2012-1-00772-SP Bab 2 PDF
2012-1-00772-SP Bab 2 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Asal mula dibuatnya konstruksi dinding penahan tanah adalah akibat bertambah
dinding penahan tanah adalah tegak (vertikal) atau hampir tegak kecuali pada
keadaan tertentu yang dinding penahan tanah dibuat condong ke arah urugan.
Dinding penahan tanah adalah struktur yang didesain untuk menjaga dan
Bangunan dinding penahan tanah digunakan untuk menahan tekanan tanah lateral
yang ditimbulkan oleh tanah urug atau tanah asli yang labil. Bangunan ini lebih
banyak digunakan pada proyek-proyek: irigasi, jalan raya, pelabuhan, dan lain-
2002)
7
8
lapangan dan aplikasi yang akan digunakan. ORourke dan Jones (1990)
stabilisasi eksternal dan sistem stabilisasi internal serta sistem hybrid yang
kekakuan struktur; dan sistem stabilisasi internal yang memperkuat tanah untuk
Earth-Retaining Structures
Sistem stabilisasi eksternal adalah sistem dinding penahan tanah yang menahan
beban lateral dengan menggunakan berat dan kekakuan struktur. Sistem ini
merupakan sistem satu-satunya yang ada sebelum tahun 1960, dan sampai saat
Sistem ini terbagi menjadi dua kategori yaitu dinding gravitasi yang
memanfaatkan massa yang besar sebagai dinding penahan tanah (lihat gambar
2.2); dan In-situ wall yang mengandalkan kekuatan lentur sebagai dinding
mencapai kestabilan yang dibutuhkan. Sistem ini berkembang sejak tahun 1960
dan dibagi menjadi dua kategori yaitu reinforced soils; dan in-situ reinforcement.
Dinding penahan tanah sudah digunakan secara luas dalam hubungannya dengan
jalan raya, jalan kereta api, jembatan, kanal dan lainnya. Aplikasi yang umum
a. Jalan raya atau jalan kereta api yang dibangun di daerah lereng.
b. Jalan raya atau jalan kereta api yang ditinggikan untuk mendapatkan
perbedaan elevasi.
c. Jalan raya atau jalan kereta api yang dibuat lebih rendah agar didapat
perbedaan elevasi.
f. Dinding penahan tanah yang digunakan untuk menahan tanah pengisi dalam
membentuk suatu jembatan. Tanah pengisi ini disebut approach fill dan
atau gedung-gedung.
elemen perkuatan kepada tanah urug yang terjadi melalui gesekan antara
permukaan elemen perkuatan dengan tanah dan tahanan pasif yang timbul antara
bagian elemen perkuatan yang berarah tegak lurus terhadap arah pergerakan
Konsep ini pertama kali dikembangkan oleh Henri Vidal dari Prancis pada tahun
yang diikatkan dengan baja strip yang membentang dari panel beton hingga
panjang tertentu ke dalam tanah. Panel-panel beton yang tertekan oleh tanah di
belakangnya akan ditahan oleh baja-baja strip yang memiliki tahanan geser
akibat gaya gesek dengan tanah. Interaksi antara panel beton, baja strip dan tanah
inilah yang bekerja sama menahan tekanan tanah lateral (Gouw, 1996). Sistem
yang ditemukan oleh Vidal ini kemudian berkembang dalam berbagai variasi,
antara lain:
Pada dasarnya MSE terdiri dari tiga komponen utama yaitu bagian muka (panel
Panel muka berfungsi untuk menjaga material tanah agar tidak gugur atau
tererosi. Dalam kasus tertentu, panel muka juga dapat berfungsi untuk
2. Elemen Perkuatan
19
kategori yaitu material dengan regangan kecil atau relatif tidak meregang
Besi strip berfungsi sebagai perkuatan pada dinding penahan tanah, gaya
gesekan antara besi strip dengan tanah digunakan untuk menahan gaya
ASTM-A123)
Ketebalan Minimum
Kategori Ketebalan
Galvanis
pertama)
berikutnya)
Mengacu pada tabel 2.1 dan 2.2, maka untuk tebal minimum galvanis 85 m
dapat bertahan selama 16 tahun pertama, setelah itu korosi akan terjadi pada
besi.
3. Tanah Urug
material perkuatan.
Tanah urug yang digunakan harus bebas dari material organik dan bahan
merusak lainnya serta harus sesuai kriteria gradasi. Tanah urug harus
memiliki gradasi yang baik, serta hindari penggunaan material tidak stabil
22
dan gradasi tidak merata karena dapat terjadi erosi dan penyumbatan
drainase.
Plasticity Index, PI
PI 6
(AASHTO T-90)
Notes:
(a)
Ukuran maksimum partikel harus disesuaikan dengan penggunaan material
Metode pelaksanaan MSE cukup mudah dan cepat, yang terdiri dari serangkaian
a. Prakonstruksi
23
Pada tahap ini dilakukan pertimbangan ulang atas desain yang telah dilakukan
b. Fabrikasi material
material berupa pencetakan beton panel untuk keperluan panel muka. Setiap
panel dibuat sesuai desain yang telah ditentukan sehingga saat di lapangan
Selain itu juga fabrikasi material perkuatan yaitu besi. Besi harus diberikan
inches (200 mm). Kuat tekan beton juga harus memenuhi spesifikasi
2. Pemasangan panel
Pemasangan panel dilakukan dengan alat berat karena dimensi panel yang
cukup besar dan berat. Antar panel dikunci dengan klep sementara, untuk
25
mencegah pergeseran. Hubungan antara panel yang satu dengan yang lain
juga diberi bearing pad sebagai tempat dudukan untuk memberi ruang
Gambar 2.17 Penggunaan Alat Berat Pada Bagian Jauh dari Dinding
(Sumber: FHWA, 2009)
Gambar 2.18 Penggunaan Alat Berat yang Kecil Pada Bagian Dekat Dinding
(Sumber: FHWA, 2009)
telah ditentukan.
d. Pengawasan
keahlian khusus dan peralatan khusus karena sebagian besar pekerjaan hanya
keperluan konstruksi.
menoleransi terhadap deformasi, selain itu lebih tahan terhadap beban gempa
d. Secara teknik mampu menahan sampai ketinggian lebih dari 30 m (100 kaki).
e. Facing yang dapat dibuat berbagai bentuk dan tekstur untuk pertimbangan
estetika. Susunan batu bata, kayu, dan gabions juga dapat digunakan untuk
pemasangan penjangkaran.
ekonomis.
30
Perencanaan dinding MSE terdiri dari beberapa bagian yang direncanakan dan
dianalisa, yaitu:
1. Umur Rencana
2. Facing panel
5. Panjang penjangkaran
6. Dimensi perkuatan pelat besi yang meliputi tebal pelat, lebar pelat.
7. Drainase
Sv
Sh
jangka panjang terhadap potensi kerusakan dari material, rembesan dan pengaruh
Minimum umur rencana untuk suatu dinding penahan tanah permanen adalah 75
tahun, sedangkan untuk aplikasi sementara biasa dirancang untuk masa layan 36
bulan atau kurang. Untuk struktur yang memiliki fungsi fital bisa memiliki umur
luarnya dan tidak memerlukan pemeliharaan yang signifikan pada masa layan
mereka.
Panel muka merupakan bagian dari struktur depan yang terbuat dari beton pra-
cetak, yang saling terkunci dan menyatu. Antara panel yang satu dengan panel
yang lain disatukan dengan dowels bars sehingga bersifat fleksibel dan dapat
Facing sangat penting dalam unsur estetika karena hanya facing yang satu-
satunya terlihat dari luar setelah konstruksi selesai. Dalam beberapa konstruksi
dapat berfungsi sebagai saluran drainase. Tebal minimum beton facing adalah
32
140 mm (5,5 inch) dan dapat berbentuk persegi, segitiga, bujur sangkar,
heksagonal dan lain-lain. Dimensi panel beton adalah tinggi 1,5 m (5 kaki)
Leveling pad umumnya terbuat dari beton (umumnya 2500 psi atau 17,2 Mpa).
Mutu beton dan ketebalan harus dapat menahan beban sehingga mengizinkan
Ketebalan leveling pad umumnya 6 inch (150 mm), sedangkan lebarnya harus
lebih besar minimum 3 inch (75 mm) dari ketebalan panel muka. Misalkan
ketebalan panel muka 6 inch (150 mm) maka lebar leveling pad adalah 12 inch
(300 mm). Toleransi untuk kerataan leveling pad adalah 1/8 inch (3 mm) untuk
setiap 10 ft (3 m).
terjadinya kegagalan lokal. Dengan kondisi tanah dasar yang baik, maka
minimum penanaman (embedment) adalah H/20 (untuk wall) dan H/10 (untuk
pangkal jembatan) dan tidak boleh kurang dari 2 ft (0,6 m). Untuk kondisi tanah
untuk kondisi tanah pondasi yang baik dan kuat, maka embedment tidak
diperlukan.
3H : 1V H/10
2H : 1V H/7
1,5H : 1V H/5
Ada dua tipe embedment yaitu embedment dengan ketinggian tanah yang rata,
bawah ini. Dari hasil perhitungan panjang penjangkaran di bawah, maka dipilih
meter. Yang dimaksud tinggi struktur adalah tinggi dari levelling pad sampai
ke atas struktur.
..................................................................... (2.1)
35
didapat suatu faktor keamanan stabilitas geser. Jika analisa dibalik, dimana
F1
H
Rv F2
d F3
Foundation Soil
...................................................................... (2.2)
Gaya yang menahan terjadinya keruntuhan geser adalah gaya berat struktur
tegangan lateral tanah akibat tanah di bagian belakang struktur (F2) dan
..................................................................... (2.3)
Rv = resultan gaya vertikal yang bekerja yaitu beban sendiri tanah (kN)
......................................................................................... (2.4)
F1 = tegangan lateral aktif akibat beban luar tambahan yang berupa beban
merata (kN)
............................................................................... (2.5)
...................................................................... (2.6)
...................................................................... (2.7)
............................ (2.8)
........................... (2.9)
Jika persamaan 2.4 2.7 disubstitusi ke dalam persamaan 2.3, maka menjadi:
............................................ (2.10)
Jika rumus analisa FK geser di atas dijabarkan, maka akan didapat rumus
............................. (2.10)
37
.................................................... (2.11)
Keterangan:
yang terkecil antara sudut geser tanah urug yang membentuk dinding
gaya dorongan aktif tanah dan beban terhadap titik pusat guling. Sedangkan
gaya yang menahan guling adalah gaya beban sendiri tanah dan gaya pasif
Titik pusat guling berada pada ujung bagian bawah dinding penahan tanah.
............................................................. (2.12)
Keterangan:
guling yang berjarak H/2 untuk F1 ; H/3 untuk F2 dan d/3 untuk F3 .
............................................................... (2.13)
38
= ................................................................. (2.14)
............................................................... (2.15)
L/2
F1
H
Rv F2
H/2
H/3
d F3
d/3 L
Foundation Soil
menjadi:
...................................... (2.16)
.................................. (2.17)
39
................................................... (2.18)
40
sebuah gaya dorong horisontal yang dinamis (PAE) selain gaya dorong statis,
begitu juga dengan gaya dorong pasif akibat gempa pada tanah bagian depan
struktur. Selain itu, pada struktur sendiri juga terdapat gaya inersia horisontal
maksimum arah horisontal pada struktur. Gaya PAE dapat dievaluasi dengan
gambar di bawah dan ditambahkan pada gaya statis yang bekerja pada
struktur.
............................................................................... (2.19)
................................................................ (2.20)
struktur yang didapat dari koefisien akselerasi maksimum pada tanah dengan
(1988).
...................................................................... (2.21)
............................................................. (2.22)
..................................................................... (2.23)
(2.24)
............................. (2.25)
Sedangkan untuk rumus PPE (gaya pasif akibat gempa) dapat menggunakan
rumus berikut:
43
............................................................. (2.26)
.................................................................... (2.27)
(2.28)
............................. (2.29)
Keterangan:
= ................................................................. (2.30)
= ........................................................................ (2.31)
Berdasarkan FHWA 2001 bahwa gaya horisontal dengan gaya PAE dan PIR
tidak akan mencapai puncak secara simultan, sehingga nilai faktor untuk PAE
Dengan demikian, total gaya dorong, akibat kondisi seismik adalah sebagai
berikut:
44
.............................. (2.32)
Keterangan:
kondisi seismik yaitu PAE dan PIR. Dan membandingkan dengan gaya
penahannya yaitu beban struktur dan gaya pasif statik (F3) dan 50% gaya
............................... (2.33)
................................................... (2.34)
(2.35)
45
....................................................................................................................
........................................................................................................... (2.36)
(2.37)
FS
..................................... (2.38)
Nilai Rv, F1, F2 dan F3 disubstitusi dengan persamaan 2.4 samapi 2.7,
.......................................................................................................... (2.39)
....................................................................................................................
........................................................................................................... (2.40)
46
(2.41)
6. Eksentrisitas
Eksentrisitas (e) adalah jarak antara resultan gaya dengan titik tengah
struktur. Nilai e dihitung dengan membagi total momen dibagi dengan gaya
................................................................ (2.42)
................................................... (2.43)
........................................................................... (2.44)
Jika persamaan 2.43 dan 2.44 dimasukkan ke dalam persamaan 2.42, maka
menjadi:
...................................................... (2.45)
..................... (2.46)
.......................... (2.47)
.................................................. (2.48)
gambar 2.27.
.................................................................................. (2.49)
Keterangan:
48
qr = daya dukung yang bekerja pada bagian dasar dinding penahan tanah
(kN/m2)
.............................................................................. (2.50)
................................................... (2.51)
Keterangan:
................................................................................ (2.52)
.......................................................... (2.53)
.................................................................. (2.54)
..................................................................... (2.56)
49
.............................................................. (2.57)
Tegangan pasif pada sisi depan dinding penahan tanah diabaikan untuk antisipasi
kemungkinan bagian ini akan hilang dan sebagai tambahan faktor keamanan.
Dalam penentuan dimensi perkuatan besi strip, maka yang mempengaruhi adalah
bagian dalam struktur tersebut. Struktur perkuatan dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu daerah aktif (yang mendorong) dan daerah yang menahan. Daerah
aktif adalah bagian yang berada tepat di belakang panel muka. Pada daerah ini
tanah berusaha bergerak ke arah luar dinding. Tegangan yang timbul akibat
pergerakan ini mengarah ke luar, dan harus ditahan oleh elemen perkuatan. Gaya
tarik yang bekerja pada elemen perkuatan ini disalurkan ke daerah penahan
dimana tegangan geser tanah termobilisasi dalam arah yang berlawanan untuk
daerah ini. Elemen perkuatan membuat kedua daerah ini menyatu menjadi satu
Earth Walls and Reinforced Soil Slopes Design & Construction Guideline
memiliki regangan yang sangat kecil misalnya besi, lihat gambar 2.28a) dan
50
Biliniear dikenal juga dengan semiempirical coherent gravity, yang pertama kali
pergerakan dinding adalah berpusat pada bagian ujung atas struktur. Garis bidang
Metode Rankine disebut juga tie-back wedge karena pola keruntuhan mengikuti
dinding adalah berpusat pada ujung tumit bawah struktur. Berg et al.
adalah tetap.
Koefisien tekanan tanah lateral yang digunakan adalah hasil pembacaan dari
maka tegangan horisontal yang bekerja pada tiap perkuatan di kedalaman tertentu
............................................................................................ (2.58)
Keterangan:
Meyerhof.
.......................................................................................... (2.59)
Tensile
Tensile adalah gaya tarik yang bekerja pada tulangan (reinforcing bar) akibat
tekanan vertikal yang bekerja. Tekanan vertikal yang bekerja tidak boleh lebih
besar dari kuat tarik tulangan agak tidak terputus yang dapat menyebabkan
kegagalan struktur.
................................................................................................ (2.60)
Keterangan:
............................................................................... (2.61)
............................................................................ (2.62)
Berdasarkan FHWA, 2009 menyarankan agar jarak spasi horisontal dan vertikal
maksimum adalah 0,8 meter (32 inch), hal ini untuk mengakomodasi distribusi
....................................................................................... (2.63)
Jika persamaan 2.41 yang merupakan analisa tahanan putus (tensile strength)
diubah menjadi persamaan 2.42, maka dapat dicari luas penampang perkuatan
minimum.
.................................................................................. (2.64)
Pull-Out
Pull-out adalah gaya yang bekerja pada permukaan tendon perkuatan yaitu
berupa gaya gesek antara material tanah dengan permukaan tulangan. Gaya pull-
out harus lebih besar dari gaya yang bekerja agar tendon perkuatan tidak tercabut
atau keluar dari struktur yang akan menyebabkan kegagalan pada struktur.
Tebal Strip
................................................................................................ (2.65)
............................................................................... (2.66)
Keterangan:
= koefisien friksi antara material tanah dengan strip besi, yang ditentukan
Gambar 2.31 Koefisien Friksi Antara Material Tanah Dengan Strip Besi
(sumber: FHWA, 2009)
Lei = panjang penjangkaran di luar daerah potensi longsor sesuai dengan model
keruntuhan (m)
Nilai Pu (pers. 2.44) dan Ti (pers. 2.40) jika disubstitusi pada persamaan 2.43,
.................................................................................... (2.67)
Pada persamaan 2.45 diganti posisi sehingga dengan memasukkan nilai faktor
keamanan yang diinginkan, maka dapat dihitung lebar minimum perkuatan strip.
....................................................................................... (2.68)
2.3.7 Drainase
dalam struktur dinding penahan tanah maupun aliran air tanah pada belakang
yang digunakan.
57
dapat menyebabkan erosi. Drainase eksternal tergantung pada lokasi struktur dan
faktor hidrogeologi.
58
meningkat.
2. Piping, yaitu erosi air yang mengikis tanah menjadi suatu saluran seperti
pipa, yang semakin lama akan semakin besar dan struktur menjadi
Dinding penahan tanah dengan perkuatan geogrid memiliki faktor rangkak yang
cukup tinggi (mencapai 10%), sehingga permukaan dinding penahan tanah tidak
kemiringan dinding lebih kecil dari 8 derajat terhadap garis vertikal, maka
Variasi nilai distibusi koefisien tegangan lateral sesuai dengan gambar 2.29 untuk
tipe geosintetik, yang memiliki nilai Kr/Ka = 1 sehingga koefisien tegangan yang
digunakan adalah Ka .
yang extensible (gambar 2.28b). Panjang penjangkaran (Le) pada daerah penahan
2009):
...................................................................... (2.69)
Keterangan:
Tmax = gaya maksimum yang bekerja pada lapisan tersebut (pers. 2.40), dengan
.................................................................................... (2.70)
......................................................................................... (2.71)
konsep diskretasi, yaitu pembagian suatu sistem struktur, massa atau benda padat
menghitungkan distribusi beban yang terjadi pada elemen seperti deformasi dan
tegangan.
PLAXIS 2D
metode elemen hingga yang digunakan untuk menganalisa deformasi dan stabilitas
menganalisa tanggul tanggul yang dibangun di atas tanah lunak di dataran rendah
menjadi model regangan bidang atau model axi-simetri. Pada model regangan
bidang model geometri penampang melintang yang kurang lebih seragam dengan
63
kondisi tegangan dan kondisi pembebanan yang cukup panjang dalam arah tegak
lurus terhadap penampang tersebut (arah z). perpindahan dan regangan dalam arah
z diasumsikan tidak terjadi atau bernilai nol. Walaupun demikian, tegangan normal
radial yang kurang lebih seragam dan kondisi pembebanan mengelilingi sumbu
aksial, dimana deformasi dan kondisi tegangan diasumsikan sama di setiap arah
komponen pembuat geometri yaitu Titik, Garis dan Cluster. Titik merupakan titik
awal dan akhir dari sebuah garis. Garis digunakan untuk mendefinisikan batasan
Titik
Cluster Garis
komponen yang terdapat pada bentuk elemen hingga adalah Elemen, Nodal, dan
Titik tegangan. Ketika pembuatan bentuk geometri, cluster dibagi menjadi elemen
elemen segitiga. Elemen elemen segitiga tersebut ada dua macam, yaitu 15
nodal elemen dan 6 nodal elemen. 15 nodal elemen memiliki 15 nodal di dalam
lebih lama, karena perhitungan yang dilakukan semakin banyak untuk setiap nodal
di dalam elemen. Tegangan dan regangan yang terjadi pada suatu bentuk
(titik tegangan) bukan pada titik nodal. Pada 15 nodal elemen terdapat 12 titik
Perilaku mekanis dari tanah dapat dimodelkan menggunakan berbagai macam jenis
permodelan hukum linear Hooke, elastisitas isotropik, yang hanya memerlukan dua
input yaitu Modulus Young, E, dan poisson rasio, . Namun dengan permodelan
linear hasil yang didapatkan masih terlalu kasar untuk digunakan dalam
perancangan. Oleh sebab itu terdapat juga berbagai macam permodelan yang
digunakan oleh program PLAXIS, antara lain adalah Mohr Coulomb model,
Jointed Rock model, Hardening Soil model, Soft Soil Creep model dan Soft
Soil model.
Dalam PLAXIS, tidak terdapat elemen yang dapat memodelkan besi strip. Namun,
praktisi geoteknik mengatakan bahwa pemodelan besi strip dalam PLAXIS dapat
Dalam pemodelan dengan elemen pelat (plate) atau dengan elemen geogrid,
beberapa parameter perlu dikoreksi karena elemen pelat dan elemen geogrid
merupakan elemen yang menerus, sedangkan besi strip dipasang dengan jarak
tarik/tekan (EA), dan parameter kekakuan tekuk (EI) dengan spasi (s) dalam besi
strip).
66
..................................................................................... (2.72)
....................................................................................... (2.73)
Berikutnya adalah mengoreksi luas permukaan yang mengalami gaya friksi, yaitu
luas selimut pada besi strip, dan luas selimut menerus (pada elemen pelat atau
elemen geogrid). Koreksi ini dilakukan dengan memasukkan nila tertentu dalam
............................................................................ (2.74)
Abesi strip dalam persamaan di atas adalah luas selimut satu besi strip, sedangkan
Atotal adalah luas total per satu meter yang bersinggungan dengan tanah.