OLEH
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
Hanya ada satu kelas transaksi Karena penerimaan jasa dari karyawan dan
untuk penggajian pembayaran jasa (penggajian) biasanya terjadi
dalam periode waktu yang singkat
Transaksi pada umumnya jauh lebih Akun akun yang terkait dalam penggajian seperti
signifikan ketimbang akun neraca misalnya hutang gaji dan potongan pajak biasanya
terkait bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi
selama tahun bersangkutan
Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri dengan
membayar karyawan atas jasa yang mereka laksanakan (penggajian) dan pemotongan pajak oleh
pemerintah atau institusi terkait. Berikut fungsi bisnis beserta dokumen dan catatan terkait siklus
ini :
a. Time Record (Kartu Waktu), dokumen yang mengindikasikan waktu (per jam)
karyawan mulai dan berhenti kerja pada setiap harinya serta jumlah jam kerja
karyawan.
b. Job Time Ticket (Tiket Waktu Pekerjaan), (cenderung digunakan oleh seorang
karyawan yang melakukan pekerjaan berbeda/departemen berbeda), formulir yang
menunjukkan pekerjaan mana yang dikerjakan karyawan selama periode waktu
tertentu.
d. Payroll Journal or Listing (Jurnal atau Daftar Penggajian), dari file transaksi
penggajian, transaksi yang sama dimasukkan kedalam jurnal atau daftar
penggajian juga diposting secara simultan ke buku besar umum dan ke file induk
penggajian.
e. Payroll Master File (File Induk Penggajian), file yang digunakan untuk mencatat
transaksi penggajian bagi setiap karyawan dimana akan terlihat total upah
karyawan setiap tahun dari awal masuk hingga saat ini.
SPT Pajak penggajian, formulir yang diserahkan ke unit pemerintah untuk menunjukkan
pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan.
Sama dengan metodologi dalam untuk siklus penjualan dan penagihan, dan untuk siklus
akuisisi dan pembayaran, yakni :
Pengendalian internal untuk penggajian biasanya sangat terstruktur dan terkendali dengan
baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhan dan ketidakpuasan para
karyawan, serta meminimalkan kecurangn penggajian.
Prosedur pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan alat
yang sangat penting untuk memverifikasi saldo akundalam siklus penggajian dan personalia.
Pengujian-pengujian tersebut ditekankan karena tidak adanya bukti pihak ketiga yang
independen, seperti konfirmasi, untuk memverifikasi upah akrua, pajak penghasilan yang
dipotong, pajak penggajian akrual, dan akun neraca lainnya.
Sebagai bagian dari pemahaman atas pengendalian internal, auditor haru mereview
pengisian atau penyiapan dari setidaknya salah satu jenis formulir pajak penggajian yang
merupakan tanggung jawab klien. Rekonsiliasi yang terinci atas informasi yang ada pada
formulir pajak dan catatan penggajian mungkin diperlukan apabila auditor yakin bahwa
SPT pajak telah disiapkan secara tidak benar. Indikasi salah saji yang potensial dalam
SPT tersebut mencakup pembayaran denda dan bunga di masa lalu akibat pembayaran
yang tidak tepat, personil departemen penggajian yang bertanggung jawab atas penyiapan
SPT tersebut masih baru, tidak adanya verifikasi internal terhadap informasi, dan masalah
arus kas yang dihadapi klien.
b. Pembayaran potongan pajak penggajian dan pemotongan lainnya secara tepat waktu
Auditor harus menguji apakah klien telah memenuhi kewajiban hukumnya untuk
menyerahkan pembayaran semua pemotongan pajak penggajian sebagai bagian dari
pengujian penggajian walaupun pembayaran biasanya dilakukan dari pengeluaran kas
umum.
Mengeluarkan cek gaji pada individu yang tidak bekerja lagi untuk perusahaan (
karyawan yang tidak ada) seringkali diakibatkan oleh masih dibayarnya cek karyawan
padahal ia sudah berhenti bekerja. Biasanya orang yang melakukan jenis penggelapan
ini adalah klerk penggajian, mandor, rekan karyawan,atau mungkin mantan karyawan
itu sendiri. Menurut beberapa sistem, mandor dapat mencatatat absen masuk seorang
karyawan dan menyetujui kartu waktu pada akhir periode waktu. Jika mandor
tersebut juga mendistribusikan cek pembayaran atau jika penggajian disetorkan
langsung ke rekening karyawan, maka terbuka lebarlah peluang untuk melakukan
penggelapan.
Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat membandingkan nama pada cek yang
dibatalkan dengan kartu waktu dan catatan lainnya untuk mengetahui tanda tangan
otorisasi dan kelayakan endorsement.
Untuk menguji karyawan yang tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang
dicatat dalam jurnal penggajian ke departemen sumber daya manusia untuk
menentukan apakah karyawan telah benar-benar bekerja selama periode penggajian.
Jika gaji dibayar dengan cek, endorsement pada cek yang dibatalkan yang ditulis
untuk karyawan dapat dibandingkan dengan tanda tangan yang diotorisasi pada
formulir otorisasi pemotongan karyawan.
Prosedur yang menguji apakah karyawan yang berhenti ditangani dengan layak
adalah memilih beberapa file karyawan yang telah berhenti itu pada tahun berjalan
dari catatan personalia untuk menentukan apakah masing-masing menerima pesangon
yang konsisten dengan kebijakan perusahaan. Jika karyawan yang berhenti itu masih
terus dibayar, hal ini dapat diuji dengan menggunakan perangkat lunak audit guna
membandingkan tanggal pemberhentian menurut departemen sumber daya manusia
dengan tanggal pembayaran gaji pada jurnal penggajian untuk memverifikasi bahwa
karyawan tersebut tidak lagi dibayar.
Kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan melaporkn waktu yang lebih
banyak dari yang sebenarnya dikerjakan. Karena kurangnya bukti yang tersedia,
biasanya sulit bagi auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu. Salah satu
prosedurnya adalah merekonsiliasi total jam yang dibayar menurut catatan penggajian
dengan catatan jam kerja yang independen, seperti yang sering diselenggarakan oleh
pengendalian produksi. Perangkat lunak audit dapat digunakan untuk menguji
kelayakan waktu yang dikerjakan atau total yang dibayar kepada setiap karyawan dan
jumlah yang tidak biasa yang diindentifikasi untuk pengujian lebih lanjut.
Penggantian atas beban perjalanan dan hiburan adalah bagian dari siklus akuisisi dan
pembayaran, namun auditor seringkali melakukan prosedur tambahan sebagai bagian
dari pengujian penggajian personalia.
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO
Risiko bisnis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak mungkin terjadi pada
sebagian besar perusahaan. Akan tetapi, risiko bisnis klien itu mungkin saja terjadi pada
kesepakatan kompensasi yang kompleks, yang mencakup bonus dan rencana opsi saham serta
kesepakatan kompensasi yang ditangguhkan lainnya. Sebagai contoh, banyak perusahaan
teknologi dan lainnya menyediakan opsi saham yang ekstensif sebagai bagian dari paket
kompensasinya untuk karyawan kunci yang secara signifikan mempengaruhi beban kompensai
dan ekuitas pemegang saham.
Membandingkan saldo akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
dengan tahun-tahun sebelumnya(sesuai dengan
kenaikan tingkat upah dan kenaikan volume)
Membandingkan tenaga kerja langsung sebagai Salah saji tenaga kerja langsung dan
presentase dari penjualan dengan tahun-tahun persediaan
sebelumnya
Membandingkan beban komisi sebagai persentase Salah saji beban komisi dan kewajiban
dari penjualan dengan tahun-tahun sebelumnya komisi
Membandingkan beban pajak penggajian sebegai Salah saji beban pajak penggajian dari
persentase dari gaji dan upah dengan tahun-tahun kewajiban pajak penggajian
sebelumnya (disesuaikan dengan perubahan tarif
pajak)
Membandingkan akun pajak penggajian akrual Salah saji pajak penggajian akrual dan
dengan tahun-tahun sebelumnya beban pajak penggajian
Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian,yang sering kali disebut
sebagai beban penggajian akrual (accrued payroll expenses),biasanya bersifat langsung jika
pengendalian internal telah beroperasi secara efektif. Jika auditor merasa puas bahwa transaksi
penggajian telah dicatat dengan benar dalm jurnal penggajian dan formulir pajak penggajian
terkait telah disiapkan secara akurat serta pajak dibayar tepat waktu,pengujian atas rincian saldo
tidak akan menghabiskan banyak waktu.
Dua tujuan audit tang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban
penggajian adalah:
Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (keakuratan)
Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode yang benar
(pisah batas)
Berikut hal-hal untuk merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian slado untuk akun-
akun dalm siklus penggajian dan personalia:
a. Jumlah potongan dari gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum
dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan saldonya dengan jurnal
penggajian,formulir pajak penggajian yang dibuat pada periode selanjutnya, dan
pengeluaran kas periode selanjutnya.
b. Gaji dan upah akrual. Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk
mengakrualkan upah dan mengetahui bahwa hal tersebut konsisten dengan tahun
sebelumnya,prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah batas dan keakuratan adalah
menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang paling mungkin dari setiap signifikan
saldo adalah kelalaian untuk memasukkan jumlah hari yang tepat yang telah dihasilkan
tetapi belum dibayar.
c. Komisi akrual. Konsep yang sama yang digunakan dalam menverifikasi gaji dan upah
akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual,meskipun akrual ini umumnya lebih sulit
diverifikasikan karena perusahaan sering kali memiliki beberapa jenis perjanjian yang
berbeda denagn wiraniaga dan karyawan dengan komisi lainnya. Auditor harus
membandingkan metode untuk mengakrualkan komisi dengan tahun-tahun sebelumnya
demi tujuan konsistensi.
d. Bonus akrual. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan
membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat dewan direksi.
f. Pajak penggajian akrual. FICA dan pajak pengganguran negara bagian serta federal,dapat
diverifikasikan dengan memeriksa formulir pajak yang disiapkan pada periode
selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah harus dicatat sebagai kewajiban pada
tanggal neraca.
g. Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban. Auditor hanya perlu melakukan pengujian
tambahan yang relatif sedikit terhadap akun-akun laporan laba rugi pada sebagian besar
audit selain prosedur analitis,pengujian pengendalian,pengujian substansif atau
transaksi,dan pengujian atas akun kewajiban terkait yang telah dibahas.
h. Kompensasi pejabat. Auditor harus memverifikasikan apakah total kompensasi pejabat
merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan direksi,karena gaji dan bonusnya harus
dimasukan dalam laporan 10K SEC dan SPT pajak penghasilan pederal.
i. Komisi. Auditor dapat memverifikasikan beban komisi dengan relatif mudah jika tingkat
komisi sama untuk setiap jenis penjualan dan informasi penjualan yang diperlukan
tersedia dalam catatan akuntansi.
j. Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji
dengan mula-mula merekonsiliasi total penggajian disetiap formulir pajak penggajian
dengan total penggajian untuk seluruh tahun.
k. Total penggajian. Tujuan dari total penggajian adalah untuk menentukan apakah
transaksi penggajian dibebankan keakun non penggajian atau sama sekali tidak dicatat
dijurnal penggajian. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
merupakan cara yang lebih baik dalam mengungkapkan kedua jenis salah saji tersebut
dalam sebagian besar audit.
l. Tenaga kerja kontrak. Banyak organisasi melakukan kontrak dengan organisasi luar
untuk menyediakan staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji dengan
membandingkan jumlah dengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara
perusahaan dan perusahaan jasa luar.