN PROVINSI PENGGUNA JASA NANGGROE ACEH DARUSSALAM

4. SUMBER : Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih


PENDANAAN a. Paket (PW-01) adalah Rp. 950.000.000,- termasuk PPN
dibiayai APBD Tahun Anggaran 2007.

5. LINGKUP, LOKASI : a. Lingkup Kegiatan


KEGIATAN, DATA Lingkup Kegiatan ini, adalah mengawasi pekerjaan :
DAN FASILITAS 1) Pembangunan jalan dan jembatan Prov. NAD.
PENUNJANG SERTA ALIH
2) Pemeliharaan berkala jalan dan jembatan Prov. PENGETAHUAN NAD.

3) Tugas-tugas lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan Kegiatan


Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan Prov. NAD.

b. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan adalah tersebar di
seluruh Provinsi NAD, khususnya di Banda Aceh, Aceh Besar dan Pidie.

c. Data dan Fasilitas Penunjang

1). Penyediaan oleh pengguna jasa


Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan
dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:

a) Laporan dan Data


Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta fotografi

b) Akomodasi dan Ruangan Kantor


Ruang kantor yang disediakan oleh pengguna jasa adalah untuk koordinator tim
dan site engineer pada Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan /
Jembatan Prov. NAD dengan cara sewa.

c) Staf Pengawas/Pendamping
Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai
pengawas atau pendamping (counterpart), atau project officer (PO) dalam
rangka pelaksanaan jasa konsultansi. Koordinator kegiatannya dilaksanakan oleh
Chief Engineer bersama-sama dengan Pengendali Kegiatan Perencanaan dan
Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Chief
Engineer akan melakukan monitoring kemajuan pekerjaan, pengendalian mutu,
volume pekerjaan dan masalah-masalah yang berkaitan dengan Dokumen
Kontrak. Pengawasan teknis pekerjaan dilaksanakan oleh Pengendali Kegiatan
Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam yang bertindak sebagai Engineer dibantu dan mendelegasikan
sebagian tugasnya kepada tim pengawas lapangan yang akan bertindak sebagai
wakil Direksi pekerjaan sesuai dengan Dokumen Kontrak Fisik.

Tugas yang akan dilegasikan Pengendali Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan


Teknis Jalan / Jembatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam adalah tugas-tugas
yang berkaitan dengan masalah teknis, kontrak dan tugas tersebut selanjutnya
diatur dalam Kerangka Acuan ini.
d) Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan oleh
penyedia jasa.
Semua fasilitas keperluan pekerjaan Jasa Konsultan untuk Proffesional Staff
dilapangan disediakan oleh Dinas Prasarana Wilayah Prov. NAD melalui kontrak
layanan jasa Konsultan pengawas.

2). Penyediaan oleh penyedia jasa


Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasiltas dan peralatan
yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, yaitu :
- Komputer Lengkap, Meja gambar, Kendaraan roda - 2 dan kendaraan roda - 4
disediakan dengan cara sewa.

d. Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf
Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan.

7. METODOLOGI : a. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat


dikerjakan sesuai dengan desain, persyaratan dan ketentuan ketentuan yang
tercantum dalam Dokumen Kontrak serta jadwal waktu yang telah ditetapkan.

b. Mengumpulkan data lapangan yang diperlukan secara terinci untuk


mendukung peninjauan design (Review Design), menyusun perhitungan desain,
membuat gambar desain dan menyiapkan perintah-perintah kepada kontraktor,
sehingga perubahan tersebut dapat dilaksanakan.

c. Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan


volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga
semua pengukuran pekerjaan, perhitungan volume dan pembayaran didasarkan
kepada ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.

d. Memonitoring dan pengecekan secara terus-menerus sehubungan dengan


pelaksanaan dan pengendalian mutu serta volume pekerjaan termasuk
keterlambatan pencapaian target fisik.

e. Penyusunan Laporan Bulanan (Monthly Report), Laporan Triwulan (Quarterly


Report) dan Laporan Akhir (Final Report) yang mencakup laporan kemajuan
pekerjaan dan laporan keuangan serta masalah-masalah yang ditemui di
lapangan serta menyusun daftar kerusakan dan penyimpangan yang perlu
diperbaiki dalam pelaksanaan Provisional Hand Over (PHO) dan Final Hand Over
(FHO).

f. Prosedur Umum Pelayanan jasa Konsultan Supervisi adalah dengan cara


melakukan monitoring kemajuan pekerjaan, pengendalian mutu dan volume
pekerjaan, dan masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dan
dokumen kontrak. Koordinasi kegiatan Tim pengawas teknis dilaksnakan oleh
Chief Engineer bersama-sama dengan Pengendali Kegiatan Perencanaan dan
Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan
Kepala Dinas Prasarana Wilayah. Pekerjaan Pengawasan Teknis dilaksanakan oleh
Pelaksanaan Kegiatan Fisik yang bertindak sebagaiEngineer dibantu dan
mendelegasikan sebagian tugas kepada Tim Pengawas Teknik yang bertindak
sebagai Engineer Representative sesuai dengan dokumen kontrak fisik.
Tugas yang didelegasikan oleh Pelaksanaan Kegiatan Perencanaan dan
Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan Fisik adalah tugas-tugas yang berkaitan
dengan masalah Teknis dan kontrak, tugas tersebut selanjutnya diatur dalam
Kerangka Acuan Kerja ini.

g. Pemerintah Nanggroe Aceh Darussalam menunjuk Pengendali Kegiatan


Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam untuk mengatur dan mengendalikan pelaksanaan pelayanan Jasa
Konsultansi, sesuai dengan tugas Kerangka Acuan Kerja ini.
Pengendali Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan akan
bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan tugas pelayanan Jasa
Konsultansi, termasuk system pembayaran atas pelayanan Jasa Konsultansi ini
secara keseluruhan.

h. Membantu Pengendali Kegiatan Fisik dan Dinas Prasarana Wilayah dalam hal
melaksanakan tugas peninjauan perencanaan teknis (review design) dan
pengawasan teknis, sehingga pelaksanaan fisik dapat diselesaikan sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak.
Perubahan-perubahan atas design hanya dapat dilakukan dengan persetujuan
Pengendali Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan Prov.
NAD.

i. Membantu Dinas Prasarana Wilayah dalam mengikutsertakan dan


melaksanakan ketentuan hukum dari dokumen kontrak fisik, terutama masalah
hukum yang menyangkut Claimperpanjangan waktu pelaksanaan dan lain
sebagainya.

j. Membantu Pengendali Kegiatan Fisik dalam mengevaluasi usulan perubahan


design, termasuk menyiapkan Contract Change Order dan atau Addendum
sehingga perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan dapat dibuat secara
optimum dengan mempertimbangkan aspek dana yang tersedia.

k. Melakukan pemeriksaan investigasi atas masalah khusus yang menyangkut


pelaksanaan pekerjaan yang telah dilaporkan oleh Tim Pengawas Teknik,
misalnya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, serta membuat rekomendasi
pemecahan untuk meningkatkan percapaian kemajuan pelaksanaan.

l. Membuat himpunan data pengendalian mutu pekerjaan terutama untuk


pekerjaan-pekerjaan utama (mayor works), dan bila mana perlu melakukan test
laboratorium dan lapangan.
m. Melakukan monitoring, agar pelaksanaan system pelaporan dapat berjalan
sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh Dinas Prasarana Wilayah
/Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam. Tingkat kecermatan informasi dan ketetapan waktu
distribusi pelaporan harus menjadi perhatian khusus dari konsultan.

n. Memberikan petunjuk kepada Tim Pengawas Teknik dalam Pelaksanaan


Kegiatan Fisik sehubungan dengan managemen pelaksanaan pekerjaan
(Construction Management), sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
effisien baik dari segi waktu maupun biaya.

o. Menyiapkan laporan teknis dan makalah sehubungan dengan tiap masalah


yang timbul selama pelaksanaan pekerjaan.

p. Membantu Pengendali Kegiatan Fisik dalam melaksanakan tugas dan


kewajiban dalam mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai dengan design, persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam dokumen kontrak serta jadwal waktu yang telah ditetapkan.

q. Membantu Pengendali Kegiatan Fisik dalam memahami dan melaksanakan


ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum didalam dokumen kontrak,
terutama sehubungan dengan pemenuhan kewajiban dan tugas kontraktor.

r. Melaporkan kepada Pengendali Kegiatan Fisik semua masalah sehubungan


dengan pelaksanaan pekerjaan termasuk keterlambatan pencapaian target fisik,
serta usaha-usaha penanggulangan dan tidak turun tangan yang diperlukan
dengan terlebih dahulu mengkonsultasikannya kepada Pengendali Kegiatan
Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan Prov. NAD.

s. Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus sehubungan


pengendalian mutu dan volume pekerjaan, serta menandatangani Monthly
Certificate (MC) apabila mutu dan pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi
semua ketentuan dan persyaratan yang telah ditetukan.
Konsultan harus memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor atas adanya
penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan dan persyaratan, baik mutu,
volume bahan, pekerjaan dan copy syarat-syarat pemberitahuan tersebut harus
disampaikan kepada Pengendali Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis
Jalan / Jembatan dan diarsipkan secara baik.

8. JANGKA WAKTU : Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 4


( empat )
PELAKSANAAN bulan.
9. TENAGA AHLI : Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini
adalah :

a. Chief Engineer
Chief Engineer disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S1) lulusan
Universitas Negeri atau Swasta atau yang telah disamakan, berpengalaman
dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Pengawasan Jalan dan Jembatan
sekurang-kurangnya 5 (Lima) tahun. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah
memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan selama 4 ( Empat ) bulan penuh sampai dengan
pekerjaan dinyatakan selesai.
Chief Engineer bertindak sebagai Core Team yang dibantu oleh Highway
Engineer, Pavement Engineer, Geoteknik Engineer serta staf kerja, Tim ini harus
dapat memenuhi berbagai kebutuhan Kesatuan Kerja yang berkaitan dengan
planning/programming design dan supervision. Core team harus merekapitulasi
secara keseluruhan semua laporan kondisi jalan yang dilakukan/dilaksanakan
oleh masing-masing Site Engineer.
b. Engineer
Highway Engineer, Pavement Engineer, Geoteknik Engineer yang disyaratkan
seorang Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S1) lulusan Universitas Negeri atau
Swasta atau yang telah disamakan, yang berpengalaman di bidangnya sekurang-
kurangnya 4 (empat) tahun atau Sarjana Muda Teknik Sipil (D3) lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang disamakan yang
berpengalaman sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun, tugas Engineer akan di
atur dan ditetapkan sesuai dengan keahlian masing-masing dan tugas-tugas lain
yang diminta oleh Pengendali Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis
Jalan / Jembatan Prov. NAD.

c. Site Engineer
Site Engineer yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S1)
lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang disamakan
yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang Pengawasan Jalan dan
Jembatan sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun atau Sarjana Muda Teknik Sipil
(D3) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang
disamakan yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan di bidang Pengawasan
Jalan dan Jembatan sekurang-kurangnya 6(enam) tahun. Site Engineer disamping
menguasai tugas supervisi juga harus menguasai berbagai hal yang berkaitan
dengan kondisi jalan dan kebutuhan penanganan jalan.
Tugas dan tanggung jawabnya mencakup, tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai
berikut :
a. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan oleh
Pengendali Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan Prov.
NAD terutama sehubungan dengan :
- Inspeksi secara teratur untuk melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan
melakukan perbaikan - perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.
- menetukan metode pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan.
- menetukan metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan
pasal-pasal dalam dokumen kontrak tentang cara-cara pengukuran dan
pembayaran.
- Rincian teknis sehubungan dengan Chenge-Order yang diperlukan.
- Melakukan pembuatan laporan kondisi jalan, beserta grafik gitarnya untuk
keseluruhan ruas yang berada dibawah koordinasinya.
b. Membuat penyataan menerima ( Acceptance ) atau penolakan ( Rejection
) atas material dan Produk Pekerjaan.
c. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi Kontraktor. Segera
melaporkan kepada Pengendali Kegiatan Fisik apabila kemajuan pekerjaan
ternyata mengalami kelambatan lebih dari 15 % dari rencana membuat saran-
saran penanggulangan serta perbaikan.
d. Melakukan Pengecekan secara cermat semua pengukuran & pengenadalian
mutu pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran
dan penyelidkan yang dilakukan oleh kontraktor.
e. Menyusun Laporan Bulanan tentang kemajuan Fisik dan Financial, serta
menyerahkan kepada Pengendali Kegiatan Fisik.
f. Menyusun Justifikasi Teknis gambar dan perhitungan sehubungan dengan
usulan perubahan kontrak.
g. Mengecek dan menanda tangani Dokumen Pembayaran Bulanan ( Monthly
Certificate ).
h. Mengecek dan menanda tangani Dokumen tentang Pengendalian mutu dan
Volume Pekerjaan.

c. Chief Inspector
Tugas utama Chief Inspector adalah mengendalikan kegiatan yang berhubungan
dengan spek design, pengukuran volume bahan dan pekerjaan sebagai bahan
pembayaran prestasi pekerjaan. Chief Inspector bertanggung jawab kepada Site
Engineer dan bekerja sama dengan Pengendali Kegiatan Perencanaan dan
Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan Prov. NAD. dimana ia ditempatkan. Chief
Inspector yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S1) lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang disamakan yang
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang Pengawasan Jalan dan
Jembatan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun atau Sarjana Muda Teknik Sipil (D3)
lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang disamakan
yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang Pengawasan Jalan dan
Jembatan sekurang-kurangnya 5(lima) tahun. Chief engineer disamping itu juga
harus menguasai tugas supervisi dan mampu mereport berbagai hal tentang
kondisi jalan dan kebutuhan penanganan jalan.
Tugas dan tanggung jawab Chief Inspector/Quantity Engineer mencakup, tapi
tidak terbatas pada, hal-hal sebagai berikut :
a. Melaksanakan pengawasan harian agar pelaksanaan yang dilakukan oleh
Kontraktor sesuai dengan Design yang ditentukan.
b. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum dalam
Dokumen Kontrak.
c. Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis sehubungan dengan variasi
Volume Kontrak.
d. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan oleh
Kontraktor untuk dipakai sebagai dasar pembuatan Pembayaran Bulanan
( Monthly Certificate ).
e. Melaporkan segera kepada Site Engineer atau Pengendali Kegiatan Fisik
apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya
volume pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
f. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada Kontraktor,
sehingga tidak terjadi pembayaran berganda atau pembayaran lebih.
g. Mengawasi dan membuat pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang
didasarkan kepada sistem pembayaran Dayworks .
h. Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam kontrak dengan tata cara
pengukuran dan pembayaran, sehingga pembayaran kepada Kontraktor betul-
betul dilaksanakan kepada ketentuan yang tercantum.
i. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian
pekerjaan / Memantau kemajuan fisik.
j. Mengecek semua As Buit Drawing yang dibuat oleh Kontraktor.
k. Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan bulanan,
jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain.
i. Membantu Site Engineer dalam menyiapkan semua kebutuhan data baik untuk
Final Payment maupun keperluan lainnya.

d. Quality Engineer
Tugas utama Quality Engineer adalah terutama pengendalian kegiatan yang
berhubungan dengan aspek desain, memahami benar metode test laboratorium
yang disyaratkan dalam dokumen kontrak dan pengukuran volume bahan
sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan. Quality Engineer bertanggung
jawab kepada Site Engineer dan akan bekerja sama dengan baik harus
berpendidikan Sarjana Teknik Sipil atau Sarjana Muda Teknik Sipil lulusan
Perguruan Tinggi Negeri atau disamakan, kalau Sarjana Teknik Sipil harus
mempunyai pengalaman kerja 3 (tiga) tahun dalam pekerjaan peningkatan atau
pemeliharaan jalan dan kelulusan Sarjana Muda Teknik Sipil harus mempunyai
pengalaman 5 (lima) tahun pada pekerjaan yang sama dan diutamakan yang
telah mengikuti program sertifikasi tenaga inti konsultan supervisi. Dia
berkedudukan dilapangan (site) dimana dia ditugaskan.

Tugas dan tanggung jawab Quality Engineer mencakup, tapi tidak terbatas pada
hal-hal sebagai berikut :
a. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer, serta
mengusahakan agar Site Engineer dan Pengendali Kegiatan Fisik selalu
mendapat informasi yang diperlukan sehubungan dengan pengendalian mutu.
b. Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan personil dan
peralatan laboratorium Kontraktor, agar pelaksanaan pekerjaan selalu didukung
tersedianya tenaga dan peralatan pengendalian mutu sesuai dengan
persyaratan dalam Dokumen Kontrak.
c. Melakukan pengawasan dan pemantauan atas pengaturan dan pengadaan
Stone Crusher dan Asphalt Mixing Plant atau peralatan lain yang diperlukan.
d. Melakukan pengawasan setiap hari terhadap semua kegiatan pemeriksaan
mutu bahan dan pekerjaan, serta segera memberikan laporan kepada Site
Engineer setiap timbul permasalahan sehubungan dengan pengendalian mutu
bahan dan pekerjaan.
e. Melakukan analisis semua hasil test, termasuk usulan komposisi campuran
(Job Mix Formula), baik untuk pekerjaan aspal maupun soil cement.
f. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan Coring perkerasan jalan yang
dilakukan oleh Kontraktor sehingga baik jumlah serta lokasi Coring
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan.
g. Menyerahkan kepada Site Engineer himpunan data bulanan pengendalian
mutu paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.
Memberi petunjuk kepada Staf Kontraktor, agar semua teknisi laboratorium dan
staf pengendali mutu mengenal dan memahami semua prosedur dan tatacara
pelaksanaan test sesuai dengan yang tercantum dalam Spesifikasi.

Asisten tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
a. Inspector
Inspector bertanggung jawab atas pengawasan pekerjaan dan bertanggung
jawab langsung kepada Site Engineer tetapi harus mengkoordinasikan diri
kepada Pengendali Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan /
Jembatan Prov. NAD. Disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S1)
lulusan Universitas Negeri atau Swasta atau yang telah disamakan, Sarjana
Muda Teknik Sipil (D3) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta
atau yang disamakan berpengalaman dibidang jalan raya dan dibidang
konstruksi atau penggantian Jembatan, sedangkan lulusan STM Negeri atau
Swasta yang berpengalaman dibidangnya atau melaksanakan pekerjaan
dibidang Pengawasan Jalan dan Jembatan .
Tugas dan tanggung jawab inspector mencakup, tapi tidak terbatas pada, hal-hal
sebagai berikut :
a. Mengikuti petunjuk Chief Inspector dalam melaksanakan tugasnya.
b. Mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi proyek yang sedang
dikerjakan dan memberikan laporan kepada Site Engineer atau Quality / Quantity
Engineer atas pekerjaan yang tidak sesuai dengan Kontrak Dokumen. Semua
hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis pada hari itu juga.
c. Terus menerus mengawasi dan mencatat serta mengecek hasil pengukuran.
d. Menyiapkan pengawasan yang terus menerus di lapangan setiap harinya,
termasuk menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga dan bahan yang
digunakan oleh Kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan harian.
e. Setiap hari senantiasa meringkas semua kegiatan konstruksi, mencatat cuaca,
material yang dikirim kelapangan, perubahan dan kebutuhan tenaga kerja
peralatan di lapangan, jumlah pekerjaan yang telah selesai dan pengukuran
lapangan, hal-hal khusus dan sebagainya dengan formulir laporan yang standar
dan dikirim ke Site Engineer atau Quantity Engineer.
f. Membantu Direksi lapangan untuk mengopname hasil pekerjaan yang telah
selesai.

b. Lab. Technician
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan / pengetesan tanah di
laboratorium khususnya untuk pekerjaan antara lain Analisa Saringan,
Compaction, Test Atterberg Limit, Test CBR dan sebagainya. Tugas dan tanggung
jawabnya adalah melaksanakan dan mengevaluasi hasil test tersebut dan
bertanggung jawab terhadap ketelitian dan kebenaran hasil yang diproses.
Lab. Technician disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S1) lulusan
Universitas Negeri atau Swasta atau yang telah disamakan, Sarjana Muda Teknik
Sipil (D3) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang
disamakan, atau lulusan STM Negeri atau Swasta dan yang berpengalaman
melaksanakan pekerjaan dibidang Pengawasan/Pelaksanaan Quality Control .

c. Surveyor
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengukuran lapangan untuk
pekerjaan sipil khususnya teknis jalan raya, termasuk pemeriksaan, pengukuran
Geodesi, mahir dalam penggunaan alat ukur seperti theodolit, waterpass dan
mahir dalam perhitungannya,tugas dan tanggung jawab teknisi lapangan
mengumpulkan semua data yang dibutuhkan di lapangan dan bertanggung
jawab atas ketelitian hasil yang di dapat. Surveyor disyaratkan seorang Sarjana
Teknik Sipil Strata Satu (S1) lulusan Universitas Negeri atau Swasta atau yang
telah disamakan, Sarjana Muda Teknik Sipil (D3) lulusan Universitas/Perguruan
Tinggi Negeri atau Swasta atau yang disamakan, atau lulusan STM / SMA Negeri
atau Swasta dan yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang
Pengawasan Jalan dan Jembatan. Surveyor ini juga harus menguasai pengukuran
dengan segala jenis alat ukur yang digunakan.
Staf Pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :

a. Sekretaris
Sekretaris disyaratkan minimum Sarjana Muda Kesekretariatan (D3) Lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang disamakan atau
Lulusan SMA/sederajat Negeri atau Swasta, menguasai bahasa Inggris baik
percakapan, penulisan, struktur bahasa dan terjemahan.

b. Operator Komputer
Mempunyai pengalaman dalam bidang pengetikan dangan computer, gambar-
gambar teknik sipil, khususnya jalan raya. Dapat bekerja dengan cepat dengan
tingkat ketelitian yang tinggi dan mampu memperbaiki komputer dengan baik,
serta menguasai bahasa program, program autocad dan program coreldraw.
Operator Komputer disyaratkan minimum Sarjana Muda Komputer (D3) Lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang disamakan, atau
lulusan STM/SMA/sederajat Negeri atau Swasta.

c. Juru Gambar
Juru Gambar (draftman) disyaratkan Sarjana Muda Teknik Sipil (D3) Lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swata atau yang disamakan, lulusan
STM Negeri atau Swasta dan mampu menguasai Program Autocad dan Corel
Draw dengan baik.
d. Office Boy
Office Boy disyaratkan mempunyai pengalaman dan berprilaku baik. Jujur, rajin
dan mampu mengerjakan pekerjaan dengan baik dengan hasil memuaskan.

e. Staf pendukung.
Staf pendukung ini berkedudukan dikantor core Team.

10. KELUARAN : Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
Pelaksanaan pekerjaan yang dikerjakan Kontraktor sesuai dengan Spesifikasi
dokumen kontrak dan berbagai masalah dari penyelesaian yang dinyatakan
dalam bentuk laporan dan semua tugas yang dibebankan oleh Kegiatan
Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam.

11. LAPORAN : Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa
adalah :
a. Laporan Bulanan (Monthly Report)
Laporan ini mencakup General Coundition Team himpunan kegiatan, yang
disusun dengan menggunakan form-form standar yang telah ditentukan.
Dalam laporan ini juga harus memuat informasi yang riil baik yang menyangkut
kemajuan pekerjaan, penyerapan dana/ pembayaran dan lain-lain yang terjadi
selama pelaksanaan. Laporan ini harus sudah diterima oleh Dinas Prasarana
Wilayah Prov. NAD paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.

b. Laporan khusus
Laporan khusus ini memuat grafik gitar, kondisi jalan dan jembatan secara
keseluruhan ruas yang ada dalam lingkup koordinasinya (bukan hanya yang
sedang dalam penanganan saja).

c. Laporan Triwulan (Quarterly Report).


Konsultan harus menyusun dan menyerahkan kepada Dinas Prasarana Wilayah
Prov. NAD pada akhir triwulan, Laporan Triwulan (Quarterly Report) yang
mencakup general condition kemajuan pekerjaan, perubahan kontrak, status
klaim kontraktor, uraian singkat berkaitan dengan masalah teknis dan kontrak
serta masalah-masalah lain yang ada kaitannya dengan pelaksanaan fisik.

d. Laporan Design Review atau Usulan Perubahan.


Untuk setiap perubahan besar diperlukan persetujuan dari Dinas Prasarana
Wilayah Prov. NAD, maka Tim Pengawas Teknis harus menyusun laporan
terutama peninjauan desain, yang didasarkan kepada Road Design System
yang telah dikembangkan.

e. Laporan Akhir Pekerjaan (Final Report).


Pada Periode menjelang berakhirnya pelayanan Jasa Konsultan, yaitu segera
setelah pelaksanaan Provisional Hand Over Konsultan harus menyerahkan
kepada Dinas Prasarana Wilayah Laporan Akhir yang mencakup laporan tentang :
General Condition
Metode pelaksanaan fisik
Pelaksanaan pengawasan teknis
Saran-saran untuk pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan
Semua masalah-masalah teknis yang ditemui
Masalah yang mungkin akan timbul serta saran penang-gulangannya.

Final report ini harus disiapkan data draft final report untuk dikonsultasikan dan
diperiksa oleh Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan
Prov. NAD. Setelah draft final report selesai di konsultasikan dan diperiksa oleh
Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan Prov. NAD
selanjutnya dijadikan sebagai final report untuk diserahkan kepada Kegiatan
Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan / Jembatan Perencanaan dan
Pengawasan Jalan dan Jembatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

PENGENDALI KEGIATAN
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS
JALAN / JEMBATAN
PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM,

(IR. MOHD.SANUSI, M.Si)


NIP. 110038427
PENGENDALIAN PROYEK KERJA (ILMU SIPIL.COM)
Pengendalian dan pengawasan proyek diperlukan agar kualitas yang dihasilkan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan dan memperoleh jaminan bahwa tujuan proyek dilaksanakan
sesuai dengan rencana. Beberapa hal yang ditinjau dalam pengendalian proyek adalah:

a. Pengendalian mutu
b. Pengendalian tenaga kerja.
c. Pengendalian waktu
d. Pengendalian teknis
e. Pengendalian biaya
f. Pengendalian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Dalam sebuah proyek, pengendalian dan pengawasan tersebut harus selalu ada dan
diutamakan, sebab menyangkut berhasil tidaknya proyek tersebut. Secara umum
pengendalian tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut.

a. Penentuan standar, yaitu penentuan tolak ukur dalam menilai hasil pekerjaan dari segi
kualitas dan ketepatan waktu.

b. Pemeriksaan, yaitu melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan untuk mengetahui


sejauh mana kemajuan hasil pekerjaan.

c. Perbandingan, yaitu membandingkan hasil pekerjaan yang telah diketahui dan dicapai
dengan rencana yang ditentukan. Dari perbandingan ini dapat diketahui apakah pelaksanaan
proyek berjalan lancar atau mengalami keterlambatan.

d. Tindakan korektif, yaitu mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan proyek. Bila ada
kesalahan atau penyimpangan maka perlu dipikirkan pemecahannya dan pelaksanaan
selanjutnya.

Pengendalian Mutu

Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian
mutu yang sering diterapkan, diantaranya adalah pengendalian mutu bahan dan pengendalian
mutu peralatan. Tujuan dari pengendalian mutu ini adalah agar kualitas pekerjaan yang
dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pengendalian mutu dilakukan
terhadap bahan atau material struktur, peralatan kerja, pelaksanaan pekerjaan, dan hasil
pekerjaan. Metode-metode yang dapat dilakukan dalam pengawasan kualitas/mutu pekerjaan
antara lain adalah sebagai berikut.

a. Pengawasan dan pengukuran langsung di lapangan.


b. Perhitungan sebagai fungsi kontrol.

c. Melakukan pengujian di lapangan.

Hasil pengawasan tersebut digunakan sebagai data dalam pembuatan laporan kemajuan
proyek, serta hambatan yang timbul dalam suatu proyek. Dengan pengecekan dan
pengawasan tersebut, diharapkan akan terwujud sistem pengendalian proyek yang terpadu,
sehingga akan didapatkan hasil yang sesuai dengan perencanaan.

Kualitas pekerjaan yang baik salah satunya didapat dari bahan yang memenuhi standar yang
ditetapkan. Untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi ada
beberapa standar acuan, diantaranya yaitu :

a. Peraturan Beton Bertulang Indonesia ( NI.2-1971 )


b. Peraturan Semen Portland Indonesia ( NI.8-1972 )
c. Peraturan Perencanaan Baja Indonesia 1984
d. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982, NI-3
e. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI-5
f. American Society for Testing Material (ASTM)
g. Peraturan Pengecatan, NI 12.

Pengendalian Tenaga Kerja

Penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan jumlah dan kemampuannya dapat menunjang
tercapainya efisiensi dalam suatu pekerjaan proyek (the right man in the right place), oleh
karena itu, diperlukan suatu pengendalian mutu tenaga kerja. Pada proyek ini, seluruh
pengadaan tenaga kerja diserahkan pada tim pelaksana. Jika target proyek direncanakan
selesai dengan waktu yang terbatas, maka juga harus ditambah jumlah tenaganya sesuai
dengan kebutuhan. Perlu diperhatikan juga bahwa belum tentu dengan jumlah tenaga kerja
yang banyak, pekerjaan dapat segera terselesaikan. Hal ini juga menyebabkan pemborosan
dalam pembayaran upah tenaga kerja. Penentuan jumlah tenaga kerja juga harus sesuai
dengan produktifitas tenaga kerja itu sendiri. Diperlukan perhitungan yang matang agar
diperoleh jumlah tenaga yang efisien dan optimum agar target pekerjaan dapat terpenuhi.

Pengendalian Waktu

Pengendalian waktu ini didasarkan pada time schedule pekerjaan. Keterlambatan pekerjaan
pada suatu proyek akan berpengaruh pada anggaran pelaksanaan pekerjaan. Agar dapat
berlangsung tepat waktu, time schedule disusun sebagai alat kontrol untuk mengukur tingkat
prestasi pekerjaan dengan lamanya pelaksanaan.

Pekerjaan apa yang harus dikerjakan lebih dahulu dan kapan harus dimulai dapat terlihat
dengan jelas pada time schedule, sehingga keterlambatan pekerjaan sebisa mungkin dihindari.
Manfaat dari time schedule adalah :

a. sebagai pedoman kerja bagi pelaksana terutama menyangkut batasan-batasan untuk


masing-masing pekerjaan,
b. sebagai alat koordinasi bagi pimpinan,
c. sebagai tolok ukur kemajuan pekerjaan yang dapat dipantau setiap saat dengan bantuan
time schedule ini, serta
d. sebagai evaluasi tahap akhir dari setiap kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan.

Kontrol terhadap pelaksanaan kerja adalah dengan membandingkan kurva S pelaksanaan


dengan kurva S penawaran. Jika kurva S pelaksanaan berada diatas kurva S penawaran
berarti pelaksanaan pekerjaan lebih cepat dari yang ditargetkan. Jika hasil kurva S
pelaksanaan berada dibawah kurva S penawaran berarti pekerjaan mengalami keterlambatan.
Untuk mengejar keterlambatan diambil langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menambah jam kerja (lembur).

b. Penambahan jumlah tenaga.

c. Evaluasi terhadap manajemen kontraktor khususnya mengenai pelaksanaan proyek.

d. Penyediaan bahan dipercepat.

Pengendalian Teknis

Pengendalian teknis di lapangan ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan


permasalahan di proyek melalui laporan kemajuan dan koordinasi proyek. Laporan kemajuan
proyek dibuat dalam bentuk harian, mingguan, dan bulanan untuk mengetahui sejauh mana
kemajuan proyek itu.

a. Laporan harian

Laporan harian merupakan laporan mengenai seluruh pekerjaan dalam satu hari kerja
meliputi pekerjaan fisik, catatan, atau perintah- perintah yang disusun oleh pelaksana dengan
persetujuan Konsultan/ Manajemen Konstruksi ( MK ). Biasanya dibuat pada akhir jam kerja.
Dalam laporan harian memuat antara lain:

1) Kejadian penting pada hari tersebut (seperti kesepakatan tambah/kurang pekerjaan,


perubahan desain, dan lain-lain).

2) Keadaan cuaca di lokasi proyek.

3) Situasi dan kondisi yang menyebabkan pekerjaan ditunda atau dihentikan.

4) Material dan peralatan yang digunakan beserta jumlahnya.

5) Jumlah tenaga kerja, waktu jam kerja, dan hal-hal spesifik lain yang terjadi di lapangan.

b. Laporan mingguan

Berisi laporan tentang kegiatan yang dilakukan selama satu minggu, meliputi catatan prestasi
kerja dalam satu minggu, jumlah tenaga kerja, peralatan dan bahan yang digunakan disusun
oleh bagian teknik/administrasi kontraktor dengan persetujuan konsultan /Manajemen
Konstruksi (MK). Adapun gambaran mengenai laporan mingguan sebagai berikut.
1) Kemajuan pelaksanaan pekerjaan sampai dengan minggu yang berlalu, jenis peralatan
beserta jumlahnya, jumlah tenaga kerja, dan material yang digunakan beserta volumenya.

2) Besar biaya proyek yang dikeluarkan selama satu minggu dan perencanaan biaya yang
akan dikeluarkan minggu berikutnya.
3) Jumlah pemakaian dan pemasukan bahan.
4) Catatan permasalahan yang ada selama satu minggu pelaksanaan.
5) Hambatan-hambatan yang timbul mengenai tenaga kerja, bahan dan peralatan serta cara
menanganinya.

6) Catatan tentang ada tidaknya pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang dalam pelaksanaan
proyek selama satu minggu.

7) Instruksi, informasi, serta keputusan yang diperlukan kontraktor untuk minggu berikutnya
dari pihak pemberi tugas.

c. Laporan Bulanan

Laporan bulanan dibuat dari hasil rekap laporan mingguan dan harus dibuat setiap bulan.
Dalam laporan bulanan yang berisi seluruh kegiatan proyek dan evaluasi kemajuan pekerjaan
terhadap rencana awal, baik pelaksanaan maupun kegiatan-kegiatan penunjangnya. Dalam
laporan bulanan terdapat hal-hal sebagai berikut.

1) Data umum proyek.

2) Master schedule.

3) Monthly progress report (persentase pekerjaan selama satu bulan serta kemajuan proyek
yang dicapai sampai saat laporan itu dibuat).

4) Nilai pekerjaan yang telah dilakukan selama satu bulan.

5) Catatan jenis pekerjaan selama satu bulan.

6) Permasalahan yang terjadi beserta pemecahannya.

7) Kondisi cuaca di proyek selama satu bulan lengkap.

8) Foto dokumentasi yang merupakan tolak ukur realisasi kemajuan pelaksanaan proyek
kemajuan proyek.

Laporan bulanan ini harus disahkan dahulu oleh quality control dan ditandatangani oleh
project manager sebagai bukti nilai pekerjaan yang telah dilakukan selama satu bulan,
kemudian diserahkan kepada konsultan/Manajemen Konstruksi (MK)

d. Rapat Koordinasi

Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek masalah-masalah yang tidak terduga dan tidak dapat
diatasi oleh satu pihak bisa saja muncul, untuk itu maka diperlukan rapat koordinasi untuk
memecahkan dan menyelesaikan masalah secara bersama.

Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya dimaksudkan untuk mengetahui besarnya biaya yang telah dikeluarkan
dengan melihat tahap pekerjaan yang telah dicapai. Besarnya biaya ini dapat dibandingkan
dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) yang
telah disusun. Dari pembandingan ini, dapat diketahui apabila pada pekerjaan yang telah
dilaksanakan tersebut terjadi pembengkakan biaya sehingga dapat dilakukan evaluasi biaya.

Pengendalian biaya ini biasanya dilakukan dengan membuat rekapitulasi biaya yang telah
dikeluarkan. Setiap dilakukan pembelian material, bagian logistik mencatat jumlah material
yang dibeli dan besarnya biaya yang digunakan. Sedangkan pengendalian biaya tenaga kerja
dilakukan dengan memeriksa daftar absensi pekerja selama satu minggu dan besarnya biaya
yang dikeluarkan untuk membayar gaji pekerja. Besar total biaya inilah yang akan selalu
dikontrol dan dievaluasi sebagai pengendalian biaya. Selain itu, total biaya yang telah
dikeluarkan ini juga dapat digunakan untuk menyusun kurva S realisasi dan untuk
memperkirakan prosentase pekerjaan proyek yang telah dicapai.

Pengendalian K3

Perlindungan tenaga kerja dalam suatu proyek dimaksudkan agar tenaga kerja dapat secara
aman melakukan pekerjaannya sehari-hari sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja
dan kualitas pekerjaan.

Pengendalian K3 dalam Proyek Pembangunan High rise building yaitu :

a. Implementasi dan operasi K3:

1) pokok perhatian : kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pemaparan kondisi
dilingkungan.

2) training K3 untuk proyek.

3) komunikasi dan konsultasi atau safety meeting.

4) rencana tanggap darurat.

b. Pembuatan safety plan.

c. Pemasangan alat pemadam kebakaran.

d. Checking & corrective action.

e. Management Review.

Penerapan K3 pada proyek tempat penulis kerja praktek dapat dikategorikan memenuhi
syarat. Hal ini dapat dilihat dari Gambar sebagian besar pekerja yang memakai APD (Alat
Pelindung Diri) seperti helm proyek dan safety shoes.

Anda mungkin juga menyukai