Anda di halaman 1dari 15

PENGAUDITAN II

Audit Siklus Penggajian dan Personalia

OLEH

RAFIQA RAHMAH 1410531021

RAMADHANIL ALDY 1410531072

RIRIN PRATICA SINURAT 1410531004

ROBI ZALMI 1410532056

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

2017
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

Karakteristik siklus penggajian dan personalia :

Hanya ada satu kelas transaksi Karena penerimaan jasa dari karyawan dan
untuk penggajian pembayaran jasa (penggajian) biasanya terjadi
dalam periode waktu yang singkat

Transaksi pada umumnya jauh lebih Akun akun yang terkait dalam penggajian seperti
signifikan ketimbang akun neraca misalnya hutang gaji dan potongan pajak biasanya
terkait bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi
selama tahun bersangkutan

Pengendalian internal terhadap Yakni adanya peran negara/pemerintah dalam


penggajian sudah efektif bagi pengendalian atas pemotongan dan pembayaran
hampir semua perusahaan, bahkan pajak atas gaji.
perusahaan kecil sekalipun

AKUN-AKUN DAN TRANSAKSI-TRANSAKSI


DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

Tujuan audit siklus ini adalah


untuk mengevaluasi apakah saldo akun
yang terpengaruh oleh siklus ini telah
dinyatakan secara wajar sesuai dengan
prinsip akuntansi yang diteima umum.
Berikut akun-akun yang umum dalam
siklus penggajian dan personalia yang
mana akun T digunakan untuk
mengilustrasikan cara informasi
akuntansi mengalir melalui berbagai
akun dalam siklus penggajian dan
personalia :
FUNGSI-FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
SERTA DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT

Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri dengan
membayar karyawan atas jasa yang mereka laksanakan (penggajian) dan pemotongan pajak oleh
pemerintah atau institusi terkait. Berikut fungsi bisnis beserta dokumen dan catatan terkait siklus
ini :

1. Human Resources and Employment (Personalia dan Kepegawaian)


Departemen SDM menyediakan sebuah sumber independen untuk :
mewawancarai dan memperkerjakan karyawan berkualitas
mencatat verifikasi internal terhadap informasi penggajian, termasuk penambahan
dan penghapusan pada sistem penggajian serta perubahan dan pemotongan gaji
Dokumen dan catatan terkait :
a. Human Resource Records (Catatan Personalia), meliputi data seperti tanggal
mulai bekerja, wawancara personil, tarif pembayaran, pengurangan gaji yang
diotorisasi, evaluasi kinerja dan tanggal berhenti bekerja.
b. Deduction Authorization Form (Formulir Otorisasi Pengurangan), untuk
mengotorisasi pengurangan gaji, termasuk jumlah potongan untuk pemotongan
pajak pengasilan, 401(K) (program tabungan pension di AS) dan program
tabungan pension lainnya, asuransi kesehatan serta iuran serikat pekerja.
c. Rate Authorization Form (Formulir Otorisasi Tarif), untuk mengotorisasi tarif
pembayaran. Sumber informasinya adalah kontrak tenaga kerja, otorisasi oleh
manajemen, atau (jika dia adalah pejabat perusahaan) otorisasi dari dewan direksi.
2. Time Keeping and Payroll Preparation (Pencatatan Waktu dan Persiapan
Penggajian)
Fungsi ini penting karena mempengaruhi secara langsung beban penggajian setiap
periode. Sehingga diperlukan pengendalian internal yang memadai pada aktivitas berikut:
Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan
pembayaran bersih
Penyiapan cek gaji
Penyiapan catatan gaji

Dokumen dan catatan terkait :

a. Time Record (Kartu Waktu), dokumen yang mengindikasikan waktu (per jam)
karyawan mulai dan berhenti kerja pada setiap harinya serta jumlah jam kerja
karyawan.

b. Job Time Ticket (Tiket Waktu Pekerjaan), (cenderung digunakan oleh seorang
karyawan yang melakukan pekerjaan berbeda/departemen berbeda), formulir yang
menunjukkan pekerjaan mana yang dikerjakan karyawan selama periode waktu
tertentu.

c. Payroll Transaction File (File Transaksi Penggajian), file yang mencantumkan


semua transaksi penggajian yang diproses oleh sistem akuntansi selama satu
periode yang menyajikan informasi seperti nama karyawan, dan nomor
identifikasi, tanggal, pembayaran kotor dan bersih, serta berbagai jumlah
pemotongan.

d. Payroll Journal or Listing (Jurnal atau Daftar Penggajian), dari file transaksi
penggajian, transaksi yang sama dimasukkan kedalam jurnal atau daftar
penggajian juga diposting secara simultan ke buku besar umum dan ke file induk
penggajian.

e. Payroll Master File (File Induk Penggajian), file yang digunakan untuk mencatat
transaksi penggajian bagi setiap karyawan dimana akan terlihat total upah
karyawan setiap tahun dari awal masuk hingga saat ini.

3. Payment of Payroll (Pembayaran Gaji)

Pembayaran diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran atas jasa yang


dilaksanakannya. Pengeluaran gaji umumnya diproses secara terpisah dari pengeluaran
lainnya.

Dokumen dan catatan terkait :


a. Payroll Direct Deposit or Check (Rekening Bank Karyawan atau Cek), Pembayaran
dapat dilakukan dengan cek, atau biasanya disetorkan langsung ke rekening bang
karyawan.

b. Payroll Bank Account Reconciliation, digunakan untuk menemukan kesalahan dan


kecurangan. Akun Penggajian Imprest(imprest payroll account) adalah akun
penggajian terpisah dimana saldo bernilai kecil dipertahankan.Jumlah setiap gaji
bersih yang ditransfer berdasarkan cek atau dana elektronik dari akun umum ke akun
imprest segera sebelum distribusi penggajian. Akun imprest membatasi eksposure
klien terhadap kecurangan penggajian dan memisahkan pengeluaran gaji rutin dari
pengeluaran lainnya. Hal tersebut juga menyederhanakan rekonsiliasi rekening bank
pengganjian.

4. Prepration of Payroll Tax Returns and Payment of Taxes

Undang-undang penggajian mengharuskan penyiapan serta penyerahan SPT pajak


penggajian secara tepat waktu. Sebagian besar sistem penggajian yang terkomputerisasi
menyiapkan SPT pajak penggajian dengan menggunakan informasi tentang transaksi
penggajian dan file induk. Untuk mencegah salah saji dan kewajiban pajak serta penalti
yang potensia kompetl, individu yang kompeten harus memverifikasi output secara
independen.

Dokumen dan catatan terkait :

SPT Pajak penggajian, formulir yang diserahkan ke unit pemerintah untuk menunjukkan
pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

Sama dengan metodologi dalam untuk siklus penjualan dan penagihan, dan untuk siklus
akuisisi dan pembayaran, yakni :
Pengendalian internal untuk penggajian biasanya sangat terstruktur dan terkendali dengan
baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhan dan ketidakpuasan para
karyawan, serta meminimalkan kecurangn penggajian.

Untuk memproses penggajian, dapat digunakan

Jasa penggajian dari luar


Pengendalian internal organisasi jasa (jika auditor organisasi jasa menerbitkan
laporan mengenai pengendalian)

Prosedur pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan alat
yang sangat penting untuk memverifikasi saldo akundalam siklus penggajian dan personalia.
Pengujian-pengujian tersebut ditekankan karena tidak adanya bukti pihak ketiga yang
independen, seperti konfirmasi, untuk memverifikasi upah akrua, pajak penghasilan yang
dipotong, pajak penggajian akrual, dan akun neraca lainnya.

Meskipun pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan


bagian yang paling penting dalam menguji pengujian penggajian, pengujian dalam bidang ini
biasanya tidak bersifat ekstensif. Banyak audit menghadapi resiko salah saji material yang
rendah atau minimal, walaupun penggajian seringkali menjadi bagian yang sigfikan dari total
beban. Alasannya :

Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen jika


mereka dibayar terlalu rendah
Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit
Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah daerah menyangkut
pemotongan pajak penghasilan, jaminan sosial, dan pajak pengangguran

1. Memahami Pengendalian Internal Siklus Penggajian dan Personalia

Hal-hal yang harus dipahami :


Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan ke perusahaan
Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi penilaian resiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pengendalian
Jika auditor melaporkan tentang keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan
keuangan, tingkat pemahaman pengendalian dan luas pengujian pengendalian harus
mencukupi untuk menerbitkan opini tentang keefektifan pengendalian internal terhadap
pelaporan keuangan
Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada resiko pengendalian yang
dinilai dan pertimbangan audit lainnya, seperti pengaruh penggajian terhadap persediaan
Pengujian sebenarnya tidak dilaksanakan dalam urutan seperti yang disajikan. Pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi akan digabungkan jika
memungkinkan dan dilaksanakan dengan cara senyaman mungkin, dengan menggunakan
program audit format kinerja.
Berikut disajikan tujuan berbagai pengendalian internal dan pengujian pengendalian serta
pengujian substantif transaksi :
Tujuan Audit Pengendalian Internal Pengujian Pengujian Substantif
yang Berkaitan Kunci Pengendalian atas Transaksi
dengan Transaksi Umum Umum
Pembayaran Kartu waktu disetujui Memeriksa kartu Meriview jurnal
penggajian yang oleh personalia untuk indikasi penggajian, buku besar
tercatat adalah persetujuan umum, dan catatan
untuk pekerjaan gaji yang diperoleh
yang dilaksanakan Jam waktu digunakan Memeriksa kartu menyangkut jumlah
oleh karyawan untuk mencatat waktu waktu yang besar atau tidak
yang benar-benar Mempertahankan file Mereview kebijakan biasa.
ada (keterjadian) personil yang memadai personalia Membandingkan cek
yang dibatalkan
Perekrutan tenaga kerja Memeriksa file dengan jurnal
diotorisasi personalia penggajian
Ada pemisahan tugas Mereview bagan menyangkut nama,
di antara personalia, organisasi, jumlah, dan tanggal.
pencatat waktu, dan membahasnya Memeriksa cek yang
pengeluaran gaji dengan karyawan, dibatalkan dengan
dan mengamati catatan personalia.
tugas yang sedang
dilaksanakan
Hanya karyawan yang Memeriksa printout
ada dalam file data transaksi yang
komputer yang ditolak oleh
diterima ketika mereka komputer karena
dimasukkan memiliki nomor
karyawan yang tidak
ada
Cek diotorisasi Memeriksa catatan
sebelum dikeluarkan penggajian
menyangkut indikasi
persetujuan
Transaksi Cek gaji telah Memperhitungkan Merekonsiliasi
penggajian yang dipranomori dan urutan cek gaji pengeluaran dalam
adal telah dicatat diperhitungkan jumlah penggajian
(kelengkapan) dengan pengeluaran
Akun bank telah Membahas dengan pada rekening bank
direkonsiliasi secara karyawan dan penggajian
independen mengamati membuktikan
rekonsiliasi rekonsiliasi bank
Transaksi Perhitungan dan jumlah Memeriksa indikasi Menghitung ulang
penggajian yang telah diverifikasi secara verifikasi internal jam yang digunakan
dicatat adalah internal dari kartu waktu
untuk jumlah Membandingkan
waktu yang benar- Total batch Memeriksa file total tingkat upah dengan
benar dikerjakan dibandingkan dengan batch untuk melihat kontrak serikat
dan pada tingkat laporan ikhtisar tanda tangan klerk pekerja, persetujuan
upah yang sesuai; computer pengendali data; oleh dewan direksi,
pemotongan pajak membandingkan atau sumber lainnya
telah dihitung totalnya dengan Menghitung ulang
dengan benar laporan ikhtisar. pembayaran kotor
(keakuratan) Mengecek
pemotongan dengan
Tingkat upah, gaji, atau Memeriksa catatan mengacu pada tabel
tingkat komisi penggajian pajak dan formulir
diotorisasi secara layak menyangkut indikasi otorisasi dalam file
otorisasi personalia
Menghitung ulang
Pemotongan, termasuk Memeriksa otorisasi pembayaran bersih
jumlah untuk asuransi dalam file personalia Membandingkan cek
dan tabungan yang dibatalkan
penggajian, telah dengan jurnal
diotorisasi secara layak penggajian
menyangkut
jumlahnya

Transaksi Isi file induk Memeriksa indikasi Menguji keakuratan


penggajian telah penggajian telah verifikasi internal. klerikal dengan
dimasukkan diverifikasi secara menfooting jurnal
dengan benar internal. penggajian dan
dalam file induk menelusuri posting ke
penggajian dan Total file induk Memeriksa laporan buku besar umum serta
diikhtisarkan penggajian telah di total ikhtisar awal file induk penggajian
dengan benar bandingkan dengan yang menunjukkan
(posting dan total buku besar umum. bahwa perbandingan
pengikhtisaran) telah dilakukan
Transaksi Bagan akun yang Mereview bagian Membandingkan
penggajian telah memadai telah akun. klasifikasi dengan
diklasifikasikan digunakan. bagian akun atau
dengan benar prosedur manual.
(klasifikasi) Mereview kartu
Klasifikasi akun telah Memeriksa indikasi waktu karyawan
diverifikasi secara verifikasi internal. departemen dan tiket
internal. pekerjaan untuk
penugasan pekerjaan
serta menelusuri ke
distribusi tenaga kerja.
Transaksi Prosedur memerlukan Memeriksa Membandingkan
penggajian telah pencatatan transaksi prosedur manual dan tanggal cek yang
dicatat pada sesegera mungkin mengamati kapan tercatat dalam jurnal
tanggal yang benar setelah penggajian pencatatan penggajian dengan
(penetapan waktu) dibayarkan. dilakukan. tanggal pada cek yang
dibatalkan dan kartu
waktu.
Membandingkan
Tanggal telah Memeriksa indikasi tanggal pada cek
diverifikasi secara verifikasi internal. dengan tanggal cek
internal. tersebut dicairkan
bank.

Berikut pengendalian-pengendalian kunci yang harus diperhatikan:


a. Pemisahan Tugas yang Memadai, berfungsi untuk mencegah pembayaran berlebih dan
pembayaran kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif. Pemrosesan penggajian harus
terpisah dari penerbitan pengeluaran gaji.
b. Otorisasi yang Tepat, sangat diperlukan karena berkaitan dengan kewenangan diviisi atau
departemen tertentu. Contoh departemen sumber daya manusia yang boleh mengotorisasi
untuk menambah dan menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat
upah serta potongan.
c. Dokumen dan Catatan yang Memadai, tergantung pada sifat sistem penggajian. Contoh
kartu waktu atau catatan memang diperlukan untuk karyawan per jam atau paruh waktu
tetapi tidak untuk karyawan tetap.
d. Pengendalian Fisik Terhadap Aset dan Catatan, prosedur-prosedur tertentu harus
dilaksanakan, seperti akses ke cek gaji yang belum ditandatangani harus dibatasi, cek
harus ditandatangani oleh karyawan yang bertanggung jawab dll
e. Pengecekan yang Independen Terhadap Kinerja, perhitungan penggajian harus
diverifikasi secara independen, termasuk perbandingan total batch dengan laporan
ikhtisar. Seorang anggota manajemen atau karyawan lain yang bertanggung jawab harus
mereview output penggajian untuk melihat setiap salah saji atau jumlah yang tidak biasa.
Jika tenga kerja manufaktur mempengaruhi penilaian persediaan atau jika diperlukan
untuk mengakumulasi biaya berdasarkan pekerjaan, akan dibutuhkan pengendalian yang
memadai untuk memverifikasi pembebanan biaya yang tepat.

2. Formulir Dan Pembayaran Pajak Penggajian

a. Penyiapan formulir pajak peggajian

Sebagai bagian dari pemahaman atas pengendalian internal, auditor haru mereview
pengisian atau penyiapan dari setidaknya salah satu jenis formulir pajak penggajian yang
merupakan tanggung jawab klien. Rekonsiliasi yang terinci atas informasi yang ada pada
formulir pajak dan catatan penggajian mungkin diperlukan apabila auditor yakin bahwa
SPT pajak telah disiapkan secara tidak benar. Indikasi salah saji yang potensial dalam
SPT tersebut mencakup pembayaran denda dan bunga di masa lalu akibat pembayaran
yang tidak tepat, personil departemen penggajian yang bertanggung jawab atas penyiapan
SPT tersebut masih baru, tidak adanya verifikasi internal terhadap informasi, dan masalah
arus kas yang dihadapi klien.

b. Pembayaran potongan pajak penggajian dan pemotongan lainnya secara tepat waktu

Auditor harus menguji apakah klien telah memenuhi kewajiban hukumnya untuk
menyerahkan pembayaran semua pemotongan pajak penggajian sebagai bagian dari
pengujian penggajian walaupun pembayaran biasanya dilakukan dari pengeluaran kas
umum.

Pertama auditor harus menentukan persyaratan klien untuk menyerahkan pembayaran,


yang dapat ditentukan dengan mengacu pada sumber-sumber seperti hukum pajak,
kontrak serikat pekerja, dan perjanjian dengan karyawan. Setelah mengetahui
persyaratannya, auditor dapat dengan mudah menentukan apakah klien telah melakukan
pembayaran dengan jumlah yang benar secara tepat waktu dengan membandingkan
pengeluaran kas selanjutnya dengan catatan penggajian.

3. Persediaan dan Pertimbangan Kecurangan Penggajian

a. Hubungan antara penggajian dan penilaian persediaan

Jika penggajian merupakan hubungan yang signifikan dari persediaan, yang


merupakan hal umum bagi perusahaan manufaktur dan konstruksi, klasifikasi akun
penggajian yang tidak tepat dapat mempengaruhi penilaian asset secara material
untuk akun-akun seperti barang dalam proses, barang jadi, atau konstruksi dalam
proses. Contohnya, overhead yang dibebankan ke persediaan pada tanggal neraca
dapat dilebihsajikan jika gaji personil administrative dibebankan secara tidak sengaja
atau secara sengaja ke overhead tidak langsung. Demikian juga, penilaian persediaan
akan terpengaruh jika biaya tenaga kerja langsung setiap karyawan dibebankan secara
tidak benar ke pekerjaan atau proses yang salah. Jika pekerjaan ditagih atas dasar
biaya-plus, pendapatan dan penilaian persediaan akan dipengaruhi oleh pembebanan
tenaga kerja ke pekerjaan yang tidak benar.

b. Pengujian atas karyawan yang tidak ada

Mengeluarkan cek gaji pada individu yang tidak bekerja lagi untuk perusahaan (
karyawan yang tidak ada) seringkali diakibatkan oleh masih dibayarnya cek karyawan
padahal ia sudah berhenti bekerja. Biasanya orang yang melakukan jenis penggelapan
ini adalah klerk penggajian, mandor, rekan karyawan,atau mungkin mantan karyawan
itu sendiri. Menurut beberapa sistem, mandor dapat mencatatat absen masuk seorang
karyawan dan menyetujui kartu waktu pada akhir periode waktu. Jika mandor
tersebut juga mendistribusikan cek pembayaran atau jika penggajian disetorkan
langsung ke rekening karyawan, maka terbuka lebarlah peluang untuk melakukan
penggelapan.

Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat membandingkan nama pada cek yang
dibatalkan dengan kartu waktu dan catatan lainnya untuk mengetahui tanda tangan
otorisasi dan kelayakan endorsement.

Untuk menguji karyawan yang tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang
dicatat dalam jurnal penggajian ke departemen sumber daya manusia untuk
menentukan apakah karyawan telah benar-benar bekerja selama periode penggajian.
Jika gaji dibayar dengan cek, endorsement pada cek yang dibatalkan yang ditulis
untuk karyawan dapat dibandingkan dengan tanda tangan yang diotorisasi pada
formulir otorisasi pemotongan karyawan.

Prosedur yang menguji apakah karyawan yang berhenti ditangani dengan layak
adalah memilih beberapa file karyawan yang telah berhenti itu pada tahun berjalan
dari catatan personalia untuk menentukan apakah masing-masing menerima pesangon
yang konsisten dengan kebijakan perusahaan. Jika karyawan yang berhenti itu masih
terus dibayar, hal ini dapat diuji dengan menggunakan perangkat lunak audit guna
membandingkan tanggal pemberhentian menurut departemen sumber daya manusia
dengan tanggal pembayaran gaji pada jurnal penggajian untuk memverifikasi bahwa
karyawan tersebut tidak lagi dibayar.

c. Pengujian atas kecurangan waktu

Kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan melaporkn waktu yang lebih
banyak dari yang sebenarnya dikerjakan. Karena kurangnya bukti yang tersedia,
biasanya sulit bagi auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu. Salah satu
prosedurnya adalah merekonsiliasi total jam yang dibayar menurut catatan penggajian
dengan catatan jam kerja yang independen, seperti yang sering diselenggarakan oleh
pengendalian produksi. Perangkat lunak audit dapat digunakan untuk menguji
kelayakan waktu yang dikerjakan atau total yang dibayar kepada setiap karyawan dan
jumlah yang tidak biasa yang diindentifikasi untuk pengujian lebih lanjut.

d. Laporan beban yang curang

Penggantian atas beban perjalanan dan hiburan adalah bagian dari siklus akuisisi dan
pembayaran, namun auditor seringkali melakukan prosedur tambahan sebagai bagian
dari pengujian penggajian personalia.
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO

1. Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Penggajian (Tahap I)

Risiko bisnis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak mungkin terjadi pada
sebagian besar perusahaan. Akan tetapi, risiko bisnis klien itu mungkin saja terjadi pada
kesepakatan kompensasi yang kompleks, yang mencakup bonus dan rencana opsi saham serta
kesepakatan kompensasi yang ditangguhkan lainnya. Sebagai contoh, banyak perusahaan
teknologi dan lainnya menyediakan opsi saham yang ekstensif sebagai bagian dari paket
kompensasinya untuk karyawan kunci yang secara signifikan mempengaruhi beban kompensai
dan ekuitas pemegang saham.

2. Menetapkan Materialitas Kinerja Dan Menilai Risiko Inheren (Tahap I)

Kebanyakan perusahaan memiliki sejumlah besar transaksi yang melibatkan penggajian,


seringkali dengan total nilai yang besar. Akan tetapi akun-akun neraca biasanya tidak berjumlah
signifikan, kecuali tenaga kerja yang dibebankan ke persediaan.
3. Menilai Risiko Pengendalian Dan Melaksanakan Pengujian Yang Terkait (Tahap I
Dan II), (kembali ke tabel pengendalian internal dan pengujian pengendalian serta
pengujian substantif transaksi)

4. Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap III)

Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin

Membandingkan saldo akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
dengan tahun-tahun sebelumnya(sesuai dengan
kenaikan tingkat upah dan kenaikan volume)

Membandingkan tenaga kerja langsung sebagai Salah saji tenaga kerja langsung dan
presentase dari penjualan dengan tahun-tahun persediaan
sebelumnya

Membandingkan beban komisi sebagai persentase Salah saji beban komisi dan kewajiban
dari penjualan dengan tahun-tahun sebelumnya komisi

Membandingkan beban pajak penggajian sebegai Salah saji beban pajak penggajian dari
persentase dari gaji dan upah dengan tahun-tahun kewajiban pajak penggajian
sebelumnya (disesuaikan dengan perubahan tarif
pajak)

Membandingkan akun pajak penggajian akrual Salah saji pajak penggajian akrual dan
dengan tahun-tahun sebelumnya beban pajak penggajian

5. Merancang dan Melaksanakan Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun


Kewajiban dan Beban (tahap III)

Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian,yang sering kali disebut
sebagai beban penggajian akrual (accrued payroll expenses),biasanya bersifat langsung jika
pengendalian internal telah beroperasi secara efektif. Jika auditor merasa puas bahwa transaksi
penggajian telah dicatat dengan benar dalm jurnal penggajian dan formulir pajak penggajian
terkait telah disiapkan secara akurat serta pajak dibayar tepat waktu,pengujian atas rincian saldo
tidak akan menghabiskan banyak waktu.

Dua tujuan audit tang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban
penggajian adalah:
Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (keakuratan)
Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode yang benar
(pisah batas)
Berikut hal-hal untuk merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian slado untuk akun-
akun dalm siklus penggajian dan personalia:

a. Jumlah potongan dari gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum
dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan saldonya dengan jurnal
penggajian,formulir pajak penggajian yang dibuat pada periode selanjutnya, dan
pengeluaran kas periode selanjutnya.

b. Gaji dan upah akrual. Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk
mengakrualkan upah dan mengetahui bahwa hal tersebut konsisten dengan tahun
sebelumnya,prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah batas dan keakuratan adalah
menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang paling mungkin dari setiap signifikan
saldo adalah kelalaian untuk memasukkan jumlah hari yang tepat yang telah dihasilkan
tetapi belum dibayar.

c. Komisi akrual. Konsep yang sama yang digunakan dalam menverifikasi gaji dan upah
akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual,meskipun akrual ini umumnya lebih sulit
diverifikasikan karena perusahaan sering kali memiliki beberapa jenis perjanjian yang
berbeda denagn wiraniaga dan karyawan dengan komisi lainnya. Auditor harus
membandingkan metode untuk mengakrualkan komisi dengan tahun-tahun sebelumnya
demi tujuan konsistensi.

d. Bonus akrual. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan
membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat dewan direksi.

e. Pembayaran cuti libur,cuti skait,atau tunjangan akrual lainnya. Kewajiban perusahaan


untuk mencatat kewajiban harus ditentukan pertama kali,baru kemudian jumlah yang
tercatat harus dihitung ulang. Kebijakan perusahaan ini harus sesuai dengan SFAS 43
mengenai absen yang diberi kompensasi.

f. Pajak penggajian akrual. FICA dan pajak pengganguran negara bagian serta federal,dapat
diverifikasikan dengan memeriksa formulir pajak yang disiapkan pada periode
selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah harus dicatat sebagai kewajiban pada
tanggal neraca.

g. Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban. Auditor hanya perlu melakukan pengujian
tambahan yang relatif sedikit terhadap akun-akun laporan laba rugi pada sebagian besar
audit selain prosedur analitis,pengujian pengendalian,pengujian substansif atau
transaksi,dan pengujian atas akun kewajiban terkait yang telah dibahas.
h. Kompensasi pejabat. Auditor harus memverifikasikan apakah total kompensasi pejabat
merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan direksi,karena gaji dan bonusnya harus
dimasukan dalam laporan 10K SEC dan SPT pajak penghasilan pederal.

i. Komisi. Auditor dapat memverifikasikan beban komisi dengan relatif mudah jika tingkat
komisi sama untuk setiap jenis penjualan dan informasi penjualan yang diperlukan
tersedia dalam catatan akuntansi.

j. Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji
dengan mula-mula merekonsiliasi total penggajian disetiap formulir pajak penggajian
dengan total penggajian untuk seluruh tahun.

k. Total penggajian. Tujuan dari total penggajian adalah untuk menentukan apakah
transaksi penggajian dibebankan keakun non penggajian atau sama sekali tidak dicatat
dijurnal penggajian. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
merupakan cara yang lebih baik dalam mengungkapkan kedua jenis salah saji tersebut
dalam sebagian besar audit.

l. Tenaga kerja kontrak. Banyak organisasi melakukan kontrak dengan organisasi luar
untuk menyediakan staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji dengan
membandingkan jumlah dengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara
perusahaan dan perusahaan jasa luar.

m. Tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengungkapan diperlukan untuk transaksi siklus


penggajian dan personalia tidaklah mendalam. Auditor menggabungkan prosedur audit
yang berhubungan dengan keempat tujuan penyajian dan pengungkapan denagn
pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban dan beban.

Anda mungkin juga menyukai