Dampak Pencemaran Udara
Dampak Pencemaran Udara
Tingkat HbCO sering tidak merefleksikan gambaran klinisnya, tetapi biasanya gejala
dimulai dengan sakit kepala pada tingkat sekitar 10%. Tingkat 50-70% dapat berakibat pada
kejang, koma dan kematian.
Di dalam paru, nitrogen dioksida mengalami hidrolisis menjadi asam nitrit (HNO 2)
and nitrat (HNO3), yang kemudian dapat mengakibatkan pneumonitis dan edema pulmonal.
Karena NO2water-soluble yang buruk, hidrolisis NO2 lebih lambat daripada gas-gas water-
soluble yang lain, berakibat pada kerusakan pada bronkiolus dan alveolus. Pneumosit tipe I
dan sel-sel siliar jalan napas adalah yang terutama diserang, tetapi kerusakan juga dapat
terjadi dari pembentukan radikal bebas, yang berakibat pada oksidasi protein, peroksidasi
lipid, dan kerusakan membran sel.
Iritasi kimia pada bronkiolus dan alveolus menyebabkan destruksi cepat dari sel-sel
epitelial dan rusaknya capillary bed paru. Yang selanjutnya terjadi adalah kebocoran cairan
yang berakibat pada edema paru. NO2 dapat mengganggu fungsi imun dan aktivitas
makrofag, mengakibatkan gangguan resistensi tubuh terhadap infeksi.
Long-term exposure
Efek yang terjadi adalah gejala atau penyakit menyangkut respirasi
atau perubahan pada fungsi paru tergantung pada konsentrasi SO2.
Tingkat SO2 terendah dimana efek lanjutan dapat terjadi ditentukan
pada 100 g/m3 (0,035 ppm) rata-rata tiap tahun, bersama dengan
particulate matter.
Penelitian yang belakangan ini dilakukan berhubungan dengan
sumber industri telah menunjukkan efek lanjutan di bawah level
ini, tetapi kesulitan besar pada interpretasi adalah efek long-term
mudah dipengaruhi tidak hanya dengan keadaan sekarang tetapi juga
polusi berbeda secara kualitas dan kuantitas.
(WHO Regional Office for Europe, Copenhagen, Denmark, 2000 Air Quality
Guidelines Second Edition Chapter 7.4 Sulfur dioxide)
Ozon (O3)
Ketika masuk ke dalam jalan napas, ozon berinteraksi dengan protein dan lipid pada
permukaan sel atau muncul pada lung lining fluid. Sel epitelial menyusun traktus
respiratorius adalah target utama dari ozon dan produknya. Sel-sel ini menjadi rusak dan
terjadi kebocoran enzim intraselular seperti laktat dehidrogenase ke dalam lumen jalan napas,
begitu juga komponen plasma. Sel-sel epitelial juga melepaskan berbagai mediator inflamasi
yang dapat menarik PMN ke paru, mengaktifasi makrofag alveolar dan menginisiasi berbagai
kejadian yang menyebabkan inflamasi paru.
Batuk
Iritasi tenggorokan
Nyeri, rasa terbakar atau ketidaknyamanan di dada ketika mengambil napas dalam
Sesak dada, wheezing dan sesak napas
Polusi partikel khususnya fine particle mengandung droplet cair atau padat mikroskopik
yang begitu kecil, karena itu mereka dapat masuk ke bagian paru terdalam dan menyebabkan
gangguan kesehatan yang serius. Berbagai masalah yang disebabkan pajanan polusi partikel :
Kematian awal pada orang dengan penyakit jantung atau paru
Serangan jantung nonfatal
Denyut jantung iregular
Serangan asma
Penurunan fungsi paru
Peningkatan gejala respirasi seperti iritasi jalan napas, batuk atau kesulitan
bernapas
Timah (Pb)
Air yang telah tercemar dapat mengakibatkan kerugian terhadap manusia juga ekosistem
yang ada didalam air.Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran air dapat berupa :
Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, hal ini diakibatkan oleh
air sudah tercemar sehingga tidak bias digunakan lagi apa lagi air in ibanyak
manfaatnya seperti untuk diminum, mandi, memasak mencuc idan lain- lain
Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, contoh air yang terkena minyak
tidak dapat digunakan lagi sebagai solven atau sebagai air dalam proses industry
kimia
Air tidak dapat digunakan untuk keperluan pertanian, seperti untuk irigasi, pengairan
sawah dan kolam perikanan. Apabila air sudah tercemar oleh senyawa anorganik
dapat mengakibatkan perubahan drastic pada PH air. Air yang bersifat terlalu asam
atau basa akan mematikan tanaman dan hewan air, selain itu air yang tercemar oleh
limbah B3 menyebabkan banyak ikan mati dan pada manusia timbul penyakit
kulit( rasa gatal ).
a. Penyakit menular
Penyakit menular akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai macam sebab, antara
lain karena:
- Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembangbiakan dan persebaran
mikroorganisme, Termasuk mikroba pathogen
- Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih.
Secara umum, gangguan yang terjadi akibat pencemaran air dapat dikelompokkan menjadi
empat sebagai berikut:
a. Water diseases
Merupakanpenyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, seperti kolera, tifus, dan
disentri
b. Water washed diseases
Merupakan penyakit yang berkaitan dengan kekurangan air hygiene perorangan, seperti
scabies, infeksi kulit dan selaput lender, trachoma dan lepra.
c. Water based diseases
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus
kehidupannya berhubungan dengan schistosomiasis.
d. Water related vectors
Adalah penyakit yang ditularkan oleh vector penyakit yang sebagian atau seluruhnya
perindukkannya berada di air, seperti malaria, demam berdarah dengue, dan filariasis.
Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air yang tercemar
JenisMikroba Penyakit Gejala
Virus
Virus Hepatitis A Hepatitis A Demam, sakit kepala, saki tperut, kehilangan
seleramakan, pembengkakan hati sehingga tubuh
menjadi kuning
Virus Polio Poliomyelitis Tenggorokan sakit, demam, diare, sakit pada
tungkai dan punggung, kelumpuhan dan
kemunduran fungsi otot
Bakteri
Vibrio Cholerae Kolera Diare yang sangat parah, muntah-muntah,
kehilangan cairan sangat banyak sehingga
menyebabkan kejang dan lemas
Escherichia coli Diare Buang air besar berkali-kali dalam sehari, kotoran
(strain patogen) encer (mengandung banyak air), terkadang diikuti
rasa mulas atau sakit perut
PENCEMARAN TANAH
Dampak Pencemaran
Pencemaran tanah atau daratan umumnya adalah berupa limbah padat, baik organik
maupun anorganik. Dampak dari pencemaran tersebut dapat dibedakan menjadi dampak
langsung dan tidak langsung. Dampak langsung pencemaran daratan adalah adanya bau
yang tidak sedap dari sampah organik karena adanya proses penguraian oleh
mikroorganisme. Selain itu, secara langsung dampak pencemaran daratan adalah adanya
pemandangan yang kotor, kumuh akibat tumpukan sampah dalam jumlah yang besar.
Dampak tidak langsung pencemaran daratan adalah munculnya berbagai penyakit
akibat pemanfaatan timbunan sampah oleh organisme pembawa penyakit, seperti tikus,
lalat, nyamuk dan lain-lain. Binatang-binatang tersebut memanfaatkan sampah sebagai
sumber makanan dan tempat berkembang biak. Penyakit yang ditimbulkan diantaranya
adalah penyakit pes, malaria dan demam berdarah.