Resume Transnatinal Crime HI
Resume Transnatinal Crime HI
Transnational Crime
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Hubungan Internasional
Disusun oleh :
Kelompok 9
UNIVERSITAS MATARAM
2016
A. Pengertian Transnational Crime
Transnasional Crime memiliki beberapa definisi, hal ini terkait dengan latar belakang
pendidikan, pengalaman, serta kepentingan yang menyebabkan beberapa Ahli merumuskan
definisi Transnasional Crime serta Radikalisme sangat bervariasi, namun secara garis besar
terdapat kata kunci yang dapat digunakan sebagai panduan dalam merumuskan pengertian
Transnational Crime adalah:
a. Conduct affecting more than one state atau mempengaruhi lebih dari satu negara
b. Conduct including or affecting citizen of more than one state atau termasuk di dalamnya
atau mempengaruhi penduduk pada lebih dari satu negara
c. Means and method tranced national boundaries atau maksud dan metodenya melampaui
batas nasional.
Elemen-elemen tersebut sejalan dengan pemikiran para ahli pada pertengahan 1990 an
dalam pengertian kejahatan transnasional sebagai offences whose inception, prevention,
and/or direct effects involve more than one country atau pelanggaran yang baik permulaan,
pencegahan, dan/atau akibat langsungnya mengikutsertakan lebih dari satu negara. Mueller
menggunakan istilah kejahatan lintas negara untuk mengidentifikasikan certain criminal
phenomena transcending international borders, trans-gressing the laws of several states or
having impact on another country atau fenomena kejahatan tertentu yang melampaui batas
internasional, melampaui batas yurisdiksi hukum dari beberapa negara, atau yang memiliki
akibat di negara lain. Sehingga menurut United Nations Convention on Transnational
Organized Crime tahun 2000, kejahatan dapat dikatakan lintas negara atau transnasional
apabila:
1. Dilakukan di lebih dari satu negara
2. Persiapan, perencanaan, pengarahan, dan pengawasan dilakukan di negara lain
3. Melibatkan kelompok kejahatan terorganisir, di mana kejahatan dilakukan di lebih
dari satu negara
4. Berdampak serius bagi negara lain
C. Terorisme Intenasional
Terorisme adalah tindakan yang melanggar hukum atau tindakan kekerasan yang
mengancam peradaban, sering kali untuk mencapai tujuan politis, agama, atau tujuan-tujuan
lainya yang serupa. Terorisme international melibatkan teritori atau warga Negara dari lebih
satu Negara. Terorisme bukanlah hal baru : terorisme mungkin sudah ada sejak masyarakat
mulai mengatur penggunaan kekerasan. Serangan dalam skala dan intensitas yang luar
biasa pada 11 September 2001 di New York dan Washington, serta kemudian serangan di
Ankara, Madrid , London dan di lain tempat inilah yang menempatkan terorisme
internasional dalam posisi yang tinggi dalam agenda. Suatu peningkatan dalam terorisme
internasional dari pembajakan pesawat sejak tahun 1960-an, terjadi 5 kali pembajakan
pada tahun 1966 dan meningkat menjadi 94 pada tahun 1969. Pada tahun 1980-an hingga
sekarang , ada peningkatan kejadian kelompok muslim radikal yang biasa disebut Al-
Qaeda. Tantangan teoritis yang dimilki oleh isu terorisme internasional. Teori-teori HI
yang ada terlihat sangat cocok untuk berhadapan dengan terorisme internasional. Hal ini
adalah ancaman keamanan, dan masalah keamanan adalah inti pendekatan kaum realis.
Kaum liberal mengidentifikasi kelompok-kelompok teroris sebagai sejumlah aktor bukan
Negara yang pada pokoknya mempengaruhi agenda internasional. Oleh karena focus
mereka pada hubungan antar Negara, kaum realis wajib percaya bahwa kelompok teroris
internasional hanya dapat tumbuh subur dengan tindakan persetujuan Negara secara resmi
dan signifikan. Dengan kata lain kaum realis cenderung menerjemahkan ancaman teroris
menjadi ancaman dari Negara lain. Dan sebagian diantaranya cenderung berpendapat
bahwa respons terhadap ancaman tersebut haruslah dengan cara kekuatan militer.
Sebaliknya kaum liberal mengapresiasi aktor-aktor non-negara. Oleh karena itu, mereka
lebih siap untuk menerima jika kelompok teroris internasional mengklaim prioritas pada
agenda internasional. Kaum liberal lebih siap untuk menekankan perlunya kerja sama
internasional dalam menghadapi ancaman teroris.
Referensi :
Anonim, tanpa tahun, Indonesian Transnational Crime Centre, diakses dari tncc.go.id pada
4 Maret 2015
M. Irvan Olii, 2005, Sempitnya Dunia, Luasnya Kejahatan? Sebuah Telaah Ringkas
Tentang Transnasional Crime, Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 4 No. 1 September 2005
Robert Jackson Dan Georg Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional edisi
kelima (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2013)